Python juga dirancang ulang di Java dan .NET Virtual Machine

Install Python di Linux

Unduh installer Python untuk Unix/Linux di  http://www.python.org/download. Kemudian. Unduh 

source code Python yang dibungkus  oleh  zip dan  ikuti  alur  pengunduhannya.  Setelah  diunduh 

kemudian  ekstrak  installer tersebut.  Kemudian  masuk  kedirektori  installer  Python.  Jika  ada 

pengaturan khusus yang diinginkan, edit file Modules/Setup pada installer. Jika pengaturan sudah 

sesuai  jalankan perintah  ./configure.  Hal  ini  dilakukan untuk konfigurasi  installer  Python pada 

sistem  operasi  kita.  Setelah  konfigurasi  beres,  jalankan  perintah  make untuk  meng-compile 

installer  Python. Setelah itu baru jalankan perintah make install untuk memulai proses instalasi.

File ekskeusi  Python  akan  diinstall  di  /usr/local/bin  dan  library nya  diinstall  di 

/usr/local/bin/pythonX.X.  Kemudian  jangan  lupa  untuk  lakukan  pengaturan  path agar  bisa 

2dieksekusi di shell. Berikut adalah beberapa pengaturan path pada beberapa shell :

 pengaturan  path di shell bash :  export  PATH = “$PATH:/usr/local/bin/python” kemudian 

tekan enter

 pengaturan  path  di  shell csh  :  setenv  PATH = “$PATH:/usr/local/bin/python”  kemudian 

tekan enter

 pengaturan path di shell ksh : PATH = “$PATH:/usr/local/bin/python” kemudian tekan enter

Selain  memakai   source  code Python dan diinstall  secara  manual  seperti  diatas.  Anda  bisa 

menginstall Python melalui  packet manager jika sistem operasi yang Anda gunakan mendukung 

fitur tersebut seperti  Ubuntu, Slackware, dan Fedora.

Di  beberapa  sistem operasi  kadang  sudah  tertanam di  dalamnya  dan  langsung  bisa  digunakan 

seperti di Ubuntu dan Fedora.

Install Python di Windows

Unduh  Python  dari   http://www.python.org/download.  Kemudian  unduh  installer  Python untuk 

Windows. Setelah berhasil mengunduh, klik dua kali installer tersebut. Ikuti alurnya sampai selesai. 

Setelah berhasil biasanya hasil instalasi Python disimpan di direktori C:/PythonX.X dimana X.X 

adalah versi dari Python yang digunakan.  

Kemudian agar Python bisa dieksekusi di cmd, akses Control Panel →  System → Advanced → 

Environment  Variables  →  Klik  variabel  yang  dinamakan  PATH di  bagian  System  Variables 

kemudian pilih dan  edit, tambahkan  ;C\PythonX.X tanpa tanda petik. Kemudian tekan OK, dan 

siap dijalankan di cmd

32. Cara memakai  Python

memakai  Python Interpreter Prompt dan Teks Editor

Untuk memakai  Python, kita bisa memilih dua cara yang umum digunakan, yaitu lewat Python 

Interpreter  Prompt dan  mengeksekusi  file Python dari  command line.  Anda bisa memakai  

interpreter prompt untuk sekedar menulis program kecil, atau menguji coba modul – modul yang 

dimiliki Python. Untuk memakai nya jika sistem operasi Anda sudah di-install Python, coba 

panggil perintah python melalui  command line. Dan jika pengaturan path-nya sudah sesuai, akan 

muncul gambar seperti berikut:

 

<< gambar 2.1 python interpreter prompt >>

Untuk keluar dari mode interpreter prompt, gunakan kombinasi ctrl+d atau ctrl+z kemudian tekan 

enter.

Lalu jika ingin memakai  Python tanpa melalui  interpreter prompt, Anda bisa memakai  

text editor yang Anda sering gunakan dan simpan file Python dengan ekstensi file *.py .Kemudian 

atur jarak tab pada  text editor tersebut sebanyak empat satuan dan isi tab tersebut diganti dengan 

spasi atau memilih menu “replace by space”. Berikut adalah beberapa contoh text editor yang bisa 

digunakan untuk membuat program Python beserta menu untuk pengaturan tab.

4Tampilan antarmuka Geany dan tempat pengaturan indentasinya :

<< gambar 2.2 Geany dan pengaturan tab-nya>>

Tampilan antarmuka GEdit dan tempat pengaturan indentasinya :

<< gambar 2.3 GEdit dan pengaturan tab-nya>>

5Tampilan antarmuka Komodo Edit dan tempat pengaturan indentasinya :

<< gambar 2.4 KomodoEdit dan pengaturan tab-nya >>

Jika  Anda  belum  pernah  belajar  pemrograman   Anda  bisa  gunakan  GEdit  atau  Geany  untuk 

membuat file Python. Jika sudah pernah belajar pemrograman, Anda bisa pilih text editor manapun 

sesuai selera. 

Mencetak Informasi dengan Function “print”

Output digunakan pada program untuk memberikan feedback dan keadaan sebuah program, misal 

hasil perhitungan, pertanyaan, daftar pengguna, dan grafik..  Tapi dalam sebuah program konsol, 

output biasanya  berupa  teks  yang  dicetak  dengan  memakai   function tertentu  pada  sebuah 

bahasa  pemrograman.  Di  Python  untuk  mencetak  teks  ke  layar  digunakanlah  function print. 

Function print   ini akan mencetak  string yang diinginkan. Ada banyak cara dalam memakai  

print, berikut adalah contoh penggunaan print dalam sebuah program konsol : 

listing : pakai_python_1.py 

# mencetak sebuah kalimat

6print "Aku sedang belajar bahasa pemrograman python"

# mencetak angka

print 6666

# mencetak variabel

sebuah_variabel = "Life is never float"

print sebuah_variabel

# mencetak langsung sebuah operasi bilangan

panjang = 10

lebar = 5

print (2 * panjang) + (2 * lebar)

# mencetak sebuah variabel dan string dengan memakai  koma

nama = "Mario"

# dicetak diakhir

print "Nama saya adalah ", nama

# dicetak ditengah

print "Saya  memainkan game Super ", nama, " bersama adik saya"

# dicetak diawal

print nama, " adalah karakter utama dalam permainan Super ", nama

# mencetak banyak baris

print "Belajar bahasa pemrograman"

print "Python itu mudah sekali"

print "karena sudah mempunyai dokumentasi yang lengkap"

# mencetak banyak baris dalam satu kali print

print  "Belajar  bahasa  pemrograman  \nPython  itu  mudah  sekali  \nkarena  sudah  mempunyai 

dokumentasi yang lengkap"

# mencetak variabel pada string dengan format string

panjang = 10

lebar = 5

keliling = (2 * panjang) + (2 * lebar)

print "keliling dari (2 * %d) + (2 * %d) adalah %d " % (panjang, lebar, keliling)

Jika kode diatas dieksekusi, akan tampil output seperti berikut :

7<< gambar 2.5  hasil eksekusi pakai_python_1.py  >>

Menerima Masukan Data dengan Function “raw_input” dan “input”

Selain output tentu saja dalam membuat sebuah program Anda membutuhkan fitur untuk meminta 

input dari user . Fitur tersebut berguna untuk menciptakan interaksi antara user dan program yang 

Anda bangun. Di Python, untuk menerima input ada beberapa cara yang biasa digunakan :

raw_input,  function ini  berguna  untuk  menerima  input dari  user yang  akan  selalu  dikonversi 

kedalam string. Misal Anda memberikan input berupa “Belajar Python”. Maka data tersebut akan 

ditampung  sebagai  string utuh.  Kemudian pada  raw_input,  terdapat satu parameter yang akan 

dijadikan pertanyaan atau perintah tertulis saat meminta input. Jika Anda ingin memberikan input 

berupa  angka,  saat  memasukkan  angka  tersebut  tidak  boleh  lebih  dari  satu  angka.  Hal  ini 

disebabkan karena ketika memakai   raw_input, sekalipun yang diberikan adalah angka tetap 

akan dianggap string. Apabila Anda memberikan input satu angka kepada raw_input, Anda harus 

mengkonversinya  dengan  function int,  float,  long,   atau  beberapa  function konversi  ke  angka 

lainnya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Coba perhatikan kode dibawah ini :

listing : pakai_python_2.py 

nama = raw_input('masukkan nama anda : ')

panjang = raw_input("panjang : ")

lebar = raw_input("y : ")

8print "Nama Anda adalah ", nama

luas = int(panjang) * int(lebar)

print " %d * %d = %d" % (int(panjang), int(lebar), luas)

Jika kode diatas dieksekusi, maka akan muncul output seperti berikut :

<< gambar 2.6 hasil eksekusi pakai_python_2.py  >>

input, function ini digunakan untuk menerima input sesuai dengan data yang diberikan oleh user. 

