Sebelum kita mempelajari HTML dan CSS, ada beberapa persiapan yang perlu 

dilakukan. Seperti penginstallan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan dan aplikasi-aplikasi 

pendukung dalam mempelajari HTML dan CSS. 

1.1. Web Browser 

Web browser adalah perangkat utama yang akan kita gunakan untuk menampilkan 

halaman web yang pada dasarnya terbuat dari HTML dan CSS. Saya yakin di setiap 

komputer telah terinstall Web Browser bawaan seperti Internet Explorer (Windows), 

Safari (Mac) dan Firefox (Linux Ubuntu). 

Setiap browser memiliki perbedaan dalam hal menampilkan halaman web dan fitur-fitur 

yang didukung dalam HTML dan CSS. Boleh jadi halaman web yang anda buat 

ditampilkan benar pada salah satu browser namun acak-acakan pada browser lainnya. 

Untuk itu perlu beberapa browser yang terinstall dalam komputer anda untuk menguji 

penampilan website yang dibuat. 

Isu-isu kompatibilitas ini akan anda temui ketika mempelajari CSS nantinya yang 

berhubungan dalam penampilan halaman web. 

Berikut ini adalah beberapa browser yang dapat anda download dari Internet serta 

review singkat. 

 


 

Firefox 

Web browser ini bisa dikatakan web browser yang paling disenangi oleh para developer 

web karena kekayaannya dalam hal Add-on1. Anda dapat mendownloadnya di 

http://firefox.com 

 

Gambar 1 Mozilla Firefox 9 

Google Chrome 

Google Chrome adalah web browser besutan Google yang memiliki beberapa 

keunggulan. Chrome bisa dikatakan browser yang sangat ringan, cepat2 dan kaya akan 

aplikasi/Add-on.  Selain itu Chrome menggunakan engine3 Webkit, engine browser yang 

rata-rata mendukung fitur-fitur terbaru dari teknologi HTML dan CSS. Anda dapat 

mendownloadnya di http://google.com/chrome 

                                                   

1 Add-on/Plugin adalah Aplikasi tambahan yang dapat dipasang sehingga memperkaya fitur 

software yang bersangkutan 

2 Kecepatan loading web tergantung dari kecepatan internet yang anda gunakan 

3 Engine/Mesin adalah kode utama dalam aplikasi untuk menampilkan halaman web contohnya 

Mozilla untuk firefox, Webkit untuk Google Chrome dan Safari. 

 


 

 

Gambar 2 Google Chrome 17 

Safari 

Safari adalah web browser dari Apple. Sama halnya dengan Chrome, safari 

menggunakan engine webkit sehingga mendukung fitur-fitur terbaru HTML dan CSS. 

 

Browser ini tersedia untuk Mac dan Windows saja. http://www.apple.com/safari 

 

Gambar 3 Safari 5 

 


 

 

Internet Explorer 

Browser yang pasti sudah terinstall pada komputer dengan sistem operasi windows. Jika 

anda masih menggukan Internet Explorer versi 6, 7 dan 8, saya anjurkan untuk 

mendownload versi terbaru yakni Internet Explorer 9/10 (untuk Windows Vista/7). 

Penggunaan Internet Explorer dalam pengujian halaman web sangat tidak dianjurkan 

(terutama versi 7 ke bawah) karena dukungannya yang kurang serta proses penampilan 

halaman web yang terkadang menjadi berantakan. Namun karena pengguna Internet 

explorer di dunia masih mendominasi, mau tidak mau kita harus menggunakan Internet 

Explorer. 

 

Gambar 4 Internet Explorer 8 

1.2. Text Editor 

Untuk membuat halaman Web anda memerlukan sebuah text editor. Jika anda 

mempunyai Adobe Dreamweaver, saya sarankan untuk tidak menggunakannya, 

Mengingat anda masih dalam tahap belajar. 

Text editor yang akan kita gunakan adalah text editor ringan namun penuh dengan fitur 

yang sangat membantu dalam proses Coding(Penulisan Kode) HTML dan CSS. 

 


 

Notepad++ 

Tersedia untuk Windows, Notepad++ 

memiliki beragam fitur yang sangat 

mendukung para programmer.  

Kemampuannya untuk memperkaya diri 

dengan pluginpun menjadi kelebihan 

lainnya dengan text editor sejenisnya. 

Anda dapat mendownload Notepad++ di 

http://notepad-plus-plus.org 

 

Sublime Text 

Text editor yang terbilang masih baru yang sangat mudah digunakan, penampilan 

simple namun enak dipandang. Sublime text adalah aplikasi berbayar tapi anda dapat 

mendownload versi demo-nya (meskipun versi demo tapi tidak ada batasan dalam 

penggunaannya). 

Sublime text tersedia untuk sistem Operasi Windows, Linux dan Mac, download di 

alamat berikut http://www.sublimetext.com/2 

 

Gambar 5 Notepad++ 

Gambar 6 Sublime Text2 

 


 

Gedit 

Anda pengguna Linux? Khususnya Linux dengan desktop Gnome sudah memiliki text 

editor bawaan, GEdit. GEdit bisa digunakan untuk menuliskan berbagai macam bahasa 

pemrograman.  

