A. Instalasi Netbeans
Dalam Pemrograman Web 1, Netbeans merupakan salah satu Tools
Editor yang dapat digunakan. Terdapat banyak editor lain selain
Netbeans seperti Eclipse, dan editor lainnya. Versi terbaru dari Netbeans
adalah Apache Netbeans 12.3 yang dapat diperoleh di
https://netbeans.apache.org/download/index.html. Langkah-langkah
instalasi Netbeans 12.3 adalah sebagai berikut :
1. Pastikan Aplikasi Netbean sudah terdownload
Gambar 1 Aplikasi Apache Netbeans
2. Double clik file aplikasi Netbeans yang sudah terdownload.
Kemudian Pilih Next
2
Gambar 2 Welcome Apache Netbeans Installer
3. Checklist License Agreement dan Klik Next
Gambar 3 License Agreement
4. Pastikan sebelum menginstall Netbeans, sudah terinstal JDK
terlebih dahulu. Sehingga Patch instalasi Netbeans dapat dipilih.
3
Gambar 4 Installation Path
5. Aktifkan Update Automatic untuk mendapatkan fitur terbaru di
Netbeans. Kemudian klik Install
Gambar 5 Summary
6. Proses instalasi akan berjalan. Tunggu sampai proses selesai
4
Gambar 6 Installation
7. Klik Finish jika proses instalasi telah selesai
Gambar 7 Installation Finish
8. Aplikasi Netbeans Sudah terinstall
5
Gambar 8 Aplikasi Netbeans Sudah Ready
B. Konfigurasi Netbeans
Setelah Tools Netbean terinstall di computer, perlu dilakukan
konfigurasi agar plugins didalamnya aktif, dan konfigurasi Server agar
Netbeans dapat melakukan kompilasi script program yang membutuhkan
server.
B.1. Konfigurasi Plugins
1. Tampilan awal Netbeans setelah selesai di Install dan belum
dilakukan konfigurasi.
6
Gambar 9 Apache Netbeans pertama kali
2. Pilih menu Tools - Kemudian pilih Plugins
Gambar 10 Menu Tools - Plugins
3. Masuk ke Tab Menu Installed
7
Gambar 11 Pilihan Plugins
4. Kemudian checklist seluruh item yang ada. Kemudian klik Activate
Gambar 12 Activate Plugins
5. Kemudian klik Activate. Tunggu sampai proses Activate Plugins
selesai
8
Gambar 13 Proses Aktifasi Plugin
6. Klik Finish setelah selesai
Gambar 14 Plugins selesai
7. Setelah proses aktivasi plugins selesai, maka menu bar Netbeans
akan berubah. Perubahan terdapat pada jumlah menu yang ada
9
Gambar 15 Netbeans Siap Digunakan
Dalam Tools Netbeans, keberadaan Server sangat penting sekali. Karena
Server ini akan menjadi tempat hasil kompailer sebelum hasil kompailer
ditampilkan/dirunning. Apabila aplikasi Netbeans yang di Download
adalah versi Full, maka server sudah terinstall langsung dan terintegrasi
dengan Netbeans. Untuk melihatnya dapat dipilih menu Tools –
kemudian pilih Server.
Gambar 16 Server Netbeans
10
Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa Server yang sudah
terintegrasi dengan Netbeans adalah Apache Tomcat dan Glassfish
Server. Apabila di Netbeans belum terinstall Server sama sekali, maka
dapat menambahkan server secara manual.
B.2. Menambah Server di Netbeans
Dalam Netbeans versi 12.0, Server yang dapat terinstegrasi dengan
Netbeans adalah Apache Tomcat (TomEE), GlassFish Server, Payara
Server dan WildFly Application Server. Untuk menambah server, perlu
mendownload terlebih dahulu satu dari beberapa server tersebut. Disini
dicontohkan menambahkan GlassFish server.
1. Download terlebih dahulu Glassfish Server di
https://javaee.github.io/glassfish/download. Pilih yang Full
Platform. Biasanya akan didapatkan dalam bentuk archive (zip,
rar, gz, dll). Disini akan didownload Glassfish Server versi 5.0 Full
Platform
Gambar 17 Glassfish
2. Extract Glassfish server 5.0 tersebut di sembarang tempat.
Direkomendasikan di Drive C atau system operasi.