Tidak seperti raw_input yang menerima input dan dianggap string. Saat memberikan input kepada 

raw_input, Anda tidak perlu memakai  aturan penulisan untuk tipe data tertentu. Sedangkan di 

input Anda harus  mengikuti  aturan  penulisan  untuk memasukkan  input dari  tipe  data  tertentu. 

Sebagai  contoh dibawah terdapat  beberapa contoh aturan penulisan saat  akan memberikan data 

dengan tipe data tertentu kepada input.

listing : pakai_python_3.py 

9# meminta input boolean : coba masukkan True

variabel_bool = input('masukkan data boolean : ')

print "isi variabel_bool : ", variabel_bool

# meminta input float : coba masukkan 3.14

variabel_float = input('masukkan data float : ')

print "isi variabel_float : ", variabel_float

# meminta input string : coba masukkan “lagi belajar python”

variabel_string = input('masukkan data string : ')

print "isi variabel_string : ", variabel_string

# meminta input octal : coba masukkan 010

variabel_octal = input('masukkan data octal : ')

print "isi variabel_octal : ", variabel_octal

# meminta input hexa : coba masukkan 0x114

variabel_hexa = input('masukkan data hexa : ')

print "isi variabel_hexa : ", variabel_hexa

# meminta input long : coba masukkan 123456789123456789L

variabel_long = input('masukkan data long : ')

print "isi variabel_long : ", variabel_long

# meminta input dictionary : coba masukkan {'nama':'luffy', 'hobi':'makan', 'asal':'east blue'}

variabel_dict = input('masukkan data dictionary : ')

print "isi variabel_dict : ", variabel_dict

# meminta input list : coba masukkan [1, 2, 3, 4, 5]

variabel_list = input('masukkan data list : ')

print "isi variabel_list : ", variabel_list

# meminta input tuple : coba masukkan (1, 2, 3, 4, 5)

variabel_tuple = input('masukkan data tuple : ')

print "isi variabel_tuple : ", variabel_tuple

Jika kode diatas dieksekusi, akan muncul output seperti berikut :

10

<< gambar 2.7 hasil eksekusi pakai_python_3.py  >>

Contoh diatas  memperlihatkan sebuah perbedaan penggunaan  raw_input   dengan  input.  Data 

yang didapat dari raw_input harus dikonversikan dengan built-in function untuk tipe data tertentu. 

Sedangkan data yang didapat dari input tidak perlu dikonversikan, tapi saat memasukkan data harus 

mengikuti aturan penulisan untuk tipe data tertentu. 

Hal Lain yang Harus Diingat dalam Penggunaan Python

Selain itu  terdapat  beberapa karakter  khusus  yang dinamakan  escape character.  Berikut  adalah 

daftar beberapa escape character yang terdapat di Python :

Escape Character Heksadesimal Keterangan

\a 0x07 bel

\b 0x08 backspace

\f 0x0c formfeed

\e 0x1b escape

\n 0x0a newline

\t 0x09 tab

\v 0x0b Vertical tab

\r 0x0d Carriage return

\nnn Notasi oktal, dimana n 

11

Escape Character Heksadesimal Keterangan

merupakan rentang 

angka dari 0 sampai 7

\xnn Notasi heksadesimal, 

dimana n merupakan 

rentang dari 0..9, a..f, 

atau A..F

Pada kode diatas  listing pakai_python_1.py, terdapat sebuah simbol %d di dalam perintah  print. 

Simbol tersebut  dinamakan  string formatter yang berfungsi  untuk mencetak data  sesuai  dengan 

format yang diinginkan pada  string yang disisipi simbol tersebut. Berikut adalah daftar beberapa 

string formatter yang disediakan Python:

Simbol Keterangan

%c Mencetak karakter

%s

Mencetak  data  dari  jenis  apapun 

menjadi string

%i, %d Mencetak angka desimal bertanda

%u Mencetak angka desimal tak bertanda

%o Mencetak angka oktal

%x, %X

Mencetak  angka  heksa  dengan  huruf 

kecil,  Mencetak  angka  heksa  dengan 

huruf besar

%f Mencetak angka real berkoma

%e, %E

Mencetak  tanda  eksponensial  dengan 

huruf  kecil,  mencetak  tanda 

eksponensial dengan huruf besar

%g, %G

Fungsi  hampir  sama  dengan  %f  dan 

%e  hanya  saja  pencetakan  angka  di 

belakang  koma  lebih  pendek, 

pencetakan  tanda  eksponensial 

memakai  huruf besar

Kemudian tak lupa kalau di Python sendiri saat sedang memakai  interpreter prompt,Anda bisa 

memakai   function help() untuk  melihat  struktur  sebuah  objek  atau  perintah  –  perintah  di 

Python. Misal Anda bisa melihat bantuan tentang perintah print  maka Anda harus mengetikkan:

>> help('print')

12

The ``print`` statement

***********************

print_stmt ::= "print" ([expression ("," expression)* [","]]

 | ">>" expression [("," expression)+ [","]])

``print`` evaluates each expression in turn and writes the resulting

object to standard output (see below).  If an object is not a string,

it is first converted to a string using the rules for string

conversions.  The (resulting or original) string is then written.  A

space is written before each object is (converted and) written, unless

the output system believes it is positioned at the beginning of a

line.  This is the case (1) when no characters have yet been written

to standard output, (2) when the last character written to standard

output is a whitespace character except ``' '``, or (3) when the last

write operation on standard output was not a ``print`` statement. (In

some cases it may be functional to write an empty string to standard

output for this reason.)

Note: Objects which act like file objects but which are not the built-in

  file objects often do not properly emulate this aspect of the file

  object's behavior, so it is best not to rely on this.

A ``'\n'`` character is written at the end, unless the ``print``

statement ends with a comma.  This is the only action if the statement

contains just the keyword ``print``.

Standard output is defined as the file object named ``stdout`` in the

built-in module ``sys``.  If no such object exists, or if it does not

have a ``write()`` method, a ``RuntimeError`` exception is raised.

``print`` also has an extended form, defined by the second portion of

the syntax described above. This form is sometimes referred to as

"``print`` chevron." In this form, the first expression after the

``>>`` must evaluate to a "file-like" object, specifically an object

that has a ``write()`` method as described above.  With this extended

form, the subsequent expressions are printed to this file object.  If

the first expression evaluates to ``None``, then ``sys.stdout`` is

used as the file for output.

(END) 

Untuk  keluar  dari  mode  bantuan  tersebut  tekan  tombol  “q”.  Sekarang  kita  coba  lihat  bantuan 

mengenai struktur data list:

13

>> help('list')

Help on class list in module __builtin__:

class list(object)

 |  list() -> new empty list

 |  list(iterable) -> new list initialized from iterable's items

 |  

 |  Methods defined here:

 |  

 |  __add__(...)

 |      x.__add__(y) <==> x+y

 |  

 |  __contains__(...)

 |      x.__contains__(y) <==> y in x

 |  

 |  __delitem__(...)

 |      x.__delitem__(y) <==> del x[y]

 |  

 |  __delslice__(...)

 |      x.__delslice__(i, j) <==> del x[i:j]

 |      

 |      Use of negative indices is not supported.

 |  

 |  __eq__(...)

:[]

Dengan demikian sekalipun tidak ada koneksi internet, Anda tetap bisa terus membuat program 

Python dengan dibantu help()  yang sudah disediakan oleh Python.

Tipe data yang terdapat pada kode – kode diatas akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya.

14

3. Mengenal  Tipe Data dan Operator

Tipe Data di Python

Variabel menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi dan isinya dapat diubah oleh 

operasi – operasi tertentu pada program yang memakai  variabel tersebut.

Di dalam Python, terdapat beberapa tipe data yang cukup unik bila dibandingkan dengan bahasa 

pemrograman seperti C, Java, dan yang lainnya.  Tipe data pada Python adalah sebagai berikut :

 Boolean, contoh  True and False

 Complex,  pasangan angka real dan imajiner, misalnya 1 + 5j

 Date, bilangan yang dapat dikonversi menjadi format tanggal, misalnya 26-09-2013

 Float, bilangan yang mempunyai koma, misalnya 3.14, 6.387

 Hexadecimal, bilangan dalam format heksa, misalnya 7b, 4d2

 Integer, bilangan bulat, misalnya 10, 20, 30, 15, 37

 Long, bilangan bulat yang panjang, misal 123456789123456789L

 None, data yang tidak terdefinisi tipe data apapun

 String, data yang berisi kalimat. Bisa dibentuk dengan diapit tanda ' dan ', atau diapit “ dan 

“, atau diapit “”” dan  “”” untuk membentuk paragraf.

 List, sebuah data berupa untaian yang menyimpan berbagai tipe data dan isinya bisa diubah. 

Lebih lengkapnya akan dibahas di bab 6.

 Tuple, sebuah data berupa untaian yang menyimpan berbagai tipe data  tapi isinya tidak bisa 

diubah. Lebih lengkapnya akan dibahas di bab 6.