Anda pengguna Windows-pun dapat mendownload GEdit versi windows di situs 

resminya http://projects.gnome.org. 

 

Gambar 7 GEdit untuk Windows 

1.3. Add-On 

Firebug 

Firebug akan kita gunakan untuk memeriksa kode HTML dari setiap halaman web, 

melihat CSS yang digunakan dan untuk menguji script javascript. Anda dapat 

menginstallnya pada browser Firefox. Untuk menginstallnya cukup masuk ke halaman 

Add-on dan cari add-on firebug. 

 


 

 

Jika anda menggunakan Google Chrome atau Safari, tidak usah menginstall firebug 

karena kedua browser dengan engine webkit ini sudah memiliki tool serupa yang 

dinamai dengan Developer Tool. 

 

Gambar 9 Developer Tools pada Google Chrome 

 

Web Developer Tools 

Add-on ini digunakan untuk menguji halaman web dan melakukan beberapa 

perubahan/perbaikan sementara terhadap halaman web. Anda dapat menginstallnya 

dari add-on firefox atau dari Chrome Web Store. 

  

Gambar 8 Tampilan Firebug pada firefox 

Gambar 10 Web Developer Tools memiliki sejumlah tools yang sangat membantu 

 


 

Itulah aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk mempelajari HTML dan CSS, tapi yang 

terpenting adalah kehadiran Web Browser dan Text editor, sisanya adalah optional 

yang keberadannya hanya mendukung aktifitas kita dalam pembangunan halaman web. 

Seperti Firebug dan Developer tools memang penting namun anda tidak harus 

menginstall keduanya. Keberadaan kedua tools tersebut sangat membantu untuk 

menguji dan memperbaiki kesalahan yang ditimbulkan baik kesalahan dalam 

pengetikan kode atau lainnya. 

  


Pengenalan HTML 

2.1. Apa itu HTML? 

Semua halaman web yang sering anda buka, seperti facebook.com, twitter.com, 

google.com dan lain sebagainya ditampilkan dengan menggunakan HTML. Jadi bisa 

dikatakan HTML adalah bahasa dasar untuk menampilkan halaman web pada web 

browser.  

Buka Web browser anda lalu bukalah sebuah situs, http://www.google.com misalnya. 

1. Lalu klik kanan di sembarang area, dan pilih “Inspect element” (menu paling 

akhir) 

 

Gambar 11 Inspect Element 

2. Perhatikan kode hasil inspect element, yang terlihat adalah sebagai berikut : 

Gambar 12 Inspect Element akan menampilkan kode HTML dari situs yang bersangkutan 

 

 

 

11 

 


 

Baris pertama pasti diawali dengan <!DOCTYPE HTML>, ini menandakan bahwa 

dokumen yang sedang anda buka saat ini adalah HTML. Begitu juga dengan baris 

kedua : <HTML>, kode tersebut menandakan bahkan kode-kode yang ditulis di 

dalamnya adalah kode HTML. 

Jika anda ingin tahu kepanjangan HTML, HTML adalah kependekan dari Hypertext 

Markup Language. Artinya adalah bahasa markup (penanda) berbasis text atau 

bisa juga disebutsebagai formatting language (bahasa untuk memformat), Jadi 

sudah jelas bahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan bahasa 

markup/formatting. 

2.2. Membuat Website dalam 1 Menit 

Sudah siap membuat website? Kita mulai membuat website hanya dalam 1 menit! 

1. Bukalah Notepad (All Programs > Accessories > Notepad) 

2. Ketikkan teks berikut : 

Website pertama saya 

3. Pilih menu File > Save As 

4. Beri nama ‚latihan1.html‛ (tanpa tanda kutip) 

5. Pada bagian Save as type, pilih All Files (*.*) Lalu klik tombol save. 

 

Gambar 13 Save As type 

6. Sekarang klik dua kali file HTML yang telah anda buat, (atau Klik dan Drag ke Web 

Browser anda, disini saya menggunakan Google Chrome) 

12 

 


 

 

Gambar 14 Website pertama anda 

Demonstrasi di atas hanyalah langkah untuk membuat file HTML, mudah bukan? 

2.3. Pengenalan Tag HTML 

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa HTML adalah bahasa Markup, artinya 

bahasa HTML hanya digunakan untuk me-markup suatu dokumen. Sebagai 

penyederhanaan kita analogikan dengan pembuatan dokumen di Microsoft Word atau 

aplikasi Word Processing lainnya. 

Ketika membuat sebuah dokumen word, biasanya kita melakukan formatting pada teks. 

seperti menebalkan teks, memiringkan, memberi garis bawah, Membuat Penjudulan 

(Heading), membuat list (Daftar) dan lain sebagainya. Pada HTML, formatting ini bisa kita 

sebut dengan Proses Markup dan akan dilakukan dengan menggunakan tag HTML. 

