Pengenalan PHP 

 

Pada bab ini Anda akan dikenalkan dengan PHP sebagai salah satu server side 

programming, pengertian server side programming dan client side programming, serta 

alasan mengapa memilih PHP. Tak lupa pula akan dijelaskan tool apa saja yang 

diperlukan untuk belajar PHP. 

Tentang Client Side dan Server Side Programming 

 

PHP atau merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu 

bahasa pemrograman yang termasuk kategori server side programming. Wah… apaan 

tuh maksudnya server side programming? OK… server side programming adalah jenis 

bahasa pemrograman yang nantinya script/program ini  akan dijalankan oleh 

server. Selanjutnya hasil pengolahan script/program ini  akan dikirim ke client 

sebagai output. 

 

Sebagai gambaran dari server side programming adalah sebagai berikut ini.  

 

Misalkan Anda ingin membuat script/program untuk menjumlahkan dua buah bilangan 

dengan menggunakan PHP. Nah… andaikan Anda telah membuat form untuk input 

kedua bilangan dan membuat script PHP untuk mengolah penjumlahan kedua bilangan. 

Dalam hal ini, keduanya (form dan script PHP) sama-sama diupload ke server.  

 

Selanjutnya misalkan ada seorang user yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka 

user tadi akan mengakses ke server. Apa yang diakses? Tentunya form input bilangan 

yang akan dijumlahkan. Dalam hal ini posisi si user adalah sebagai client. Nah… setelah si 

user mengisi bilangan pada form, selanjutnya dia mensubmitnya. Trus… kemana 

mensubmitnya? Karena Anda tadi membuat script PHP dan form input telah diarahkan 

ke script PHP ini , maka data input akan disubmit ke server untuk diolah 

menggunakan script PHP yang telah Anda buat tadi. Setelah input diolah (dijumlahkan), 

maka hasilnya akan kembali dikirim ke client sebagai output sehingga si user 

mengetahui hasil penjumlahan dua bilangan yang diinputkan melalui form tadi. 

 

Penjelasan detail tentang cara mengkaitkan antara form dan script PHP sebagai 

pengolahnya akan dijelaskan di bab tentang pemrosesan form. 

 

Trus… selain server side programming, apakah ada jenis yang lain? Oh.. Ada donk yaitu 

client side programming. Jenis programming ini merupakan kebalikan dari server side 


 2

programming. Untuk client side programming, script/program akan diproses di dalam 

client sendiri. 

 

Untuk menggambarkan client side programming, kita ambil contoh kasus yang sama 

dengan sebelumnya yaitu script menjumlahkan dua bilangan. OK… misalkan Anda 

membuat form input untuk memasukkan dua bilangan, serta script untuk 

menjumlahkannya. Selanjutnya keduanya ditaruh/diupload ke server. Misalkan ada user 

yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka dia akan mengakses ke server form input.  

 

Karena Anda menggunakan script pengolah berjenis client side programming, maka 

script ini  juga akan terakses oleh si user. Biasanya script ini diletakkan dalam satu 

halaman yang sama dengan form. Oleh karena itu bila si user mengakses form, maka 

script juga otomatis akan terakses. Setelah si user memasukkan bilangan ke dalam form, 

lalu dia mensubmitnya. Trus… kemana submitnya? Yap… submit ini tidak ditujukan ke 

server melainkan ke client itu sendiri dan diolah oleh script yang ikut terakses tadi. 

Kemudian hasilnya ditampilkan sebagai output. 

 

Salah satu contoh bahasa pemrograman web yang berjenis client side programming 

adalah Javascript. 

 

Untuk melihat perbedaan yang kentara antara bahasa pemrograman web yang berjenis 

server side programming dan client side programming adalah bisa atau tidaknya 

script/program itu ditampilkan ke dalam browser ketika mengaksesnya. Apa 

maksudnya?  

 

Cobalah akses suatu halaman situs yang di dalamnya terdapat Javascript, misalnya 

http://detik.com. Ketika Anda lihat source halaman web ini  (klik kanan, klik View 

Page Source pada Firefox atau klik nanan, klik View Source pada IE), maka dapat Anda 

lihat isi kode script Javascriptnya, yang biasanya ditandai dengan 

 

<script type="text/javascript" language="javascript"> 

 

dan diakhiri dengan tanda 

 

</script> 

 

Mengapa kode Javascript itu bisa terlihat? Ya… karena script itu nantinya akan diproses 

oleh komputer client, sehingga kode itu ibaratnya harus didownload terlebih dahulu ke 

dalam client. 

 

Selanjutnya bandingkan ‘penampakannya’ ☺ bila Anda mengakses script PHP, misalkan 

script yang telah saya buat untuk percobaan (http://rosihanari.net/test.php). Ketika 

Anda lihat dibrowser, maka yang tampil adalah hanyalah berupa teks pesan saja. Dan 


 3

apabila Anda lihat sourcenya, maka tidak tampak perintah-perintah yang berupa kode 

PHP. Padahal isi dari script test.php ini adalah sebagai berikut: 

 

<?php 

 

echo "Hello apa kabar?<br />"; 

echo "Terimakasih atas kepercayaan Anda pada Rosihan Ari sebagai pembimbing belajar 

PHP Anda"; 

 

?> 

 

Mengapa bisa demikian? Ya… karena script test.php ini telah dijalankan atau diproses di 

server dan bukan di client. Dalam hal ini client hanya menerima output hasil pengolahan 

script di server. 

 

Mudah-mudahan dari uraian di atas Anda sudah bisa membedakan apa itu server side 

programming dan client side programming. 

Kenapa PHP? 

 

Di samping PHP, sebenarnya ada beberapa jenis pemrograman lain yang termasuk 

server side programming yaitu JSP (Java Server Pages), ASP (Active Server Pages), 

Phyton, dan Perl, serta masih ada lagi beberapa yang lain. Namun mengapa saya 

rekomendasikan PHP untuk Anda pelajari? Ya… karena PHP memiliki beberapa 

kelebihan antara lain: 

 

1. Bahasa pemrograman PHP sangat mudah dipelajari karena mirip dengan bahasa 

C/C++ 

2. PHP mudah diimplementasikan karena software PHP servernya 100% Free 

3. Kebanyakan server web hosting mensupport PHP 

4. PHP paling banyak digunakan oleh web programmer di seluruh dunia   

 


 4

 

 

Statistik situs yang menggunakan PHP (sekitar 20 juta situs) 

 

ini 

 

Menurut TIOBE index, PHP merupakan bahasa pemrograman yang memiliki 

tingkat rating no. 4 setelah Java, C dan C++ di akhir tahun 2008 ini  (Sumber: 

http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html).  

 

Selain itu trend penggunaan PHP sebagai bahasa pemrograman selama kurun 

waktu 2002 s/d 2008 adalah sebagai berikut 

 

 

 

Sumber : http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html  


 5

 

Dari grafik di atas tampak bahwa PHP masuk dalam 10 besar bahasa 

pemrograman yang paling banyak digunakan, dan PHP termasuk urutan nomor 2 

pemrograman favorit. 

5. Anda bisa melakukan instalasi PHP server sendiri dengan mudah di komputer 

pribadi Anda untuk belajar. 

6. Integrasi antara PHP dan database mudah untuk diimplementasikan karena PHP 

mensupport banyak database (DBMS), seperti MySQL, MS. Access, Oracle, DB2, 

Dbase, Interbase dll. 

 

Tool Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Belajar PHP? 

 

Untuk memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda 

miliki : 

 

1. Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 % free) 

2. Software PHP server (100% free) 

3. Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah 

menguasai PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain. 

4. Text Editor, misalkan Notepad atau Notepad++. Dalam hal ini saya 

merekomendasikan Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga 

mensupport untuk memudahkan penulisan bahasa program. 

5. Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai 

pendukung saja. 

 

 

Untuk tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi 

secara terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server 

Apache, PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ 

(http://www.appservnetwork.com), XAMPP atau EasyPHP sebagai softwarenya, yang 

kesemuanya absolutely FREE.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



BAB 2 

Instalasi PHP dan Software 

Pendukungnya 

 

Pada bab ini Anda akan mempelajari bagaimana cara melakukan instalasi PHP server 

dan juga pendukungnya.  

 

Agar script PHP yang Anda buat bisa berjalan, Anda terlebih dahulu harus sudah 

menginstall PHP server di komputer Anda. Oya... dalam hal ini kita akan belajar 

menginstal PHP server ini di komputer Anda sendiri untuk keperluan belajar. Anda tidak 

perlu menjalankan script PHP di server khusus yang spesifikasinya besar atau di server 

hosting, tapi cukup di komputer Anda pribadi. 

 

OK... kita mulai masuk ke pokok bahasan utama. Untuk bisa menjalankan PHP, Anda 

butuh beberapa software pendukungnya antara lain: Web Server, dan juga database 

sebagai pelengkapnya. Database di sini diperlukan ketika Anda ingin membuat aplikasi 

web yang diintegrasikan dengan database. 

 

Ada beberapa macam software yang bisa digunakan sebagai web server, diantaranya 

adalah : Apache, IIS, dan Personal Web Server. Sedangkan untuk software database, 

atau sering disebut dengan istilah DBMS (Database Management System), Anda bisa 

menggunakan MySQL, SQL Server, MS. Access, dll. 

 

Nah... di sini saya hanya akan mengajarkan bagaimana melakukan instalasi PHP server, 

Apache sebagai web servernya dan juga MySQL sebagai DBMS nya. Mengapa saya 

memilih Apache dan MySQL? Ya... karena hampir seluruh server hosting telah 

mendukung kedua software. Selain itu keduanya adalah free sehingga tidak perlu 

khawatir lagi terkait lisensinya. 

 

OK... untuk menginstal PHP dan pendukungnya, Anda tidak perlu melakukan instalasi 

satu persatu, namun bisa langsung sekaligus semuanya. Lho kok bisa? Ya... karena saat 

ini banyak tersedia software bundling yang di dalamnya sudah ada PHP server, Apache 

dan MySQL nya. Beberapa di antaranya adalah AppServ, XAMPP dan EasyPHP. Tapi 

dalam hal ini saya sangat merekomendasikan AppServ karena konfigurasinya yang 

sangat mudah dibandingkan yang lain. 

 

 


 7

Instalasi AppServ 

 

Berikut ini cara melakukan instalasi AppServ di komputer Anda. 

 

1. Download software AppServ ini di http://appservnetwork.com 

2. OK... setelah Anda mendownloadnya, silakan double click file hasil downloadnya. 

3. Secara default, letak file AppServ untuk instalasi ini adalah di C:\AppServ 

4. Bila pada instalasi AppServ muncul kotak dialog seperti ini, maka pilihlah semua 

option yang ada 

 

 

 

  

Option ini  menunjukkan software apa saja dalam AppServ yang ingin 

diinstal, dalam hal ini pilihlah semuanya (Apache, MySQL, PHP server dan 

phpMyAdmin). 

 

Catatan: phpMyAdmin adalah software untuk mempermudah pengelolaaan 

database MySQL 

 

5. Bila sampai pada tahap tampilan instalasi seperti di bawah ini 

 


 8

 

 

Isikan Name Server nya dengan nama Anda atau apalah sebarang. Nama itu 

nantinya dipakai sebagai nama server webnya. Sebaiknya jangan ada spasi untuk 

nama servernya. Nama server nanti bisa dipanggil di browser, misal kalau nama 

servernya ‘rosihanari’, maka Anda dapat mengakses http://rosihanari di browser 

Anda. 