 Dictionary, sebuah data berupa untaian yang menyimpan berbagai tipe data berupa pasangan 

penunjuk dan nilai. Lebih lengkapnya akan dibahas di bab 6.

 Objek, sebuah data yang berisi atribut dan method. Lebih lengkapnya akan dibahas di bab 

10

Operator – Operator di Python

Selain variabel diatas, terdapat juga beberapa operator untuk pemrosesan data di Python. Agar lebih 

memahami seperti  apa  cara  kerja  operator  dipython,  bukalah  console  python  dan coba contoh 

disamping penjelasan tiap operator. Berikut operator yang ada di Python :

1. Aritmatika (Arithmetic Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

+ Penjumlahan,  menambahkan  dua  buah 

operan

a, b = 10, 5

hasil = a + b

15

Oper

ator

Penjelasan Contoh

# hasil akan 15

print  “hasil : “,  hasil

-

Pengurangan,  mengurangka  operan 

disebelahkiri  operator  dengan  operan  di 

sebelah kanan operator

a, b = 10, 8

hasil = a – b

# hasil akan 2

print  “hasil : “,  hasil

*

Perkalian,  mengalikan  operan  di  sebelah 

kiri  dengan  operan  di  sebelah  kanan 

operator

a, b = 3, 5

hasil = a * b

# hasil akan 15

print  “hasil : “,  hasil

/

Pembagian,  membagi  operan  di  sebelah 

kiri  dengan  operan  disebelah  kanan 

operator

a, b = 4, 2

hasil = a / b

# hasil akan 2

print  “hasil : “,  hasil

%

Modulus,  mendapatkan  sisa  pembagian 

dari operan di sebelah kiri operator ketika 

dibagi oleh operan di sebelah kanan

a, b = 11,  2

hasil = a % b

# hasil akan 1

print  “hasil : “,  hasil

**

Pemangkatan,  memangkatkan  operan 

disebelah  kiri  operator  dengan  operan  di 

sebelah kanan operator

a, b = 11,  2

hasil = a ** b

# hasil akan 121

print  “hasil : “,  hasil

//

Pembagian  bulat,  prosesnya  sama  seperti 

pembagian.  Hanya saja  angka dibelakang 

koma dihilangkan

a, b = 11,  2

hasil = a // b

# hasil akan 5

print  “hasil : “,  hasil

2. Perbandingan (Comparison Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

==

Memeriksa  apakah  kedua  nilai  (operan) 

yang  dibandingkan  sama atau  tidak.  Jika 

sama  akan  dikembalikan  nilai  True jika 

tidak sama akan dikembalikan nilai False.

a, b = 10, 10

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a == b

16

Oper

ator

Penjelasan Contoh

!=

Memeriksa  apakah  kedua  nilai  yang 

dibandingkan sama atau  tidak.  Jika  tidak 

sama  akan  dikembalikan  nilai  True jika 

sama akan dikembalikan nilai False.

a, b,= 10, 8

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a != b

c = 10

# hasil akan False

print  “hasil : “,  a != c

<>

Fungsinya sama dengan operator != a, b,= 10, 8

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a <> b

c = 10

# hasil akan False

print  “hasil : “,  a <> c

>

Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operator  lebih  besar  dari  nilai  di  sebelah 

kanan operator

a, b = 4, 2

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a  > b

<

Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operator  lebih  kecil  dari  nilai  di  sebelah 

kanan operator

a, b = 2, 4

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a  < b

>=

Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operator  lebih  besar  dari  nilai  di  sebelah 

kanan  operator  atau  memiliki  nilai  yang 

sama

a, b = 4, 2

c = 4

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a  >= b

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a  >=c

# hasil akan False

print  “hasil : “,  b  >= a

<= Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operator  lebih  kecil  dari  nilai  di  sebelah 

kanan  operator  atau  memiliki  nilai  yang 

sama

a, b = 4, 2

c = 4

# hasil akan False

print  “hasil : “,  a  <= b

# hasil akan True

print  “hasil : “,  a  <= c 

# hasil akan True

17

Oper

ator

Penjelasan Contoh

print  “hasil : “,  b  <= a

3. Penugasan (Assignment Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

=

Mengisikan nilai di sebelah kanan operator 

ke nilai di sebelah kiri operator

a = 10

# hasil akan 10

print  a

b = 15

# hasil akan 15

print b

+=

Menambahkan  operan  sebelah  kiri 

operator  dengan  operan  sebelah  kanan 

operator  kemudian  hasilnya  diisikan  ke 

operan sebelah kiri

a, b,= 10, 8

# hasil akan 18 sma dgn a = a + b

 a += b

print “hasil : “, a

-=

Mengurangi  operan  sebelah  kiri  operator 

dengan  operan  sebelah  kanan  operator 

kemudian  hasilnya  diisikan  ke  operan 

sebelah kiri

a, b,= 10, 8

# hasil akan 2 sma dgn a = a - b

 a -= b

print “hasil : “, a

*=

Mengalikan  operan  sebelah  kiri  operator 

dengan  operan  sebelah  kanan  operator 

kemudian  hasilnya  diisikan  ke  operan 

sebelah kiri

a, b,= 10, 8

# hasil akan 80 sma dgn a = a * b

 a *= b

print “hasil : “, a

/=

Membagi  operan  sebelah  kiri  operator 

dengan  operan  sebelah  kanan  operator 

kemudian  hasilnya  diisikan  ke  operan 

sebelah kiri

a, b,= 10, 5

# hasil akan 2 sma dgn a = a / b

 a /= b

print “hasil : “, a

%=

Mengambil  sisa  bagi  dari  operan sebelah 

kiri operator dengan operan sebelah kanan 

operator  kemudian  hasilnya  diisikan  ke 

operan sebelah kiri

a, b,= 10, 4

# hasil akan 2 sma dgn a = a % b

 a %= b

print “hasil : “, a

**= Memangkatkan  operan  sebelah  kiri a, b,= 10, 2

18

Oper

ator

Penjelasan Contoh

operator  dengan  operan  sebelah  kanan 

operator  kemudian  hasilnya  diisikan  ke 

operan sebelah kiri

# hasil akan 100 sma dgn a = a ** b

 a **= b

print “hasil : “, a

//=

Membagi  bulat  operan  sebelah  kiri 

operator  dengan  operan  sebelah  kanan 

operator  kemudian  hasilnya  diisikan  ke 

operan sebelah kiri

a, b,= 10, 4

# hasil akan 2 sma dgn a = a // b

 a //= b

print “hasil : “, a

4. Biner (Bitwiser Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

&

Operator  biner  AND,  memeriksa  apakah 

operan di sebelah kiri dan operan sebelah 

kanan mempunyai angka biner 1 di setiap 

bit. Jika keduanya bernilai 1 maka bit hasil 

operasi akan bernilai 1

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

#  b akan bernilai '0010 0101'

c = a & b

# c akan bernilai 5 = '0000 0101'

print c

|

Operator  biner  OR,  memeriksa  apakah 

operan di sebelah kiri dan operan sebelah 

kanan mempunyai angka biner 1 di setiap 

bit. Jika salah satunya bernilai 1 maka bit 

hasil operasi akan bernilai 1

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

#  b akan bernilai '0010 0101'

c = a | b

# c akan bernilai 45 =  '0010 1101'

print c

^

Operator  biner  XOR,  memeriksa  apakah 

operan di sebelah kiri dan operan sebelah 

kanan mempunyai angka biner 1 di setiap 

bit. Jika keduanya bernilai 1 maka bit hasil 

operasi akan bernilai 0

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

#  b akan bernilai '0010 0101'

c = a ^ b

# c akan bernilai 40 =  '0010 1000'

print c

~ Operator  biner  Negative,  membalik  nilai 

bit. Misal dari 1 menjadi 0, dari 0 menjadi 

1

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

19

Oper

ator

Penjelasan Contoh

#  b akan bernilai '0010 0101'

<<

Operator penggeser biner ke kiri, deret bit 

akan digeser ke kiri sebanyak n kali

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

#  b akan bernilai '0010 0101'

# hasil bernilai 52 = ''0011 0100'

print a << 2

# hasil bernilai 148 = '1001 0100'

print b << 2

>>

Operator penggeser biner ke kanan, deret 

bit  akan  digeser  ke  kanan  sebanyak  satu 

kali

a, b = 13, 37

#  a akan bernilai '0000 1101'

#  b akan bernilai '0010 0101'

# hasil bernilai 3 = '0000 0011'

print a >> 2

# hasil bernilai 9 = '0000 1001'

print b >> 2

5. Logika (Logical Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

and

Jika  kedua  operan  bernilai  True,  maka 

kondisi akan bernilai True. Selain kondisi 

tadi maka akan bernilai False

a, b = True, True

# hasil akan True

print a and b

or

Jika salah satu atau kedua operan bernilai 

True maka kondisi akan bernilai True. Jika 

keduanya False maka kondisi akan bernilai 

False

a, b = True, False

# hasil akan True

print a or b

print b or a

print a or a

# hasil akan False

print b or b

not Membalikkan nilai kebeneran pada operan, a, b = True, False

20

Oper

ator

Penjelasan Contoh

misal jika asalnya True akan menjadi False 

dan begitupun sebaliknya # hasil akan True

print not a

print not b

6. Keanggotaan (Membership Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

in

Memeriksa apakah nilai yang dicari berada 

pada list atau struktur data python lainnya. 

