t PHP untuk menjumlahkan bilangan bulat 2 s/d 50
Yang dimaksud menjumlahkan di sini adalah kita mencari hasil dari 2 + 3 + 4 + 5 +
… + 50
Wah… gimana konsepnya nih? Gampang… konsepnya adalah kita ambil suatu
variabel sembarang terlebih dahulu, misalkan namanya ‘jumlah’. Nah… pertama-
tama ‘jumlah’ ini bernilai 0. Selanjutnya kita jumlahkan ‘jumlah’ dengan bilangan
pertama yaitu 2, dan hasilnya kita simpan ke dalam ‘jumlah’ yang baru. Sehingga
nilai ‘jumlah’ sekarang adalah 0 + 2 = 2. Trus… kita jumlahkan lagi ‘jumlah’
dengan bilangan kedua yaitu 3. Dan lagi-lagi hasilnya kita simpan dalam ‘jumlah’
lagi. Sehingga hasil ‘jumlah’ yang baru adalah 2 + 3 = 5. Berikutnya ‘jumlah’ kita
jumlahkan lagi dengan bilangan ketiga yaitu 4, dan diperoleh ‘jumlah’ = 5 + 4 = 9.
Proses ini berlanjut sampai dengan 50.
Nah… konsep di atas bisa kita terapkan ke dalam suatu proses looping, karena di
dalamnya terdapat proses yang diulang-ulang yaitu proses penjumlahan antara
‘jumlah’ dengan bilangan.
<?php
$jumlah = 0;
for ($bil = 2; $bil <= 50; $bil++)
{
$jumlah = $jumlah + $bil;
}
echo "Hasilnya adalah ".$jumlah;
?>
5
C. Script PHP untuk mencari banyaknya bilangan bulat mulai dari 3 s/d 127 yang
merupakan kelipatan 6.
Konsep untuk membuat script ini, mirip dengan A dan B. Dalam hal ini kita harus
mengecek untuk setiap bilangan apakah dia merupakan kelipatan 6 atau tidak.
Jika ya, maka dia ikut dihitung. Jika tidak, maka dia diabaikan.
<?php
$hitung = 0;
for ($bil = 3; $bil <= 127; $bil++)
{
if ($bil % 6 == 0) $hitung = $hitung + 1;
}
echo "Banyaknya bilangan bulat adalah ".$hitung;
?>
D. Script PHP untuk membuat tabel dengan n baris dan m kolom secara otomatis
Nah… untuk kasus yang satu ini, kita harus tahu tag untuk membuat tabel
terlebih dahulu. Tentu kita tahu bahwa tag untuk membuat tabel dengan 3 baris
2 kolom misalnya, adalah sebagai berikut:
<table border="1">
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
</table>
Perhatikan baik-baik tag di atas. Untuk membuat tabel di atas, tag <td>..</td>
dalam satu baris ditulis 2 kali (sesuai jumlah kolom yang diinginkan). Sedangkan
<tr> dan </tr> ditulis 3 kali (sesuai jumlah baris yang diinginkan).
Konsep untuk membuat script PHP yang bisa mengenerate tabel dengan n baris
dan m kolom secara otomatis adalah sebagai berikut.
Kita membuat baris pertama <tr> terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
membuat kolom <td>..</td> sebanyak jumlah kolom. Setelah selesai membuat
kolom, ditutup dengan </tr>. Baris pertama selesai. Berikutnya buat baris ke
dua. Pertama kita juga buat <tr>, lalu dilanjutkan dengan <td>…</td> sebanyak
jumlah kolom dan diakhiri dengan </tr>. Nah.. proses ini diulang terus sampai
dengan jumlah baris.
6
Apabila kita lihat konsep di atas, maka dapat kita lihat terdapat dua proses
perulangan yaitu untuk membuat baris dan kolomnya. Sehingga dalam hal ini
kita gunakan FOR di dalam FOR (nested FOR tingkat 2)
<?php
$jumBaris = 10;
$jumKolom = 6;
echo "<table border=’1’>";
for ($baris = 1; $baris <= $jumBaris; $baris++)
{
echo "<tr>";
for ($kolom = 1; $kolom <= $jumKolom; $kolom++)
{
echo"<td>…</td>";
}
echo "</tr>";
}
echo "</table>";
?>
E. Script PHP untuk menghasilkan list combo box berisi tahun mulai 1930 s/d 2008
secara otomatis
Anda mau membuat combo box berisi pilihan tahun 1930 s/d 2008? Jika secara
manual, maka Anda harus membuat tag seperti di bawah ini
<select name="tahun">
<option value="1930">1930</option>
<option value="1931">1931</option>
<option value="1932">1932</option>
<option value="1933">1933</option>
<option value="1934">1934</option>
.
.
</select>
Hwaduh… panjang banget yah… !!! Males dah… Eh, ngapain gak coba pakai
looping saja? Kan bisa cepet?
7
<?php
echo "<select name=’tahun’>";
for ($tahun = 1930; $tahun <= 2008; $tahun++)
{
echo "<option value=’".$tahun."’>".$tahun."</option>";
}
echo "</select>";
?>
Tugas Untuk Anda
1. Tentu Anda mengenal syair lagu anak-anak berikut ini:
Anak ayam turun 10
Anak ayam turun 10, mati satu tinggal 9
Anak ayam turun 9, mati satu tinggal 8
Anak ayam turun 8, mati satu tinggal 7
Anak ayam turun 7, mati satu tinggal 6
Anak ayam turun 6, mati satu tinggal 5
Anak ayam turun 5, mati satu tinggal 4
Anak ayam turun 4, mati satu tinggal 3
Anak ayam turun 3, mati satu tinggal 2
Anak ayam turun 2, mati satu tinggal 1
Anak ayam turun 1, mati satu tinggal induknya
Nah.. coba buatlah script PHP untuk mengenerate syair lagu anak ayam ini
untuk jumlah anak ayam mula-mula adalah N. Buatlah form untuk memasukkan
sembarang nilai N ini, setelah itu tekan SUBMIT. Selanjutnya akan muncul baris
syair seperti di atas.
Contoh di atas hanyalah untuk N = 10.
2. Seorang nasabah bank, mula-mula memiliki saldo awal Rp. 1.000.000,- di suatu
bank X. Bank ini memiliki kebijakan memberikan bunga 3% jika besar saldo
kurang dari Rp. 1.100.000,- dan 4% bila saldo lebih besar atau sama dengan Rp.
1.100.000,- . Perhitungan bunga dihitung dari besar saldo terakhir. Selain itu di
setiap bulannya nasabah dikenai biaya administrasi Rp. 9.000,-. Buatlah script
PHP untuk menentukan saldo akhir setelah N bulan.
Keterangan:
8
Buatlah form untuk mengisikan saldo awalnya dan N (jangka waktu tabungan).
3. Dengan menggunakan script PHP, buatlah tampilan daftar perkalian berikut ini
menggunakan looping
1 x 1 = 1
1 x 2 = 2
1 x 3 = 3
1 x 4 = 4
.
.
1 x 10 = 10
2 x 1 = 2
2 x 2 = 4
.
.
2 x 10 = 20
.
.
10 x 10 = 100
Petunjuk : Gunakan nested FOR 2 tingkat
4. Buatlah script PHP untuk menampilkan formasi bintang seperti berikut ini
*
* *
* * *
* * * *
Formasi bintang di atas untuk N = 4
Terlebih dahulu Anda harus membuat form untuk menerima input sembarang N
dan script Anda harus menampilkan formasi bintang N ini .
Petunjuk:
• Coba kaitkan antara jumlah bintang untuk setiap barisnya dengan urutan
barisnya.
• Gunakan nested FOR 2 tingkat
5. Dengan menggunakan script PHP, tampilkan semua pasangan nilai x, y dan z
yang memenuhi persamaan x + y + z = 25, dengan x, y, dan z adalah bilangan asli.
9
Serta tampilkan pula banyaknya pasangan x, y, dan z yang memenuhi persaman
ini
Contoh tampilan:
x = 1, y = 1, z = 23
x = 1, y = 2, z = 22
x = 1, y = 3, z = 21
.
.
.
Jumlah penyelesaian : …
Petunjuk:
• Tentukan dahulu nilai-nilai yang mungkin dari x, y , dan z. Berapa nilai
minimum yang mungkin dari ketiganya, dan berapa maksimumnya.
• Gunakan nested FOR 3 tingkat
70
BAB 10
Statement WHILE
Pada bab 9, Anda sudah mempelajari bentuk perulangan FOR. Masihkah Anda ingat
kapan kita harus menggunakan perulangan FOR? Yup… ketika kita tahu jumlah
perulangannya.
Nah… pada bab 10 ini, kita akan membahas tentang perulangan WHILE. Seperti halnya
FOR, statement WHILE ini juga dapat digunakan untuk menyatakan perulangan yang
telah diketahui jumlah perulangan ini harus dilakukan. Namun… tidak hanya itu,
WHILE juga dapat digunakan untuk menyatakan perulangan jika jumlah perulangannya
tidak diketahui.
Dari pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa setiap bentuk perulangan FOR pasti
dapat juga dinyatakan ke dalam bentuk WHILE. Namun… tidak berlaku kebalikannya,
bahwa tidak semua bentuk WHILE dapat dinyatakan ke dalam FOR. Nanti akan kita lihat
contohnya.
OK… bentuk umum statement WHILE adalah sbb:
while (syarat)
{
// bagian yang diulang
}
Perhatikan bentuk umum WHILE di atas! Sebelum menuju bagian yang diulang, di
atasnya terdapat syarat. Syarat inilah yang menentukan apakah bagian yang diulang
akan dijalankan atau tidak. Selama syarat ini dipenuhi atau bernilai BENAR, maka bagian
yang diulang akan terus dijalankan. Apabila suatu saat syarat sudah tidak terpenuhi lagi
atau bernilai SALAH maka perulangan berhenti.
Contoh: Script berikut ini akan menampilkan bilangan 1 s/d 3
<?php
$bil = 1;
while ($bil <= 3)
{
echo $bil. "<br />";
71
$bil++;
}
?>
Sekarang kita analisis prosesnya…
Nilai awal dari $bil adalah 1. Selanjutnya terdapat while dengan syarat $bil <= 3. Nah..
apabila dicek syaratnya, maka dalam hal ini syarat bernilai BENAR karena 1 <= 3,
sehingga sekarang menuju ke bagian yang diulang. Di dalam bagian yang diulang
terdapat echo $bil, sehingga di browser akan tampil bilangan 1. Berikutnya nilai $bil
bertambah menjadi 2 ($bil++).
Kembali lagi syaratnya dicek, dalam hal ini masih bernilai BENAR karena 2 <= 3.
Akibatnya proses sekarang menuju kembali ke bagian yang diulang, yaitu tampilkan $bil
(muncul bilangan 2 dalam browser) dan $bil bertambah satu menjadi 3.
Selanjutnya dicek kembali syaratnya apakah $bil <= 3 dan ternyata BENAR karena 3 <= 3.