Misalnya, untuk mem-format suatu teks menjadimiring kita tambahkan tag <em>atau<i>. 

Edit file sebelumnya, menjadi seperti berikut : 

Website <em>pertama</em> saya 

Dan ketika dibuka kembali pada browser, anda dapat melihat kata pertama menjadi 

miring. 

<em> .. </em> disebut dengan Tag HTML, yang digunakan untuk me-markup(memformat) 

dokumen HTML. Perhatikan bahwa setiap tag memiliki pasangan yakni tag penutupnya. 

13 

 


 

Artinya hanya teks yang berada di dalam tag tersebut yang akan diberi format miring. 

Tag penutup ditandai dengan penambahan tanda slash (/) sebelum nama tagnya. 

Berikut ini adalah anatomi dari tag HTML : 

<namatag atribut=‚nilai Atribut‛> 

 Isi atau Konten 

</namatag> 

Setiap tag HTML bisa menjadi “isi” dari tag HTML lainnya, untuk membuat suatu hierarki 

dari dokumen HTML. 

Dalam setiap tag HTML bisa disisipkan berbagai atribut yang berfungsi untuk 

menampung informasi-informasi tertentu, misalnya atribut id dan class yang berfungsi 

untuk memberi nama suatu tag sebagai referensi CSS atau javascript nantinya. 

Sekarang bagaimana jika teks yang dimiringkan tersebut ingin kita tebalkan? Untuk 

menebalkan teks anda dapat menggunakan tag <strong>atau<b>, menjadi seperti berikut: 

Website <strong><em>pertama</em></strong> saya 

2.4. Struktur file HTML 

Suatu dokumen HTML juga mempunyai aturan dalam penulisannya, ada beberapa tag 

yang harus anda tuliskan dan sudah menjadi ketentuan. Jika kita perbaiki latihan kita 

sebelumnya menjadi dokumen HTML yang benar maka kodenya menjadi seperti 

berikut: 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Judul File HTML</title> 

5.  </head> 

6.  

7.  <body>  

8.   Website <strong><em>pertama</em></strong> saya 

9.  </body> 

10. </HTML> 

 

 

14 

 


 

Bingung? Tenang, saya jelaskan tiap baris kode tersebut. 

<!DOCTYPE HTML> 

Adalah Tag awal dari setiap dokumen HTML, tag ini berfungsi untuk menginformasikan 

pada browser bahwa dokumen yang sedang dibuka adalah dokumen HTML. Tag ini 

perlu dicantumkan disetiap dokumen HTML yang akan anda buat. 

<HTML> … </HTML> 

Awal dari isi dokumen HTML dimulai dari sini, semua kode HTML yang akan anda buat 

akan ditulis di dalam tag ini, perhatikan juga bahwa setiap tag harus memiliki tag 

penutup. 

<head> … <head> 

Tag Head akan digunakan untuk menyimpan berbagai informasi tentang dokumen 

HTML, lebih detailnya akan kita temui pada bab selanjutnya. Apa yang terdapat di dalam 

tag ini, tidak akan ditampilkan secara langsung pada web browser. 

<title> … </title> 

Salah satu contoh informasi yang terdapat di dalam tag Head adalah title. Title akan 

menampilkan teks pada judul browser atau pada tab browser. 

<body> … </body> 

Nah, apa yang ingin anda tampilkan pada browser akan ditulis di dalam tag ini, tag body 

merupakan tag pembuka dari badan dokumen HTML. 

Mudah dimengerti bukan? Lalu apakah penulisan tag-tag HTML harus seperti contoh di 

atas? Seperti penambahan tab/indentasi pada setiap tag?. Sebenarnya Anda bisa saja 

menuliskan kode HTML seperti ini : 

<!DOCTYPE HTML><HTML><head><title>Judul File HTML</title></head><body>Website 

<i>pertama</i> saya</body></HTML> 

Dan yang anda dapatkan dalam browserpun sama, namun anda akan kesulitan 

membaca dokumen HTML tersebut. Kalau saja dokumen HTML yang anda buat hanya 

15 

 


 

10 baris mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah, namun bagaimana jika 1000 baris? 

Nah loh?! 

Untuk itu kita menambahkan indentasi, disetiap isi (konten)dari suatu tag. Misalnya : 

<head> 

 <title>Judul File HTML</title> 

</head> 

Ini menandakan bahwa tag title berada di dalam tag head. Selain itu kita juga bisa 

mengontrol, apakah suatu tag sudah ditutup atau belum. 

  

16 

 


 

Bab 3 

Memuat Gambar 

 

Setelah anda mengetahui struktur dari sebuah file HTML dan apa saja yang harus ditulis 

pertama kali. Selanjutnya saya akan mengajak anda untuk mempelajari cara 

memuat/menampilkan sebuah gambar dan memahami apa itu atribut HTML. 

Untuk memuat sebuah gambar pada dokumen HTML, kita akan menggunakan tag <img>. 

Lalu dimana kita meletakkan gambar tersebut? Di dalam tag <img> kah? 