Jika nilai tersebut ada maka kondisi akan 

bernilai True

sebuah_list = [1, 2, 3,4 ,5]

print 5 in sebuah_list

not 

in

Memeriksa apakah nilai yang dicari tidak 

ada  pada  list  atau  struktur  data  python 

lainnya. Jika nilai tersebut tidak ada maka 

kondisi akan bernilai True

sebuah_list = [1, 2, 3,4 ,5]

print 10 not in sebuah_list

7. Identitas (Identity Operator)

Oper

ator

Penjelasan Contoh

is

Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operan  memiliki  identitas  memori  yang 

sama dengan nilai di sebelah kanan operan. 

Jika sama maka kondisi bernilai True

a, b  = 10, 10

# hasil akan True

print a is b

 is 

not

Memeriksa  apakah  nilai  di  sebelah  kiri 

operan  memiliki  identitas  memori  yang 

berbeda  dengan  nilai  di  sebelah  kanan 

operan. Jika berbeda maka kondisi bernilai 

True

a, b  = 10, 5

# hasil akan True

print a is not b

Prioritas Eksekusi Operator di Python

Dari  sekian  banyaknya  operator  yang  telah  disebutkan,  masing  –  masing  mempunyai  prioritas 

pemroresan yang dapat dilihat pada tabel berikut. Prioritas tersebut makin ke bawah makin akhir 

untuk  dieksekusi.  Paling  atas  adalah  yang  akan didahulukan daripada  operator  lain,  sedangkan 

paling bawah adalah operator yang paling terakhir dieksekusi  :

21

Operator Keterangan

** Aritmatika

~, +, - Bitwise

*, /, %, // Aritmatika

+, - Aritmatika

>>, << Bitwise

& Bitwise

^, | Bitwise

<=, <, >, >= Perbandingan

<>, ==, != Perbandingan

=, %=, /=, //=, 

-=,  +=,  *=, 

**= 

Penugasan

is, is not identitas

in, not in membership

not, or, and logika

22

4. Membuat Pemilihan Kondisi

Penggunaan Operator Kondisional dan Logika pada Keyword “if”

Dalam kehidupan sehari – hari pasti Anda menentukan pilihan untuk memulai sebuah aksi di pagi 

hari. “Kalau hari ini ga hujan saya akan main tenis”, “Kalau ada ongkos nanti nonton Man of Steel”, 

“Kalau ga hujan dan ada ongkos nanti mau pergi makan ramen”. Disadari atau tidak, pengandaian 

atau kondisional sudah menjadi bagian dari hidup Anda secara otomatis saat sebelum melakukan 

sebuah tugas. 

Dalam pemrograman pun demikian ada mekanisme dimana program akan menentukan aksi – aksi 

sesuai  kondisi  dari  input  atau  nilai  –  nilai  yang  diproses  selama  program  berjalan  langsung. 

Pemilihan kondisi ini membutuhkan nilai “True” jika aksi yang diinginkan dibawah kondisi tersebut 

dieksekusi. Jika nilainya “False”, maka akan diperiksa kondisi lain yang sesuai atau akan langsung 

ke bagian program yang tidak memeriksa kondisi.

Di Python, terdapat beberapa keyword untuk membuat sebuah pemilihan kondisi. Ada if, elif, else. 

Tidak memerlukan kurawal atau penutup pada blok  if  tersebut. Sebuah  statement akan dianggap 

blok if jika indentasinya lebih satu tab dari jumlah tab  if diatasnya. Sebuah if akan diawali tanda 

titik dua baru dibawahnya terdapat kode program yang akan dieksekusi jika kondisi terpenuhi.

Dalam membuat pemilihan kondisi  Anda juga membutuhkan operator  logika (and,  not,  or)  dan 

perbandingan (==, <=, >=, >, <, <>, !=) untuk menyusun kondisi yang Anda butuhkan.

Berikut adalah contoh penggunaan  if di Python. Contoh berikut memakai  beberapa operator 

perbandingan untuk melihat hasil perbandingan dua buah angka. Dalam program berikut beberapa 

kondisi yang terpenuhi akan dieksekusi.

listing : kondisional_1.py 

print "Masukkan dua buah angka.."

print "Dan Anda akan check hubungan kedua angka tersebut"

angka1 = raw_input("Masukkan angka pertama : ")

angka1 = int(angka1)

angka2 = raw_input("Masukkan angka kedua : ")

angka2 = int(angka2)

if angka1 == angka2 :

     print "%d sama dengan %d" % (angka1, angka2)

if angka1 != angka2 :

     print "%d tidak sama dengan %d" % (angka1, angka2)

23

if angka1 < angka2 :

     print "%d kurang dari %d" % (angka1, angka2)

if angka1 > angka2 :

     print "%d lebih dari %d" % (angka1, angka2)

if angka1 <= angka2 :

     print "%d kurang dari sama dengan %d" % (angka1, angka2)

if angka1 >= angka2 :

     print "%d lebih dari sama dengan %d" % (angka1, angka2)

Cobalah berbagai angka sebagai test case dan amati hasilnya. Misal Anda masukkan angka 10 dan 5 

Maka hasilnya akan terdapat beberapa kondisi yang dieksekusi :

<< gambar 4.1 hasil eksekusi kondisional_1.py  >>

Penggunaan “else” pada “if”

Keyword else digunakan  dalam  blok  if untuk  menampung  berbagai  kondisi  yang  berlawanan 

dengan kondisi pada  if sebelumnya.  Keyword else  ini membutuhkan blok  if   atau  elif   diatasnya. 

Tanpa kedua keyword tadi, else tidak dapat digunakan. Berikut ini terdapat contoh penggunaan else, 

mari kita coba.

listing : kondisional_2.py 

24

print "Masukkan dua buah angka.."

print "Dan Anda akan check hubungan kedua angka tersebut"

angka1 = raw_input("Masukkan angka pertama : ")

angka1 = int(angka1)

angka2 = raw_input("Masukkan angka kedua : ")

angka2 = int(angka2)

if angka1 == angka2 :

print "%d sama dengan %d" % (angka1, angka2)

else:

print "%d tidak sama dengan %d" % (angka1, angka2)

cobalah masukkan dua angka berbeda dan amati hasilnya. Misalkan Anda memasukkan angka 10 

dan 5 maka akan tampil hasil seperti berikut :

<< gambar 4.2 hasil eksekusi kondisional_2.py  >>

Penggunaan “elif” pada “if”

Jika pada kondisional_1.py beberapa blok  if   akan dieksekusi, karena tidak ada pilihan lain pada 

masing – masing blok  if.  Pada  contoh berikutnya beberapa  if   akan digabung dan membentuk 

sebuah blok  if   yang lebih besar karena adanya  elif.  Keyword elif   ini berfungsi untuk membuat 

multi kondisional. Jadi jika kondisi di if paling atas tidak sesuai maka kondisi yang ada dibawahnya 

akan diperiksa dan jika cocok akan dieksekusi. Pada contoh berikutnya jika kondisi sudah sesuai 

25

pada  blok  teratas  maka  blok  tersebutlah  yang  akan  dieksekusi,  berbeda  dengan  contoh  pada 

kondisional_1.py karena terdiri dari beberapa blok if   yang dianggap berbeda oleh Python. Untuk 

lebih jelasnya mari coba kode berikut

listing : kondisional_3.py 

print "Masukkan dua buah angka.."

print "Dan Anda akan check hubungan kedua angka tersebut"

angka1 = raw_input("Masukkan angka pertama : ")

angka1 = int(angka1)

angka2 = raw_input("Masukkan angka kedua : ")

angka2 = int(angka2)

if angka1 == angka2 :

print "%d sama dengan %d" % (angka1, angka2)

elif angka1 != angka2 :

print "%d tidak sama dengan %d" % (angka1, angka2)

elif angka1 < angka2 :

print "%d kurang dari %d" % (angka1, angka2)

elif angka1 > angka2 :

print "%d lebih dari %d" % (angka1, angka2)

elif angka1 <= angka2 :

print "%d kurang dari sama dengan %d" % (angka1, angka2)

elif angka1 >= angka2 :

print "%d lebih dari sama dengan %d" % (angka1, angka2)

Coba masukkan dengan angka 10 dan 20, maka blok if yang dieksekusi hanya blok kedua yang 

berisi  kondisi  angka1  tidak  sama  dengan  angka  2.  Jelas  berbeda  dengan  kode  yang  ada  di 

kondisional_1.py. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar berikut

26

<< gambar 4.3 hasil eksekusi kondisional_3.py  >>

Penggunaan “else” pada “if”

Misal  ada  sebuah  kondisi  seperti  berikut,  “Kalau  saya  punya  uang  saya  akan  pergi  ke  taman 

bermain, Lalu kalau uangnya cuma 10.000 cuma bakal naik komedi putar, kalau uangnya 20.000 

bakal naik komedi putar dan bom bom car”.  Jika Anda perhatikan setelah kondisi  pertama ada 

kondisi  lagi  yang  masih  berada  dibawah  kondisi  pertama.  Kondisi  semacam ini  dapat  disebut 

dengan kondisi bersarang (nested if).