Karena syaratnya BENAR maka tampilkan $bil, sehingga muncul bilangan 3 di browser
dan $bil bertambah satu menjadi 4.
Lagi-lagi di cek syaratnya apakah $bil <= 3. Nah.. sekarang syarat bernilai SALAH karena
4 <= 3 tidak berlaku. Dengan demikian perulangan berhenti. Sehingga bilangan yang
tampil secara keseluruhan adalah
1
2
3
Sekarang.. coba kita bandingkan dengan FOR. Script berikut ini juga akan menampilkan
bilangan 1 s/d 3.
<?php
for ($bil = 1; $bil <= 3; $bil++)
{
echo $bil. "<br />";
}
?>
Kedua script di atas akan ekuivalen.
Kembali lagi pada script PHP untuk menampilkan bilangan 1 s/d 3 menggunakan WHILE.
Sekarang misalkan ditambahkan perintah berikut ini
72
<?php
$bil = 1;
while ($bil <= 3)
{
echo $bil. "<br />";
$bil++;
}
echo "Nilai bil sekarang adalah:".$bil;
?>
Dengan tanpa menjalankannya di browser, menurut Anda kira-kira perintah yang diberi
warna biru ini akan menampilkan apa hayoo..?? apakah 3 atau berapa?
Bagi yang menjawab 3… Anda SALAH.
Bagi yang menjawab 4… OK Anda benar.
Lho kok bisa? Padahal pada syarat while tertulis $bil <= 3. Ya.. Anda benar, tapi coba
lihat kembali analisis yang pernah kita singgung di atas. Nilai terakhir $bil ketika dalam
perulangan WHILE adalah 4. Ketika $bil = 4 inilah yang menyebabkan perulangan WHILE
berhenti. Dengan demikian, nilai $bil pada dasarnya sudah berubah menjadi 4 sehingga
setelah WHILE selesai, dan ditampilkan nilai $bil nya maka akan tampil 4.
Sekarang… mari kita tinjau contoh script WHILE berikutnya. Script berikut ini akan
menampilkan bilangan random/acak 0 s/d 10 (menggunakan function rand()). Proses
pengacakan ini akan terus dilakukan selama bilangan acak yang terpilih tidak sama
dengan 0.
<?php
$bil = rand(0, 10);
while ($bil != 0)
{
echo $bil."<br />";
$bil = rand(0, 10);
}
?>
Nah… dari contoh kasus di atas, tentu kita tahu bahwa jumlah perulangan dalam hal ini
tidak diketahui. Perulangan ini hanya diketahui kapan perulangan harus berhenti,
yaitu ketika bilangan acak yang terpilih sama dengan 0.
73
Catatan: output yang tampil akan berubah-ubah setiap kali di REFRESH
Trus… kira-kira bisa tidak apabila kita terapkan perulangan WHILE di atas ke dalam
bentuk FOR? Sebenarnya dalam PHP bisa dilakukan, namun hal ini tidak berlaku di
semua bahasa pemrograman, misalnya dalam PASCAL (mungkin Anda pernah dengar
namanya).
Oleh karena itu secara umum saya bisa katakan bahwa tidak semua bentuk WHILE dapat
dinyatakan ke bentuk FOR. Apabila Anda menjumpai bentuk perulangan yang tidak
diketahui jumlah perulangannya, maka saya sarankan gunakanlah WHILE.
WHILE di dalam WHILE (nested WHILE)
Seperti halnya FOR, statement WHILE juga dapat terletak di dalam sebuah WHILE,
seperti contoh berikut ini
<?php
$a = 1;
while ($a <= 3)
{
$b = 1;
while ($b <= 2)
{
echo "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />";
$b++;
}
$a++;
}
?>
Script di atas ekuivalen dengan script nested FOR berikut ini
<?php
for ($a = 1; $a < =3; $a++)
{
for ($b = 1; $b <= 2; $b++)
{
echo "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />";
}
}
74
?>
Contoh-contoh script menggunakan WHILE:
Contoh-contoh script berikut ini mengadopsi kasus yang ada di modul 9 (tentang FOR)
A. Script PHP untuk menampilkan bilangan bulat 5 s/d 100 yang berkelipatan 10
<?php
$bil = 5;
while ($bil <= 100)
{
if ($bil % 10 == 0) echo $bil. "<br />";
$bil++;
}
?>
B. Script PHP untuk menjumlahkan bilangan bulat 2 s/d 50
<?php
$jumlah = 0;
$bil = 2;
while ($bil <= 50)
{
$jumlah = $jumlah + $bil;
$bil++;
}
echo "Hasilnya adalah ".$jumlah;
?>
75
C. Script PHP untuk mencari banyaknya bilangan bulat mulai dari 3 s/d 127 yang
merupakan kelipatan 6.
<?php
$hitung = 0;
$bil = 3;
while ($bil <= 127)
{
if ($bil % 6 == 0) $hitung = $hitung + 1;
$bil++;
}
echo "Banyaknya bilangan bulat adalah ".$hitung;
?>
D. Script PHP untuk membuat tabel dengan n baris dan m kolom secara otomatis
<?php
$jumBaris = 10;
$jumKolom = 6;
echo "<table border=’1’>";
$baris = 1;
while ($baris <= $jumBaris)
{
echo "<tr>";
$kolom = 1;
while ($kolom <= $jumKolom)
{
echo"<td>…</td>";
$kolom++;
}
echo "</tr>";
$baris++;
}
echo "</table>";
?>
76
E. Script PHP untuk menghasilkan list combo box berisi tahun mulai 1930 s/d 2008
secara otomatis
<?php
echo "<select name=’tahun’>";
$tahun = 1930;
while ($tahun <= 2008)
{
echo "<option value=’".$tahun."’>".$tahun."</option>";
$tahun++;
}
echo "</select>";
?>
Tugas Untuk Anda
1. Pandang kembali contoh script B (untuk menjumlahkan bilangan bulat 2 s/d 50)
dalam bab ini. Selanjutnya saya ubah sedikit scriptnya menjadi seperti di bawah
ini.
<?php
$jumlah = 0;
$bil = 2;
while ($bil <= 50)
{
$bil++;
$jumlah = $jumlah + $bil;
}
echo "Hasilnya adalah ".$jumlah;
?>
Pada script di atas, saya hanya membalik urutan 2 perintah yang saya blok hitam
(bold). Dengan tanpa menjalankan scriptnya, coba analisislah script di atas, kira-
kira hasilnya sama tidak dengan script pada contoh B ini ? Jika tidak sama,
jelaskan alasannya!
77
2. Kerjakan kembali soal nomor 1, pada bab 9 menggunakan WHILE
3. Kerjakan kembali soal nomor 2, pada bab 9 menggunakan WHILE
4. Kerjakan kembali soal nomor 3, pada bab 9 menggunakan WHILE
5. Kerjakan kembali soal nomor 4, pada bab 9 menggunakan WHILE
6. Kerjakan kembali soal nomor 5, pada bab 9 menggunakan WHILE
7. Buatlah script PHP menggunakan WHILE untuk menampilkan formasi bintang
seperti berikut ini
* * * *
* * *
* *
*
Formasi bintang di atas untuk N = 4
Terlebih dahulu Anda harus membuat form untuk menerima input sembarang N
dan script Anda harus menampilkan formasi bintang N ini .
8. Buatlah script PHP menggunakan WHILE untuk menampilkan formasi bintang
seperti berikut ini
*
* *
* * *
* * * *
* * *
* *
*
Formasi bintang di atas untuk N = 4
Terlebih dahulu Anda harus membuat form untuk menerima input sembarang N
dan script Anda harus menampilkan formasi bintang N ini .
78
BAB 11
Teknik Modularitas
Konsep modularitas dalam programming diperlukan untuk mempermudah dalam
pengorganisasian script/program. Adapun prinsip dari konsep ini adalah meletakkan
beberapa perintah yang menjalankan suatu tugas khusus ke dalam modul atau file script
tersendiri. Setiap kali modul ini dibutuhkan, kita hanya menyisipkan modul
ini ke dalam script yang sedang dibuat dengan cara memanggilnya.
Adapun cara memanggil modul dengan menggunakan perintah
include "namafilemodul";
Perhatikan gambaran penggunaan konsep modularitas berikut ini:
Misalkan Anda membuat modul dan disimpan dalam script bernama modulku.php.
Selanjutnya Anda sedang membuat script tertentu katakanlah diberinama file
scriptku.php. Kebetulan dalam scriptku.php Anda membutuhkan modulku.php, maka
skema yang terjadi adalah:
Dari skema di atas, jelas tampak bahwa bila Anda memberikan perintah
include "modulku.php"; dalam scriptku.php, maka akan identik dengan bila Anda
menyisipkan script yang ada dalam modulku.php ke dalam scriptku.php secara manual.
modulku.php
.
.
.
.
.
scriptku.php
.
.
include "modulku.php";
.
.
scriptku.php
.
.
.
.
.
modulku.php
79
Contoh:
Dalam contoh ini kita akan menggunakan konsep modularitas untuk membuat script
operasi aritmatika penjumlahan dan pengurangan dari 2 buah bilangan. Untuk input
bilangannya disimpan dalam modul tersendiri, misalkan dinamakan bilangan.php.
Selanjutnya modul ini akan diincludekan ke dalam script penjumlahan dan pengurangan.
bilangan.php
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
?>
jumlah.php
<?php
include "bilangan.php";
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
Bentuk script jumlahkan.php di atas akan identik dengan script berikut ini
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
kurang.php
<?php
include "bilangan.php";
80
$hasil = $bil1 - $bil2;
echo "Hasil pengurangannya adalah : ".$hasil;
?>
Script kurang.php di atas akan identik dengan
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
$hasil = $bil1 - $bil2;
echo "Hasil pengurangannya adalah : ".$hasil;
?>
Penerapan Teknik Modularitas
Teknik modularitas dapat dipergunakan dalam pengaturan layout halaman web supaya
lebih mudah. Sebelum Anda mengenal teknik modularitas, apa yang Anda lakukan bila
diminta membuat halaman web sejumlah 20 buah dengan desain layout yang sama,
namun kontennya berbeda? Tentu Anda akan membuat satu buah desain template
untuk layout, lalu Anda tinggal mengganti kontennya saja.
OK.. itu mudah, namun bagaimana seandainya dari 20 buah halaman web ini Anda
ingin ubah desainnya? Tentu Anda harus mengubah semua halaman satu persatu.
Bagaimana bila terdapat 100 buah halaman web dan kesemuanya Anda ingin ubah
desainnya? Wah repot ya kalau satu persatu.
Nah… di sinilah kita akan gunakan teknik modularitas. Dengan teknik modularitas ini,
Anda dapat mengubah desain layout dari banyak halaman web dengan satu langkah saja
secara cepat.