 

6. Selanjutnya apabila instalasi telah sampai pada tampilan berikut ini 

 

 

 

Isikan password untuk username: root guna mengakses database MySQL. Oya… 

sebaiknya option Enable InnoDB Anda aktifkan supaya MySQL bisa mensupport 

relasi dan integritas antara tabel. Apa kelebihan InnoBD? Silakan baca artikel 

saya di  

 


 9

http://blog.rosihanari.net/foreign-key-relationship-dan-referential-integrity-

di-mysql/ 

 

7. Apabila proses instalasi selesai, maka selanjutnya cobalah buka browser Anda 

dan arahkan URLnya ke http://namaserver atah http://localhost yang telah Anda 

berikan sebelumnya pada proses instalasi. Bila browsernya menampilkan 

halaman berikut ini, maka instalasi AppServ sukses. 

 

 

 

 

8. Halaman yang tampil di atas adalah hasil dari akses file index.php yang terletak 

dalam direktori C:\AppServ\www. Jadi... file-file web dan juga script PHP yang 

nantinya akan Anda buat harus diletakkan di direktori ini . Apakah bisa 

diletakkan di tempat lain? Oh bisa saja... bagaimana caranya, simak di Bab 3 

tentang bagaimana mengatur konfigurasi di PHP dan Web Server (Apache) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 10

BAB 3 

Konfigurasi Apache, PHP dan MySQL 

 

 

Pada bagian ini, Anda diharapkan bisa memahami bagaimana cara melakukan 

konfigurasi pada Apache, PHP dan MySQL. 

 

Konfigurasi Apache 

 

Secara default, file web dan script PHP yang nantinya Anda buat akan diletakkan di 

direktori C:\AppServ\www. Akan tetapi jika menghendaki direktori ini  

dipindahkan, maka hal ini bisa dilakukan. Sebagai contoh, misalkan Anda membuat 

folder di D:\ dengan nama webku atau membuat direktori D:\webku untuk meletakkan 

file-file web dan script PHPnya.  Nah.. supaya file web dan script PHP ini bisa diakses 

melalui browser dan web server maka terlebih dahulu Anda harus melakukan setting di 

bagian konfigurasi Apache. 

 

Bagaimana cara melakukan setting konfigurasi Apache untuk memindahkan default 

direktori untuk meletakkan file web dan script PHPnya? OK ini dia langkah-langkahnya: 

 

1. Klik START > AppServ > Configuration Server 

2. Pilih “Apache Edit The httpd.conf Configuration File” 

3. Carilah baris bertuliskan DocumentRoot "C:/AppServ/www" pada isi file 

httpd.conf ini . Gunakan fasilitas Find pada Notepad 

4. Ubahlah baris ini  dengan DocumentRoot "D:/webku". 

5. Cari juga baris <Directory "C:/AppServ/www"> dan ubahlah menjadi  

<Directory "D:/webku"> 

6. Cari juga baris <Directory "C:/AppServ/www/cgi-bin"> dan ubahlah menjadi 

<Directory "D:/webku/cgi-bin"> 

7. Setelah selesai, simpan kembali file httpd.conf ini . 

8. Lakukan Restart pada Apache dengan cara klik START > AppServ > Control Server 

by Service > Restart Apache 

 

 

 

 

 

 

 


 11

Untuk melihat perubahannya, silakan Anda coba buat file web berikut ini pada Notepad. 

 

<html> 

   <head> 

     <title>Ini halaman pertama</title> 

   </head> 

 

   <body> 

     <h1>Ini halaman web pertamaku</h1> 

   </body> 

</html> 

 

Simpan file ini  dengan nama index.htm dan letakkan ke direktori D:\webku. 

Selanjutnya panggil file web ini  menggunakan web server melalui browser dengan 

URL http://localhost atau http://namaserver. Bila halaman web muncul  tampilan berisi 

teks Test.. Test sebagai mana yang kita tulis di atas, maka konfigurasi sukses. Sedangkan 

bila tidak muncul apa-apa atau error, maka coba cek lagi langkah-langkah konfigurasi di 

atas. Pastikan nama direktorinya benar. 

 

Sekarang coba buat lagi halaman web yang lain. 

 

<html> 

   <head> 

     <title>Ini halaman kedua</title> 

   </head> 

 

   <body> 

     <h1>Ini halaman web keduaku</h1> 

   </body> 

</html> 

 

Sekarang simpan file di atas dengan nama hal2.htm dan letakkan ke D:\webku. 

Kemudian panggil file web ini  dengan URL http://localhost/hal2.htm atau 

http://namaserver/hal2.htm.  

 

Anda juga bisa membuat folder di dalam D:\webku. Apabila Anda meletakkan file web 

ke dalam folder ini , maka cara mengakses ke file web ini  melalui browser 

adalah http://localhost/namafolder/namafile. 

 

Catatan: 

 

Oya… meskipun Anda bisa langsung membuka kedua file web yang telah dibuat di atas 

melalui proses double click pada file melalui Windows Explorer, tapi proses ini tidak 

melibatkan web server. Beda prosesnya ketika Anda mengakses file web melalui 

http://localhost seperti di atas. Ketika Anda mengakses file web melalui http://localhost, 

maka pada prinsipnya proses request web yang dilakukan client (dalam hal ini Anda) 

akan diproses oleh web server. Proses yang dimaksud adalah mencari file web yang 


 12

diinginkan pada root direktori (D:\webku). Setelah ketemu, hasilnya akan dikirim ke web 

browser untuk ditampilkan.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 13

BAB 4 

Struktur Dasar Script PHP 

 

 

Pada bab ini kita akan mempelajari struktur dasar script PHP, aturan penulisan 

statement PHP, cara menyisipkan script PHP ke dalam tag (X)HTML dan juga 

kebalikannya, tentang variabel, aturan penamaan variabel, sampai dengan penulisan 

komentar. 

 

Struktur Script PHP 

 

Kode-kode PHP dituliskan di antara tanda berikut ini: 

 

<?php 

 

... 

... 

... 

 

?> 

 

atau 

 

<? 

 

... 

... 

... 

 

?> 

 

Tips : diantara kedua aturan struktur di atas, sebaiknya gunakan struktur yang pertama 

(diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>). Mengapa? Ya... karena tidak semua web 

server mengenali struktur yang kedua. 

 

 

 


 14

Menyimpan File PHP 

 

Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script  

tidak akan bisa dijalankan dan hanya dianggap teks biasa saja. Dahulu script PHP dapat 

juga disimpan dalam bentuk ekstensi .php3, namun hal ini berlaku untuk PHP versi 3.x 

saja. Sejak rilis 4.x ke atas, ekstensi ini  tidak digunakan lagi. 

 

Dimanakah letak script PHP ini harus disimpan supaya bisa dijalankan? Script PHP yang 

Anda buat harus diletakkan dalam root direktori dari web server. Apabila Anda 

menggunakan AppServ, script PHP diletakkan dalam direktori C:\AppServ\www. Bisa 

juga Anda mengubah letak root direktori web servernya ke tempat lain. Untuk 

melakukan hal ini baca kembali Bab III. 

 

Selanjutnya coba buat script PHP pertama Anda berikut ini: 

 

<?php 

 

echo "Hello World"; 

echo "Hello World"; 

echo "Hello World <br />"; 

echo "Hello World <br />"; 

 

?> 

 

Tips :  

Dalam membuat script PHP, sebaiknya text editor NOTEPAD++ supaya lebih mudah 

mengetahui baris mana dalam kode PHP yang salah. 

 

Simpan script PHP ini  dengan nama test.php, dan letakkan ke dalam root direktori 

web server. Perhatikan apa yang tampak ketika script di atas dibuka pada browser 

(panggil script di atas dengan URL http://localhost/test.php) ! 

 

Sekarang kita akan lihat misalkan ada kesalahan perintah atau sintaks dalam kode PHP 

nya. Misalkan ada perintah echo yang salah dalam penulisannya seperti pada script 

berikut ini: 

 

<?php 

 

eho "Hello World"; 

echo "Hello World"; 

echo "Hello World <br />"; 

echo "Hello World <br />"; 

 


 15

?> 

 

Bila script di atas dijalankan di browser, maka akan muncul pesan error: 

 

Parse error: syntax error, unexpected T_CONSTANT_ENCAPSED_STRING in 

C:\AppServ\www\test.php on line 3 

 

Dari pesan ini  tampak adanya kesalahan pada baris ke-3 (on line 3). Dengan 

demikian Anda harus segera memperbaikinya. Dengan menggunakan Notepad++ Anda 

dapat dengan cepat menemukan nomor baris dari script PHP yang dibuat. 

 

Selanjutnya jawab dalam hati pertanyaan berikut ini: 

 

1. Apa gunanya perintah echo? 

2. Mengapa teks “Hello World” yang kedua terletak sebaris dengan “Hello World” 

yang pertama? 

3. Mengapa teks “Hello World” yang ketiga terletak pada baris yang kedua? 

4. Setiap baris statement kode PHP selalu diakhiri dengan tanda semicolon/titik 

koma. Apa efeknya bila tanda ini dihapus? 

5. Bisakah Anda membuat script PHP untuk menampilkan teks dengan format di 

bawah ini pada browser hanya dengan menggunakan sebuah echo saja? 

 

Hello World 

Hello World 

Hello World 

Hello World 

 

Simpan script Anda ini dengan nama test2.php dan letakkan ke dalam folder 

bernama ‘test’ yang terlebih dahulu dibuat pada root direktori web server. 

Panggil script ini dengan nama URL http://localhost/test/test2.php  

 

 

Menyisipkan Script PHP dalam Dokumen (X)HTML 

 

Script PHP dapat juga disisipkan ke dalam dokumen (X)HTML. Berikut ini contohnya: 

 

<html> 

    <head> 

        <title>Halaman PHP pertamaku</title> 

    </head> 

    <body> 

        <h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1> 


 16

 

        <?php 

        echo "Hello World!"; 

        echo "Hello World!"; 

        echo "Hello World!"; 

        echo "Hello World!"; 

        echo "Hello World!"; 

        ?>   

 

     </body> 

</html> 

 

Karena dalam dokumen (X)HTML di atas terdapat script PHP, maka file di atas nantinya 

juga harus disimpan menggunakan ekstensi .php, bukan .htm atau .html. 

 

Coba tulis script di atas dan simpan dengan nama test3.php. Letakkan script ke dalam 

folder ‘test’ seperti sebelumnya dan panggil dengan URL http://localhost/test/test3.php  

 

Kita juga bisa menyisipkan lebih dari satu script PHP dalam sebuah dokumen (X)HTML 

seperti contoh di bawah ini 

 

<html> 

    <head> 

       <?php echo "<title>Halaman PHP pertamaku</title>"; ?> 

    </head> 

    <body> 

        <h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1> 

 

        <?php 

        echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>"; 

        echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>"; 

        ?> 

 

        <p>Ini paragraph yang dibuat tanpa script PHP</p> 

        <p>Ini paragraph yang dibuat tanpa script PHP</p> 

 

        <?php 

        echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>"; 

        echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>"; 

        ?> 

 

     </body> 

</html> 

 


 17

Coba simpan file di atas dengan nama test4.php dan lihat hasilnya di browser. 

 

Penggunaan Variabel 

 

Variabel dalam pemrograman digunakan untuk menyimpan suatu nilai dan jika suatu 

saat nilai ini  diperlukan kembali untuk proses perhitungan, maka cukup 

memanggil nama variable ini . 

 

Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda dollar ($). Berikut ini adalah 

sintaks untuk menyimpan nilai ke dalam suatu variabel. 