Di Python, untuk membuat sebuah blok if  di dalam  if, maka blok if yang ingin disimpan di dalam 

sebuah  if harus  mempunyai  satu  tab  lebih  dibanding  if  sebelumnya.  Anda  dapat  membuat  if 

bersarang di dalam if bersarang hingga tingkat sedalam yang Anda inginkan. 

Agar lebih paham mari Anda coba kode berikut :

listing : kondisional_4.py 

username = raw_input("masukkan username : ")

password = raw_input("masukkan password : ")

username_from_db = "user"

password_from_db = "admin"

if username == username_from_db :

    if password == password_from_db :

27

        print "Username dan password cocok "

    else:

        print "Password salah "

else:

    print "User tidak terdaftar"

Pada contoh diatas,  Anda diminta masukan berupa “username” dan “password”.  Kemudian ada 

sebuah variabel yang diasumsikan mengambil data “username” dan “password” dari database. Blok 

if akan memeriksa apakah user sudah sesuai atau belum, jika tidak sesuai maka akan ditampilkan 

“User  tidak  terdaftar”. Jika  “username”  sesuai  maka  kondisi  selanjutnya  adalah  memeriksa 

“password” jika sesuai maka akan muncul notifikasi “Username dan password cocok”, jika tidak 

sesuai maka akan muncul notifikasi “Password salah”. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

<< gambar 4.4 hasil eksekusi kondisional_4.py  >>

28

5. Menyusun Pengulangan

Mengenal Pengulangan “for” dan “while”

Seperti  pada  bahasa  pemrograman  lainnya,  Python  memiliki  mekanisme  pengulangan  untuk 

menjalankan pekerjaan – pekerjaan yang berulang. Pada umumnya pengulangan terdiri dua jenis. 

Ada  pengulangan  yang  terbatas  dan  tidak  terbatas.  Pengulangan  terbatas  biasanya  dilakukan 

pengulangan dari 1 hingga kesekian kali (n kali). Perulangan terbatas memakai  for. Sedangkan 

pengulangan  tidak  terbatas  memakai   while.  Dalam  pengulangan  memakai   while 

pengulangan akan terus dilakukan selama kondisional dalam perulangan while tetap dalam keadaan 

true jika dalam keadaan false maka pengulangan while akan berhenti. 

Menyusun Pengulangan dengan “for”

Kita melangkah ke pengulangan yang terbatas dulu yah. Dalam pengulangan  for, tidak seperti di 

bahasa  pemorgraman  C  atau  Java  yang  memakai   nilai  incremental untuk  melakukan 

pengulangan. Di Python, for melakukan pengulangan dengan meng-iterasi elemen dari sebuah list. 

List   ini dapat berisi kumpulan karakter, kumpulan  string, kumpulan angka, atau kumpulan data 

jenis lainnya yang disediakan Python. (Untuk lebih lengkapnya di bab berikutnya akan dibahas 

lebih jauh tentang List di Python).

Misal disini ada sebuah list  yang berisi [1, 2, 3, 4, 5], ( sebuah list diawali oleh tanda '[' dan ditutup 

oleh tanda ']'  ).  Banyaknya elemen pada  list  tersebut menentukan banyaknya pengulangan yang 

akan dilakukan saat melakukan pengulangan. Mari kita lihat implementasinya pada kode dibawah 

ini :

listing : kode pengulangan_1.py 

# pengulangan sebanyak 5 kali

for i in [1, 2, 3, 4, 5]:

    print "Ini pengulangan ke - ", i 

Pada  contoh diatas,  akan dicetak  teks  “ini  pengulangan ke -  “  sebanyak 5 kali.  Nilai  'i'   pada 

pengulangan  tersebut  akan  selalu  berganti  nilainya  setiap  tahap  pengulangan  dilakukan.  Misal 

ketika pengulangan pertama, nilai 'i' akan berisi 1, ketika pengulangan kedua, nilai 'i' akan berisi 2, 

begitu  seterusnya sampai  elemen terakhir.  Jika  kode diatas  dieksekusi  akan menampilkan hasil 

seperti pada gambar dibawah ini :

29

<< gambar 5.1 hasil eksekusi pengulangan_1.py  >>

Selain memakai   list  yang berisi angka,  List   yang berisi  string   dapat digunakan juga untuk 

melakukan pengulangan  for di Python. Misal terdapat  list yang berisi seperti berikut [“Rawon”, 

“Nasi  Kuning”,  “Soto  Madura”,  “Kupat  Tahu”,  “Kerak  Telor”,  “Rendang  Batoko”,  “Pempek 

Selam”,  “Ayam Betutu”],  dalam  list   tersebut  terdapat  elemen sebanyak delapan jenis  masakan 

nusantara. Dengan demikian ketika pengulangan for  memakai  list  masakan tadi, pengulangan 

akan dijalankan sebanyak delapan kali. Mari Anda lihat implementasinya pada kode dibawah ini :

listing : kode pengulangan_2.py 

# pengulangan sebanyak 8 kali

for  i  in  ["Rawon",  "Nasi  Kuning",  "Soto  Madura",  "Kupat  Tahu",  "Kerak  Telor",  "Rendang 

Batoko", "Pempek Selam", "Ayam Betutu"] :

    print i, " adalah masakan khas nusantara …"

Kode diatas jika dieksekusi akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

<< gambar 5.2 hasil eksekusi pengulangan_2.py  >>

30

Sekarang Anda coba contoh terakhir dengan memakai  string. String pada dasarnya merupakan 

list karakter.  Misal  terdapat  string seperti  berikut  “abcde”.  Jika  string  tersebut  digunakan pada 

pengulangan for, maka akan terjadi pengulangan sebanyak lima kali. Coba lihat kode dibawah ini :

listing : kode pengulangan_3.py 

# pengulangan sebanyak 5 kali

for i in "abcde":

    print i, " adalah alfabet"

Kode diatas jika dieksekusi akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

<< gambar 5.3 hasil eksekusi pengulangan_3.py  >>

Memahami Function “range”

Kalau  teman  –  teman  memperhatikan  list   yang  dipakai  pada  pengulangan_1.py,  pengulangan 

tersebut memakai   list   angka yang sudah  jadi atau di-hardcode.  Nah bagaimana nih kalau 

ingin membentuk suatu pola atau ingin membuat list  incremental agar pengulangan for di Python 

ini mirip di Java atau C. Di Python terdapat fungsi yang bernama range. Range ini menghasilkan 

deret angka dengan parameter (start, stop, step). Start adalah batasawal dari list, stop adalah batas 

akhir  dari  list,  step  adalah  jarak  antar  angka yang dihasilkan  oleh  range.  Ada beberapa  kasus 

penting yang perlu diperhatikan saat memakai  range. Coba perhatikan kode dibawah ini :

listing : kode pengulangan_4.py 

# pengulangan_4.py

# kasus - 1 : jika step tidak disertakan maka step akan diisi 1 secara default

print range(1, 10)

# kasus - 2 : jika step disertakan maka step akan sesuai dengan angka yang diisikan

31

print range(1, 10, 2)

print range(1, 10, 3)

print range(1, 10, 4)

print range(1, 10, 5)

# kasus - 3 : jika step melebihi stop maka list hanya akan berisi start

print range(1, 10, 11)

# kasus - 4 : jika start lebih besar nilainya daripada stop maka list akan kosong

print range(10, 1)

# kasus - 5 : jika start lebih besar nilainya daripada stop dan

# jika step melebihi stop maka list akan kosong

print range(10, 1, 2)

print range(10, 1, 11)

# kasus - 6 : jika start lebih besar daripada stop dan step bernilai minus 

# dan jika start dikurangi step menghasilkan angka positif

# maka list akan berisi deret angka menurun

print range(10, 1, -1)

# kasus - 7 : jika start lebih besar daripada stop dan step bernilai minus 

# dan jika start dikurangi step bernilai minus maka list hanya akan berisi start

print range(10, 1, -11)

# kasus - 8 : jika step bernilai 0 maka akan terjadi error

print range(1, 10, 0)

# kasus - 9 : jika start lebih besar daripada stop dan step bernilai 0 maka akan terjadi error

print range(10, 1, 0)

Kode diatas jika dieksekusi akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

<< gambar 5.4 hasil eksekusi pengulangan_4.py  >>

32

memakai  Function “range” pada Pengulangan “for”

Bagaimana  dengan  pengenalan  range  diatas  ?  Mudah  kan  ?  Nah  sekarang  Anda  akan  coba 

memakai  range dalam pengulangan for. Coba perhatikan contoh berikut : 

listing : kode pengulangan_5.py 

for i in range(1, 10):

    print "ini pengulangan ke - ", I

Pada contoh diatas akan terjadi pengulangan sebanyak 10 kali terhadap  statement   dibawah  for. 