Perhatikan contoh berikut ini:
Misalkan kita buat desain layout untuk halaman web kita sebagai berikut:
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body background="yellow">
81
<h1><font face="arial">…</font></h1>
<p><font face="verdana"> … </font></p>
</body>
</html>
Nah… misalkan kita akan membuat 3 halaman web menggunakan layout di atas. Maka
caranya, kita cari blok dalam HTML layout yang nantinya akan diisi dengan konten yang
berbeda-beda untuk masing-masing halaman.
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="yellow">
<h1><font face="arial">…</font></h1>
<p><font face="verdana"> … </font></p>
</body>
</html>
Keterangan:
Bagian yang diblok di atas merupakan bagian tag yang nantinya akan diisi dengan
konten yang berbeda-beda untuk setiap halamannya.
Langkah selanjutnya, kita pindahkan tag HTML mulai bagian paling atas dari layout
sampai dengan sebelum tag yang dicetak tebal. Tag-tag ini kita pindahkan ke
dalam modul tersendiri, misalkan dinamakan header.php
header.php
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="yellow">
Kemudian pindahkan tag setelah bagian yang dicetak tebal dalam layout sampai dengan
tag terakhir ke dalam modul tersendiri dan simpan dengan nama footer.php.
footer.php
</body>
</html>
82
Nah… selanjutnya untuk setiap halaman yang ingin Anda buat, berikan include
"header.php" dan include "footer.php";
hal1.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="arial">Ini Halaman 1</font></h1>
<p><font face="verdana">Ini isi halaman 1. Ini isi halaman 1</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
hal2.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="arial">Ini Halaman 2</font></h1>
<p><font face="verdana">Ini isi halaman 2. Ini isi halaman 2</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
hal3.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="arial">Ini Halaman 3</font></h1>
<p><font face="verdana">Ini isi halaman 3. Ini isi halaman 3</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
Nah… dengan demikian, kita akan peroleh 3 halaman web yang pasti memiliki layout
yang sama. Terus… bagaimana bila kita ingin mengubah layoutnya? Misal kita ubah
83
warna background menjadi hijau. Yang Anda lakukan hanyalah mengedit modul
header.php karena pengaturan warna background terdapat pada modul ini .
header.php
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="green">
Secara ajaib ketiga halaman web tadi akan otomatis backgroundnya berubah menjadi
hijau semuanya.
Selain cara di atas, Anda juga bisa menggunakan cara yang lain dalam pengaturan
layout. Misalkan konfigurasi pengaturan layout seperti jenis font, dan warna background
Anda letakkan dalam modul tersendiri.
config.php
<?php
$warnaBackground = "yellow";
$jenisFontHeading = "arial";
$jenisFontParagraf = "verdana";
?>
header.php
<?php
include "config.php";
?>
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="<?php echo $warnaBackground; ?>">
footer.php
</body>
</html>
84
hal1.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="<?php echo $jenisFontHeading; ?>">Ini Halaman 1</font></h1>
<p><font face="<?php echo $jenisFontParagraf; ?>">Ini isi halaman 1. Ini isi halaman
1</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
hal2.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="<?php echo $jenisFontHeading; ?>">Ini Halaman 2</font></h1>
<p><font face="<?php echo $jenisFontParagraf; ?>">Ini isi halaman 2. Ini isi halaman
2</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
hal3.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="<?php echo $jenisFontHeading; ?>">Ini Halaman 3</font></h1>
<p><font face="<?php echo $jenisFontParagraf; ?>">Ini isi halaman 3. Ini isi halaman
3</font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
Nah… dengan demikian, bila Anda ingin mengubah layout ketiga halaman web maka
Anda cukup mengubah modul config.php
85
Sekarang kita lanjutkan, bagaimana bila kita mengintegrasikan konsep modularitas yang
terkait dengan pengaturan layout di atas dengan form processing?
OK… untuk contoh sederhananya, saya ambil contoh script menjumlahkan dua buah
bilangan dengan inputnya melalui form.
Misalkan kita ambil desain layout halaman webnya seperti contoh sebelumnya, yaitu
terdiri dari modul header.php dan footer.php nya sebagai berikut:
config.php
<?php
$warnaBackground = "yellow";
$jenisFontHeading = "arial";
$jenisFontParagraf = "verdana";
?>
header.php
<?php
include "config.php";
?>
<html>
<head>
<title>Penjumlahan Bilangan</title>
</head>
<body bgcolor="<?php echo $warnaBackground; ?>">
footer.php
</body>
</html>
Selanjutnya kita buat form yang terletak dalam halaman yang menggunakan layout
ini
86
form.php
<?php
include "header.php";
?>
<h1><font face="<?php echo $jenisFontHeading; ?>">Input Bilangan</font></h1>
<p><font face="<?php echo $jenisFontParagraf; ?>">Masukkan dua buah bilangan pada
form berikut ini</font></p>
<form method="post" action="proses.php">
Bilangan 1 <input type="text" name="bil1" /><br />
Bilangan 2 <input type="text" name="bil2" /><br />
<input type="submit" name="submit" value="Jumlahkan" />
</form>
<?php
include "footer.php";
?>
proses.php
<?php
include "header.php";
$bil1 = $_POST['bil1'];
$bil2 = $_POST['bil2'];
$hasil = $bil1 + $bil2;
?>
<h1><font face="<?php echo $jenisFontHeading; ?>">Output</font></h1>
<p><font face="<?php echo $jenisFontParagraf; ?>">Hasil penjumlahannya adalah
<?php echo $hasil; ?> </font></p>
<?php
include "footer.php";
?>
87
Tugas Untuk Anda
1. Coba buatlah desain layout sebuah halaman web (tanpa menggunakan tool
apapun selain Notepad atau Notepad++) dengan tampilan berikut ini:
2. Dengan menggunakan teknik modularitas, coba buat modul config.php,
header.php dan footer.php dari hasil soal nomor 1. Modul config.php digunakan
untuk mengatur konfigurasi seperti jenis font, ukuran font, warna background
dll.
Keterangan:
Untuk bagian “Nama Situs Anda”, “Link” dan “Copyright” bersifat fixed, artinya
kelima halaman ini memiliki tampilan yang sama. Sehingga dalam hal ini
bagian yang berubah-ubah untuk setiap halaman hanyalah bagian “Heading dan
Konten” saja.
3. Dari hasil soal nomor 2, buat 5 halaman web berisi konten yang berbeda. Kelima
halaman web ini harus terintegrasi dengan link yang ada pada bagian link
(lihat desain layout dari soal no. 1)
Keterangan : hasil pekerjaan no.1 s/d 3 dijadikan dalam satu script yang sama
4. Kerjakan kembali tugas No. 2 bab 9 dengan mengintegrasikannya bersama layout
yang Anda buat pada soal no. 1 di atas.
Keterangan: hasil pekerjaan no. 4 dijadikan dalam script tersendiri
5. Kerjakan kembali tugas No. 8 bab 10 dengan mengintegrasikannya bersama
layout yang Anda buat pada soal no. 1 di atas.
Nama Situs Anda
Link
Link
Link
copyright
Heading(Judul
Konten)
Konten/isi
88
Keterangan: hasil pekerjaan no. 5 dijadikan dalam script tersendiri
6. Coba cari dan download lah sebuah layout instant dari internet, disarankan
berasal dari http://freecsstemplates.org, buatlah modul header.php dan
footer.php. Lalu buatlah 5 halaman web menggunakan layout ini dengan
teknik modularitas.
Keterangan:
Biasanya desain layout template terdiri dari 4 bagian, yaitu: bagian header
(bagian yang terletak di atas konten), footer (bagian yang terletak di bawah
konten), sidebar (bagian yang terletak di samping kiri atau kanan konten), dan
bagian konten itu sendiri. Nah.. dari keempat bagian, hanya bagian konten saja
yang berubah-ubah, sedangkan bagian yang lain adalah fixed.
89
BAB 12
Tentang ARRAY
Selama ini bentuk variabel yang kita buat untuk menyimpan suatu value atau nilai
adalah berbentuk tunggal. Maksudnya, satu variabel hanya bisa untuk menyimpan
sebuah value saja. Misalkan sebuah value telah disimpan atau diassign ke dalam sebuah
variabel, selanjutnya variabel ini akan diassign kembali dengan sebuah value yang
lain, maka value yang sebelumnya akan ditimpa oleh value yang baru.
Nah… kira-kira ada tidak ya, variabel yang dapat diassign oleh beberapa value yang lebih
dari satu? Oya.. ada, namanya adalah variabel bertipe data array.
Misalkan suatu variabel bernama X bertipe data array, maka X ini dapat Anda bayangkan
seperti gambar berikut
X
0 1 2 3 4 … N-1
Wah… kok ‘X’ nya seperti memiliki beberapa ruang/kamar/bilik atau apalah terserah
namanya ☺ yang jelas jumlah ruangnya adalah berhingga yaitu sejumlah N. Tiap-tiap
kamar terdapat semacam nomor ruangan: 0, 1, 2, 3, …, N-1. Nah.. di dalam ruangan-
ruangan inilah kita bisa assign beberapa value sekaligus.
Ingat ya… untuk PHP, nomor ruang array dimulai dari 0, bukan 1.
Dalam PHP, untuk mendeklarasikan suatu variabel (misalkan $x) bertipe data array
adalah sebagai berikut:
$x = array();
Selanjutnya bagaimana perintah untuk mengassign suatu value ke dalam ruangan array?
Oya… sebelumnya, saya perlu sampaikan bahwa untuk PHP, variabel bertipe data array
ini bisa diassign dengan berbagai tipe data. Maksudnya, untuk setiap ruang yang ada,
boleh diassign dengan nilai berbagai tipe data yang berlainan, misalnya untuk ruang
90
nomor 1 akan diisi dengan nilai berupa bilangan bulat (integer), ruang no. 2 diisi dengan
real, no. 3 diisi dengan string dsb. Itu bisa dilakukan.
Nah.. berikut ini contoh mengassign ruang variabel yang bertipe data array. Sebagai
contoh misalkan kita akan mengassign ruang nomor 3 dengan value bilangan integer 10,
dan ruang no. 5 dengan string ‘I love PHP’ perintahnya:
<?php
$x = array();
$x[3] = 10;
$x[5] = "I love PHP";
?>
Kita juga bisa mengisi value untuk setiap ruang array sekaligus secara berturut-turut
seperti contoh berikut ini:
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
?>
atau cara kedua bisa pula menggunakan seperti berikut ini:
<?php
$x = array(0 => 10, 1 => 12, 2 => 3, 3 => 44, 4 => 50, 5 => "hallo");
?>
Selanjutnya, bagaimana cara kita menampilkan value-value yang tersimpan dalam
kamar array ini ? Ya.. caranya mudah, tinggal panggil saja nomor kamarnya lantas
di echo kan.