 

$namaVariabel = nilai; 

 

Adapun beberapa aturan penulisan nama variabel adalah sebagai berikut: 

 

• Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ ) 

• Nama   variabel   hanya   boleh   dituliskan   dengan   alpha   numeric   a-z,   A-Z,   

0-9   dan underscore 

• Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan 

underscore 

 

Berikut ini beberapa contoh menyimpan nilai ke dalam variabel. 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World!"; 

$sebuah_bilangan = 4; 

$bilanganYangLain = 8.567; 

$teks2 = $teks; 

 

?> 

 

Keterangan: 

 

• Perintah pertama digunakan untuk menyimpan nilai berupa string ke dalam 

variabel bernama $teks. 

• Perintah kedua digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan bulat 4 ke 

dalam variabel bernama $sebuah_bilangan. 

• Perintah ketiga digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan riil 8.567 ke 

dalam variabel bernama $bilanganYanglain. 

• Perintah keempat digunakan untuk menyimpan nilai yang tersimpan dalam 

variabel $teks, dalam hal ini juga “Hello World!”. 


 18

 

Catatan Penting: 

 

Besar kecilnya huruf dalam nama variabel sangat berpengaruh. Maksudnya misalnya 

kita membuat variabel $a dengan $A, keduanya adalah berbeda. Sifat ini dinamakan 

case sensitive. Jadi hati-hati dalam menuliskan nama variabel. 

 

Menampilkan Nilai Variabel 

 

Untuk menampilkan nilai yang telah tersimpan dalam variabel, kita gunakan echo. 

Berikut ini contohnya: 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World!"; 

$sebuah_bilangan = 4; 

$bilanganYangLain = 8.567; 

$teks2 = $teks; 

 

echo $teks; 

echo "<br />" . $sebuah_bilangan; 

echo "<br />Isi dari variabel \$bilanganYangLain : " . $bilanganYangLain; 

echo "<br />Isi dari variabel \$teks2 adalah : " . $teks2; 

 

?> 

 

Keterangan: 

 

• Tanda titik (dot) digunakan untuk menggabungkan string. Dalam hal ini, nilai 

yang akan ditampilkan dianggap sebagai suatu string.  

• Tanda backslash (\) di depan $ pada script di atas digunakan untuk menampilkan 

tanda $ ke dalam browser. Coba lihat efeknya apabila tanda backslash ini 

dihapus. 

 

Lebih Lanjut Tentang Echo 

 

Sekarang… misalkan kita akan menampilkan tag HTML berikut ini ke dalam browser 

menggunakan script PHP. 

 

<font color="red">I love using PHP!</font> 

 


 19

Tag di atas digunakan untuk menampilkan teks ‘I love using PHP!’ berwarna merah. 

 

Kira-kira bagaimana bentuk script PHP nya? Apakah seperti berikut ini? 

 

<?php 

 

echo "<font color="red">I love using PHP!</font>"; 

 

?> 

 

Bila script di atas dijalankan di browser, maka akan terdapat pesan kesalahan. Mengapa 

demikian? Ya… karena string yang akan di’echo’ kan terdapat tanda petik dua (double 

quotes). 

 

Trus… bagaimana solusinya? Ada 2 solusi yang bisa digunakan. Solusi pertama adalah 

ubahlah tanda double quotes pada "red" menjadi single quote 'red'. 

 

<?php 

 

echo "<font color='red'>I love using PHP!</font>"; 

 

?> 

 

 

 

 

Cara yang kedua, tambahkan tanda backslash di depan setiap double quotesnya. 

 

<?php 

 

echo "<font color=\"red\">I love using PHP!</font>"; 

 

?> 

 

Menyisipkan Komentar dalam Script PHP 

 

Seperti  halnya  bahasa  pemrograman  yang  lain,  komentar  dalam  suatu  kode  PHP  

tidak  akan dieksekusi atau diproses. Biasanya komentar digunakan untuk memberikan 

deskripsi tentang script secara keseluruhan atau memberikan penjelasan pada baris 

perintah tertentu.  

 

Terdapat dua cara memberikan komentar dalam PHP, yaitu 


 20

 

• Menggunakan  tanda  //  di  depan  teks  komentar.  Perintah  ini  hanya  bisa  

berlaku  untuk komentar dalam satu baris 

• Menggunakan  tanda  /*  di  depan  teks  komentar  dan  diakhiri  dengan  */.  

Perintah  ini  dapat digunakan untuk komentar yang terdiri lebih dari satu baris. 

 

Contoh: 

 

<?php 

echo "Hello World!"; // perintah ini akan mencetak Hello World! 

?> 

 

Contoh yang lain: 

 

<?php 

/*  

    Berikut ini adalah perintah 

    untuk menampilkan teks Hello World  

    pada browser 

*/ 

 

echo "Hello World!"; 

?> 

 

Contoh yang lain: 

 

<?php 

//  Berikut ini adalah perintah 

//  untuk menampilkan teks Hello World  

//  pada browser 

 

echo "Hello World!"; 

?> 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 21

BAB 5. 

Assignment & Operator Aritmatika 

 

 

Pada  bab ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai proses assignment serta 

pengenalan beberapa operator aritmatika. 

 

Assignment 

 

Seperti yang telah disinggung pada bab sebelumnya (Bab IV) bahwa proses pemberian 

suatu nilai kepada suatu variabel diistilahkan ‘assignment’. Tinjau kembali script yang 

telah diberikan sebelumnya pada Bab IV berikut ini 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World!"; 

$sebuah_bilangan = 4; 

$bilanganYangLain = 8.567; 

$teks2 = $teks; 

 

echo $teks; 

echo "<br />" . $sebuah_bilangan; 

echo "<br />Isi dari variabel \$bilanganYangLain : " . $bilanganYangLain; 

echo "<br />Isi dari variabel \$teks2 adalah : " . $teks2; 

 

?> 

 

Statement-statement yang saya blok tebal (bold) ini  merupakan contoh 

assignment. Apakah proses assignment hanya berupa bentuk ini ? Yaitu 

$namaVariabel = nilai; saja? Ternyata tidak hanya bentuk ini . Kita juga bisa 

membuat proses assignment ke dalam bentuk lain, misalnya: 

 

<?php 

$a = ($b = 4) + 5;  

?> 

 

Wah… apa tuh maksudnya? Statement ini  bermakna : Nilai $a adalah 9, yaitu 

diperoleh dari $b + 5, dimana $b diassign dengan 4. Dengan demikian sebuah statement 


 22

ini  langsung memuat 2 buah proses assignment, yaitu assignment untuk variabel 

$a dan $b sekaligus. 

 

Untuk membuktikan apakah benar nilai $a sekarang 9 dan $b adalah 4, coba tampilkan 

ke browser nilai kedua variabel ini . Bisa kan? 

 

Catatan: 

 

Proses assignment memiliki prinsip timpa-menimpa. Wah kok lucu banget istilahnya ☺ 

Maksudnya adalah, misalkan awalnya kita assign suatu variabel dengan nilai tertentu, 

katakanlah X. Selanjutnya variabel tadi kita assign lagi dengan nilai yang baru, misalkan 

Y, maka nilai X yang sebelumnya tersimpan akan hilang, ibaratnya ditimpa dengan nilai 

Y. 

 

Sebagai bukti akan hal ini, coba jalankan script berikut ini 

 

<?php 

$a = 10; 

$a = 9; 

echo "Nilai variabel \$a adalah : " . $a; 

?> 

 

Sebelum Anda lihat hasilnya di browser, coba kira-kira menurut Anda akan muncul apa 

di browser? Trus… coba bandingkan hasil perkiraan Anda tadi dengan apa yang muncul 

di browser. 

 

Catatan : 

 

Wah… lagi-lagi catatan nih… ☺ Satu lagi catatan yang perlu kita tahu, bahwa jangan 

pedulikan tipe data dari nilai yang diassign ke variabelnya. Secara otomatis tipe data 

variabel akan menyesuaikan tipe data dari nilai yang diassign-kan. Bingung ya… ??? ☺  

 

Maksudnya begini, misalkan mula-mula kita assign suatu variabel dengan nilai X yang 

berupa bilangan bulat. Maka dalam hal ini, tipe data variabel ini  juga bilangan 

bulat (integer). Selanjutnya kita assign lagi variabel ini  dengan nilai berupa string, 

katakanlah Y. Maka secara otomatis tipe data variabel ini akan menjadi string. Tipe data 

integer sebelumnya tidak berlaku lagi. 

 

Sebagai gambaran, coba jalankan script berikut ini: 

 

<?php 

$a = 10; 

 

// mengecek apakah variabel $a bertipe string atau bukan 


 23

// jika $a string, maka tampilkan ‘$a bertipe string’ 

// jika $a bukan string, maka tampilkan ‘$a bukan string’ 

 

if (is_string($a)) echo "\$a bertipe string<br>"; 

else echo "\$a bukan string<br>"; 

 

$a = "Pemrograman PHP is OK"; 

 

// mengecek apakah variabel $a bertipe string atau bukan 

// jika $a string, maka tampilkan ‘$a bertipe string’ 

// jika $a bukan string, maka tampilkan ‘$a bukan string’ 

 

if (is_string($a)) echo "\$a bertipe string<br>"; 

else echo "\$a bukan string<br>"; 

?> 

 

Mmm.. mohon jangan pedulikan dahulu statement if() di atas, serta perintah is_string(). 

Fokus Anda adalah mengerti maksud script di atas dan tujuan dari penjelasan ini. 

 

Ketika $a diassign dengan 10, maka script akan memunculkan ‘$a bukan string’. Setelah 

$a ini diassign kembali dengan nilai suatu string, maka script berikutnya memunculkan 

‘$a bertipe string’. 

 

Operator Aritmatik 

 

Dalam  bahasa  pemrograman  secara  umum,  operator  digunakan  untuk  

memanipulasi  atau melakukan proses perhitungan pada suatu nilai. Ada beberapa 

macam operator yang bisa digunakan, diantaranya adalah operator aritmatik, operator 

penggabungan string dan operator logika.  

 

Untuk operator penggabungan string, sudah pernah kita gunakan di Bab IV yaitu 

menggunakan tanda dot (.). Operator logika akan kita bahas pada bab berikutnya karena 

sering digunakan pada statement kontrol. Fokus kita sekarang adalah pada operator 

aritmatik. 

 

Operator aritmatik digunakan untuk operasi perhitungan yang melibatkan nilai berupa 

bilangan. Namun bisa pula diberikan pada string, namun string yang berupa bilangan. 

 

Ada beberapa macam operator aritmatik, diantaranya adalah 

 

 

 


 24

Operator Makna Contoh 

+ Penjumlahan 2 + 4 

- Pengurangan 6 - 2 

* Perkalian 5 * 3 

/ Pembagian 15 / 3 

% Modulus/sisa hasil bagi 43 % 10 

 

 

Contoh script: 

 

<?php    

$penjumlahan = 2 + 4; 

$pengurangan = 6 - 2; 

$perkalian = 5 * 3; 

$pembagian = 15 / 3; 

$modulus = 5 % 2; 

 

echo "Hasil: 2 + 4 = " . $penjumlahan."<br>";  

echo "Hasil: 6 - 2 = " . $pengurangan."<br>";  

echo "Hasil: 5 * 3 = " . $perkalian."<br>"; 

echo "Hasil: 15 / 3 = " . $pembagian."<br>"; 

echo "Hasil: 5 % 2 = " . $modulus; 

?> 

 

Tingkat Presedensi 

 

Harap hati-hati dalam menggunakan operator aritmatik, terutama jika kita 

menggunakan lebih dari satu operator yang berbeda dalam satu statement perhitungan, 

sebagai contoh script berikut ini: 

 

<?php 

 

$a = 3 + 4 * 5 – 6; 

echo $a; 

 

?> 

 

Apabila script di atas dijalankan, maka hasil yang muncul bukan 29, tapi 17. Mengapa 

demikian? Ya… karena operasi aritmatik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah 

perkalian (*). Mengapa? Perkalian memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada 

+ dan -. Setelah perkalian dikerjakan, trus… yang dikerjakan operasi yang mana lagi? + 


 25

atau -. Keduanya, + dan -, memiliki tingkat presedensi yang sama. Nah… kalo demikian, 

maka yang dikerjakan lebih dahulu adalah yang terletak di bagian yang lebih kiri, yaitu +. 