3.1. Mengenal Atribut HTML 

Setiap tag HTML dapat memiliki satu atau lebih atribut, atribut ini berfungsi untuk 

menyimpan informasi yang berkaitan dengan tag tersebut. 

Pada tag <img> kita akan menggunakan atribut src untuk menyimpan lokasi gambar : 

<img src> 

Selanjutnya untuk memasukkan nilai pada atribut, kita gunakan operator sama dengan 

(=) diikuti dengan lokasi gambar yang diapit oleh tanda kutip. 

<img src=‚gambar.jpg‛> 

Tag img termasuk ke dalam tag spesial dan tidak memiliki tag penutup (Disebut juga 

sebagai Self Closed Tag), seperti tag-tag lainnya. Ini dikarenakan tag ini tidak memiliki 

konten seperti : 

<title>Ini adalah Konten tag title</title> 

Sebagai pengganti, kita tambahkan tanda slash (/) sebelum kurung tutup : 

<img src=‚gambar.jpg‛ /> 

17 

 


 

Sekarang saatnya anda mencoba memuat gambar pada file HTML. 

1. Buatlah file HTML baru dengan nama latihan2.html 

2. Carilah sebuah gambar dan simpan satu folder dengan file HTML anda. 

 

Gambar 15 Penempatan gambar sesuai dengan lokasi file HTML 

3. Ketikkanlah kode HTML berikut : 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Judul File HTML</title> 

5.  </head> 

6.  

7.  <body>  

8.   <p>ini adalah contoh pemuatan gambar pada file   

 HTML<p> 

9.   <img src=‚logo.png‛ /> 

10.  </body> 

11. </HTML> 

4. Bukalah pada browser, anda akan melihat gambar telah termuat pada file HTML 

anda. 

 

Gambar 16 Gambar ditampilkan pada browser 

18 

 


 

Setiap tag img, selain memiliki atribut src untuk menyimpan lokasi gambar, anda juga 

harus menyertakan atribut alt yang akan digunakan sebagai teks alternatif ketika 

gambar tidak berhasil dimuat atau gambar hilang. 

<img src=‚logo.png‛ alt=‚Ini adalah teks alternatif‛ /> 

Dan atribut lainnya adalah atribut width dan height, yang berfungsi untuk menentukan 

lebar dan tinggi dari gambar tersebut. Memang hal ini tidak perlu dilakukan karena 

gambar secara otomatis akan terload dengan ukuran sebenarnya, namun hal ini sangat 

dianjurkan untuk mempercepat proses pemuatan gambar. 

<img src=‚logo.png‛ alt=‚Ini adalah teks alternatif‛ width=362 height=123 /> 

Anda tidak perlu memberi tanda kutip pada 

nilai lebar dan panjang. Nilai ini bisa anda 

dapatkan dengan mengklik kanan gambar 

tersebut dan pilih menu properties. Pada tab 

details akan anda temui ukuran gambar 

tersebut. 

 

Dengan penambahan atribut alt, ketika 

gambar yang dimaksud hilang/tidak/gagal 

termuat maka akan muncul sebuah icon 

broken file, dan isi dari atribut alt akan 

ditampilkan disana. 

 

 

 

Gambar 17 File Properties gambar 

19 

 


 

3.2. Cara penulisan lokasi file 

Jika anda menyimpan gambar tersebut pada sebuah folder seperti berikut. 

 

Gambar 18 Menyimpan gambar pada folder images 

Maka yang perlu anda lakukan adalah menambahkan nama folder tersebut diikuti 

dengan tanda slash (/) dan nama file gambar yang akan dimuat: 

<img src=‚images/logo.png‛ alt=‚Ini adalah teks alternatif‛ /> 

Jika dalam folder tersebut terdapat folder lagi, dan gambar yang ingin anda muat ada di 

dalamnya maka penulisannya menjadi seperti berikut : 

<img src=‚images/folder1/folder2/logo.png‛ alt=‚Ini adalah teks alternatif‛ /> 

Selain penggunaan lokasi gambar seperti di atas, anda juga bisa menampilkan gambar 

yang sudah terdapat di internet, penulisan seperti ini disebut dengan hotlinking 

misalnya: 

<img src=‚http://ariona.net/images/gambar.jpg‛ alt=‚logo‛ /> 

Penggunaan hotlinking sangat tidak dianjurkan karena gambar yang dimuat bukanlah 

milik kita dan tentunya juga akan merugikan si pemilik gambar.  

20 

 


 

Bab 4 

Membuat Link 

 

Yang sering anda temui dalam sebuah website adalah link. Link ini akan membuat 

konten atau elemen HTML4 dapat di klik dan akan mengarahkan/membawa anda ke 

halaman web lainnya. Biasanya suatu link ditampilkan berwarna biru dan bergaris 

bawah (selama belum diberi style). 

4.1. Link Standar 

Link atau biasa disebut dengan anchor (pengait) dapat dibuat dengan menambahkan 

tag <a> pada teks yang ingin kita buat menjadi link. 