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
echo $x[0]; // akan menampilkan value pada ruang ke-0, yaitu 10
echo $x[5]; // akan menampilkan value pada ruang ke-5, yaitu ‘hallo’
$x[2] = -3; // mengganti value pada ruang ke-2 dengan value yang baru (-3)
echo $x[2]; // akan menghasilkan -3 (yang tampil bukan 3 karena sudah ditimpa -3)
?>
91
Kita juga bisa menampilkan semua value array sekaligus secara berturut-turut
menggunakan looping
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
for ($i = 0; $i <= 5; $i++)
{
echo "Nilai kamar ke ".$i. " dari array = ".$x[$i]. "<br />";
}
?>
atau cara kedua, kita bisa menggunakan perintah count() untuk menentukan jumlah
ruang array yang telah diisi value.
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
for ($i = 0; $i <= count($x)-1; $i++)
{
echo "Nilai kamar ke ".$i. " dari array = ".$x[$i]. "<br />";
}
?>
Dalam script di atas, perintah count($x) akan menghasilkan 6 karena dalam array $x
ini terdapat 6 ruang yang terisi value. Penggunaan count() ini akan efektif bila kita
malas menghitung jumlah ruang array yang telah diisi value secara manual, ibaratnya
kita minta tolong si PHP untuk menghitungkannya. Bayangkan seandainya terdapat 100
lebih ruang dalam suatu array, masa’ kita akan menghitungnya satu-persatu secara
manual? Capee deh… ☺
Array Asosiatif
Dari contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa ruang atau kamar dari array diberikan
nomor ruang sebagai penanda, yaitu mulai dari 0, 1, 2, dst… Nah… yang menjadi
pertanyaan, apakah penanda setiap ruang ini harus berupa angka? Jawabnya tidak,
Anda juga bisa memberi penanda setiap ruang dengan suatu kata atau karakter. Array
yang demikian ini disebut array asosiatif.
92
Berikut ini contoh membuat array asosiatif dan cara menampilkan value pada suatu
ruangnya
<?php
$x = array("kamar1" => 10, "kamar2" => 12, "kamar3" => 3, "kamar4" => "hallo");
echo $x['kamar2']; // akan menampilkan 12
echo $x['kamar4']; // akan menampilkan "hallo"
?>
Sekarang bagaimana cara menampilkan semua value yang tersimpan dalam array
asositif ini sekaligus? Sama caranya dengan sebelumnya, namun kita khusus akan
menggunakan looping foreach. Looping ini khusus untuk array asosiatif.
<?php
$x = array("kamar1" => 10, "kamar2" => 12, "kamar3" => 3, "kamar4" => "hallo");
foreach($x as $ruang => $value)
{
echo "Isi dari ruang : ".$ruang. " adalah : ".$value. "<br />";
}
?>
Menambah Elemen Array
Misalkan kita sebelumnya telah memiliki array dengan value-value tertentu dalam
setiap ruangnya, perhatikan script berikut ini
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
?>
Nah… bagaimana seandainya jika kita ingin menambahkan sebuah ruang lagi untuk diisi
dengan suatu value? Dalam hal ini pada array di atas nomor ruangnya terdiri dari 0, 1, 2,
…, 5. Atau dengan kata lain kita akan menambah sebuah ruang lain yaitu ruang nomor 6
untuk diisi dengan suatu value, misalkan 100. OK.. caranya adalah sebagai berikut
Cara pertama, Anda bisa langsung memberikan perintah
93
$x[6] = 100;
atau
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
$x[6] = 100;
?>
Atau dengan cara kedua menggunakan perintah
$x[] = 6;
Atau
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
$x[] = 100;
?>
Sekarang kita lihat apakah ruangnya benar-benar bertambah.
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
$x[] = 100;
for ($i = 0; $i <= count($x)-1; $i++)
{
echo "Nilai kamar ke ".$i. " dari array = ".$x[$i]. "<br />";
}
?>
Yes… benar-benar bertambah ruang arraynya ☺ Anda dapat melihat hasilnya ketika
dijalankan di browser.
94
Contoh Kasus
Sekarang kita akan mencoba membahas beberapa contoh kasus yang menggunakan
array.
Kasus 1. Menghitung Rata-rata beberapa bilangan
Misalkan diberikan bilangan-bilangan berikut ini 9, 2, 10, 3, 7, 5, 2. Kemudian kita
diminta membuat script untuk mencari rata-rata dari semua bilangan ini . Nah..
dalam hal ini, kita bisa menggunakan array untuk menghitungnya. Anda bisa saja sih
menggunakan script berikut ini
<?php
$rataRata = (9 + 2 + 10 + 3 + 7 + 5 + 2)/7;
echo $rataRata;
?>
Namun… bagaimana bila jumlah data bilangannya sampai dengan 100 atau bahkan
ribuan? He… 3x Anda bisa bayangkan sendiri alangkah repotnya dalam menulis
formulanya. Nah.. untuk memudahkan perhitungan, kita akan menggunakan
pendekatan array.
Langkah pertama: kita buat suatu array yang ruangannya diisi oleh bilangan-bilangan
ini .
<?php
$bil = array(9, 2, 10, 3, 7, 5, 2);
?>
Selanjutnya.. langkah kedua: kita hitung dulu hasil penjumlahan setiap value dalam
array ini . Untuk menghitungnya, kita manfaatkan looping. Konsepnya adalah
seperti ini: mula-mula kita asumsikan hasil jumlahnya adalah 0 (karena kita belum mulai
menjumlahkan), kemudian kita baca array ke-0, yaitu 9. Value ini kita jumlahkan dengan
hasil penjumlahan sebelumnya yaitu 0 atau 0 + 9 = 9. Dengan demikian hasil
penjumlahan sekarang adalah 9. Selanjutnya kita baca array ke-1, yaitu 2. Value ini
kembali kita jumlahkan dengan hasil penjumlahan sebelumnya yaitu 9 atau 9 + 2 = 11.
So.. hasil penjumlahan sekarang menjadi 11. Proses ini terus diulang sampai pada value
terakhir dari array. Setelah selesai, maka akan kita peroleh hasil dari penjumlahan total
semua value.
95
<?php
$bil = array(9, 2, 10, 3, 7, 5, 2);
$jumlah = 0;
for ($i = 0; $i <= count($bil)-1; $i++)
{
$jumlah = $jumlah + $bil[$i]; // atau bisa dituliskan $jumlah += $bil[$i];
}
?>
Setelah kita peroleh hasil penjumlahan setiap value dari array, langkah ketiga kita bisa
hitung deh rata-rata bilangannya.
<?php
$bil = array(9, 2, 10, 3, 7, 5, 2);
$jumlah = 0;
for ($i = 0; $i <= count($bil)-1; $i++)
{
$jumlah = $jumlah + $bil[$i]; // atau bisa dituliskan $jumlah += $bil[$i];
}
$rataRata = $jumlah/count($bil);
echo "Rata-ratanya adalah : ".$rataRata;
?>
Kasus 2. Mencari Nilai Terbesar dari Kumpulan Bilangan
Misalkan diberikan bilangan-bilangan berikut ini 9, 2, 10, 3, 7, 5, 2. Kita diminta
membuat script untuk menampilkan bilangan terbesar dari bilangan-bilangan ini .
Tentu kita tahu, dalam hal ini bilangan terbesarnya adalah 10. Nah… yang jadi masalah,
bagaimana cara mendapatkan 10 ini sebagai bilangan terbesar bila dinyatakan
dalam program.
Secara sekilas, kasusnya tampak sederhana namun ketika dinyatakan dalam program
bisa jadi membuat pusing orang ☺
Untuk mencari nilai terbesar, kita gunakan konsep perbandingan.
96
Anda yang sudah berumur 17 tahun ke atas, mungkin tidak merasakan logika atau
konsep ini karena Anda sudah banyak makan garam dalam masalah perhitungan
sederhana seperti ini. Secara tidak sadar, ketika Anda diminta mencari bilangan
terbesar, sebenarnya dalam pikiran Anda terjadi proses perbandingan ini
beberapa kali. Namun, karena proses yang terjadi begitu cepat (seiring bertambahnya
pengalaman dalam berpikir), maka proses ini seakan tidak terasa. Mungkin hal inilah
yang kadang membuat para pembelajar program sering sulit mengekspresikan proses
yang terjadi dalam pikirannya ke dalam bentuk program.
Tapi… sebenarnya tidak demikian, membuat program pada dasarnya mirip ketika Anda
sedang mengajarkan konsep atau ide penyelesaian suatu kasus pada anak kecil yang
sebelumnya belum tahu apa-apa. Kita harus bisa menyatakan setiap proses langkah
demi langkah secara urut.
Nah… stop ber-intermezzo… Now.. back to the case.. ☺
Trus… idenya bagaimana untuk mencari bilangan terbesar?
OK.. idenya adalah, kita harus membuat asumsi terlebih dahulu. Kita asumsikan bilangan
terbesar mula-mula adalah bilangan pertamanya. Selanjutnya bilangan terbesar asumsi
ini kita bandingkan dengan setiap bilangan yang ada secara urut satu persatu. Jika
terdapat bilangan yang lebih besar dari bilangan terbesar asumsi, maka bilangan
ini akan dianggap sebagai bilangan terbesar asumsi berikutnya. Dengan demikian
setelah proses perbandingan selesai semuanya, maka akan kita peroleh bilangan
terbesar dari semua bilangan.
Contoh: dari kasus di atas, pertama kita asumsikan bilangan terbesarnya adalah
bilangan pertama yaitu 9. Selanjutnya bilangan terbesar ini kita bandingkan dengan
bilangan ke-1, yaitu 9. Karena 9 tidak lebih besar dari 9, maka bilangan terbesarnya
tetap 9. Selanjutnya dibandingkan dengan bilangan ke-2, yaitu 2. Dalam hal ini 2 tidak
lebih besar dari 9, maka bilangan terbesarnya tetap 9. Trus.. kita bandingkan dengan
bilangan ke-3 yaitu 10. Nah… 10 lebih besar dari 9, maka bilangan terbesarnya sekarang
menjadi 10. Proses ini dilanjutkan sampai dengan bilangan terakhir.
<?php
$bil = array(9, 2, 10, 3, 7, 5, 2);
$max = $bil[0];
for ($i = 0; $i <= count($bil)-1; $i++)
{
if ($bil[$i] > $max) $max = $bil[$i];
}
97
echo "Bilangan terbesarnya adalah : ".$max;
?>
Kasus 3. Identik dengan kasus 1, namun bilangan-bilangan yang akan dicari rata-
ratanya diinputkan melalui form.
Adapun skenario untuk input bilangannya adalah: pertama kali akan muncul form untuk
memasukkan jumlah bilangan yang akan dimasukkan. Setelah dimasukkan jumlah
bilangannya, kemudian disubmit berikutnya akan muncul form baru yang berisi
komponen textbox untuk memasukkan masing-masing bilangan. Jumlah komponen
textbox ini sejumlah bilangan yang sebelumnya diinputkan. Misalkan pada form
pertama tadi kita masukkan jumlah bilangannya 10, maka setelah disubmit akan muncul
form baru berisi 10 buah textbox untuk memasukkan ke-10 bilangan. Setelah
dimasukkan masing-masing bilangan, selanjutnya disubmit dan akhirnya akan muncul
jumlah rata-ratanya.