 

Bagaimana dengan operator pembagian (/)? Operator ini memiliki tingkat presedensi 

yang sama dengan (*). Keduanya memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada 

+ dan -. Sedangkan operator modulo (%) levelnya juga sama dengan * dan /. 

 

Trus… dari script di atas, misalkan kita ingin yang dikerjakan adalah yang penjumlahan 

terlebih dulu bagaimana caranya? Ya… seperti dalam pelajaran matematika di SD, kita 

berikan tanda kurung. 

 

<?php 

 

$a = (3 + 4) * 5 – 6; 

echo $a; 

 

?> 

 

Paham ya… ??? 

 

Kombinasi Operator Aritmatik dan Assignment 

 

Selain bentuk operator aritmatik yang dibahas sebelumnya, ada juga operator yang 

merupakan kombinasi antara operator aritmatik dengan assignment. 

 

Dalam pemrograman seringkali dijumpai proses yang melibatkan proses increment 

(kenaikan nilai). Misalkan kita menginginkan proses increment dengan tingkat kenaikan 

1, maka perintah yang dituliskan dapat berupa 

 

$counter = $counter + 1; 

 

Maksud dari perintah di atas adalah, nilai variabel $counter yang baru diperoleh dari 

nilai $counter yang lama ditambah 1. 

 

dalam PHP, perintah di atas dapat ditulis dalam satu perintah singkat sebagai 

 

$counter += 1; 

 

Dari  contoh  di  atas  tampak  bahwa  operator  yang  digunakan  (+=)  merupakan  

gabungan  dari operator aritmatik dan assignment. Berikut ini adalah bentuk-bentuk 

operator lain jenis ini. 

 


 26

 

Operator Contoh Operasi yang ekuivalen 

+= $x += 2; $x = $x + 2; 

-= $x -= 4; $x = $x - 4; 

*= $x *= 3; $x = $x * 3; 

/= $x /= 2; $x = $x / 2; 

%= $x %= 5; $x = $x % 5; 

.= $my_str.="hello"; $my_str = $my_str . "hello"; 

 

 

Operator Pre/Post Increment dan Decrement 

 

Operator jenis ini merupakan pengembangan dari operator jenis sebelumnya. Operator 

ini hanya digunakan pada proses increment maupun decrement dengan tingkat 1. 

 

Berikut ini adalah operator yang termasuk jenis ini: 

 

• $x++;  

ekuivalen dengan $x += 1; atau $x = $x + 1; 

• $x--;  

ekuivalen dengan $x -= 1; atau $x = $x – 1; 

 

Contoh: 

 

<?php 

 

$x = 4; 

$x++; 

 

echo "Nilai x yang baru : ". $x; 

 

$x = 4; 

$x--; 

echo "Nilai x yang baru : ". $x; 

 

?> 

 

Studi Kasus Lain: 

 

1. Menghitung komisi salesman (Script 5.1) 

2. Menghitung gaji bersih seorang karyawan (Script 5.2) 


 27

3. Mengkonversi waktu tempuh ke dalam satuan detik (Script 5.3) 

4. Mengkonversi jumlah detik ke satuan jam-menit-detik (Script 5.4) 

5. Menghitung selisih dua buah waktu (Script 5.5) 

 

Tugas Untuk Anda 

Tugas 1 

 

Ada seorang nasabah bank yang menabung di bank X dengan saldo awal Rp. 1.000.000,-. 

Bank X menerapkan kebijakan bunga 3% perbulan dari saldo awal tabungan. Hitunglah 

jumlah saldo akhir nasabah ini  setelah 11 bulan. Lengkapilah script berikut ini 

untuk mengerjakan kasus ini! 

 

<?php 

$saldoAwal = 1000000; 

$bunga = 0.03; 

$bulan = 11; 

$saldoAkhir = …; 

 

echo "Saldo akhir setelah ".$bulan." bulan adalah : Rp. ".$saldoAkhir. ",-";  

?> 

 

Tugas 2 

 

Lengkapi script berikut ini untuk menampilkan hasil bagi bilangan 100 dengan 3 beserta 

sisanya. 

 

<?php 

$bilangan = 100; 

$pembagi = 3; 

echo $bilangan." dibagi dengan ".$pembagi. " adalah ".$hasilBagi." sisa ".$sisaBagi; 

?> 

 

 

Tampilan outputnya: 

 

“100 dibagi dengan 3 adalah 33 sisa 1” 

 


 28

Tugas 3 

 

Ibu ingin mengambil uang tabungan sejumlah Rp. 1.575.250,- yang dimilikinya di sebuah 

bank. Misalkan pada saat itu uang pecahan yang berlaku adalah Rp. 100.000,-; Rp. 

50.000,-; Rp. 20.000,-; Rp. 5.000,-; Rp. 100,- dan Rp. 50. Dengan menggunakan script 

PHP, tentukan banyaknya masing-masing uang pecahan yang diperoleh ibu tadi! 

 

Lengkapi script berikut: 

 

<?php 

$jumlahUang = 1575250; 

echo "Jumlah Rp. 100.000 : ".$a. "<br />";  

echo "Jumlah Rp. 50.000 : ".$b. "<br />"; 

echo "Jumlah Rp. 20.000 : ".$c. "<br />"; 

echo "Jumlah Rp. 5.000 : ".$d. "<br />"; 

echo "Jumlah Rp. 100 : ".$e. "<br />"; 

echo "Jumlah Rp. 50 : ".$f. "<br />"; 

?> 

 

Keterangan : 

 

$a adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 100.000,- 

$b adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 50.000,- 

$c adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 20.000,- 

$d adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 5.000,- 

$e adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 100,- 

$f adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 50,- 

 

 

Ketentuan Pengiriman Tugas: 

 

Tugas dikirim dalam bentuk script yang dikompresi menjadi satu lalu dikirim ke email: 

rosihanari@gmail.com dengan subject: TUGAS-BAB 5 KURSUS (nama anda) 

 

 

 

 

 

 


 29

BAB 6 

POST dan GET Request 

 

 

Pada bab sebelumnya, kita telah mengenal proses assignment. Anda dapat mengassign 

suatu nilai kepada suatu variabel. Proses assignment yang telah kita pelajari adalah 

dengan cara memberikan perintah sbb: 

 

$namaVariabel = nilai; 

 

Di dalam scriptnya secara langsung. Misalnya: 

 

<?php 

 

$bilangan1 = 2; 

$bilangan2 = 6; 

 

$jumlah = $bilangan1 + $bilangan2; 

echo "Hasil penjumlahannya adalah ".$jumlah; 

 

?> 

 

Nah… sekarang kita coba kembangkan sedikit. Pada script di atas kita hanya bisa 

menjumlahkan bilangan 2 dan 6. Kalaupun kita ingin menjumlahkan bilangan yang lain, 

maka kita harus mengedit scriptnya dan mengubah kedua bilangan. Sekarang… 

bagaimana kalau kita kembangkan script di atas supaya bisa menjumlahkan bilangan-

bilangan lain tanpa mengubah scriptnya supaya lebih interaktif. 

 

Untuk bisa melakukan hal di atas, Anda terlebih dahulu harus telah memahami POST 

dan GET Request. 

 

POST Request 

 

POST request adalah proses mengirim data (submit) melalui form yang berasal dari 

(X)HTML. Karena PHP adalah bahasa program atau scripting, maka PHP bisa digunakan 

untuk menerima data hasil submit ini . Data yang diterima nantinya bisa diproses 

dalam script PHP. 

 


 30

Untuk menerima data dari proses submit form dalam PHP, kita gunakan statement 

assignment berikut ini. 

 

$namaVariabel = $_POST['nama komponen dalam form']; 

 

 

Dalam hal ini, nama variabel boleh sama atau tidak sama dengan nama komponen 

dalam form. Namun… sangat disarankan, Anda membuat nama variabel yang berbeda 

dari nama komponen formnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya 

hacking. 

 

Perhatikan contoh berikut ini: 

 

Dalam contoh ini, kita coba membuat form HTML yang di dalamnya terdapat dua 

komponen input dua buah bilangan. 

 

input.htm 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request POST</title> 

   </head> 

   <body> 

               <h1>Input dua bilangan</h1> 

 

    <form method="post" action="proses.php"> 

    Masukkan Bilangan 1 <input type="text" name="bil1" /><br /> 

    Masukkan Bilangan 2 <input type="text" name="bil2" /><br /> 

    <input type="submit" name="submit" value="Submit" /> 

    </form> 

 

   </body> 

</html> 

 

Pada form di atas dapat kita lihat bahwa terdapat dua komponen dalam form, yang 

masing-masing memiliki nama ‘bil1’ dan ‘bil2’ (perhatikan atribut name="…" pada 

komponen). Keduanya kebetulan merupakan komponen form berbentuk text box. 

Selanjutnya, perhatikan bagian atribut action="proses.php". Apa maksud dari atribut 

ini ? Atribut ini memiliki makna bahwa apabila tombol submit ini  diklik, maka 

data yang diisikan pada form nantinya akan dikirim dan diolah pada script bernama 

proses.php. 

 

Sekarang, kita coba buat script proses.php nya. Dalam script ini, kita coba untuk 

membaca nilai yang diisikan ke dalam form di atas, lalu menampilkannya ke browser. 


 31

 

proses.php 

 

<?php 

$bilangan1 = $_POST['bil1']; 

$bilangan2 = $_POST['bil2']; 

 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan pertama = ".$bilangan1. "</p>"; 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan kedua = ".$bilangan2. "</p>"; 

 

?> 

 

Anda juga menggabungkan script di atas dengan struktur XHTML yang lebih lengkap 

seperti di bawah ini 

 

proses.php 

 

<?php 

$bilangan1 = $_POST['bil1']; 

$bilangan2 = $_POST['bil2']; 

?> 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request POST</title> 

   </head> 

   <body> 

               <h1>Input dua bilangan</h1> 

 

<?php 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan pertama = ".$bilangan1. "</p>"; 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan kedua = ".$bilangan2. "</p>"; 

?> 

 

   </body> 

</html> 

 

Selain cara di atas yaitu menyimpan nilai dari $_POST[] ke variabel tertentu, Anda dapat 

pula langsung menggunakan $_POST[] untuk diproses tanpa disimpan ke variabel 

tertentu. Perhatikan contoh berikut ini 

 

 

 

 


 32

proses.php 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request POST</title> 

   </head> 

   <body> 

               <h1>Input dua bilangan</h1> 

 

<?php 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan pertama = ".$_POST['bil1']. "</p>"; 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan kedua = ".$_POST['bil2']. "</p>"; 

?> 

 

   </body> 

</html> 

 

Sekarang kita tinjau contoh kedua. Pada contoh pertama kita buat script proses.php 

hanya sekedar menampilkan dua bilangan yang diinputkan pada form. Selanjutnya kita 

buat script berikutnya, misalkan masih tetap sama nama filenya yaitu proses.php akan 

tetapi digunakan untuk menampilkan hasil penjumlahan dua bilangan yang diinputkan 

tadi. 