11
Gambar 18 Glassfish
3. Di Tools Netbeans pilih menu Tools, pilih sub menu Server.
Gambar 19 Server Netbeans
4. Pilih Add Server. Pada Choose Server pilih pilihan GlassFish server.
Kemudian klik Next
12
Gambar 20 Choose Server
5. Pada Server Location. Pada Installation Location pilih dengan klik
Browse, dan arahkan ke folder Glassfish 5.0 yang sudah di Extract
sebelumnya.
Gambar 21 Server Location
13
6. Apabila Netbeans berhasil mendeteksi keberadaan Server, maka
akan muncul notifikasi tulisan warna biru (Detected GlassFish
Server 5.0 install. Click Next to register remote or custome local
domains). Kemudian klik Next
Gambar 22 Domain Location
7. Akan muncul Domain Location. Klik Finish. Maka satu buah server
akan bertambah di Server Netbeans
14
Gambar 23 Server Netbeans Finish
C. Memulai Java Server Page
Setelah Netbeans terintegrasi dengan server yang sudah ada,
maka Netbeans sudah dapat digunakan untuk belajar programming.
Berikut cara memulai menggunakan Netbeans dalam pemrograman Java
Server Page (JSP).
C.1. Memulai Project Web Application
1. Buka Tools Netbeans kemudian pilih File – New Project
Gambar 24 New Projcet
15
2. Pada pilihan Choose Project, pilih Categories Java Web, dan pilih
Web Applications pada Project. Kemudian klik Next
Gambar 25 Choose Project
3. Pada Project Name, berilah nama yang tidak mengandung
karakter spasi. Kemudian Klik Next
Gambar 26 Name and Location
16
4. Pada pilihan Server and Settings, pilih Server sesuai server yang
ada di Netbeans. Apabila server lebih dari satu, pilihlah salah satu
yang dianggap paling ringan saat kompilasi. Dalam contoh kali ini
menggunakan Server GlassFish 5.0. Kemudian langsung klik
Finish
Gambar 27 Server and Settings
5. Berikut tampilan Default Web Apllication
Gambar 28 Halaman Default
17
C.2. Memulai Java Server Page (JSP) dengan Netbeans
Setelah mencoba membuat Web Application seperti di bab sebelumnya.
Dapat dilanjutkan dengan membuat Java Server Page (JSP) sederhana.
1. Apabila di Web Pages masih terdapat index.html, dapat dihapus
terlebih dahulu
Gambar 29 index.html diganti index.jsp
2. Klik kanan pada Nama Project (Praktikum1) – Pilih New – Pilih JSP
Gambar 30 Pilihan JSP
18
3. Pada pilihan File Name isi dengan nama index. Kemudian klik
Finish
Gambar 31 Name and Location
4. Akan muncul tampilan index.jsp
Gambar 32 index.jsp
5. Sebelum meruning script tersebut, Project harus di deploy terlebih
dahulu. Proses deployment ini merupakan proses kompailer Java
ke Server Netbeans untuk disiapkan proses running. Klik Kanan
Project Praktikum1 – Pilih Deploy
19
Gambar 33 Deployment Project
6. Jika Proses Deploy berhasil, output running dibagian bawah
Netbeans akan muncul notifikasi success
Gambar 34 Proses Deploy berhasil
7. Proses Deploy yang gagal dipengaruhi oleh Server yang tidak
running / crash port dengan aplikasi lain, dipengaruhi oleh JDK
yang tidak support atau dipengaruhi oleh script Java yang Error
8. Untuk me running script JSP yang sudah dibuat, klik kanan pada
index.jsp – kemudian pilih Run File. Atau klik kanan pada Project
Praktikum1 – kemudian pilih Run. Maka akan muncul default
Browser yang akan menampilkan hasil script JSP yang telah
dibuat.
20
Gambar 35 Hello World! Netbeans
21
Bagian 2 Query Database MySQL
Database merupakan kumpulan data yang digunakan untuk
mendukung suatu aplikasi atau sistem agar berfungsi secara dinamis.