Untuk itu pertama kita buat form untuk memasukkan jumlah bilangannya terlebih
dahulu.
form1.htm
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<form method="post" action="form2.php">
Masukkan Banyaknya Bilangan <input type="text" name="n" />
<input type="submit" name="submit" value="Submit" />
</form>
Selanjutnya kita buat form kedua untuk menampilkan form dinamis guna memasukkan
masing-masing bilangan. Karena sesuai skenario bahwa jumlah textboxnya sejumlah
banyaknya bilangan yang dimasukkan pada form pertama, maka untuk mudahnya kita
buat melalui perulangan FOR dengan jumlah perulangannya n kali.
form2.php
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<?php
$n = $_POST['n'];
echo "<form method='post' action='proses.php'>";
echo "<table>";
for ($i = 0; $i <= $n-1; $i++)
98
{
echo "<tr><td>Bil ke-".($i+1)."</td>
<td><input type='text' name='data".$i."' /></td></tr>";
}
echo "<tr><td></td>
<td><input type='submit' name='submit' value='Submit' /></td></tr>";
echo "</table>";
echo "</form>";
?>
Hasil script di atas akan menghasilkan tag HTML seperti di bawah ini (jika n = 4)
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<form method='post' action='proses.php'>
<table>
<tr>
<td>Bil ke-1</td>
<td><input type='text' name='data0' /></td>
</tr>
<tr>
<td>Bil ke-2</td>
<td><input type='text' name='data1' /></td>
</tr>
<tr>
<td>Bil ke-3</td>
<td><input type='text' name='data2' /></td>
</tr>
<tr>
<td>Bil ke-4</td>
<td><input type='text' name='data3' /></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type='submit' name='submit' value='Submit' /></td>
</tr>
</table>
</form>
Perhatikan tag HTML di atas! Untuk setiap komponen textbox yang dihasilkan tampak
pada bagian atribut name=’’ secara otomatis akan membentuk nama: ‘data0’, ‘data1’,
dst. Mengapa dimulai dari ‘data0’? kok tidak mulai dari ‘data1’? ya… ini masalah
kesukaan saja. Kalau saya biasa mulai dari ke-0. Kalau Anda mulai dari ‘data1’ ya gpp ☺
99
Selanjutnya kita buat script untuk memprosesnya. Nah… pada bagian ini, mungkin yang
sulit adalah bagaimana cara membaca value yang diisikan pada setiap komponen
textbox mengingat komponen ini dihasilkan secara dinamis (dengan jumlah textbox
yang berubah-ubah).
OK… trik untuk membaca value yang berasal dari komponen yang dinamis seperti ini
adalah: kita memanfaatkan perulangan saja
for ($i=0; $i <= jumlahkomponen – 1; $i++)
{
$bilangan[$i] = $_POST['data'.$i];
}
Perhatikan! Mengapa pada bagian $_POST berbentuk $_POST['data'.$i] ?
Ya… karena nama komponen dari form kan bentuknya name='data0', name='data1',
name='data2', dst. Maka dalam membaca valuenya harusnya juga menggunakan
$_POST['data0'], $_POST['data1'], dst.
Nah… supaya mudah, maka kita gunakan $_POST['data'.$i] dengan $i nya diperoleh dari
FOR. Simpel bukan? Dengan alasan inilah mengapa saya suka memberi nama komponen
dalam formnya mulai dari 0 terlebih dahulu, seperti name='data0', name='data1', dst…
Kemudian… muncul masalah lagi yang lain. Untuk FOR nya harusnya $i bergerak dari 0,
1, 2, sampai dengan ‘jumlah komponen’ dikurangi 1. Nah.. yang menjadi masalah,
bagaimana mendapatkan ‘jumlah komponen’ pada script ini? Padahal jumlah komponen
ini berada pada form2.php. Atau dengan kata lain, bagaimana caranya jumlah
komponen yang berada pada form2.php ini juga bisa dikenali di script untuk memproses
inputnya ini? Ya… solusinya mudah, kita tinggal buat saja komponen ‘hidden textbox’
yang berisi jumlah komponennya.
form2.php
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<?php
$n = $_POST['n'];
echo "<form method='post' action='proses.php'>";
echo "<table>";
for ($i = 0; $i <= $n-1; $i++)
{
echo "<tr><td>Bil ke-".($i+1)."</td>
<td><input type='text' name='data".$i."' /></td></tr>";
100
}
echo "<tr><td></td>
<td><input type='submit' name='submit' value='Submit' /></td></tr>";
echo "<tr><td></td>
<td><input type='hidden' name='n' value='".$n."' /></td></tr>";
echo "</table>";
echo "</form>";
?>
Ingat… komponen hidden text ini harus terletak dalam <form></form>. Sesuai namanya,
maka komponen ini tersembunyi (tidak tampak dalam browser). Namun begitu user
mengklik submit, maka value ini ikut tersubmit untuk diproses pada script pemrosesnya.
OK… masalah teratasi, dan sekarang kita bisa buat scriptnya
proses.php
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<?php
// membaca jumlah komponen dari hidden textbox
$n = $_POST['n'];
// membaca value dari masing-masing komponen textbox
for ($i=0; $i <= $n - 1; $i++)
{
$bilangan[$i] = $_POST['data'.$i];
}
// menjumlahkan nilai semua bilangan
$jumlah = 0;
for ($i=0; $i <= $n - 1; $i++)
{
$jumlah += $bilangan[$i];
}
101
// hitung rata-rata
$rataRata = $jumlah/$n;
echo "Rata-ratanya adalah : ".$rataRata;
?>
Atau cara lain Anda bisa menggabung proses menjumlahkan nilai semua bilangan
bersama proses membaca bilangan dari form menjadi satu bagian
proses.php
<h1>Cari Rata-rata Bilangan</h1>
<?php
// membaca jumlah komponen dari hidden textbox
$n = $_POST['n'];
// membaca value dari masing-masing komponen textbox dan menjumlahkannya
$jumlah = 0;
for ($i=0; $i <= $n - 1; $i++)
{
$bilangan[$i] = $_POST['data'.$i];
$jumlah += $bilangan[$i];
}
// hitung rata-rata
$rataRata = $jumlah/$n;
echo "Rata-ratanya adalah : ".$rataRata;
?>
102
Tugas Untuk Anda
1. Perhatikan kembali kasus no. 2 pada bab ini. Apakah asumsi bilangan terbesar
untuk pertama kali harus diberikan pada bilangan yang pertama? Jelaskan
jawaban Anda
2. Identik dengan kasus no. 2 pada bab ini, sekarang coba Anda buat script PHP
untuk mencari nilai terkecil dari bilangan-bilangan 283, 182, 381, 119, 391, 591,
123, 124, 284, 215, 312.
Keterangan: tanpa menggunakan form input
3. Identik dengan kasus no. 3 pada bab ini, coba Anda buat form input untuk
memasukkan n buah bilangan, yang selanjutnya dicari nilai terbesar dan nilai
terkecil, serta nilai jangkauan yang diperoleh dari nilai terbesar dikurangi nilai
terkecil.
4. Diketahui sebuah data bilangan berikut ini:
273
281
384
119
392
184
105
129
204
219
274
275
263
Buatlah script untuk fasilitas pencarian data bilangan. Mula-mula buatlah form
untuk memasukkan bilangan yang ingin dicari. Selanjutnya apabila ditekan
submit, maka berikutnya muncul status ‘ada atau tidaknya’ bilangan yang dicari
dalam keseluruhan data. Jika ada, maka tampilkan urutan data ke berapa dari
keseluruhan data (urutan dimulai dari 1, 2, 3, …)
Contoh:
Masukkan Bilangan yang dicari = 281 [submit]
103
Selanjutnya muncul keterangan:
“Bilangan yang Anda cari ada dalam data pada urutan ke-2”
5. Sebuah toko swalayan ingin membuat aplikasi sederhana untuk menghitung
total harga yang harus dibayarkan si pembeli. Misalkan dalam toko ini
hanya terdapat 10 jenis barang saja. Berikut daftar barang yang ada dalam toko
beserta harganya
Kode Barang Nama Barang Harga Satuan
1001 Sabun Lifebuoy Rp. 1.500,-
1002 Permen Blaster Rp. 5.600,-
1003 Pasta Gigi Pepsodent Rp. 4.560,-
1004 Madu Arbain Rp. 30.000,-
1005 Kecap ABC Rp. 7.250,-
1006 Saus Tomat ABC Rp. 6.700,-
1007 Gula Gulaku Rp. 8.900,-
1008 Rinso Rp. 7.100,-
1009 Super Pel Rp. 6.450,-
1010 Permen Tango Rp. 5.600,-
Aplikasi ini terletak pada kasir. Berikut ini tampilan aplikasinya
Form pertama
Masukkan banyaknya jenis barang yang dibeli [BANYAK JENIS BARANG]
[ SUBMIT ]
Form kedua
Masukkan kode barang yang dibeli dan banyaknya
Barang ke -1 [MASUKKAN KODE BARANG] [JUMLAH BRG]
Barang ke -2 [MASUKKAN KODE BARANG] [JUMLAH BRG]
Barang ke -3 [MASUKKAN KODE BARANG] [JUMLAH BRG]
.
.
[ SUBMIT ]
Tampilan Output
Daftar Barang Yang Dibeli
104
KODE BARANG NAMA BARANG JUM BRG HARGA
XXX XXX XXX Rp. XXX
XXX XXX XXX Rp. XXX
XXX XXX XXX Rp. XXX
.
.
TOTAL HARGA : Rp. XXX
Contoh:
Misalkan ada konsumen yang membeli sabun Lifebuoy (10 buah), dan permen
Blaster (20 pack), maka formnya:
Form Pertama:
Masukkan banyaknya jenis barang yang dibeli [ 2 ]
[SUBMIT]
Form Kedua
Masukkan kode barang yang dibeli dan banyaknya
Barang ke -1 [ 1001 ] [ 10 ]
Barang ke -2 [ 1002 ] [ 20 ]
[ SUBMIT ]
Tampilan Output
Daftar Barang Yang Dibeli
KODE BARANG NAMA BARANG JUM BRG HARGA
1001 Sabun Lifebuoy 10 Rp. 15000,-
1002 Permen Blaster 20 Rp. 112000,-
TOTAL HARGA : Rp. 127000,-
105
BAB 13
Tentang SESSION
Untuk menjelaskan tentang SESSION dan kegunaannya, saya akan mulai dengan
memberikan contoh visualisasi terlebih dahulu.
Misalkan kita memiliki sebuah form sebagai berikut
<form method="post" action="submit.php">
Bilangan ke-1 <input type="text" name="bil1" /><br />
Bilangan ke-1 <input type="text" name="bil1" /><br />
<input type="submit" name="submit" value="Submit" />
</form>
Form di atas digunakan untuk memasukkan dua buah bilangan. Selanjutnya kita buat
script untuk membaca kedua bilangan yang diinputkan ini
submit.php
<?php
$bil1 = $_POST['bil1'];
$bil2 = $_POST['bil2'];
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
echo "<a href='lanjut.php'>Klik di sini</a>";
?>
Apabila kita telah memasukkan dua buah bilangan melalui form, kemudian
mensubmitnya maka pada script submit.php akan memunculkan kedua bilangan
ini dengan sukses.