 

Adapun konsepnya hampir sama, yaitu pertama baca terlebih dahulu bilangan-

bilangannya lalu jumlahkan keduanya dan hasil penjumlahannya kita tampilkan. 

 

proses.php 

 

<?php 

$bilangan1 = $_POST['bil1']; 

$bilangan2 = $_POST['bil2']; 

$jumlah = $bilangan1 + $bilangan2; 

?> 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request POST</title> 

   </head> 

   <body> 

               <h1>Input dua bilangan</h1> 

<?php 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan pertama = ".$bilangan1. "</p>"; 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan kedua = ".$bilangan2. "</p>"; 

echo "<p>Hasil penjumlahannya adalah ".$jumlah. "</p>"; 


 33

?> 

   </body> 

</html> 

 

GET Request 

 

Apabila POST request adalah proses merequest data melalui form, maka GET request 

adalah melalui URL.  

 

Terkadang ketika browsing di internet, kita temukan URL atau link yang berbentuk 

misalnya seperti berikut ini 

 

http://situs.com/script.php?a=4&b=6 

 

Perhatikan bagian URL yang saya kasih bold ini . Bagian ini  dinamakan 

parameter. Konsep GET Request pada prinsipnya mirip dengan POST. Nah… pada contoh 

URL di atas maksudnya adalah mensubmit atau mengirim data ke script bernama 

script.php. Apa yang dikirim? Yang dikirim adalah nilai a = 4 dan b = 6. Nilai yang dikirim 

ini  nantinya akan dijadikan sebagai input pada proses yang terjadi di script.php. 

 

Selanjutnya bagaimana membaca input dari GET request ini ? Caranya adalah 

menggunakan $_GET['nama parameter']; 

 

Akan saya berikan contoh script untuk menjumlahkan dua buah bilangan yang diinput 

melalui GET request. 

 

proses.php 

 

<?php 

$bilangan1 = $_GET['bil1']; 

$bilangan2 = $_GET['bil2']; 

$jumlah = $bilangan1 + $bilangan2; 

?> 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request GET</title> 

   </head> 

   <body> 

               <h1>Input dua bilangan</h1> 

<?php 

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan pertama = ".$bilangan1. "</p>"; 


 34

echo "<p>Anda telah memasukkan bilangan kedua = ".$bilangan2. "</p>"; 

echo "<p>Hasil penjumlannya adalah ".$jumlah. "</p>"; 

?> 

   </body> 

</html> 

 

Lantas bagaimana menjumlahkan dua bilangan menggunakan script di atas yang 

menggunakan GET request? Caranya cukup mengetikkan URL berikut ini 

 

http://localhost/proses.php?bil1=100&bil2=150 

 

URL di atas akan menjumlahkan dua bilangan yaitu 100 (bil1) dan 150 (bil2). 

 

Catatan: 

Tanda ampersand (&) digunakan untuk memisahkan antar parameter. 

 

Anda juga menjalankan script di atas melalui sebuah link. 

 

jumlah.htm 

 

<html> 

   <head> 

    <title>Contoh Request GET</title> 

   </head> 

   <body> 

               <a href='http://localhost/proses.php?bil1=100&bil2=150'>Klik di sini</a> 

   </body> 

</html> 

 

Studi Kasus yang Lain 

 

1. Script untuk membaca input yang berasal dari berbagai komponen form (Script 

6.1) 

2. Script menghitung komisi salesman berdasarkan nilai penjualannya yang diinput 

melalui form (Script 6.2) 

3. Script menghitung selisih waktu dalam detik dari 2 buah waktu yang diinput 

melalui form (Script 6.3) 

 

 

 


 35

Tugas Untuk Anda 

 

1. Kembangkanlah script yang telah diberikan pada Tugas 1 Modul 5 dengan 

menambahkan form input untuk memasukkan saldo awal, besar bunga perbulan 

dan juga lama bulan. Jangan lupa untuk menambahkan tombol submit dan reset. 

Apabila tombol submit diklik, maka semua data input akan diproses ke script PHP 

untuj diolah menghasilkan saldo akhir pada bulan tertentu. 

 

2. Analog soal no. 1. Terapkan pada soal Tugas 2 Modul 5 

 

3. Analog soal no. 1 dan 2. Terapkan pada soal Tugas 3 Modul 5 

 

4. Rancanglah sebuah form untuk pendaftaran online mahasiswa baru dalam 

universitas X. Data yang nantinya dimasukkan dalam form pendaftaran adalah: 

Nama Lengkap (text box), Tempat Lahir (text box), Tanggal Lahir (gunakan 3 buah 

combo box masing-masing untuk tanggal: 1-31, bulan: 1-12 dan tahun: 1970-

1987), Alamat Rumah (text area), Jenis Kelamin (gunakan radiobutton: pria/ 

wanita), Asal Sekolah (text box), Nilai UAN (text box). Tambahkan pula sebuah 

button dan reset. 

 

Apabila data sudah diisi dan selanjutnya diklik tombol submit, maka kirim data 

ke sebuah script PHP untuk menampilkan apa yang telah diisikan dalam form 

tadi. 

Contoh output script bila nama yang diisikan adalah ‘Joko’. 

 

Terimakasih Joko sudah mengisi form pendaftaran. 

 

Nama Lengkap : Joko 

Tempat Lahir  : XXX 

Tanggal Lahir  : TGL-BLN-THN 

Alamat Rumah : XXX 

Jenis Kelamin  : Pria 

Asal Sekolah  : XXX 

Nilai UAN  : XXX 

 

 

 

 

 

 

 

 


 36

5. Setelah Anda selesai membuat script dan form pada no. 4 di atas, coba ubah 

method=’post’ pada formnya menjadi method=’get’. Ubah pula $_POST[] dalam 

script PHP nya menjadi $_GET[]. Masih bisakah scriptnya bekerja? Coba amati 

efek perubahan ini  dan jelaskan apa akibat diberikannya method=’get’ 

pada form?  

 

Catatan: 

 

Anda bisa mempelajari cara membuat komponen form HTML yang lain dalam tutorial 

HTML yang ada di http://rosihanari.net/web-tutorial  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 37

 

BAB 7 

Statement Kontrol – IF 

 

Sekarang kita masuk ke bab yang sangat penting dalam programming yaitu statement 

kontrol. Mengapa sangat penting? Ya… karena dengan statement ini kita bisa 

mengontrol aliran program/script.  

 

Pada contoh-contoh script yang sudah saya berikan dalam bab-bab sebelumnya hanya 

terdiri dari satu aliran program saja, yaitu top – down. Artinya top – down apa? Artinya 

setiap perintah yang ada dijalankan satu-persatu mulai dari atas sampai dengan paling 

bawah, dan selesai. Kita ambil contoh script PHP berikut ini yang digunakan untuk 

menampilkan luas sebuah persegi panjang dengan panjang 10 satuan luas dan lebar 15 

satuan luas. 

 

<?php 

$panjang = 10; 

$lebar = 15; 

 

$luas = $panjang * $lebar; 

echo "Luas persegi panjang = " . $luas . " satuan luas"; 

?> 

 

Script di atas menggunakan sebuah aliran saja. Pertama jalankan perintah paling atas 

($panjang = 10;), lalu jalankan perintah kedua ($lebar = 15), kemudian jalankan perintah 

untuk menghitung luas, dan terakhir tampilkan luasnya, selesai. 

 

Namun… tidak semua script/program hanya terdiri dari sebuah aliran saja yang 

sederhana seperti di atas. Terkadang atau bahkan sering nantinya kita membuat script 

yang di dalamnya terdapat perintah yang harus diulang-ulang sampai berapa kali, 

terkadang juga ada perintah yang hanya dijalankan pada kondisi atau berdasarkan 

syarat tertentu saja. Hal ini kita bisa atur dengan menggunakan statement kontrol. 

 

Dalam dunia pemrograman umumnya, terdapat 2 jenis statement kontrol yaitu: 

statement kontrol kondisional (bersyarat) dan statement kontrol perulangan (looping). 

 

Statement kontrol kondisional adalah statement kontrol yang digunakan untuk 

mengatur kapan suatu perintah akan dijalankan. Dengan statement ini kita bisa 

mengatur kapan suatu perintah akan dijalankan, yaitu ketika telah dipenuhinya suatu 

syarat tertentu. 


 38

 

Sedangkan statement kontrol perulangan digunakan untuk mengatur perintah yang 

dijalankan secara berulang-ulang. 

 

Dalam PHP, terdapat dua buah statement kontrol yang termasuk statement kontrol 

kondisional, yaitu IF dan CASE OF. Sedangkan yang termasuk statement kontrol 

perulangan adalah: FOR, WHILE, DO WHILE dan FOREACH. 

 

Untuk mempermudah pembahasan masing-masing statement kontrol ini , akan 

dibahas secara bab per bab saja. Nah… pada bab 7 ini pembahasan hanya difokuskan 

pada statement kontrol IF. … are u ready to learn? ☺ 

 

OK… pembahasan tentang IF ini akan saya mulai dari pertanyaan berikut ini 

 

Apa yang Anda pahami bila menjumpai pernyataan di bawah ini? 

 

Jika sore ini hujan, maka saya akan menghabiskan waktu di rumah. 

 

Pernyataan di atas mengandung sebab akibat. Bila Anda lihat, keterangan ‘sore ini 

hujan’ adalah merupakan suatu syarat. Apa akibatnya bila syarat ini  terpenuhi? 

Ya… ‘saya akan menghabiskan waktu di rumah’. Dengan demikian, ‘saya akan 

menghabiskan waktu di rumah’ ini hanya akan dilakukan apabila syaratnya terpenuhi 

atau ‘sore ini hujan’. 

 

Dalam dunia logika, istilah ‘terpenuhinya suatu syarat’ dapat dikatakan sebagai ‘syarat 

ini  bernilai BENAR atau TRUE’. 

 

Nah… bentuk pernyataan ‘jika… maka…’ pada contoh di atas dapat diadopsi dalam 

programming. Untuk menyatakan pernyataan ini  dalam programming, khususnya 

PHP, kita bisa menggunakan statement kontrol IF 

 

Adapun sintaks atau aturan penulisan IF nya adalah sebagai berikut: 

 

if (syarat) 

    statement; 

 

Catatan: Kata ‘if’ harus ditulis dalam huruf kecil semua. 

 

Dalam sintaks di atas, bagian ‘statement’ akan dijalankan atau dilakukan jika ‘syarat’ 

terpenuhi atau ‘syarat’ bernilai benar/true. Trus… bagaimana bila ‘syarat’ tidak 

terpenuhi? Ya…bagian ‘statement’ tidak akan dijalankan atau dalam hal ini tidak 


 39

melakukan apa-apa. Dengan demikian, nilai ‘syarat’ haruslah hanya ada dua 

kemungkinan, yaitu BENAR atau SALAH itu saja. 

Operator Relasional 

 

Terkadang untuk menyatakan suatu syarat, kita menggunakan operator pembanding 

atau relasional. Hasil penggunaan operator relasional ini akan diperoleh nilai BENAR 

atau SALAH. Berikut ini beberapa operator relasional yang dapat digunakan 

 

 

Simbol Makna 

< Lebih kecil dari 

>  Lebih besar dari 

>= Lebih besar atau sama dengan 

<= Lebih kecil atau sama dengan 

== Sama dengan 

!= Tidak sama dengan 

 

Perhatikan contoh penggunaan operator relasional pada statement IF berikut ini 

 

<?php 

 

$bil = 10; 

if ($bil > 5) 

   echo "Bilangan lebih besar dari 5"; 

 

?> 

 

Pada script di atas, nilai dari variabel $bil adalah 10. Selanjutnya terdapat statement IF 

yang di dalamnya terdapat syarat: jika nilai $bil lebih besar dari 5, maka tampilkan teks 

‘Bilangan lebih besar dari 5’. Dalam hal ini syarat bernilai BENAR, karena 10 > 5. Karena 

syarat bernilai BENAR, maka perintah echo " Bilangan lebih besar dari 5"; akan 

dijalankan. 