Dengan memakai   range,  Anda tidak perlu repot untuk membuat  list terlebih dahulu untuk 

menentukan banyaknya pengulangan yang akan Anda lakukan terhadap statement.Jika kode diatas 

dieksekusi akan terlihat seperti gambar dibawah ini : 

<< gambar 5.5 hasil eksekusi pengulangan_5.py  >>

Agar lebih memahami lagi pengulangan for, kita coba lagi pelajari dua contoh berikut. Berikut ada 

kasus membuat sebuah segitiga yang dibuat dari kumpulan bintang dan membuat baris bilangan 

prima. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan dua kasus berikut :

listing : kode pengulangan_6.py 

# pengulangan_6.py

for i in range(0, 10):

    for j in range (0, i+1):

        if j == i:

            print "x"

33

        else:

            print "*",

    print ""

Kode diatas jika dieksekusi akan tampil seperti berikut :

<< gambar 5.6 hasil eksekusi pengulangan_6.py  >>

Kemudian dibawah ini adalah kode program untuk mencari bilangan prima. Bilangan prima adalah 

bilangan yang hanya bisa dibagi 1 dan bilangan itu sendiri

listing : kode pengulangan_7.py 

# pengulangan_7.py

for i in range(1, 20):

    count_zero_remainder = 0

    for j in range(1, i+1):

        num_remainder = i % j

        #print num_remainder,

        if num_remainder == 0:

            count_zero_remainder = count_zero_remainder + 1

    

    if count_zero_remainder == 2:

        print i, " adalah bilangan prima"

    else:

        print i, " bukanlah bilangan prima"

Kode diatas jika dieksekusi akan tampil seperti berikut :

34

<< gambar 5.7 hasil eksekusi pengulangan_7.py  >>

Menyusun Pengulangan dengan “while”

Sekarang kita akan bahas pengulangan yang memakai  while. Pengulangan while memiliki cara 

kerja  selama  kondisi  tertentu  bernilai  true maka  pengulangan  akan  diteruskan  sampai  kondisi 

bernilai  false.  Tentunya dalam kondisi yang dipakai untuk eksekusi  while memerlukan operator 

logika dan perbandingan seperti yang sudah di jelaskan di bab 3.

sebagai contoh coba lihat kode berikut. Kode berikut dieksekusi apabila variabel “angka” masih 

dibawah 10. 

listing : kode pengulangan_8.py 

angka =  0

while (angka < 10):

    print "Aku sudah berjalan sebanyak ", angka, " langkah "

    angka += 1

Kode diatas jika dieksekusi akan tampil seperti pada gambar berikut ini :

35

<< gambar 5.8 hasil eksekusi pengulangan_8.py  >>

Pada contoh diatas kondisi untuk melakukan pengulangan ditaruh di  while. Sekarang Anda coba 

taruh kondisi pengulangan di dalam pengulangannya. Coba lihat contoh berikut :

listing : kode pengulangan_9.py 

terus_tanya = True

while terus_tanya :

    temp = raw_input('masukkan angka kurang dari 10  !! : ')

    angka = int(temp)

    if angka < 10:

        terus_tanya = False

    else:

        terus_tanya = True

<< gambar 5.9  hasil eksekusi pengulangan_9.py  >>

Untuk memahami pengulangan while lebih lanjut, berikut terdapat contoh penjumlahan angka dari 

1  sampai  10.  Dalam pengulangan ini  terdapat  sebuah variabel  jml_angka yang berfungsi  untuk 

menampung  angka  –  angka  yang  akan  ditambahkan  dengan  angka  berikutnya  di  setiap 

36

pengulangan. Coba perhatikan kode dibawah ini :

listing : kode pengulangan_10.py 

i = 1

jml_angka = 0

while i <= 10:

    print 'loop ke - %d : %d + %d' % (i, jml_angka, i)

    jml_angka = jml_angka + i

    i += 1

print 'total angka yang dijumlahkan : ', jml_angka

kode diatas jika dieksekusi akan tampi seperti pada gambar berikut ini :

<< gambar 5.10 hasil eksekusi pengulangan_10.py  >>

37

6. Mengenal Data Struktur Python Tingkat Lanjut

Mengenal List, Dictionary dan Tuple

Data yang kompleks biasanya dapat menampung objek atau entitas yang banyak. Misal ada sebuah 

toples yang berisi  banyak permen dengan ragam jenisnya.  Dalam sebuah toples dapat  saja  ada 

permen  rasa  asem,  permen  rasa  stroberi,  permen  rasa  nanas,  permen  rasa  asem lagi,  dan  rasa 

lainnya.  Tapi  bukan  hanya  menyimpan  entitas  yang  banyak  saja,  struktur  data  pun  ada  yang 

menyimpan  jaringan  sebuah  graf,  antrian,  tumpukan,  dan  banyak  lagi  tipe  lainnya.  

Di Python sendiri, terdapat beberapa tipe struktur data yang dapat digunakan oleh penggunanya. 

Tapi tiga tipe data yang umum digunakan, diantaranya list, tuple, dan dictionary. Ketiga tipe data 

struktur ini sangat membantu sekali bagi programmer Python yang membutuhkan tipe data banyak. 

Ketiga  tipe  data  ini  adalah  objek  Python  yang  berarti  jika  Anda  mendefinisikan  struktur  data 

tersebut,  Anda  dapat  memakai   method  –  method yang  berhubungan  dengan  pengolahan 

struktur  data  tersebut.  Selain  itu  terdapat  pula  function  untuk mengolah  tiga  struktur  data  tadi 

seperti mencari nilai max, min, hitung panjang, dan perbandingan isi.

Untuk mendefinisikan sebuah list Anda cukup buat sebuah variabel dengan nama yang diinginkan, 

kemudian  isi  variabel  tersebut  dengan list  yang akan dibuat.  List  diawali  dengan tanda '['  dan 

diakhiri  dengan  tanda  ']'.  Isinya  dapat  beragam,  dapat  string,  number,  object,  bahkan  list  lagi. 

Pemisah antara data yang satu dengan yang lainnya digunakan tanda koma. List dapat ditambah 

isinya, dirubah data pada elemennya, hapus elemen, dan hapus seluruh list. 

Hampir sama dengan list, tuple diawali dengan tanda  '('  dan ')'. Elemen pada tuple tidak dapat 

dihapus dan diubah. Maka dari itu tuple disebut immutable sequence. Lebih jelasnya nanti Anda 

akan lihat perbedaan tuple dengan list.

Beda halnya antara dengan list dan tuple, pada dictionary setiap data akan memiliki pengenalnya 

masing – masing. Pengenal tersebut dinamakan dengan key dan datanya dinamakan dengan value. 

Dictionary diawali dengan tanda '{' dan diakhiri dengan tanda '}'. Khusus untuk key pada dictionary, 

nilainya  harus  berupa tipe  data  yang tidak dapat  diganti  seperti  tuple,  string  dan number.  Tapi 

umumnya key berisi number dan string. Karena jika Anda mencoba memasukkan tipe data yang 

mutable,  akan keluar  peringatan 'unhashable  type'  saat  mendefinisikan dictionary  yang key-nya 

berupa tipe data mutable.

Agar  lebih  paham  mari  Anda  coba  mendefinisikan  list,  tuple,  dan  dictionary  kedalam  sebuah 

variabel.

listing : strukdat_1.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

38

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

print sebuah_list

print sebuah_tuple

print sebuah_dictionary

Dengan memakai  perintah  print maka Anda dapat mencetak isi  list,  tuple, atau  dictionary 

yang hasil keluarannya berupa string.

<< gambar 6.1 hasil eksekusi strukdat_1.py  >>

Cara Akses List, Tuple, dan Dictionary

Setelah  Anda  mengenal  cara  membuat  ketiga  struktur  data  tersebut,  sekarang  Anda  coba  cara 

mengakses elemen – elemen pada struktur data tersebut. Ada beberapa cara mengakses elemen pada 

struktur  data  tersebut  yang  biasa  dilakukan  misalnya  mengakses  salah  satu  elemen  dengan 

39

memakai  indeks, slicing indeks, dan mengakses elemen lewat pengulangan. 