Pada submit.php ini terdapat pula link menuju script lanjut.php. Dalam script lanjut.php
ini, kita juga akan menampilkan kedua bilangan yang diinputkan sebelumnya.
106
lanjut.php
<?php
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
echo "<a href='lanjut.php'>Klik di sini</a>";
?>
Nah… apa yang terjadi bila kita mengklik link menuju ke lanjut.php ini ? Apakah
kedua bilangan yang diinputkan tadi masih bisa terbaca nilainya? Jawabannya adalah
TIDAK. Kedua bilangan hanya bisa terbaca pada script submit.php saja, karena
submit.php adalah halaman pertama setelah pemrosesan form.
Mungkin Anda berpikiran bahwa perlu ditambahkan perintah
$bil1 = $_POST['bil1'];
$bil2 = $_POST['bil2'];
pada lanjut.php. Cara ini pun juga tidak bisa untuk membaca kedua bilangan.
Trus.. bagaimana supaya dalam lanjut.php ini kedua bilangan yang diinputkan masih bisa
dibaca nilainya?
Untuk mengatasi hal ini terdapat 2 solusi yang bisa digunakan, yaitu menggunakan GET
method atau SESSION.
Apabila kita menggunakan GET method, maka caranya adalah menyisipkan parameter
untuk kedua bilangan pada link menuju lanjut.php ini . Selanjutnya dalam
lanjut.php, parameter kedua bilangan ini dibaca nilainya.
submit.php
<?php
$bil1 = $_POST['bil1'];
$bil2 = $_POST['bil2'];
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
echo "<a href='lanjut.php?bil1= ".$bil1."&bil2=".$bil2."'>Klik di sini</a>";
?>
107
lanjut.php
<?php
$bil1 = $_GET['bil1'];
$bil2 = $_GET['bil2'];
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
?>
Cara di atas akan dapat memunculkan kedua bilangan pada lanjut.php. Namun… cara ini
terdapat kelemahan yaitu ditampilkannya nilai input sebagai parameter dalam URL link.
Trus… bagaimana dengan menggunakan SESSION? Ya… dengan menggunakan SESSION,
kita tidak perlu menuliskan nilai input dalam URL link. Nilai input ini nantinya akan
disimpan dalam suatu variabel SESSION. Selama browser kita masih aktif (browser
belum ditutup) atau sengaja dinonaktifkan (dihapus) SESSION nya, maka variabel
SESSION ini masih terus aktif.
Nilai yang disimpan dalam variabel SESSION ini bisa dibaca atau dikenali di beberapa
halaman script. Beda dengan variabel biasa. Kalau variabel biasa itu hanya dikenali pada
halaman script ini saja.
Selanjutnya bagaimana cara menyimpan nilai ke dalam suatu variabel SESSION? Ya…
sebelum mulai menyimpan, kita harus mengaktifkan SESSION nya terlebih dahulu
menggunakan perintah
session_start();
Setelah SESSION aktif, barulah kita bisa membuat variabel SESSION untuk menyimpan
nilai. Berikut ini perintah untuk menyimpan sebuah nilai ke dalam variabel SESSION
$_SESSION['namaSession'] = value;
Nilai yang bisa disimpan dalam SESSION ini bisa berupa bilangan, array, karakter
maupun string.
Sehingga apabila konsep ini diterapkan pada contoh di atas, maka berikut ini adalah
script submit.php yang telah dimodifikasi
108
submit.php
<?php
session_start(); // mengaktifkan SESSION
$bil1 = $_POST['bil1'];
$bil2 = $_POST['bil2'];
// menyimpan kedua bilangan ke dalam SESSION
$_SESSION['bil1'] = $bil1;
$_SESSION['bil2'] = $bil2;
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
echo "<a href='lanjut.php'>Klik di sini</a>";
?>
Kemudian, bagaimana dengan script lanjut.php nya? Bagaimana cara menampilkan nilai
kedua bilangan yang disimpan dalam SESSION? Ini dia scriptnya.
lanjut.php
<?php
session_start();
// membaca nilai dari variabel SESSION
$bil1 = $_SESSION['bil1'];
$bil2 = $_SESSION['bil2'];
echo "Anda memasukkan bilangan ke-1 : ".$bil1."<br />";
echo "Anda memasukkan bilangan ke-2 : ".$bil2."<br />";
?>
Keterangan:
Dalam script lanjut.php di atas, kita tetap memberikan perintah session_start() karena
dalam script lanjut.php ini kita masih memanfaatkan variabel SESSION.
109
Menghapus Variabel SESSION
Kemudian, bagaimana cara menghapus variabel SESSION? Cara pertama, Anda akan
langsung bisa menghapus SESSION bila Anda keluar dari browser (EXIT), buka
meminimize lho! Cara kedua, gunakan perintah berikut ini pada script.
session_destroy();
Dengan perintah ini , maka semua variabel SESSION akan terhapus. Namun,
bagaimana bila hanya ingin menghapus suatu variabel SESSION tertentu saja? Untuk hal
ini, gunakan perintah unset()
unset($_SESSION['nama session']);
Penerapan SESSION
Biasanya, SESSION ini digunakan untuk keperluan autentifikasi user melalui login.
Adapun idenya adalah apabila user sukses melakukan login, maka username ini akan
disimpan dalam sebuah SESSION.
Mengapa username ini harus disimpan ke dalam SESSION? Ya… dengan disimpannya
username ke dalam SESSION sekaligus bisa digunakan untuk mencegah adanya
penyusup yang masuk ke aplikasi tanpa melalui login.
Lho? Kok bisa, logikanya bagaimana? Ya.. untuk mengecek ada tidaknya penyusup yang
masuk ke aplikasi tanpa login, bisa hanya dengan mengecek SESSION nya. Jika penyusup
tadi masuk ke aplikasi tanpa login, otomatis SESSION nya belum ada, karena SESSION
baru ada ketika user login dengan sukses.
Lebih lanjut mengenai bagaimana menerapkan SESSION dalam autentifikasi user ini,
baca artikel saya di http://blog.rosihanari.net/apa-sih-gunanya-session-di-php/
110
Tugas Untuk Anda
Buatlah autentifikasi user dari suatu aplikasi web menggunakan konsep SESSION.
Adapun username-username yang boleh mengakses aplikasi ini adalah
USERNAME PASSWORD
A password1
B password2
C password3
D password4
E password5
Username dan password di atas harus disimpan dalam sebuah ARRAY.
Adapun konsepnya sama seperti pada pengerjaan soal no. 5 Bab 11.
Berikut ini gambaran aplikasinya:
Terlebih dahulu buatlah sebuah desain halaman web dengan layout seperti di bawah ini:
Selanjutnya, bagi-bagilah layout ini ke dalam modul header.php dan footer.php
Untuk halaman utama, tampilkan form login untuk user.
TITLE
FOOTER
KONTEN
111
Selanjutnya bila login berhasil tampilkan halaman berikut ini (munculkan link navigasi)
Keterangan:
• Login dikatakan berhasil bila password yang dimasukkan oleh seorang user
melalui form login sama dengan password yang tersimpan dalam aplikasi (dalam
hal ini password yang ada dalam array).
• XXX adalah username yang sukses login.
Untuk setiap halaman Link 1, 2, dan 3 berikut ini tampilannya
TITLE
FOOTER
Silakan Login
Username
Password
[ SUBMIT ]
TITLE
Username : XXX
FOOTER
Link 1 | Link 2 | Link 3 | Logout
Anda telah berhasil login
112
Catatan:
• Aplikasi yang dibuat harus bisa menghandle apabila login salah, misalnya muncul
keterangan “Password yang dimasukkan salah” bila username terdaftar namun
passwordnya salah, atau “Username tidak terdaftar” bila usernamenya tidak
terdaftar dalam aplikasi.
Bila password login salah atau user tidak terdaftar, maka menu link navigasi tidak
ditampilkan
• Aplikasi yang dibuat harus bisa menghandle adanya penyusup yang ingin
langsung masuk ke halaman Link 1, 2 dan 3 tanpa melalui login (autentifikasi).
• Aplikasi yang dibuat harus bisa menghandle proses logout.
TITLE
Username : XXX
FOOTER
Link 1 | Link 2 | Link 3 | Logout
Ini adalah isi dari halaman Link 1
113
BAB 14
Penggunaan Cookie
Pada Bab 13, Anda telah belajar bagaimana menggunakan SESSION untuk menyimpan
data atau value supaya dikenali di beberapa script halaman web. Selain menggunakan
SESSION untuk melakukan hal ini, Anda juga bisa menggunakan COOKIE.
Apa perbedaan antara SESSION dan COOKIE? Dari sisi fungsi atau kegunaan, keduanya
adalah sama, namun perbedaannya adalah jika SESSION value disimpan dalam server
web sedangkan value COOKIE disimpan dalam komputer client.
Memang keduanya ada plus dan minusnya. Kelebihan SESSION adalah bahwa user tidak
bisa menghapus value yang tersimpan kecuali dirinya sendiri, misal dengan menutup
browser atau ketika dalam proses logout. Namun kelemahannya adalah ketika tiba-tiba
jaringan internetnya putus setelah proses login. Bila jaringannya putus, maka otomatis
SESSION akan terhapus sehingga apabila hal ini terjadi ketika Anda mengakses halaman
web yang terdapat autentifikasi maka Anda diharuskan login kembali.
Sedangkan COOKIE, value disimpan di komputer client. Dengan demikian value ini
tetap tersimpan meskipun jaringan internetnya putus atau dalam kondisi offline. Namun
kelemahannya adalah value COOKIE ini bisa dihapus oleh orang lain yang juga
menggunakan komputer ini , atau mungkin user komputer ini telah menge-
set bahwa browsernya tidak bisa menerima COOKIE sehingga COOKIE tidak bisa
tersimpan dalam komputer client.
Sehingga apabila ditanya, lebih baik pakai yang mana? COOKIE atau SESSION? Ya… hal
ini saya serahkan kepada Anda saja. Sebagai gambaran, bahwa sistem login Google Mail
sepertinya menggunakan COOKIE, demikian pula dengan Wordpress. Namun banyak
juga situs atau aplikasi yang menggunakan SESSION untuk membuat sistem login ini.
Saya sendiri lebih senang menggunakan SESSION ☺
Cara Menyimpan Value Ke Dalam COOKIE
Untuk menyimpan value ke dalam COOKIE caranya adalah dengan memberikan perintah
berikut ini:
setcookie("nama cookie", value, expired time);
Pada perintah di atas, parameter ‘nama cookie’ bisa diisi dengan sebarang nama. Nama
COOKIE ini seperti halnya Anda memberi nama pada SESSION. Parameter ‘value’
114
nantinya diisi dengan value yang akan disimpan. Sedangkan parameter ‘expired time’
adalah lama waktu untuk mengatur masa berlaku COOKIE.