 

Namun.. coba perhatikan contoh script berikut ini: 

 

<?php 

 

$bil = 10; 

if ($bil == 5) 


 40

   echo "Bilangan sama dengan 5"; 

 

?> 

 

Pada script di atas, syarat bernilai SALAH, karena 10 tidak sama dengan 5. Dengan 

demikian perintah echo "Bilangan sama dengan 5"; tidak akan dijalankan.  

Operator Logika 

 

Untuk menyatakan suatu syarat, kita dapat menggunakan operator logika. Ketika Anda 

menempuh sekolah SMA kelas 1, tentu Anda pernah belajar tentang logika dalam 

matematika. Masih ingatkah Anda dengan operator DAN, ATAU dan juga NEGASI, serta 

tabel kebenaran BENAR-SALAH? Ya… jangan dikira materi ini  tidak ada gunanya. 

Materi ini  akan dipakai dalam konsep pemrograman. 

 

Dalam pemrograman PHP, terdapat beberapa operator logika yang bisa digunakan: 

 

Operator Makna 

&& AND 

|| OR 

! Negasi 

 

Sedangkan berikut ini tabel kebenaran dari masing-masing operator 

 

Tabel hasil operasi logika AND  

 

Operand 1 Operand 2 Hasil 

BENAR BENAR BENAR 

BENAR SALAH SALAH 

SALAH BENAR SALAH 

SALAH SALAH SALAH 

 

Tabel hasil operasi logika OR  

 

Operand 1 Operand 2 Hasil 

BENAR BENAR BENAR 

BENAR SALAH BENAR 

SALAH BENAR BENAR 

SALAH SALAH SALAH 

 

 

 


 41

 

Tabel hasil operasi logika Negasi (NOT)  

 

Operand Hasil 

BENAR SALAH 

BENAR SALAH 

SALAH BENAR 

SALAH BENAR 

 

Contoh penggunaan operator logika  

 

<?php 

$hobi = "makan"; 

 

if (($hobi == "makan") || ($hobi == "ngemil")) 

 echo "Awas… jangan banyak-banyak, ntar kebanyakan kolesterol<br />"; 

 echo "Serta banyak olahraga ya…"; 

 

?> 

 

Pada script di atas, nilai $hobi adalah "makan", sedangkan untuk syarat terdapat dua 

keadaan yaitu $hobi == "makan" serta $hobi == "ngemil". Diantara kedua keadaan 

ini  terdapat operator OR. Keadaan pertama dalam hal ini bernilai BENAR 

sedangkan keadaan kedua bernilai SALAH. Sehingga apabila kita lihat tabel kebenaran, 

BENAR OR SALAH dihasilkan BENAR. Dengan demikian syarat bernilai BENAR dan 

akibatnya perintah echo "Awas… jangan banyak-banyak, ntar kebanyakan kolesterol"; 

akan dijalankan. 

 

Bentuk IF yang lain 

 

Selain bentuk IF di atas, terdapat pula bentuk IF seperti di bawah ini 

 

if (syarat) 

      statement 1  

else 

      statement 2     

 


 42

Bentuk if IF di atas, statement 1 akan dijalankan apabila nilai ‘syarat’ adalah BENAR. 

Sedangkan bila ‘syarat’ bernilai SALAH maka yang dijalankan adalah statement 2. 

 

Contoh script: 

 

<?php 

 

$bil = 10; 

 

if ($bil == 10) 

    echo "Bilangan sama dengan 10";  

else 

   echo "Bilangan tidak sama dengan 10"; 

}  

 

?> 

 

Script di atas akan menampilkan "Bilangan sama dengan 10". Sekarang perhatikan script 

berikut ini 

 

<?php 

$bil = 12; 

 

if ($bil == 10) 

    echo "Bilangan sama dengan 10";  

else 

   echo "Bilangan tidak sama dengan 10"; 

}  

?> 

 

Script di atas akan menampilkan "Bilangan tidak sama dengan 10". 

 

Selain bentuk kedua IF di atas, terdapat pula bentuk IF seperti di bawah ini: 

 

if (syarat 1) 

    Statement 1; 


 43

else if (syarat 2) 

       { 

            Statement 2 

       } 

else if (syarat 3) 

       { 

            Statement 3 

       } 

else { 

            Statement X  

       } 

 

Pada bentuk IF di atas, Statement 1 akan dijalankan apabila ‘syarat 1’ bernilai BENAR. 

Jika ‘syarat 1’ bernilai SALAH, maka akan dicek ‘syarat 2’. Jika ‘syarat 2’ BENAR maka 

akan dijalankan Statement 2, begitu seterusnya. Dan apabila ternyata tidak ada satupun 

syarat yang terpenuhi, barulah Statement X akan dikerjakan. 

 

Contoh script: 

 

<?php 

 

$nilai = 70; 

 

if ($nilai > 50) 

    echo "Nilai lebih besar dari 50";  

else if ($nilai < 50) 

      { 

           echo "Nilai lebih kecil dari 50"; 

      } 

else 

      { 

           echo "Nilai sama dengan 50"; 

      }  

 

?> 

 

Script di atas akan menghasilkan "Nilai lebih besar dari 50" karena syarat ‘$nilai > 50’ 

bernilai BENAR. Begitu terdapat syarat yang bernilai benar, maka syarat yang terletak di 

bawahnya tidak akan dicek. 

 


 44

Selanjutnya bagaimana dengan script berikut ini? 

 

<?php 

 

$nilai = 50; 

 

if ($nilai > 50) 

    echo "Nilai lebih besar dari 50";  

else if ($nilai < 50) 

      { 

           echo "Nilai lebih kecil dari 50"; 

      } 

?> 

 

 

Pada script di atas, syarat ‘$nilai > 50’ bernilai SALAH. Karena syarat ini bernilai SALAH, 

maka selanjutnya akan dicek syarat ‘$nilai < 50’. Syarat inipun juga SALAH. Dengan 

demikian hasil script di atas tidak akan muncul apa-apa, karena dalam hal ini tidak 

terdapat alternatif terakhir ‘else’. Beda halnya pada script berikut ini: 

 

<?php 

 

$nilai = 50; 

 

if ($nilai > 50) 

    echo "Nilai lebih besar dari 50";  

else if ($nilai < 50) 

      { 

           echo "Nilai lebih kecil dari 50"; 

      } 

else  

     { 

           echo "Nilai sama dengan 50"; 

     } 

?> 

 

Pada script di atas, hasil dari script adalah "Nilai sama dengan 50". 

 

 

 


 45

Contoh-contoh Aplikasi Script dengan IF. 

 

Script untuk menentukan apakah suatu huruf termasuk huruf vokal (asumsi: huruf 

yang digunakan adalah kapital) 

 

<?php 

 

$huruf = "A"; 

 

if (($huruf == "A") || ($huruf == "I") || ($huruf == "U") || ($huruf == "E") ||  

     ($huruf == "O")) 

     echo  "Termasuk huruf vokal"; 

else  

     echo  "Tidak termasuk huruf vokal"; 

?> 

 

Script untuk mencari bilangan terbesar dari 3 buah bilangan: 6, 9 dan 10. 

 

Bagaimana ide untuk mencari bilangan terbesar dari ketiga bilangan ini ? Idenya 

adalah kita membandingkan setiap bilangannya.  

 

Langkahnya: 

 

1. Kita cari terlebih dahulu bilangan terbesar di antara bilangan pertama dan kedua 

(misalkan dinamakan ‘max’) 

 

Untuk mencari ‘max’ caranya dengan membandingkan bilangan pertama dengan 

kedua. 

 

Jika bilangan pertama > bilangan kedua, maka nilai ‘max’ adalah bilangan 

pertama. Jika tidak, maka ‘max’ adalah bilangan kedua. 

 

2. Setelah kita tahu bilangan terbesar di antara bilangan pertama dan kedua 

(‘max’), langkah berikutnya kita cari bilangan terbesar di antara ‘max’ dengan 

bilangan ketiga. Nilai terbesar dari ketiga bilangan adalah nilai yang terbesar di 

antara bilangan ketiga dengan ‘max’. 

 

Untuk mencari bilangan terbesar antara ‘max’ dengan bilangan ketiga, caranya 

sama seperti langkah pertama. 

   


 46

<?php 

$bil1 = 6; 

$bil2 = 9; 

$bil3 = 10; 

 

if ($bil1 > $bil2) 

    $max = $bil1;  

else  

    $max = $bil2; 

 

if ($max > $bil3) 

     $maxSemua = $max; 

else  

     $maxSemua = $bil3; 

}  

 

echo "Nilai terbesar dari ketiga bilangan adalah ".$maxSemua;  

 

?> 

 

Script untuk mengilustrasikan proses login. 

 

Script berikut ini akan mengilustrasikan proses login. Sebagai contoh, misalkan user 

yang bisa login hanyalah user bernama ‘joko’ (password: ‘jokokusayang’) serta user 

bernama ‘amir’ (password: ‘amirkusayang’).  

 

Konsep login pada prinsipnya pengecekan nama user dan password saja. Jika nama user 

dan passwordnya cocok maka login sukses. 

 

Pertama kita buat terlebih dahulu form loginnya. 

 

<form method="post" action="login.php"> 

Username <input type="text" name="username"> <br /> 

Password <input type="password" name="pass"> <br /> 

<input type="submit" name="submit" value="Submit"> 

</form> 

 


 47

Selanjutnya kita buat script login.php 

 

<?php 

$username = $_POST[‘username’]; 

$password = $_POST[‘pass’]; 

 

if ((($username == "joko") && ($password == "jokokusayang")) || 

    (($username == "amir") && ($password == "amirkusayang"))) 

   echo  "Login sukses"; 

else  

   echo "Login gagal";  

 

?> 

 

Script di atas dapat kita pahami bahwa proses login akan sukses bila username yang 

dimasukkan adalah ‘joko’ dan passwordnya ‘jokokusayang’, atau usernamenya ‘amir’ 

dan passwordnya ‘amirkusayang’. Dengan demikian, andaikan usernamenya benar, 

misalkan ‘joko’, namun passwordnya salah, maka login juga gagal. 

 

Script untuk mengkonversi nilai angka ke huruf. 

 

Misalkan pada suatu universitas menerapkan kebijakan konversi dari nilai angka ke 

huruf sebagai berikut: 

 

Nilai Angka  Nilai Huruf 

80 s/d 100  A 

70 s/d 79  B 

60 s/d 69  C 

50 s/d 59  D 

0 s/d 49  E 

 

Nah.. kita akan coba membuat script PHP untuk melakukan konversi ini . 

 

Dalam hal ini, nilai angka yang diberikan 0 s/d 100. Dengan kata lain, konversi ke nilai 

huruf ini akan dilakukan apabila nilai angkanya 0 s/d 100. Untuk itu, dalam script yang 

akan dibuat terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan apakah nilai yang diberikan 0 

s/d 100 atau tidak.  