Klik <a>disini</a> untuk mendownload 

Namun anda tidak akan melihat perubahan pada teks “disini” karena kita belum 

“mengaitkannya” ke halaman web lain. Untuk itu kita akan menggunakan attribut href 

untuk menyimpan alamat web yang akan dituju ketika link di klik (penulisan lokasi sama 

halnya dengan attribut src pada tag img). 

1. Klik <a href=‚http://www.alamat-tujuan.com‛>disini</a> untuk mendownload 

Sebagai latihan kita akan membuat file HTML baru dan membuat link untuk 

mengaitkannya ke latihan-latihan sebelumnya. 

1. Buatlah file baru dengan nama latihan3.html, simpanlah di folder yang sama 

dengan latihan-latihan sebelumnya. 

                                                   

4 Tag-tag HTML juga biasa sebut dengan elemen. 

21 

 


 

 

Gambar 19 Penempatan file pada folder yang sama 

2. Ketikkan kode berikut pada file latihan3.html 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Judul File HTML</title> 

5.  </head> 

6.  <body>  

7.   <h1>Selamat datang di website saya</h1> 

8.   <a href=‚latihan1.html‛>buka Latihan 1</a><br> 

9.   <a href=‚latihan2.html‛>buka Latihan 2</a> 

10.  </body> 

11. </HTML> 

3. Buka kembali file latihan1.html dan latihan2.html, dan tambahkan sebuah link 

yang akan mengait ke file latihan3.html tepat sebelum penutup tag body ( 

</body> ). 

 

  … 

  <a href=‚latihan3.html‛>Kembali ke halaman     utama <a> 

 </body> 

</HTML> 

4. Save pekerjaan anda, dan bukalah file latihan3.html pada browser. Anda dapat 

mengklik linknya satu persatu. 

 

22 

 


 

 

Gambar 20 tampilan file Latihan3.html 

Ketika link “buka latihan 1” di klik, browser akan menampilkan file latihan1.html 

 

 

Gambar 21 Link untuk kembali ke halaman utama 

Dan Klik link “Kembali ke halaman utama” untuk menampilkan latihan3.html 

kembali. 

Jika anda perhatikan pada kode yang terdapat dalam latihan3.html, ada beberapa tag 

yang belum saya jelaskan, yaitu tag <h1> dan <br>. 

Tag <br> digunakan untuk memindahkan teks kebaris baru, sehingga teks yang 

dipisahkan dengan tag ini akan ditampilkan di baris yang berbeda. Jika anda menghapus 

tag <br> ini, maka teks akan ditampikan satu baris. 

23 

 


 

 

Gambar 22 link ditampilkan satu baris tanpa tag <br> 

Untuk membuat link yang mengacu ke halaman web lain, pastikan anda menyertakan 

http:// pada atribut href link tersebut.  

<a href=‚http://www.google.com‛> Buka Google </a> 

Jika anda tidak menyertakan http:// maka link tersebut tidak akan bekerja sebagaimana 

mestinya. 

 

Gambar 23 Error ketika http:// tidak ditambahkan pada alamat web lain 

Setiap link yang diklik akan ditampilkan di window/tab yang sama, bagaimana jika anda 

ingin membuka link tersebut di tab/window baru? Tambahkan atribut target=“_blank”. 

<a href=http://ariona.net target=‚_blank‛>ariona.net</a> 

24 

 


 

4.2. Link Email 

Anda juga dapat membuat link email, link ini berisi alamat email yang ketika diklik, 

aplikasi untuk mengirim email akan otomatis terbuka dan tujuan email secara otomatis 

terisi dengan alamat yang telah ditentukan. 

Untuk membuat link email, anda tinggal menambahkan mailto:alamat@email di dalam 

atribut href. 

<a href=‚mailto:mrxyz@yahu.com‛>Kirim Email</a> 

Selain tipe link-link di atas, masih banyak lagi tipe link lainnya, seperti link No. Telp, Aplikasi 

dan lainnya. 

  

25 

 


 

Bab 5 

Heading/Penjudulan 

 

Heading, digunakan untuk memberikan penjudulan pada suatu dokumen HTML. 

Bayangkanlah sebuah skripsi atau buku yang memiliki bab dan subbab-subbab di 

dalamnya. Untuk memformat penjudulan dalam HTML, kita gunakan tag <h1> untuk 

judul utama dan untuk judul subbabnya anda dapat menggunakan tag <h2> sampai 

dengan<h6>. 

Setiap level judul memiliki ukuran huruf yang berbeda-beda (namun anda masih bisa 

merubah ukurannya melalui CSS). 