Pada umumnya aplikasi atau sistem merupakan perangkat lunak yang
mengolah suatu data. Data ini disimpan dalam tempat dan bentuk
tertentu yang disebut dengan Database.
MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System)
menggunakan perintah SQL (Structured Query Language) yang banyak
digunakan saat ini dalam pembuatan aplikasi berbasis website. MySQL
dibagi menjadi dua lisensi, pertama adalah Free Software dimana
perangkat lunak dapat diakses oleh siapa saja. Dan kedua adalah
Shareware dimana perangkat lunak berpemilik memiliki batasan dalam
penggunaannya.
MySQL termasuk ke dalam RDBMS (Relational Database
Management System). Sehingga, menggunakan tabel, kolom, baris, di
dalam struktur database -nya. Jadi, dalam proses pengambilan data
menggunakan metode relational database. Dan juga menjadi
penghubung antara perangkat lunak dan database server.
A. Dasar-dasar Database MySQL
A.1. Normalisasi Database
Normalisasi adalah suatu proses mendesain struktur database
sehingga bisa menghasilkan sebuah table yang normal.
Bentuk-bentuk normalisasi antara lain : UNF, 1NF, 2NF, 3NF dan
BCNF. Adapun Tujuan Dari Normalisasi adalah
• Untuk menghilangkan kerangkapan data/ redudansi.
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
• Untuk menghilangkan anomali data
Normalisasi merupakan salah satu teknik perancangan basis
data selain ERD (Entity Relationship Diagram). Inti dari normalisasi itu
sendiri yaitu untuk menghasilkan struktur tabel yang normal/baik.Jadi
22
normalisasi itu adalah sebuah cara untuk memisahkan / memecah tabel
yang mengalami redudansi data ke dalam tabel dua entitas / tabel atau
lebih .
Tahapan-tahapan normalisasi:
1. Unnormalisasi
2. Normalisasi 1 (1 NF)
3. Normalisasi 2 (2 NF)
4. Normalisasi 3 (3 NF)
Berikut adalah dokumen dasar berupa kwitansi dari Rumah Sakit yang
akan di normalisasi :
Gambar 36 Kwitansi Rumah Sakit
Tahapan Normalisasi Untuk Kwitansi RS:
1. Unnormalisasi (Tidak Normalisasi/Unnormalize)
Tabel 1 Tabel Unnormalisasi
2. Normalisasi Pertama (1 NF)
Tabel 2 Normalisasi Pertama
23
3. Normalisasi Kedua (2NF)
Menentukan primary key dari field yang diperoleh :
- NoMedrec
- NoKwitansi
- NoTindakan
3. Normalisasi Ketiga (3NF)
Gambar 37 Diagram relasional database
24
Untuk kasus-kasus yang sederhana seperti contoh diatas,
tahapan normalisasi rata-rata cuma sampai pada tahapan normalisasi
ketiga, karena sudah menghasilkan tabel yang normal.
Untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antar
tabel, harus dilakukan pengujiann data. Caranya lakukan saja relasi tabel
dari tabel-tabel yang sudah berhasil dipecah. Bila tidak ada hubungan
antar tabel maka dapat dikatakan perancangan suatu basis data yang
dilakukan itu adalah ‘gagal’.
A.2. Perintah Dasar MySQL
BAHASA DDL
DDL adalah nama pendek dari Data Definition Language, yang
berkaitan dengan skema dan deskripsi basis data, tentang bagaimana
data harus berada di dalam basis data. Didalamnya berisi fungsi Create,
Alter, Drop, Truncate, Rename, dan Add
BAHASA DML
DML adalah nama pendek dari Bahasa Manipulasi Data yang
berhubungan dengan manipulasi data, dan termasuk pernyataan SQL
yang paling umum seperti SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, MERGE,
LOCK TABLE, dan digunakan untuk menyimpan, memodifikasi,
mengambil, menghapus, dan memperbarui data dalam database.
BAHASA DCL
DCL adalah nama pendek dari Bahasa Kontrol Data yang
mencakup perintah seperti GRANT, dan sebagian besar berkaitan dengan
hak, izin, dan kontrol lain dari sistem basis data.