 

<?php 

$nilaiAngka = 87; 


 48

 

if (($nilaiAngka < 0) || ($nilaiAngka > 100)) 

    echo "Nilai angka yang diberikan salah"; 

else 

 

      if (($nilaiAngka >= 80) && ($nilaiAngka <= 100))  

      { 

          $nilaiHuruf = "A"; 

      } 

      else if (($nilaiAngka >= 70) && ($nilaiAngka <= 79))  

      { 

          $nilaiHuruf = "B"; 

      }   

      else if (($nilaiAngka >= 60) && ($nilaiAngka <= 69))  

      { 

          $nilaiHuruf = "C"; 

      } 

      else if (($nilaiAngka >= 50) && ($nilaiAngka <= 59))  

      { 

          $nilaiHuruf = "D"; 

      } 

      else if (($nilaiAngka >= 0) && ($nilaiAngka <= 49))  

      { 

          $nilaiHuruf = "E"; 

      } 

      

      echo  "Nilai hurufnya adalah ".$nilaiHuruf; 

 

?> 

 

Script di atas akan ekuivalen dengan script berikut ini 

 

<?php 

$nilaiAngka = 87; 

 

if (($nilaiAngka < 0) || ($nilaiAngka > 100)) 

    echo "Nilai angka yang diberikan salah"; 

else 


 49

 

      if ($nilaiAngka >= 80)  

      { 

          $nilaiHuruf = "A"; 

      } 

      else if ($nilaiAngka >= 70)  

      { 

          $nilaiHuruf = "B"; 

      }   

      else if ($nilaiAngka >= 60)  

      { 

          $nilaiHuruf = "C"; 

      } 

      else if ($nilaiAngka >= 50)  

      { 

          $nilaiHuruf = "D"; 

      } 

      else if ($nilaiAngka >= 0)  

      { 

          $nilaiHuruf = "E"; 

      } 

      

      echo  "Nilai hurufnya adalah ".$nilaiHuruf; 

 

?> 

 

Studi Kasus Lain 

1. Beberapa alternatif script untuk mencari nilai terbesar dari 3 buah bilangan 

(Script 7-1) 

2. Script untuk menentukan suatu bilangan termasuk bilangan negatif, positif atau 

nol (Script 7-2) 

3. Mengarahkan submit form ke bagian tertentu dalam suatu script (Script 7-3) 

4. Simulasi membuat menu pilihan (Script 7-4) 

 

 

 

 

  


 50

Tugas Untuk Anda 

 

1. Buatlah form untuk memasukkan bilangan yang menyatakan tahun. Setelah form 

ini  disubmit, maka akan muncul apakah tahun ini  termasuk tahun 

kabisat atau tidak. Gunakan script PHP untuk membuat hal ini. 

 

2. Karyawan honorer di perusahan XXX digaji berdasarkan jumlah jam kerjanya 

selama satu minggu. Upah per jamnya adalah Rp.  2.000,-. Bila jumlah jam kerja 

selama satu minggunya lebih besar dari 48 jam, maka sisanya dianggap jam 

lembur dengan upah per jam lemburnya adalah Rp. 3.000,- 

 

Buatlah form untuk memasukkan jumlah jam kerja selama satu minggu seorang 

karyawan. Setelah form disubmit, maka akan tampil jumlah upah yang diterima 

karyawan ini . Gunakan script PHP untuk membuat hal ini. 

 

3. Berat badan ideal ada kaitannya dengan tinggi badan seseorang. Untuk 

menentukan berat badan ideal rumusnya: tinggi badan – 100, lalu hasilnya 

dikurangi lagi dengan 10% dari hasil pengurangan pertama. 

 

Berdasarkan keterangan ini , buatlah form yang digunakan untuk 

mengisikan tinggi badan seseorang (cm) dan berat badannya (kg). Setelah diisi, 

apabila form diklik maka akan muncul keterangan “Berat badan Anda ideal” atau 

“Berat badan Anda tidak ideal”. 

 

Berat badan seseorang dikatakan ideal apabila perbedaan berat badan orang 

ini  terhadap berat badan idealnya tidak lebih dari 2 kg. Bila perbedaan 

keduanya lebih dari 2 kg, maka berat badannya dikatakan tidak ideal. 

 

4. Buatlah form untuk memasukkan usia seseorang (dalam tahun). Setelah form 

ini  diisi dan kemudian disubmit, maka akan muncul keterangan apakah 

usia yang diisikan ini  termasuk usia tua, dewasa, anak-anak, dan balita 

dengan kriteria sbb: 

 

Usia  Status 

 

0 – 5  Balita 

6 – 16  Anak-anak 

17 – 50  Dewasa 

> 50  Tua   

 

5. Perhatikan kembali dua script yang ekuivalen untuk mengkonversi nilai angka ke 

huruf seperti yang pernah diberikan sebelumnya. Analisislah kedua script yang 

ekuivalen ini , dan jelaskan mengapa kedua script ekuivalen! 


 51

 

6. Soal analog no. 2, namun dalam hal ini terdapat 4 jenis upah perjam nya 

dibedakan berdasarkan golongan: 

 

Golongan Upah perjam 

A  Rp. 4.000,- 

B  Rp. 5.000,- 

C  Rp. 6.000,- 

D  Rp. 7.500,- 

 

Sedangkan upah lemburnya dihitung sama untuk setiap golongan, yaitu Rp. 

3.000,- per jamnya. 

 

Buatlah form untuk mengisikan jumlah jam kerja selama seminggu, dan juga 

memilih golongan karyawannya (gunakan combo box). Apabila form ini  

disubmit maka akan muncul jumlah upah yang diperoleh karyawan. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 52

BAB 8 

Statement SWITCH 

SWITCH termasuk statement yang dapat dipergunakan untuk menyatakan suatu 

pernyataan kondisional atau bersyarat seperti halnya IF. 

Adapun sintaks secara umum statement SWITCH dalam PHP adalah sebagai berikut: 

switch (var) 

case value1 : statement A 

              . 

              . 

          break; 

case value2 : statement B 

              . 

              . 

          break; 

case value3 : statement C 

              . 

              . 

          break; 

default     : statement D 

              . 

              .               

 

Maksud dari sintaks di atas adalah: dalam hal ini nilai yang ada pada variabel (’var’) akan 

dicek. Diantara value – value yang ada sebagai pilihan, dalam hal ini value1, value2, 

value3, … dst manakah yang sesuai dengan value yang dimiliki oleh ‘var’. Misalkan nilai 

var = value1, maka blok yang ada di statement A lah yang dijalankan. Bila nilai var = 

value2, maka blok statement B yang akan dijalankan. Namun bila tidak ada value yang 

cocok, maka barulah blok yang ada dibagian DEFAULT (statement D) yang akan 

dijalankan. 

 

Catatan: 

 

Penggunaan option DEFAULT pada SWITCH adalah optional. Kita bisa untuk tidak 

memberikan DEFAULT jika memang tidak diperlukan. 


 53

 

Bentuk sintaks SWITCH di atas ekuivalen dengan statement IF berikut ini 

 

if (var == value1)  

   statement A 

   . 

   . 

else if (var == value2)  

     { 

        statement B 

        . 

        . 

     } 

else if (var == value3) 

     { 

        statement C 

        . 

        . 

     } 

else  

     { 

        statement D 

        . 

        . 

     } 

 

Apabila kita perhatikan dari konsep SWITCH, maka kita bisa menyimpulkan bahwa 

proses pengecekan atau pengujian persyaratan yang terjadi hanyalah proses 

perbandingan dalam bentuk ’sama dengan’ atau ‘==’.  

SWITCH tidak bisa digunakan untuk kondisional yang di dalamnya terdapat proses 

perbandingan seperti ‘lebih besar dari’, ‘lebih kecil dari’, ‘lebih kecil atau sama dengan’, 

‘lebih besar atau sama dengan’ dan ‘tidak sama dengan’. Melihat hal ini memang 

penggunaan statement IF untuk menyatakan kondisional lebih fleksibel daripada 

SWITCH.  

Trus… berarti SWITCH tidak lebih efektif daripada IF donk. Tentu tidak. Ada kelebihan 

pada penggunaan SWITCH. Berikut ini kelebihannya: 


 54

• Meskipun makna sintaks SWITCH dan IF yang diberikan di atas adalah sama, 

namun terdapat perbedaan dalam prosesnya. 

 

Dalam SWITCH, persyaratan hanya diuji sekali saja. Diantara sekian pilihan value, 

secara otomatis PHP akan menjalankan blok dimana valuenya cocok. Proses 

pencarian value yang cocok ini tidak dimulai dari pilihan value paling atas namun 

secara otomatis langsung menuju value yang cocok. 

 

Sedangkan pada IF.. ELSE syarat diuji beberapa kali. Proses pengujian dimulai 

dari syarat IF paling atas, jika tidak terpenuhi dicek dibagian IF bawahnya dst. 

 

Akibatnya, apabila script Anda sangat kompleks atau banyak menggunakan 

pernyataan kondisional, penggunaan SWITCH akan menghasilkan proses yang 

lebih cepat daripada IF. 

 

• Selain itu, statement yang akan dikerjakan dalam SWITCH bisa kosong atau tidak 

melakukan apa-apa. Contoh : 

 

<?php 

switch ($i) { 

case 0: 

case 1: 

case 2: 

           echo "i lebih kecil dari 3 tapi tidak negatif"; 

           break; 

case 3: 

           echo "i sama dengan 3"; 

?> 

 

 

Nah… berikutnya, saya akan coba berikan contoh penggunaan SWICTH dalam studi 

kasus. Studi kasus yang saya ambil di sini adalah bagaimana menampilkan nama bulan 

sekarang (current month) dalam bahasa Indonesia.  

Adapun ide penyelesaian dari studi kasus ini  adalah sebagai berikut : 

Langkah pertama kita harus tahu bulan sekarang. Untuk mengetahui nama bulan 

sekarang, kita bisa menggunakan function date("n") dalam PHP. Function ini  akan 

menghasilkan bilangan bulat 1-12 yang mencerminkan angka bulan sekarang.  

Trus… apakah Anda sudah punya ide berikutnya? Angka-angka ini  mau diapain? … 

Yes… Good idea.  


 55

Langkah kedua, dari angka bulan yang telah diperoleh ini  selanjutnya kita 

nyatakan ke dalam bahasa Indonesia. Bagaimana menyatakannya? Ya… caranya kita 

gunakan logika seperti ini:  

Jika angka bulan sama dengan 1, maka nama bulannya ‘Januari’. Jika angka bulan sama 

dengan 2, maka bulannya ‘Pebruari’ dan seterusnya.  

Untuk mengimplementasikan logika di atas, kita harus menggunakan pernyataan 

kondisional. Apakah kita bisa menggunakan SWITCH? Oh… tentu bisa, karena operasi 

perbandingan yang digunakan adalah ’sama dengan’. Sehingga bentuk script PHP nya 

untuk menampilkan nama bulan dalam bahasa Indonesia adalah sbb: 

<?php 

  

$angkaBln = date("n"); 

  

switch($angkaBln) 

case 1 : $namaBln = "Januari"; 

         break; 

case 2 : $namaBln = "Pebruari"; 

         break; 

case 3 : $namaBln = "Maret"; 

         break; 

case 4 : $namaBln = "April"; 

         break; 

case 5 : $namaBln = "Mei"; 

         break; 

case 6 : $namaBln = "Juni"; 

         break; 

case 7 : $namaBln = "Juli"; 

         break; 

case 8 : $namaBln = "Agustus"; 

         break; 

case 9 : $namaBln = "September"; 

         break; 

case 10: $namaBln = "Oktober"; 

         break; 

case 11: $namaBln = "Nopember"; 

         break; 

case 12: $namaBln = "Desember"; 

         break; 

  


 56

echo "Nama bulan sekarang adalah : ".$namaBln; 

  

?> 

 

Selain menggunakan date(”n”); untuk mengetahui bulan sekarang, kita juga bisa 

menggunakan date(”M”). Penggunaan date(”M”) ini akan menghasilkan nama bulan 

akan tetapi dalam 3 huruf depan saja, misalnya ‘Jan’, ‘Feb’, ‘Mar’, ‘Apr’, … , ‘Dec’. 