Sebagai latihan, buatlah file HTML baru dengan nama latihan4.html lalu ketikkan kode 

HTML berikut: 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML lang=‚en-US‛> 

3.  <head> 

4.   <title>Heading</title> 

5.  </head> 

6.  <body> 

7.   <h1>Bab 1 : Pendahuluan</h1> 

8.   <h2>1.1 Latar Belakang</h2> 

9.   <p>Paragraf pendahuluan, bla..bla.. </p> 

10.   <h2>1.2 Pokok Permasalahan</h2> 

11.   <p>Paragraf pendahuluan, bla..bla.. </p> 

12.   <h1>Bab 2 : Pembahasan</h1> 

13.   <h2>2.1 Teori dan Konsep</h2> 

14.   <p>Paragraf pendahuluan, bla..bla.. </p> 

15.   <h2>2.2 Algoritma Pemrograman</h2> 

16.   <p>Paragraf pendahuluan, bla..bla.. </p> 

17.  </body> 

18. </HTML> 

26 

 


 

 

Gambar 24 Penjudulan pada dokumen HTML 

Adanya penjudulan dimaksudkan agar suatu dokumen HTML lebih terstruktur layaknya 

sebuah dokumen resmi seperti skripsi /paper yang mengharuskan adanya 

perbedaanantara Bab utama dan sub-babnya. 

Perhatikan contoh penggunaan Heading dalam suatu website di di halaman selanjutnya. 

Dalam website tersebut, Logo/Judul dari website diberi Heading Level 1, untuk judul 

artikel diberi heading level 2 dan judul dari bagian-bagian di dalamnya diberi heading 

level 3 s.d 4 

27 

 


 

 

28 

 


 

Bab 6 

Membuat daftar/list 

 

Sebuah daftar dapat memiliki penomoran atau hanya sebuah simbol berupa lingkaran 

atau bentuk lainnya. Dalam HTML, daftar yang menggunakan penomoran disebut 

dengan ordered list dan yang menggunakan simbol disebut dengan unordered list. 

6.1. Ordered List 

Ordered list atau Daftar berurutan dapat dibuat dengan menggunakan tag <ol> 

(singkatan dari ordered list) dan untuk setiap listnya kita gunakan tag <li> (singkatan 

dari list item/item daftar). Sebagai contoh, perhatikan kode HTML berikut : 

1. <h2>Yang harus dilakukan hari ini</h2> 

2. <ol> 

3.  <li>Pergi ke pasar</li> 

4.  <li>Buat tutorial HTML</li> 

5.  <li>Mengerjakan tugas kuliah</li> 

6. </ol> 

Penomoran daftar akan dilakukan secara otomatis ketika anda menambahkan daftar 

item. 

 

  

 Gunakan Ordered list, ketika sebuah list/daftar memerlukan urutan yang benar, 

seperti cara menyalakan motor dan lain sebagainya. 

 

 

Dan jika ditampilkan pada browser, maka yang akan anda dapatkan adalah seperti 

berikut : 

29 

 


 

 

Gambar 25 Daftar berurutan 

6.2. Unordered List 

Berbeda dengan daftar berurut, unordered list akan menandai setiap item dengan 

simbol. Baik berupa lingkaran atau persegi  (anda masih bisa merubahnya dengan CSS). 

Untuk membuat daftar tidak berurut kita gunakan tag <ul> dan seperti tag <ol>, item 

yang terdapat di dalamnya harus diapit dengan tag <li>. 

Jika kita modifikasi contoh sebelumnya dengan merubah <ol> menjadi <ul> maka yang 

akan kita dapat adalah seperti berikut : 

1. <h2>Yang harus dilakukan hari ini</h2> 

2. <ul> 

3.  <li>Pergi ke pasar</li> 

4.  <li>Buat tutorial HTML</li> 

5.  <li>Mengerjakan tugas kuliah</li> 

6. </ul> 

 

Gambar 26 Daftar tidak berurut 

Secara default, item akan ditandai dengan lingkaran. 

30 

 


 

6.3. Definition List 

Berbeda dengan Ordered List dan Unordered List yang memiliki struktur sama, Data list 

memiliki struktur tersendiri. Biasanya data list ini digunakan untuk membuat daftar 

istilah beserta definisinya seperti halnya dalam kamus. 

<dl> 

 <dt>Test</dt> 

 <dd>Test</dd> 

</dl> 

Tag dt (definition term) digunakan untuk menampung istilah yang akan didefinisikan, 

dan tag dd digunakan untuk menuliskan definisi dari dt sebelumnya. Berikut contoh 

penggunaan dari Definition List : 

<dl> 

 <dt>Manga</dt> 

 <dd>Manga (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa 

 Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang 

 komik Jepang. </dd> 

 

 <dt>Mangaka</dt> 

 </dd>Mangaka (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang 

 menggambar manga</dd> 

</dl> 

6.4. List/Daftar bersarang 

Sebuah daftar bisa saja memiliki daftar lagi di dalamitemnya, atau biasa kita sebut 

dengan daftar/list bersarang (nested list). Contohnya seperti pada latihan yang akan kita 

buat berikut. 