Untuk akses elemen lewat indeks elemen Anda panggil nama list kemudian disusul indeks elemen 

yang Anda inginkan dengan diapit  tanda baca “[“  dan “]”,  misal  ada sebuah list  dengan nama 

daftar_barang kemudian ingin mengakses indeks ke – 10, maka pemanggilan indeks pada list 

tersebut  adalah  daftar_barang[9].  Kenapa  di  pemanggilan  indeks  nya  dari  9  ?  karena  indeks 

tersebut diawali dari 0 sehingga indeks yang diinginkan akan dikurangi 1. Begitupun dengan tuple 

cara akses salah satu elemenya sama dengan cara akses salah satu elemen di list. Pada dictionary, 

untuk mengakses salah satu elemennya Anda panggil salah satu key-nya untuk mendapatkan data 

yang ditunjuk key tersebut.

Slicing indeks merupakan cara untuk mengakses beberapa elemen pada list dan tuple. Cara ini tidak 

dapat dilakukan di dictionary. Slicing indeks dilakukan dengan memanggil list atau tuple kemudian 

tentukan indeks  awal  slicing  dan batas  akhirnya.  Kemudian  indeks  tersebut  dipisahkan dengan 

tanda “:” dan diapit oleh tanda “[“ dan “]”. Misal ada sebuah list  daftar_barang kemudian ingin 

mengambil 10 datanya dari indeks ke – 2 maka pemanggilannya adalah daftar_barang[1:11]. 

Berikutnya cara terakhir yang biasa dilakukan oleh untuk mengakses elemen secara keseleruhan 

adalah dengan melalui pengulangan  for. Melalui cara tersebut,  isi dari list, tuple, dan dictionary 

dapat diambil  elemennya selama iterasi  pada pengulangan  for.  Pada list  dan tuple jika datanya 

diambil lewat pengulangan for,  setiap elemen akan langsung diekstrak  di setiap iterasi dan dapat 

digunakan untuk keperluan pemrosesan pada proses di setiap iterasi. Kalau pada dictionary di setiap 

iterasi pengulangan bukan elemen yang diektrak tapi key-nya. Jadi saat ingin mengambil datanya 

Anda harus memanggil  elemen dictionary tersebut dengan key yang didapatkan disetiap iterasi. 

Dibawah ini adalah contoh mengakses elemen dari list, tuple dan dictionary dengan tiga cara yang 

biasa dipakai programmer python.

listing : strukdat_2.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

40

# mengakses elemennya

print "mengakses salah satu elemen : "

print "-----------------------------"

print sebuah_list[5]

print sebuah_tuple[8]

print sebuah_dictionary['website']

print "\n\n"

# mengakses beberapa elemen

print "mengakses beberapa elemen : "

print "-----------------------------"

print sebuah_list[2:5]

print sebuah_tuple[3:6]

print "\n\n"

# mengakses elemennya dengan looping

print "mengakses semua elemen dengan looping for : "

print "-----------------------------"

for sebuah in sebuah_list:

    print sebuah,

print "\n"

for sebuah in sebuah_tuple:

    print sebuah,

print "\n"

for sebuah in sebuah_dictionary:

    print sebuah, ':', sebuah_dictionary[sebuah],

Apabila Anda jalankan kode program diatas maka akan muncul output seperti pada gambar berikut 

ini : 

41

<< gambar 6.2 hasil eksekusi strukdat_2.py  >>

Mengubah Isi List, Tuple, dan Dictionary

Ada waktunya Anda ingin mengubah salah satu elemen setelah mendefinisikan stuktur data. Misal 

ada sebuah list  daftar_barang dan Anda ingin mengubah elemen ke-7 dengan data  baru yang 

asalnya “kursi” menjadi “meja”. Atau ada sebuah informasi dalam bentuk dictionary dengan key 

“nama” yang value asalnya “Son Go Ku” menjadi “Vash De Stampede”. Cara mengubah data salah 

satu elemen di struktur data python mudah sekali. Tinggal tentukan indeks mana yang akan diubah, 

kemudian masukkan nilai baru kedalam indeks tersebut. Lebih jelasnya coba lihat contoh berikut : 

listing : strukdat_3.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

42

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

# cara update sebuah elemen :

print "cara update sebuah elemen : "

print "\n"

print sebuah_list

sebuah_list[5] = 'Kali Linux'

print sebuah_list

print "\n"

print sebuah_tuple

# tuple tidak dapat melakukan operasi perubahan elemen :D

#sebuah_tuple[5] = 100

print sebuah_tuple

print "\n"

print sebuah_dictionary

sebuah_dictionary['email'] = 'wiro.sableng@gmail.com'

print sebuah_dictionary

print "\n\n"

Mudah sekali kan ? Dengan mengakses indeks tertentu pada list dan tuple serta mengakses keys 

tetentu pada dictionary, Anda dapat mengubah nilai pada indeks atau key tersebut dengan nilai yang 

baru.

43

<< gambar 6.3 hasil eksekusi strukdat_3.py  >>

Menambahkan Data pada List, Tuple, dan Dictionary

Ketiga struktur data inipun dapat ditambahkan data baru dari data semula.  Pada list,  digunakan 

tanda “+” untuk menambahkan data dari list baru ke list lama. Begitupun dengan tuple, tanda “+” 

digunakan untuk menambahkan data  dari  tuple  baru  ke tuple  lama.  Sedangkan pada dictionary 

digunakan method update dari dictionary yang ingin ditambahkan data baru. Kemudian dictionary 

semula  akan  memiliki  data  yang  ditambahkan  melalui  method  tersebut.  Berikut  adalah  contoh 

menambahkan data baru pada ketiga struktur data tersebut.

listing : strukdat_4.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

44

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

# cara menambahkan data baru

print "cara menambahkan data baru : "

print "\n"

print sebuah_list

list_baru = sebuah_list + ['PC Linux OS', 'Blankon', 'IGOS', 'OpenSUSE']

print list_baru

print "\n"

print sebuah_tuple

tuple_baru = sebuah_tuple + (100, 200, 300)

print tuple_baru

print "\n"

print sebuah_dictionary

dictionary_baru = {'telp':'022-12345678', 'alamat':'Bandung, Jabar'}

sebuah_dictionary.update(dictionary_baru)

print sebuah_dictionary

print "\n\n"

Kode diatas jika dieksekusi akan muncul tampilan seperti berikut ini :

45

<< gambar 6.4 hasil eksekusi strukdat_4.py  >>

Menghapus Isi List, Tuple, dan Dictionary

Tidak lengkap rasanya bila dalam sebuah informasi ada yang tidak dapat dihapus. Terkadang ada 

sebuah data yang tidak Anda butuhkan dan ingin Anda hilangkan dari kumpulan data yang dimiliki. 

Misal dalam sebuah list Anda ingin menghapus salah satu elemen. Atau di dictionary, Anda ingin 

menghilangkan salah satu key dari dictionary.tersebut. Di python sendiri penghapusan salah satu 

elemen  dapat  dilakukan  di  list  dan  dictionary.  Sedangkan tuple  tidak  mendukung  penghapusan 

elemen. Jika kita lakukan penghapusan pada salah satu elemen di tuple, maka akan muncul pesan 

error : “TypeError: 'tuple' object doesn't support item deletion”. Pada list Anda tinggal menunjuk 

salah  satu  elemennya  dengan  sebuah  angka  dari  0  sampai  panjang  list  tersebut  dikurangi  satu 

dengan diapit tanda “[“ dan “]”. Sedangkan pada dictionary Anda tunjuk salah satu key yang akan 

dihapus  dari  dictionary.  Berikut  adalah  contoh  penghapusan  salah  satu  elemen  pada  list  dan 

dictionary. 

listing : strukdat_5.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

46

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

# cara delete sebuah elemen :

print "cara delete sebuah elemen : "

print "\n"

print sebuah_list

del sebuah_list[0]

print sebuah_list

print "\n"

print sebuah_tuple

# tuple tidak mendukung proses penghapusan elemen :D.(coba hilangkan tanda '#' disampingnya)

#del sebuah_tuple[8]

print sebuah_tuple

print "\n"

print sebuah_dictionary

del sebuah_dictionary['website']

print sebuah_dictionary

print "\n\n"

Kode diatas jika dieksekusi akan muncul tampilan seperti berikut :

47

<< gambar 6.5 hasil eksekusi strukdat_5.py  >>

Menghapus List, Tuple, dan Dictionary

Pada contoh sebelumnya Anda hanya menghapus salah satu elemen. Lalu bagaimanakah jika ingin 

menghapus  keseluruhan  struktur  data  sehingga  struktur  data  tersebut  terhapus  dari  memory 

seluruhnya ?. Di Python dengan memakai  perintah del pada sebuah struktur data maka struktur 

data tersebut akan dihapus sepenuhnya dari memory. Hal ini berlaku juga bagi variabel dan objek 

yang didefinisikan oleh programmer. Dengan hilangnya dari memory maka struktur data yang telah 

dihapus tidak dapat digunakan lagi oleh program yang Anda bangun. 

list : strukdat_6.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

48

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

# cara update sebuah elemen :

print "cara delete sebuah elemen : "

print "\n"

print sebuah_list

del sebuah_list

#print sebuah_list

print "\n"

print sebuah_tuple

del sebuah_tuple

#print sebuah_tuple

print "\n"

print sebuah_dictionary

del sebuah_dictionary

#print sebuah_dictionary

print "\n\n"

Cobalah hapus tanda “#” pada baris perintah print di bawah perintah del. Cobalah satu persatu dan 

amatilah  apa  yang  terjadi.  Jika  kita  coba  pada  print  sebuah_list  yang  berada  dibawah  del 

sebuah_list. Maka akan muncul pesan error : “NameError : name 'sebuah_list' is not defined”

<< gambar 6.6  hasil eksekusi strukdat_6.py  >>

49

memakai  Built-in Function pada List, Tuple, dan Dictionary

Apakah fitur – fitur manipulasi list, tuple, dan dictionary hanya terbatas pada hapus, tambah dan 

ubah  ?.  Python  menyediakan  beberapa  fitur  dasar  lainnya  yang  dapat  digunakan  untuk  proses 

mencari nilai maksimum dan minimum, menghitung panjang, membandingkan dua buah struktur 

data yang sejenis, bahkan mengubah struktur data dari list ke tuple atau sebaliknya. 