Apabila kita menggunakan function date(”M”) ini, maka scriptnya menjadi 

 

<?php 

  

$bln = date("M"); 

  

switch($bln) 

case "Jan" : $namaBln = "Januari"; 

                   break; 

case "Feb" : $namaBln = "Pebruari"; 

                     break; 

case "Mar" : $namaBln = "Maret"; 

                     break; 

case "Apr" : $namaBln = "April"; 

                    break; 

case "May" : $namaBln = "Mei"; 

                     break; 

case "Jun" : $namaBln = "Juni"; 

                    break; 

case "Jul" : $namaBln = "Juli"; 

                   break; 

case "Aug" : $namaBln = "Agustus"; 

                     break; 

case "Sep" : $namaBln = "September"; 

                    break; 

case "Oct" : $namaBln = "Oktober"; 

                    break; 

case "Nov" : $namaBln = "Nopember"; 

                    break; 

case "Dec" : $namaBln = "Desember"; 

                   break; 

  

echo "Nama bulan sekarang adalah : ".$namaBln; 

  

?> 


 57

 

Perhatikan script di atas ! Karena value yang akan dicocokkan berupa string, maka setiap 

value pada option CASE diapit tanda petik 

 

Catatan: 

Perintah date() merupakan salah satu function. Apa itu function?, selain date() apakah 

ada function yang lain? Dan bagaimana cara membuat function, semuanya akan 

dijelaskan lebih lanjut di bab yang lain.  

 

Tugas Untuk Anda 

 

1. Misalkan diberikan script berikut ini 

 

<?php 

 

$bil = 10; 

 

switch ($bil) 

case 5           : echo "Bilangan sama dengan 5 <br />"; 

                       break; 

case 8           : echo "Bilangan sama dengan 8 <br />"; 

                       break; 

case 10         : echo "Bilangan sama dengan 10 <br />"; 

case 12         : echo "Bilangan sama dengan 12 <br />"; 

default          : echo "Bilangan tidak sama dengan 5, 8, 10 dan 12 <br />"; 

                       break;  

 

?> 

 

Dengan tanpa menjalankan script di browser, coba tebak kira-kira apa outputnya 

hayoo?? Bila sudah, coba bandingkan hasilnya bila dijalankan di browser. 

Selanjutnya simpulkan! 

 

2. Kerjakan kembali soal no. 6 Modul 7. Gunakan konsep SWITCH! 

Keterangan: 

Gunakan komponen radiobutton dalam memilih golongan gaji. 

3. Kerjakan kembali soal no. 2 Modul 7 menggunakan konsep SWITCH 

4. Dengan menggunakan konsep SWITCH, buatlah script untuk membaca bulan 

saat ini dan tampilkan jumlah hari dalam bulan ini . 


 58

5. Buatlah aplikasi sederhana untuk menghitung luas beberapa bangun datar. 

Pertama buat halaman index.php yang isinya menu pilihan berbentuk 

radiobutton atau combobox yang itemnya sbb: 

 

- Bujur sangkar 

- Persegi panjang 

- Lingkaran 

- Segitiga 

 

Dan sebuah tombol submit di bawah pilihan menu ini .  

 

Misalkan apabila user memilih menu Bujur Sangkar dan ia mengklik submit, 

maka nantinya akan muncul form untuk mengisikan panjang sisi bujur sangkar 

dan sebuah tombol submit. Jika tombol submit ini diklik maka selanjutnya akan 

muncul hasil luasnya. Selanjutnya bila user memilih Persegi Panjang dalam 

menunya dan ia mengklik submit maka akan muncul form untuk mengisikan 

panjang dan lebar persegi panjang serta sebuah tombol submit. Bila tombol ini 

diklik maka akan memunculkan hasil luas persegi panjang. Begitu seterusnya….  

 

Paham kan? Ya… sambil mengingat-ingat pelajaran di SD ☺ 

 

Catatan: Gunakan konsep SWITCH dalam menerapkan pemilihan menunya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 59

BAB 9 

Statement FOR 

 

Statement ini merupakan salah satu statement yang dapat digunakan untuk 

menyatakan proses yang diulang-ulang atau looping.  

 

Tentu kita tahu, bahwa suatu saat looping itu harus berhenti karena tidak mungkin tidak 

pernah berhenti ☺ Nah.. berdasarkan hal ini , terdapat 2 kondisi yang dapat 

menghentikan looping ini . Coba perhatikan 2 pernyataan sehari-hari berikut ini: 

 

Hari ini saya makan bakso 10 kali. 

Hari ini saya terus makan bakso sampai saya kenyang. 

 

Kedua pernyataan di atas sama-sama mengandung proses yang diulang-ulang yaitu 

‘makan bakso’. Namun proses ‘makan bakso’ dari kedua pernyataan ini  berbeda 

cara berhentinya. Pernyataan pertama menunjukkan bahwa ‘makan bakso’ akan 

diulang-ulang sampai dengan 10 kali. Setelah sampai 10 kali, maka ‘makan bakso’ ini 

akan berhenti. Sedangkan pernyataan yang kedua, dalam hal ini jumlah berapa kali 

makan bakso tidak diketahui, namun yang diketahui hanyalah syarat kapan perulangan 

ini akan berhenti yaitu ketika ‘sudah kenyang’. 

 

Kedua bentuk looping berdasarkan kapan berhentinya di atas diadopsi ke dalam konsep 

pemrograman. Dalam pemrograman, khususnya PHP, nantinya juga akan dijumpai 

bentuk-bentuk perulangan ini .  

 

Untuk menyatakan looping yang telah diketahui jumlah perulangannya, kita bisa 

menggunakan statement FOR atau WHILE.  

 

Sedangkan bila perulangannya tidak diketahui jumlah perulangannya atau hanya 

diketahui kondisi kapan dia harus berakhir maka bisa digunakan WHILE. 

 

Dalam bab ini kita akan bahas terlebih dahulu statement FOR. 

 

Sintaks statement FOR adalah sebagai berikut 

 

for (variabel = nilaiawal; variabel operatorlogika nilaiakhir; increment) 

     Proses yang diulang 

}  

 


0

Variabel yang digunakan pada FOR di atas, dinamakan variabel counter atau pencacah.  

 

Contoh: 

 

Script berikut ini akan menghasilkan teks heading mulai dari heading 1, 2 s/d 5. 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World"; 

 

for ($a = 1; $a <= 5; $a++)  

   echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">";  

 

?> 

 

Hasil output di atas adalah: 

 

 

 

Pada for di atas, variabel counternya dalam hal ini adalah $a. Nilai $a ini memiliki nilai 

awal sama dengan 1. Selanjutnya operator increment (kenaikan) yang digunakan adalah 

$a++ atau $a = $a + 1 (kenaikannya satu) dan nilai akhir untuk $a adalah sama dengan 5. 

 

Perhatikan proses loopingnya sebagai berikut: 

 


1

• $a = 1 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h1>Hello World</h1>" 

• $a = 2 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h2>Hello World</h2>" 

• $a = 3 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h3>Hello World</h3>" 

• $a = 4 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h4>Hello World</h4>" 

• $a = 5 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h5>Hello World</h5>" 

• $a = 6 dalam hal ini sudah tidak memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga 

perulangan berhenti. 

 

Catatan: 

Operator increment tidak harus menggunakan kenaikan 1, contoh 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World"; 

 

for ($a = 1; $a <= 10; $a+=2)  

   echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">";  

 

?> 

 

Pada contoh di atas, increment yang digunakan adalah kenaikan 2 ($a += 2). Adapun 

prosesnya adalah: 

 

• $a = 1 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h1>Hello World</h1>" 

• $a = 3 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h3>Hello World</h3>" 

• $a = 5 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h5>Hello World</h5>" 

• $a = 7 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h7>Hello World</h7>" 

• $a = 9 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h9>Hello World</h9>" 

• $a = 11 dalam hal ini sudah tidak memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga 

perulangan berhenti. 

 


2

Catatan: 

Nilai awal variabel counter tidak harus dimulai dari 1, tapi boleh dari bilangan yang lain. 

 

Catatan: 

Selain operator increment, kita juga bisa menggunakan operator decrement (turun) 

Contohnya 

 

<?php 

 

$teks = "Hello World"; 

 

for ($a = 10; $a > 5; $a--)  

   echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">";  

 

?> 

 

Contoh di atas menggunakan decrement $a-- (nilainya turun 1). Berikut ini prosesnya: 

 

• $a = 10 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h10>Hello World</h10>" 

• $a = 9 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h9>Hello World</h9>" 

• $a = 8 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h8>Hello World</h8>" 

• $a = 7 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h7>Hello World</h7>" 

• $a = 6 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga lakukan  

echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h6>Hello World</h6>" 

• $a = 5 dalam hal ini sudah tidak memenuhi kondisi ($a > 5), sehingga perulangan 

berhenti. 

 

Anda juga bisa menggunakan operator decrement yang lain selain $a--, misalkan $a -= 2, 

$a -= 3, dst. 

 

FOR di dalam FOR (nested FOR) 

 

Statement FOR dapat terletak di dalam sebuah FOR, seperti contoh berikut ini 

 

<?php 

 

for ($a = 1; $a < =3; $a++)  


3

    for ($b = 1; $b <= 2; $b++) 

    { 

          echo  "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />"; 

    } 

 

?> 

 

Contoh di atas disebut juga “nested FOR tingkat 2”.  

Proses yang terjadi pada script di atas adalah sbb: 

 

• $a = 1 (masih memenuhi $a < =3), maka lakukan for yang terletak di dalam 

o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 1 Nilai b = 1" 

o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 1 Nilai b = 2" 

o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP 

• $a = 2 (masih memenuhi $a <= 3), maka lakukan for yang terletak di dalam 

o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 2 Nilai b = 1" 

o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 2 Nilai b = 2" 

o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP 

• $a = 3 (masih memenuhi $a <= 3), maka lakukan for yang terletak di dalam 

o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 3 Nilai b = 1" 

o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 3 Nilai b = 2" 

o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP 

• $a = 4 (tidak memenuhi $a <= 3), maka STOP 

 

Dengan demikian script di atas akan menghasilkan output 

 

Nilai a = 1 Nilai b = 1 

Nilai a = 1 Nilai b = 2 

Nilai a = 2 Nilai b = 1 

Nilai a = 2 Nilai b = 2 

Nilai a = 3 Nilai b = 1 

Nilai a = 3 Nilai b = 2 

 

FOR juga dapat tersusun 3 tingkat atau lebih sesuai kebutuhan yang diinginkan 

programmer. 

 

Contoh-contoh script menggunakan FOR: 

 

A. Script PHP untuk menampilkan bilangan bulat 5 s/d 100 yang berkelipatan 10 

 

Konsep untuk menampilkan bilangan bulat ini  kita bisa menggunakan 

looping. Looping dimulai dari bilangan 5, 6, 7, dst sampai dengan 100. Untuk 


4

setiap bilangan nantinya kita cek apakah dia kelipatan 10 atau tidak (kita 

gunakan IF). Jika bilangan tsb merupakan kelipatan 10, maka kita tampilkan. 

Sedangkan jika tidak, maka abaikan. Berikut ini script PHP nya 

 

<?php 

 

for ($bil = 5; $bil <= 100; $bil++) 

    if ($bil % 10 == 0) echo $bil. "<br />"; 

}  

 

?> 

 

 

B. Scrip