Catatan:
• Nama COOKIE tidak boleh mengandung spasi
• Expired Time dihitung dalam satuan detik
Contoh:
<?php
$kata = "Saya sedang belajar COOKIE";
setcookie("mycookie", $kata, time()+3600);
?>
Script di atas akan menyimpan value berupa teks ‘Saya sedang belajar COOKIE’ ke dalam
COOKIE. Bila script di atas dijalankan, maka kita bisa lihat valuenya dalam COOKIE.
Apabila Anda menggunakan Firefox, maka cara melihat COOKIE nya adalah:
1. Klik TOOLS > OPTIONS
2. Pilih menu tab PRIVACY
3. Klik tombol SHOW COOKIES
4. Kemudian dicari nama situsnya, karena Anda mencobanya melalui LOCALHOST
maka LOCALHOST pada site name
5. Lalu akan tampil seperti pada gambar berikut ini
115
Oya… pada script di atas, parameter ‘expired time’ nya diberikan time()+3600 itu
maksudnya bahwa cookie ini akan disimpan selama 1 jam (3600 detik). Setelah 1
jam maka cookie akan terhapus secara otomatis. Bila parameter ‘expired time’ ini tidak
dituliskan maka cookie akan terhapus begitu browser ditutup, seperti halnya SESSION.
Nah… konsep COOKIE yang bisa diatur jangka waktu atau umurnya ini sering
dimanfaatkan oleh program-program bisnis afiliasi. Mungkin Anda pernah mendengar
atau bahkan sering bahwa suatu program afiliasi X menggunakan sistem COOKIE selama
3 bulan, 9 bulan atau bahkan tahunan. COOKIE dalam bisnis afiliasi ini digunakan untuk
menyimpan nomor ID dari referalnya. Bila terdapat konsumen yang membeli produk di
bawah ID referal seseorang selama usia COOKIE ini masih aktif, maka orang yang
memiliki ID referal tadi akan mendapatkan komisi.
Membaca Value Cookie
Setelah COOKIE tersimpan, selanjutnya kita bisa membaca valuenya. Untuk membaca
value COOKIE, caranya adalah menggunakan perintah
$_COOKIE['nama cookie'];
Contoh:
<?php
if isset($_COOKIE['mycookie'])
116
{
echo $_COOKIE['mycookie'];
}
else echo "Cookie Tidak Ada";
?>
Script di atas digunakan untuk menampilkan value dari COOKIE bernama ‘mycookie’ bila
COOKIE ini ada (masih tersimpan dalam komputer), sedangkan bila sudah tidak
ada maka tampilkan ‘Cookie Tidak Ada’.
Nah… mungkin Anda berpikir, bagaimana bila terdapat nama COOKIE yang sama lebih
dari satu yang tersimpan dalam komputer? Bila nama COOKIE yang sama ini
berasal dari situs yang sama, maka sifat timpa menimpa value seperti halnya dalam
variabel akan terjadi.
Contoh:
script1.php
<?php
$kata = "COOKIE 1";
setcookie("mycookie", $kata, time()+3600);
?>
script2.php
<?php
$kata = "COOKIE 2";
setcookie("mycookie", $kata, time()+3600);
?>
Kedua script di atas akan melakukan proses penyimpanan COOKIE sebanyak 2 kali
dengan value yang berbeda namun nama COOKIE nya sama. Jika Anda jalankan script di
atas dalam LOCALHOST (sebagai nama situsnya), maka value COOKIE pertama akan
ditimpa dengan COOKIE yang kedua.
Namun… misalkan Anda punya dua situs atau server yang berbeda katakanlah A dan B,
kemudian script1.php Anda upload ke A sedangkan script2.php diupload ke B.
Selanjutnya script1.php di A dijalankan dan script2.php di B juga dijalankan. Bila
diperhatikan, maka proses ini akan menghasilkan 2 buah COOKIE yang berbeda,
meskipun nama COOKIE nya sama. Di sini yang membedakan adalah nama server atau
situsnya.
117
Tugas Untuk Anda
1. Buatlah sebuah halaman web berisi sebarang konten yang bisa
menginformasikan nama pengunjungnya, kapan kunjungan terakhir.
Bila seseorang baru pertama kali mengunjungi halaman web ini , maka
akan muncul form untuk memasukkan nama pengunjung. Berikut ini contoh
gambarannya:
Misalkan ada seorang seseorang bernama AGUS sedang membuka halaman web
ini untuk pertama kalinya pada tanggal 20/4/2009 melalui laptop
pribadinya dan mengisi namanya pada form nama pengunjung yang disediakan.
Selanjutnya bila si AGUS tadi membuka kembali halaman web ini pada
tanggal 29/4/2009 dengan laptop yang sama, maka form untuk memasukkan
nama pengunjung tidak akan muncul melainkan muncul keterangan: “Terima
kasih AGUS atas kunjungannya kembali ke halaman ini. Anda terakhir
mengunjungi halaman ini pada tanggal 20/4/2009”.
Gunakan COOKIE untuk menyelesaikan kasus di atas!
2. Buatlah sistem login dan autentifikasi halaman web seperti halnya tugas di Bab
13. Namun untuk tugas kali ini silakan dibuat dengan menggunakan COOKIE.
118
BAB 15
Tentang Function
Dalam suatu pengaturan organisasi, biasanya perlu dibentuk semacam bagian-bagian
kerja atau divisi yang spesifik kerjanya. Sebagai contoh misalkan dalam suatu organisasi
ada divisi humas yang tugasnya spesifik mengurusi masalah kehumasan, divisi HRD yang
khusus menangani masalah SDM dan pengembangannya, serta divisi-divisi yang lain.
Mengapa dalam pengaturan organisasi perlu dibentuk divisi atau suborganisasi yang
lebih kecil dalam kinerjanya? Ya… tujuannya adalah efisiensi kerja. Dalam hal ini,
seorang ketua atau manajer pastilah akan repot bila semua kegiatan harus dibebankan
kepadanya. Selain itu apabila dilihat dari efektifitas, jelas akan efektif karena dengan
dibentuknya suborganisasi maka seorang ketua organisasi lebih mudah memberikan
komando. Sebagai contoh misalkan ketika sang ketua butuh informasi tentang
kehumasan, maka dia tinggal menyuruh divisi humas untuk bekerja dan memberikan
informasi. Informasi ini nantinya akan digunakan sang ketua untuk menentukan
kebijakan organisasi dalam proses selanjutnya.
Nah.. mengadopsi hal di atas, konsep pembentukan suborganisasi ini juga bisa
diterapkan ke dalam suatu script atau program. Dalam hal ini, sebuah program
ibaratnya sebuah organisasi besar. Sedangkan Anda (programmer) sebagai ketua
organisasinya. Dengan dibuatnya suatu subprogram yang memiliki tugas atau kerja yang
spesifik maka dapat membawa ke efisiensi dan efektifitas kerja dari program atau script
ini . Sekaligus, Anda pun akan lebih mudah dalam mengatur proses programnya.
Perhatikan contoh script berikut ini yang digunakan untuk menghitung operasi
310
4
Dalam PHP sebenarnya terdapat perintah untuk menghitung pangkat bilangan. Namun
di sini diasumsikan kita tidak menggunakan perintah ini melainkan harus
membuat program sendiri.
Untuk menghitung n pangkat m, kita bisa menggunakan program berikut ini
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= m; $i++)
{
$hasil = $hasil * n;
119
}
Konsep program di atas didasarkan pada ide nm = n x n x n x … x n (sejumlah m kali
perkalian)
Nah… bila program di atas kita terapkan ke dalam kasus yang kita hadapi maka script
atau program PHP akan menjadi seperti ini:
<?php
// menghitung 3 pangkat 4
$hasil_a = 1;
for ($i = 1; $i <= 4; $i++)
{
$hasil_a = $hasil_a * 3;
}
// menghitung 10 pangkat 3
$hasil_b = 1;
for ($i = 1; $i <= 3; $i++)
{
$hasil_b = $hasil_b * 10;
}
// menghitung 4 pangkat 5
$hasil_c = 1;
for ($i = 1; $i <= 5; $i++)
{
$hasil_c = $hasil_c * 4;
}
// hitung hasil terakhir
$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c;
echo $hasil;
?>
120
Wah… ternyata panjang juga ya. Bila kita perhatikan bahwa dalam script di atas ada
beberapa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu ‘menghitung pangkat’.
Nah… mungkin untuk keperluan efisiensi dan efektifitas, bagaimana seandainya kita
buat ‘Divisi Perpangkatan‘ dalam program yang tugasnya khusus menghitung pangkat
bilangan ☺
Dengan kehadiran divisi ini , kita dapat dengan cepat menghitung pangkat bilangan
karena urusan memangkatkan bilangan kita serahkan ke divisi ini . Dalam
programming, divisi ini kita namakan function atau subprogram.
OK… sejenak kita tinggalkan kasus di atas. Sekarang kita lanjutkan dahulu tentang
bagaimana membuat function.
Secara umum, bentuk function adalah seperti di bawah ini
function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}
Keterangan:
Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya
akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya
optional (boleh ada, boleh tidak). Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh
function.
Sedangkan return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah
dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return variabel ini juga bersifat optional
(boleh ada, boleh tidak).
Kapan return variabel ini digunakan? Dan kapan tidak perlu digunakan? return variabel
ini perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses
yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh
program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Contoh:
<?php
function jumlah($a, $b)
{
121
$c = $a + $b;
return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>
Script di atas menunjukkan penggunaan function untuk menjumlahkan dua buah
bilangan. Apabila dikembangkan lagi untuk kasus menghitung (3 + 5) ditambah (7 + 6),
maka scriptnya dapat berbentuk seperti di bawah ini
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6);
echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>
Atau
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));
echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
?>
Sedangkan berikut ini contoh function yang tidak perlu menggunakan return. Script
berikut ini hanya sekedar menampilkan suatu string melalui sebuah function.
122
<?php
function tulis($x)
{
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>
Nah… kembali lagi ke kasus semula, yaitu mencari hasil dari
310
4
Maka kita bisa membuat script yang lebih sederhana daripada sebelumnya
menggunakan function
<?php
function pangkat($m, $n)
{
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= $n; $i++)
{
$hasil = $hasil * $m;
}
return $hasil;
}
$jwb = pangkat(3, 4) * pangkat(10, 3) / pangkat(4, 5);
echo "Hasilnya adalah : ".$jwb;
?>
Anda juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar
function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar ini , cukup
meng-include-kan saja nama file nya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini sering
digunakan oleh para programmer handal dalam membuat aplikasi. Berikut ini
contohnya:
123
functions.php
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$hasil = $a + $b;
return $hasil;
}
function kurang($a, $b)
{
$hasil = $a - $b;
return $hasil;
}
function kali($a, $b)
{
$hasil = $a * $b;
return $hasil;
}
function bagi($a, $b)
{
$hasil = $a / $b;
return $hasil;
}
?>
jumlah.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." + ".$bil2. " = " . jumlah($bil1, $bil2) ;
?>
124
kurang.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." - ".$bil2. " = " . kurang($bil1, $bil2) ;
?>
kali.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." x ".$bil2. " = " . kali($bil1, $bil2) ;
?>
bagi.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." / ".$bil2. " = " . bagi($bil1, $bil2) ;
?>
Built in Functions dalam PHP
Sebuah function dapat kita create sendiri seperti halnya di atas, namun dapat pula kita
langsung gunakan karena sudah disediakan oleh PHP. Function yang sudah disediakan
oleh PHP ini selanjutnya disebut built in functions.