Untuk  mencari  nilai  maksimum  pada  list,  tuple,  atau  dictionary  digunakan  function  max(), 

sedangkan untuk mencari nilai minimum digunakan function min(). Untuk perbandingan dua buah 

struktur data sejenis, misal list dengan list, digunakanlah function cmp(). Function cmp() ini akan 

menghasilkan tiga nilai yaitu -1 jika list pertama kurang dari list kedua, 0 jika kedua list sama, dan 1 

jika list pertama lebih besar dari list kedua. Kemudian untuk mencari jumlah elemen yang berada 

pada struktur data tersebut digunakan function len(). Dan terdapat juga untuk konversi tipe struktur 

data. Tapi fitur ini hanya dapat digunakan pada list dan tuple. Dictionary tidak mendukung proses 

konversi. Jadi hanya pengubahan dari list ke tuple dan sebaliknya. Untuk pengubahan dari list ke 

tuple digunakan function tuple() sedangkan untuk pengubahan dari tuple ke list digunakan function 

list().

Agar lebih paham cobalah sedikit source code tentang penggunaan built-in function yang digunakan 

untuk manipulasi list, tuple, dan dictionary.

listing : strukdat_7.py 

# cara mendefinisikan list

sebuah_list = ['Zorin OS', 

                'Ubuntu', 

                'FreeBSD', 

                'NetBSD', 

                'OpenBSD', 

                'Backtrack', 

                'Fedora', 

                'Slackware']

# cara mendefinisikan tuple

sebuah_tuple = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

# cara mendefinisikan dictionary

sebuah_dictionary = {'nama':'Wiro Sableng',

                    'prodi':'ilmu komputer',

                    'email':'wirosableng@localhost',

                    'website':'http://www.sitampanggarang.com'

                    }

50

# menambahkan elemen baru

print "menambahkan elemen baru : \n"

print sebuah_list

list_baru = sebuah_list + ['PC Linux OS', 'Blankon', 'IGOS', 'OpenSUSE']

print list_baru

print "\n"

print sebuah_tuple

tuple_baru = sebuah_tuple

print tuple_baru

print "\n"

print sebuah_dictionary

dictionary_baru = {'telp':'022-12345678', 'alamat':'Bandung, Jabar'}

print sebuah_dictionary

print "\n\n"

# membandingkan yang lama dengan yang baru

print "membandingkan yang lama dengan yang baru : \n"

print "sebuah_list banding list_baru : ", cmp(sebuah_list, list_baru)

print "sebuah_tuple banding tuple_baru : ", cmp(sebuah_tuple, tuple_baru)

print "sebuah_dictionary banding dictionary_baru : ", cmp(sebuah_dictionary, dictionary_baru)

print "\n\n"

# mengetahui panjang list, tuple, dan dictionary

print "mengetahui panjang list, tuple, dan dictionary : \n"

print "panjang sebuah_list : ", len(sebuah_list)

print "panjang sebuah_tuple : ", len(sebuah_tuple)

print "panjang sebuah_dictionary : ", len(sebuah_dictionary)

print "\n\n"

# mengubah list, tuple, dictionary menjadi string

print "mengubah list, tuple, dictionary menjadi string : \n"

print str(sebuah_list), ' memiliki panjang karakter : ', len(str(sebuah_list))

print str(sebuah_tuple), ' memiliki panjang karakter : ', len(str(sebuah_tuple))

print str(sebuah_dictionary), ' memiliki panjang karakter : ', len(str(sebuah_dictionary))

# mencari nilai max dan min

print "mencari nilai max dan min : \n"

print "coba periksa sebuah_list :"

print "max : ", max(sebuah_list)

print "min : ", min(sebuah_list)

print "\n"

print "coba periksa sebuah_tuple :"

print "max : ", max(sebuah_tuple)

print "min : ", min(sebuah_tuple)

print "\n"

print "coba periksa sebuah_dictionary :"

51

print "max : ", max(sebuah_dictionary)

print "min : ", min(sebuah_dictionary)

print "\n"

# mengubah list ke tuple dan sebaliknya

print "mengubah list ke tuple : "

print "semula : ", sebuah_list

print "menjadi : ", tuple(sebuah_list)

print "\n"

print "mengubah tuple ke list : "

print "semula : ", sebuah_tuple

print "menjadi : ", list(sebuah_tuple)

Dengan adanya  built-in function tersebut pekerjaan Anda sudah dimudahkan oleh Python dalam 

memanipulasi  struktur  data  yang telah  Anda definisikan sebelumnya.  Berikut  adalah salah satu 

contoh hasil operasi dengan built function  dari kode diatas.

<< gambar 6.7 hasil eksekusi strukdat_7.py  >>

52

7. Membuat Function

Pengenalan Function Tanpa “return”

Pada saat membuat program terkadang kita menyalin blok kode yang sama di baris  berikutnya, 

misal  untuk mencetak sebuah biodata kita  salin  kembali  kemudian ganti  nilai  –  nilainya untuk 

menampilkan  biodata  tersebut.  Apakah  harus  menyalin  blok  kode  di  setiap  bagian  kode  yang 

membutuhkan  kode  tersebut  ???.  Waktu  dulu  kuliah  Algoritma  dan  Pemrograman  I,  ketika 

mempelajari pemrograman pertama kalinya, baris kode yang sama dipakai berulang – ulang untuk 

mengeluarkan hasil tertentu. Tapi jadi tidak efisien, karena ukuran file program yang ditulis cukup 

besar.  Oleh  karena  itu  hampir  di  setiap  bahasa  pemrograman  terdapat  fitur  yang  dinamakan 

function. Nama lainnya method,  sub routine, atau fungsi.  Function ini berguna untuk penggunaan 

kembali blok kode yang akan digunakan di baris kode lain. Sekali tulis tinggal panggil. 

Function ini jelas beda dengan built-in function yang ada di Python. Built-in function sendiri adalah 

function yang telah dibuatkan oleh pengembang bahasa pemrograman Python. Sedangkan function 

dibuat oleh programmer yang memakai  bahasa pemrograman Python, atau istilah lainnya user-

defined function.

Di Python untuk membuat function digunakan keyword def. Kemudian diikuti nama function yang 

diinginkan  lalu  parameter  yang  dibutuhkan  dengan  diawali  tanda  “(“  dan  “)”.Untuk  membuka 

function dimulai dengan tanda “:”. Tidak seperti di C, Java, atau PHP yang diawali dengan tanda 

“{“ dan diakhiri “}” untuk membuka sebuah function. Lalu tutupnya ? Seperti dijelaskan diawal di 

Python sendiri  digunakan indentasi  untuk menentukan apakah baris  kode tersebut  milik  sebuah 

function,  if, atau pengulangan. Jadi jika Anda ingin menuliskan kode untuk  function yang Anda 

buat. Harus ada jarak satu indentasi agar kode tersebut dianggap sebagai kode dari  function yang 

Anda tulis. Kemudian Anda dapat menambahkan  keyword return jika  function yang Anda tulis 

ingin mengembalikan nilai keluaran. 

 

Berikut  ada  contoh  tentang  pembuatan  function yang  memiliki  parameter  dan  tidak  memiliki 

parameter. Penggunaan return digunakan pada contoh berikutnya :

listing : fungsi_1.py 

def fungsi_tanpa_parameter():

    for i in range(1, 5):

        print "looping ke - ", i

    

def fungsi_berparameter(batas_akhir):

    for i in range(1, batas_akhir):

        print "looping ke - ", i

    

53

print " contoh penggunaan fungsi tanpa parameter : "

print "hasil : ", fungsi_tanpa_parameter()

print "\n\n"

print " contoh penggunaan fungsi berparameter : "

print "hasil : ", fungsi_berparameter(10)

Sebuah function jika dipanggil langsung nilai keluarannya tidak akan dicetak. Tetapi jika dip