BAHASA TCL
TCL adalah nama pendek dari Bahasa Kontrol Transaksi yang berkaitan
dengan transaksi dalam basis data. Meliputi Commit, Rollback,
Savepoint, Set Transaction.
25
RELASI
Perintah untuk menggabungkan field dari beberapa tabel yang saling
berelasi. Sebelum menggabungkan harus menentukan relasi nya terlebih
dahulu Relasi pada tabel terbagi 3 jenis : inner join, left join, right join
B. Mengenal XAMPP
Membuat aplikasi web tidak bisa sembarangan. Sebelum
meluncurkannya secara online, Anda harus mengembangkannya dulu di
server lokal. Anda bisa melakukan pengembangan dan pengujian aplikasi
web di server lokal dengan XAMPP.
XAMPP adalah sebuah software yang menjalankan peran
sebagai local web server. Local web server artinya, localhost komputer
yang berperan menjalankan web server dan juga sistem database.
Software ini biasa digunakan untuk pengujian aplikasi web melalui
localhost. Aplikasi web yang dikembangkan secara native, menggunakan
framework, maupun CMS bisa diuji menggunakan XAMPP.
XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends. Apache Friends
sendiri merupakan proyek nirlaba yang bertujuan untuk mempromosikan
server web Apache. Software ini bisa di download melalui
https://www.apachefriends.org/ dan bisa digunakan secara gratis
sepenuhnya. Saat artikel ini dibuat, versi terbarunya adalah XAMPP
7.4.12. Cara instal XAMPP cukup sederhana, sama seperti instalasi
software pada umumnya.
C. Membuat Database di XAMPP
Untuk membuat database di XAMPP, pastikan terlebih dahulu
aplikasi XAMPP sudah terinstall di komputer. Setelah itu pastikan desain
database sudah disiapkan. Dalam tutorial ini akan dibentuk sebuah
database dan 3 tabel. Dimana tabelnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama Database : praktikum-jsp
26
Tabel 3 Tabel mahasiswa
Field Size Type
nim 10 Int
nama 50 String
kd-prodi 5 Int
kd-agama 1 Int
Tabel 4 Tabel program studi
Field Size Type
kd-prodi 5 Int
nama-prodi 50 String
jenjang 2 String
Tabel 5 Tabel agama
Field Size Type
kd-agama 10 Int
agama 50 String
1. Aktifkan / start XAMPP di Control Panel XAMPP. Pastikan MySQL,
Apache berjalan dengan normal ditandai warna hijau pada
notifikasinya. Apabila tidak berjalan normal, dimungkinkan port
XAMPP crash atau bentrok dengan aplikasi lain.
2. Kemudian buka web browser dan akses ke alamat
http://localhost/phpmyadmin
27
Gambar 38 phpmyadmin
3. Klik menu Database kemudian tuliskan nama databasenya.
Kemudian klik Create
Gambar 39 Create Database
4. Bentuk masing-masing tabel sesuai desain tabel 1, tabel 2 dan
tabel 3
28
29
Gambar 40 Struktur tabel di dalam phpmyadmin
5. Kemudian isikan masing-masing tabel dengan data sesuai tabel
dan fieldnya.
30
Bagian 3 Membuat Koneksi
Database
Sebelum membuat koneksi, perlu membuat project baru pada
Tools Netbeans. Langkah awal sudah disampaikan pada bab sebelumnya
di sub bab memulai Java Server Page (JSP). Koneksi database
merupakan bagian utama dalam sebuah aplikasi untuk menghubungkan
antara Tools Editor program dan aplikasi database. Dalam hal ini akan
menghubungkan antara aplikasi phpmyadmin yang berada di XAMPP
dengan Netbeans.
Perlu diketahui untuk dapat terhubung antara phpmyadmin dan
Netbeans, perlu membutuhkan driver yang bernama JDBC Driver. JDBC
kepanjangan dari Java Database Conectivity. Yaitu sebuah tools atau
sering disebut driver yang menghubungkan antara database dan platform
Java. Karena menggunakan platform Java, selain JDBC Driver, juga perlu
JDK atau Java Development Kit.