Buat file baru dengan nama file latihan5.html lalu ketikkan kode HTML berikut 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3. <head> 

4.   <title>List/Daftar</title> 

5. </head> 

6. <body> 

7.  <h2>Yang harus dilakukan hari ini</h2> 

8.  <ol> 

9.   <li>Pergi ke pasar 

10.    <ul> 

11.     <li>Beli sayuran</li> 

12.     <li>Beli kertas 

13.      <ol> 

14.       <li>A4</li> 

15.       <li>Legal</li> 

31 

 


 

16.      </ol> 

17.     </li> 

18.     <li>Beli tinta</li> 

19.    </ul> 

20.   </li> 

21.   <li>Buat tutorial HTML</li> 

22.   <li>Mengerjakan tugas kuliah</li> 

23.  </ol> 

24. </body> 

25. </HTML> 

Dan berikut tampilan pada browser. 

 

Gambar 27 List bersarang 

Yang perlu anda perhatikan adalah di mana anda meletakkan tag <ol>atau <ul> jika anda 

ingin menempatkannya pada suatu item, yaitu sebelum penutup tag list item (</li>). 

Daftar seperti ini biasa digunakan untuk pembuatan menu website, atau keperluan 

lainnya yang memang membutuhkan penomoran atau sesuatu yang memiliki poin-poin. 

  

32 

 


 

Bab 7 

Memahami Tag div (Division) 

 

Anda dapat membuat suatu group dari tag-tag HTML yang anda buat dengan 

menggunakan tag <div>, seperti pada contoh kasus berikut : 

Setiap website/weblog yang anda buka, jika diperhatikan pasti memiliki empat 

bagian/group. Keempat bagian/group ini antara lain : 

1. Header  

Bagian kepala website yang berisi logo website, nama website, slogan website, 

menu website dan lainnya.  

2. Content 

Berisi isi dari website itu sendiri, jika website berupa weblog, maka contentnya 

berisi postingan terbaru atau informasi lainnya. 

3. Sidebar 

Berada di samping Content dan biasanya berisi iklan, kategori artikel dan widget 

atau hiasan situs lainnya. 

4. Footer 

Bagian kaki dari website yang pada umumnya diisi dengan tag website tersebut, 

misalnya copyright © 2012 by someone. 

Lebih sederhananya, bayangkanlah Surat resmi yang memiliki Kop surat, badan surat 

dan penutup surat. 

Dalam HTML, kita dapat membagi bagian-bagian tersebut dengan menggunakan tag 

<div> (division/bagian) dan untuk menamai setiap div kita gunakan atribut id atau class5. 

Berikut contoh penggunaan tag div jika kita terapkan pada bagian-bagian website yang 

telah kita sebutkan sebelumnya: 

                                                   

5 Atribut ID dan Class tidak hanya digunakan dalam tag div saja melainkan dapat digunakan di 

setiap tag HTML untuk memberikan penamaan sebagai referensi jika diperlukan. 

33 

 


 

1. <div id=‚header‛> 

2. </div> 

3.  

4. <div id=‚content‛> 

5. </div> 

6.  

7. <div id=‚sidebar‛> 

8. </div> 

9.  

10. <div id=‚footer‛> 

11. </div> 

Jika anda menampilkannya pada browser, anda tidak akan melihat apa-apa karena tag 

div tidak akan menampilkan efek visual. Tag ini hanya digunakan untuk membuat 

dokumen HTML lebih terstruktur dengan membagi-bagi dokumen ke dalam bagian-

bagian yang lebih spesifik. 

7.1. Pakai ID atau Class? 

Bagi seorang pemula, termasuk saya ketika masih belajar HTML & CSS pasti 

menanyakan hal yang sama. Pasalnya atribut ID dan Class digunakan untuk menamai 

tag HTML. Lalu apa perbedaan dari keduanya? 

ID 

Atribut ID digunakan untuk penamaan elemen HTML yang memiliki karakteristik 

unik/berbeda. Tidak boleh ada dua atau lebih elemen yang mempunyai ID yang sama. 

Perhatikan contoh berikut : 

1. <div id=‚menu‛> 

2. <ul id=‚menu‛> 

3.  <li>Beranda</li> 

4.  <li>Tutorial</li> 

5. </ul> 

6. </div> 

Penggunaan atribut ID pada contoh di atas adalah SALAH, karena terdapat dua ID yang 

sama, yaitu “menu” pada tag <div> dan <ul>. 

Perhatikan contoh sebelumnya, bahwa kita menggunakan ID yang berbeda untuk setiap 

div yakni, header, content, sidebar dan footer karena semuanya memiliki struktur dan 

fungsi yang berbeda dalam suatu dokumen HTML. 

34 

 


 

Class 

Class digunakan untuk penamaan elemen yang memiliki karakteristik/struktur sama dan 

dapat digunakan berulang kali dalam markup (Kode HTML). Sebagai contoh, perhatikan 

kode HTML berikut : 

1. <ul id=‚menu‛> 

2.  <li class=‚merah‛>Beranda</li> 

3.  <li>Tutorial</li> 

4.  <li class=‚merah‛>Berita</li> 

5.  <li>Video</li> 

6. </ul> 

Pada Kode HTML di atas, saya menggunakan class Merah pada beberapa list item, 

karena nantinya list item yang memiliki class merah akan diberi warna background 

merah. 