125
Berikut ini beberapa built in functions yang sudah ada dalam PHP berdasarkan kategori
penggunaannya.
Mathematics Built in Functions
abs()
Untuk menghitung nilai mutlak atau absolute
Contoh:
<?php
$bil = -10;
echo abs($bil); // menghasilkan 10
?>
ceil()
Untuk membulatkan ke atas suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.1;
echo ceil($bil); // menghasilkan 20
?>
floor()
Untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.5;
echo floor($bil); // menghasilkan 19
?>
max()
Mencari nilai terbesar dari suatu data bertipe array
Contoh:
126
<?php
$data = array(19, 23, 11, 45);
$max = max($data);
echo "Nilai max = ".$max; // menghasilkan 45
?>
min()
Mencari nilai minimum dari suatu data bertipe array
mt_rand(x, y)
Untuk menghasilkan bilangan bulat random antara x s/d y.
Contoh:
<?php
$random = mt_rand(4, 10); // menghasilkan bilangan random antara 4 s/d 10
echo $random;
?>
pow(x, y)
Digunakan untuk mencari hasil x pangkat y.
Contoh:
<?php
$hasil = pow(4, -5); // menghitung 4 pangkat -5
echo $hasil;
?>
127
round()
Membulatkan bilangan real ke bawah bila desimal di belakang komanya kurang dari 0.5,
dan membulatkan ke atas bila desimal di belakang komanya lebih dari atau sama
dengan 0.5.
Contoh:
<?php
echo round(10.23); // menghasilkan 10
echo round(10.6); // menghasilkan 11
echo round(-10.2); // menghasilkan -10
?>
Array Built in Functions
Berikut ini beberapa function yang bisa digunakan untuk mengolah data berbentuk
array
array_multisort()
Digunakan untuk mensorting beberapa array terkait sekaligus. Bisa juga digunakan
untuk mensorting dalam sebuah array saja.
Sintaks dari penggunaan array_multisort() adalah
array_multisort(x, metode, a, b, c, …);
dengan ‘x’ adalah array yang digunakan sebagai acuan dalam sorting, ‘metode’ adalah
metode yang digunakan sorting (ascending atau descending), dan a, b, c,… adalah array
lain yang ikut disorting.
Contoh:
Script berikut ini akan mengurutkan data mahasiswa (NIM dan NAMA) berdasarkan NIM
dari 2 buah array yang bersesuaian secara ascending.
<?php
$nim = array("M0197002","M0197004","M0197001","M0197008","M0197003");
128
$nama = array("Amir","Joko","Budi","Siti","Agus");
array_multisort($nim, SORT_ASC, $nama);
for ($i = 0; $i <= count($nim)-1; $i++)
{
echo $nim[$i]. " " .$nama[$i]. "<br>";
}
?>
Keterangan:
Untuk sorting secara descending, gunakan parameter SORT_DESC
array_rand()
Digunakan untuk mengambil salah satu elemen dari array secara random
Contoh:
<?php
$bil = array(3, 1, 4, 5, 2, 6);
$ambilAcak = array_rand($bil);
echo $ambilAcak;
?>
array_reverse()
Digunakan untuk membalik urutan data dalam array
Contoh:
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$balik = array_reverse($data);
foreach($balik as $index => $buah)
{
echo $buah. "<br>"; // menampilkan apel, jeruk, jambu, mangga
}
129
?>
array_search()
Digunakan untuk mencari nomor urut elemen tertentu dalam array (dimulai dari 0)
Contoh:
Script berikut ini akan mencari nomor urut elemen dari data ‘jambu’ dalam array buah
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$no = array_search("jambu", $data);
echo $no; // akan menampilkan 1 (nomor urut elemen dalam array)
?>
count()
Digunakan untuk menghitung jumlah elemen yang ada dalam suatu array.
String Built in Functions
explode()
Digunakan untuk memecah suatu string ke dalam array berdasarkan karakter tertentu.
Contoh:
<?php
$date = "20-01-2009";
$pecah = explode("-", $date); // memecah string berdasarkan karater ‘-’
echo "Tanggal : ". $pecah[0]; // menampilkan 20
echo "Bulan : ". $pecah[1]; // menampilkan 01
echo "Tahun : ". $pecah[2]; // menampilkan 2009
?>
130
md5()
Digunakan untuk mengenkripsi (hashing) suatu string. Biasanya function ini digunakan
untuk keperluan enkripsi password login ke suatu aplikasi. Hasilnya adalah suatu string
yang tidak dapat dibaca dengan panjang 32 karakter
<?php
$passwordAsli = "hello";
$passwordEnkrip = md5($passwordAsli);
echo $passwordEnkrip; // menampilkan ‘5d41402abc4b2a76b9719d911017c592’
?>
Keterangan:
Tidak ada function untuk membalik dari hasil md() ke string asli.
number_format()
Memformat angka dengan mengelompokkan berdasarkan ribuan.
Contoh:
Berikut ini contoh script untuk menyajikan angka Rp. 1002372 menjadi bentuk Rp.
1.002.372,-
<?php
$harga = 1002372;
$formatted = number_format($harga, 0, "", ".");
echo "Harganya Rp. ".$formatted. ",-";
?>
Keterangan:
Parameter pertama dari number_format() menunjukkan bilangan yang akan diformat,
parameter kedua menunjukkan jumlah digit desimal di belakang koma, parameter
ketiga menunjukkan tanda pemisah untuk digit desimal di belakang koma, dan
parameter keempat menunjukkan tanda pemisah untuk ribuan.
Contoh:
131
Berikut ini contoh script untuk menyajikan bilangan real 123456789.111111 menjadi
bentuk 123.456.789,111 (tanda pemisah desimal menggunakan koma, jumlah digit
desimal sebanyak 3 dan menggunakan tanda titik untuk pemisah ribuan)
<?php
$bil = 123456789.111111;
$formatted = number_format($bil, 3, ",", ".");
echo "Bilangannya ".$formatted;
?>
str_replace()
Digunakan untuk mereplace suatu substring dengan substring lain dalam string.
Contoh:
Script berikut ini akan mengganti substring ‘be’ menjadi ‘bi’
<?php
$kalimat = "saya ingin bebas seperti burung beo";
$replace = str_replace("be", "bi", $kalimat);
echo $replace; // menampilkan ‘saya ingin bibas seperti burung bio’
?>
strip_tags()
Digunakan untuk menghilangkan tag HTML dalam suatu string. Biasanya untuk
keamanan dalam form guna mencegah disisipkannya tag-tag HTML yang bisa merusak
halaman web.
<?php
$string = "<font face='verdana' size='2'>Hello world</font>";
$hilangkanTag = strip_tags($string);
echo $hilangkanTag; // akan menghasilkan ‘Hello World’
132
?>
strlen()
Digunakan untuk menghitung jumlah karakter dari suatu string
Contoh:
<?php
$kata = "Hello World";
$jumKarakter = strlen($kata);
echo $jumKarakter; // akan menghasilkan 11 (spasi ikut dihitung)
?>
strtolower()
Digunakan untuk mengubah semua huruf penyusun string menjadi huruf kecil
Contoh:
<?php
$kata = "Rosihan Ari Yuana"’;
$kecil = strtolower($kata);
echo $kecil; // menghasilkan ‘rosihan ari yuana’
?>
strtoupper()
Merupakan kebalikan strtolower()
substr_count()
Menghitung jumlah substring dalam suatu string
133
Contoh:
<?php
$lagu = "topi saya bundar, bundar topi saya, kalau tidak bundar, bukan topi saya";
$hitungTopi = substr_count($lagu, "topi");
echo $hitungTopi; // akan menghasilkan 3.
?>
substr()
Mengambil sejumlah karakter substring dari suatu string
Contoh:
Script berikut ini akan mengambil tahun angkatan mahasiswa dari NIM ‘M0197001’,
dimana tahun angkatan terletak pada digit ke 4 dan 5 dari NIM (dalam hal ini tahun
angkatannya adalah 97)
<?php
$nim = "M0197001";
$angkatan = substr($nim, 3, 2);
echo $angkatan; // menghasilkan 97
?>
Keterangan:
Parameter pertama dari substr() menunjukkan string aslinya. Parameter kedua
menunjukkan posisi awal substring yang akan diambil (dihitung mulai 0 dari karakter
paling kiri string), dan parameter ketiga menunjukkan jumlah karakter subtring yang
akan diambil.
Sehingga dari contoh di atas, karena posisi awal tahun angkatan itu terletak pada
karakter ke-3 dari string NIM, dan tahun angkatan ini terdiri dari 2 karakter maka
perintahnya adalah
substr($nim, 3, 2)
134
Tugas Untuk Anda
1. Di SMA tentu Anda telah mengenal rumus kombinasi C(m, n) kan? C(m, n)
dirumuskan dengan
,
!
!
!
Simbol ! menunjukkan faktorial.Sebagai contoh, 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120.
Nah.. buatlah script PHP untuk menghitung nilai C(m, n) dengan m dan n nya
suatu input, dimana m ≥ n.
Dalam hal ini buatlah sebuah function yang khusus untuk menghitung nilai
faktorial suatu bilangan. Selanjutnya gunakanlah function ini untuk
menghitung C(m, n).
2. Buatlah script untuk menghitung jumlah bilangan ganjil antara 10 dan 123456.
Gunakan function untuk mengecek apakah suatu bilangan termasuk bilangan
ganjil atau tidak.
3. Buatlah script untuk mencari selisih jumlah detik dari dua waktu yang berbeda.
Format input waktu harus dalam bentuk hh:mm:ss
Contoh:
Waktu 1 = 12:03:10
Waktu 2 = 13:03:20
Selisih kedua waktu adalah 3610 detik.
Petunjuk: Anda dapat gunakan function explode() untuk memecah waktu ke
dalam satuan jam, menit dan detik untuk perhitungan.
4. Misalkan dalam suatu kelas terdapat 5 orang siswa dengan nama dan NIS
sebagai berikut
NIS Nama Siswa
A001 Agus
A002 Budi
135
A003 Amir
A004 Acong
A005 Siti
Buatlah sebuah form untuk memasukkan nilai ujian 1 dan ujian 2 pelajaran
Matematika kelima siswa ini . Selanjutnya tampilkan data NIS, Nama Siswa
dan Rata-rata Ujiannya, dan urutkan berdasarkan Rat