1. Buat terlebih dahulu projectnya. Dalam kasus ini project bernama
Latihan-JSP-MySQL
2. Tambahkan library pada direktori Libraries. Klik kanan pada
Libraries, kemudian pilih Add Library
Gambar 41 Add Library
31
3. Pilih MySQL JDBC Driver kemudian klik Add Library
Gambar 42 Available Library
4. Maka di dalam direktori Libraries akan muncul library yang sudah
ditambahkan
Gambar 43 Directory Libraries
5. Pada index.jsp tuliskan script koneksi seperti gambar berikut pada
tag body
32
Gambar 44 Script Koneksi
Yang perlu diperhatikan dalam membuat koneksi adalah import
library java sql, URL database dan user passwordnya. Setelah koneksi
ditulis tanpa terdapat error script, ketika dijalankan maka browser akan
menampilkan halaman putih saja, tetapi jika koneksi gagal, akan muncul
tulisan GAGAL KONEKSI diikuti dengan pesan errornya.
33
Bagian 4 Menampilkan Data
Untuk menampilkan data dari dalam database tentu perlu
membuat koneksi database terlebih dahulu. Tutorial ini berkelanjutan,
sehingga apa yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, akan
digunakan kembali di bab selanjutnya.
Akan dibuat script untuk menampilkan data dari dalam database
praktikum-jsp untuk tabel mahasiswa. Edit saja pada index.jsp menjadi
script berikut ini
34
Gambar 45 Script menampilkan data
Kemudian silahkan di running untuk melihat hasilnya. Akan
muncul data yang ada di dalam tabel mahasiswa.
Gambar 46 Tampilan di web browser
Jika dilihat dari hasil tampilan tersebut terlihat program studi dan
agama masih dalam bentuk kode. Dalam database terdapat 3 tabel yang
saling berelasi. Dimana tabel program studi dan tabel agama merupakan
tabel master untuk tabel mahasiswa. Sehingga untuk dapat
memunculkan dalam bentuk nama program studi dan nama agama,
maka perlu dilakukan modifikasi query MySQL.
Banyak cara yang dapat digunakan, seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, dapat menggunakan model sederhana atau
menggunakan query join.
Yang semula query SQL nya
35
SELECT * FROM mahasiswa
Menjadi
SELECT * FROM `mahasiswa` JOIN prodi ON mahasiswa.`kd-
prodi`=prodi.`kd-prodi` JOIN agama ON mahasiswa.`kd-
agama`=agama.`kd-agama`
Dimana hasil akhirnya adalah sebagai berikut
Gambar 47 Tampilan di web browser setelah dimodifikasi
Program studi dan agama yang sebelumnya tertampil dalam
bentuk kode, akan berubah menjadi nama program studi dan agama. Hal
ini dikarenakan query MySQL sudah menggunakan Query antar tabel
(dalam contoh ini adalah JOIN…ON).
36
Bagian 5 Menambah Data
Sedikit berbeda dengan menampilkan data yang dapat
menggunakan sebuah file JSP saja. Untuk menambah data, perlu form
inputan dan proses inputan selain menampilkan data. Sehingga minimal
harus ada 2 buah JSP. Pertama untuk menampilkan data dan kedua
sebagai proses inputan.
1. Tambahkan sebuah script pada index.jsp untuk dapat mengakses
tambah.jsp. Dalam tutorial ini script link tambah diletakkan diatas
tabel.
Gambar 48 Link Tambah Data
2. Sehingga tampilan pada hasilnya akan muncul sebuah link URL
dengan nama Tambah Data Mahasiswa
Gambar 49 Tampilan Link Tambah Data
3. Kemudian dibuat sebuah file JSP dengan nama file tambah.jsp.
37
Gambar 50 tambah.jsp
4. Didalam tambah.jsp tulis script untuk form inputan seperti script
berikut ini
Gambar 51 Form Tambah Data
5. Apabila tambah.jsp ini di running, maka akan tampil seperti
tampilan berikut ini
38
Gambar 52 Tampilan Web Form
6. Kemudian dibuat script query untuk menangkap hasil inputan dari
form tersebut, sehingga inputan dapat tersimpan di database. Hal
ini dapat menggunakan file jsp baru, atau jadi satu dengan jsp yang
terdapat formnya. Sehingga ketika di klik button Simpan maka akan
mengirim data untuk segera direspon apakah akan disimpan atau
gagal disimpan. Dalam tutorial kali ini, script proses input akan
dijadikan satu dengan tambah.jsp. Tulis script berikut dibawah tag
</html> di file tambah.jsp.
39
Gambar 53 Script Proses Tambah
Yang menjadi perhatian dalam script tersebut adalah pada Query
SQL. Hal ini dikarenakan beberapa nama field menggunakan tanda baca
“-“ sehingga jika tidak diberi tanda petik, maka akan dianggap karakter
sebelum dan sesudah tanda tersebut berbeda. Untuk meminimalisir
kesalahan/error serta membuat nyaman penulisan, penggunaan
karakter unik pada nama field disarankan untuk dihindari.
40
Bagian 6 Memodifikasi Data
Untuk dapat melakukan modifikasi atau edit masing-masing data
yang ditampilkan, maka perlu adanya aksi di masing-masing datanya.
Sehingga pada index.jsp perlu menambahkan satu kolom disebelah
kanan kolom agama dengan nama kolom aksi.
Gambar 54 Link edit.jsp
Lakukan penambahan script di baris nomo 38 dan nomor 46.
Dimana pada baris no 38 berisi script <th>Aksi</th> yang merupakan
header kolom Aksi. Dan pada baris 46 berisi <td><a
href="edit.jsp?nim=<%out.println(rs.getInt("nim"));%>">Edit</a></td>.
Untuk hasil tampilannya akan muncul seperti gambar berikut
Gambar 55 Tampilan Web Aksi Edit
Agar link Edit berfungsi untuk merubah data, maka perlu adanya
2 buah file JSP lagi untuk melakukan proses edit. Dimana ketika di klik
link Edit, akan masuk ke file JSP yang berisi form Edit. Kemudian setelah
di edit, dan di klik Update, maka data yang ada di form Edit akan diproses
untuk disimpan kembali.
1. Tambahkan 1 buah file JSP dengan nama edit.jsp
41
Gambar 56 edit.jsp
2. Kemudian tulis script berikut untuk form edit
42
Gambar 57 Script edit.jsp
3. Untuk tampilan hasilnya seperti berikut
Gambar 58 Tampilan Form Edit
4. Kemudian agar proses Update berjalan, perlu 1 buah file JSP lagi
dengan nama proses-edit.jsp sesuai di Form Action form edit
tersebut
Gambar 59 Script Proses Edit
Dari proses edit data ini masih terdapat beberapa kekurangan,
salah satunya adalah menampilkan data di dalam List Menu langsung
43
dari dalam database. Sehingga pada form edit, List Menu akan
menunjukkan data sesuai data di database.
44
Bagian 7 Menghapus Data
Sama halnya seperti proses Edit, untuk proses hapus data perlu
adanya aksi di masing-masing data yang tampil dalam tabel. Sehingga
perlu ditambahkan satu baris script untuk link hapus data di index.jsp.
Tambahkan <a href="delete.jsp?nim= <%out.println (rs.getInt("nim"));
%>">Delete</a> disamping link Edit. Sehingga tampilan hasilnya akan
seperti gambar berikut
Gambar 60 Tampilan Aksi Delete
Kemudian tambahkan 1 buah file JSP dengan nama file
delete.jsp.
Gambar 61 delete.jsp
Kemudian tuliskan script berikut pada file delete.jsp.
45
Gambar 62 Script delete.jsp
46
Bagian 8 Ekspor dan Cetak
Dokumen
A. Ekspor Dokumen
Proses ekspor merupakan salah satu bagian yang cukup penting
ketika menangani data dalam bentuk tabel dan jumlah yang banyak.
Pengguna dapat mengambil data sekali klik berupa dokumen tertentu.
Dalam praktikum kali ini, ekspor dokumen dilakukan ke dalam format
Microsoft Office Excel (xls). Sehingga nantinya ketika button atau link
download data di klik, akan langsung terdownload dalam bentuk file
Excel.
Script yang digunakan untuk proses ekspor hampir sama dengan
script index.jsp yang ada di bab sebelumnya. Perbedaannya terletak pada
penambahan script untuk proses ekspor.
1. Buat terlebih dahulu file ekspor.jsp
Gambar 63 Ekspor.jsp
2. Copykan seluruh isi dari index.jsp ke dalam file ekspor.jsp
3. Kemudian edit beberapa bagian sehingga menjadi seperti berikut
ini
47
Gambar 64 Script ekspor.jsp
4. Kemudian kembali lagi ke index.jsp. Dimana di file tersebut perlu
ditambahkan link yang menuju ke ekspor.jsp. Digambar dibawah
ini terdapat penambahan pada baris ke 32.
48
Gambar 65 Link ekspor.jsp
5. Kemudian hasil akhirnya akan muncul seperti gambar berikut
Gambar 66 Tampilan Web Browser
Apabila Download Data Mahasiswa di klik maka akan muncul file
data.xls yang terdownload. Sebagai catatan, terkadang proses ekspor
dan cetak mengalami kendala karena beberapa hal, diantaranya versi
JDK dan Netbeans yang kurang kompatibel.
B. Cetak Dokumen
Untuk mencetak dokumen terdapat beberapa cara. Yang paling
sederhana adalah dengan cara mencetak layar / page. Hal ini cukup
mudah karena tidak perlu memanggil berbagai macam library.
Kelemahannya adalah seluruh halaman akan tercetak sesuai dengan
tampilan tersebut.
Seperti halnya dengan membuat button. Untuk script cetak
halaman dapat menambahkan script berikut di dalam index.jsp.
49
<input type="submit" value="print" onClick="window.print()"/>
Atau dalam bentuk link label
<a href="#" onclick="javascript:window.print();" >Print this
page</a>
Bagian 9 Membuat Template Web
Template web digunakan untuk memperindah tampilan sebuah
website. Selain itu template web juga berfungsi untuk mengatur dan
merapikan konten yang berada didalam website. Banyak sekali template
web yang dapat digunakan. Salah satunya adalah Bootstrap. Anda dapat
mendownload Bootstrap di https://getbootstrap.com/docs/4.1/getting-
started/download/.
Untuk dapat menggunakan Bootstrap, tinggal dicopy paste ke
dalam project yang telah dibuat. Kemudian Bootstrap dipanggil di dalam
file index.jsp. Tutorial di bagian ini berbeda dengan tahapan sebelumnya.
1. Download terlebih dahulu Bootstrap. Dan extract apabila masih
dalam bentuk archive
2. Akan muncul 3 folder utama. Css, fonts dan js
Gambar 67 Isi dari Bootstrap
3. Kemudian panggil seluruh folder tersebut ke dalam folder Web
Pages di Project yang sudah dibuat
50
Gambar 68 folder css, fonts dan js di Web Pages
4. Didalam sebuah layout website pasti terdapat header, footer dan
tentu isinya. Isi dari web adalah index.jsp dimana file index.jsp
sudah tersedia seperti bagian sebelumnya.
5. Tambahkan 2 buah file jsp. Masing-masing bernama header.jsp dan
footer.jsp
Gambar 69 footer.jsp dan header.jsp
6. Tuliskan script berikut pada footer.jsp
51
Gambar 70 footer.jsp
7. Tuliskan script berikut pada header.jsp
52
Gambar 71 header.jsp
8. Kemudian hilangkan <html> dan </html> serta <body> dan
</body> dalam index.jsp. Ganti dengan memanggil header.jsp dan
footer.jsp. Terdapat pembaharuan pada baris ke 7 dan baris ke 56.
53
Gambar 72 index.jsp
9. Hasil akhirnya ketika di runing akan muncul seperti tampilan berikut
Gambar 73 Tampilan dengan Bootstrap
54
Untuk dapat memaksimalkan tampilan, dapat dilakukan modifikasi
tampilan dengan memanfaatkan plugin bootstrap. Pada dasarnya plugins
dan komponen-komponen css, js, fonts Bootstrap tinggal memanggilnya
saja. Hal utama adalah pemanggilan pada header serta footer
<link href="css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet"/>
Dan
<script src="js/bootstrap.min.js"></script>