Kesimpulannya adalah, ketika anda memiliki beberapa elemen dengan karakter/format 

yang sama, gunakan Class sebagai penamaannya dan Gunakan ID untuk elemen yang 

berbeda dan membutuhkan tanda pengenal lebih spesifik. 

7.2. Memahami hubungan Child, Parent dan Siblings 

Ketika suatu tag memiliki tag/konten didalamnya maka hubungan antar tag-tag tersebut 

disebut dengan child-parent dan sibling. Perhatikan contoh berikut : 

1. <div id=‚wrapper‛> 

2.  <div id=‚content‛> 

3.   <div id=‚article‛></div> 

4.   <div id=‚sidebar‛></div> 

5.  </div> 

6. </div> 

Dalam contoh kode HTML tersebut : 

 <div id=‚wrapper‛> disebut Parent, dan tag HTML yang ada di dalamnya disebut 

dengan Child(<div id=‚content‛>).  

 Begitu juga dengan <div id=‚content‛> disebut parent untuk <div id=‚article‛> dan 

<div id=‚sidebar‛>, 

 dan hubungan antara<div id=‚article‛> dan <div id=‚sidebar‛> disebut dengan 

sibling, atau saudara.  

35 

 


 

Bab 8 

Form 

 

Dalam sebuah website biasanya terdapat 

satu atau lebih form, seperti form 

pencarian, registrasi dan lain sebagainya. 

Form ini biasa digunakan untuk 

mengumpulkan data dari pengunjung 

website. 

Sebuah form, boleh jadi memiliki 

beragam kontrol, mulai dari text input, 

Combo box, Button dan lain sebagainya. 

Kita akan mempelajari sebagian kontrol 

yang disebutkan diatas karena kontrol di 

atas adalah yang paling sering digunakan 

dalam halaman web. 

Pertama-tama, pembuatan sebuah form 

diawali dengan tag <form>, dan setiap 

kontrol-kontrol yang dibutuhkan 

ditempatkan di dalam tag ini. 

<form> 

 <h1>Formulir Pendaftaran</h1> 

 … 

</form> 

  

 Jika anda merasa asing dengan istilah FORM, bayangkan saja sebuah FORMULIR 

yang sering ditemui di sekitar kita seperti formulir pendaftaran siswa baru, 

formulir pembuatan KTP dan lain sebagainya. 

Gambar 28 Formulir (FORM) pendaftaran Yahoo! 

36 

 


 

Control-control Form 

Setiap control pada form dapat dibuat dengan menggunakan tag <input>. Dan yang 

membedakan tipe dari control tersebut berada pada atribut type (tipe kontrol). Berikut 

ini adalah sebagian tipe kontrol yang biasa ditemui : 

Label 

Label digunakan untuk memberikan keterangan pada setiap input yang ada. Jika anda 

perhatikan formulir pendaftaran situs yahoo, yang disebut dengan label adalah yang 

ditandai berikut ini : 

 

Gambar 29 Contoh Label pada form 

<label for=‚Name‛> Keterangan Input </label> 

Atribut for diisi dengan isi dari atribut name pada kontrol yang ingin diberi label. 

Text 

Control input ini dapat diisi dengan teks yang memiliki kata yang tidak terlalu 

panjang/hanya satu baris, biasa digunakan dalam form pencarian, nama dan lain 

sebagainya. 

<label for=‚nama‛>Nama Lengkap</label> 

<input type=‚text‛ name=‚nama‛ /> 

37 

 


 

 

Gambar 30 Text Input 

Jika text input yang akan ditampilkan ingin memiliki nilai, maka tuliskan nilai tersebut di 

dalam atribut value. 

<input type=‚text‛ name=‚nama‛ value=‚Rian Ariona‛ /> 

Dengan begitu, ketika halaman dibuka, text input ini secara otomatis akan terisi dengan 

nilai dari atribut value. 

Text Area 

Sama halnya dengan Input Text, namun textarea dapat diisi lebih dari satu baris, cocok 

digunakan untuk isian yang panjang, seperti alamat, deskripsi, atau biodata. 

Berbeda dengan kontrol lainnya yang menggunakan tag <input>, text area memiliki tag 

sendiri yaitu <textarea></textarea>. Dan apa yang terdapat di dalam tag ini adalah value dari 

kontrol tersebut 

<label for=‚alamat‛>Alamat Lengkap</label> 

<textarea name=‚alamat‛></textarea> 

 

Gambar 31 Text area 

38 

 


 

Combo Box 

Combo Box adalah kontrol yang memiliki pilihan ketika diklik. Pembuatannya sama 

seperti pembuatan Daftar/List namun dengan tag yang berbeda. 

<label for=‚kota‛>Kota</label> 

 

<select name=‚kota‛> 

 <option>Jakarta</option> 

 <option>Bandung</option> 

 <option>Tasikmalaya</option> 

</select> 

 

Gambar 32 Combo Box 

Submit/Button 

Submit atau Button, berupa tombol yang dapat di klik. Penggunaan atribut value pada 

kontrol ini akan merubah text yang ada di dalamnya. 

<input type=‚submit‛ value=‚ kirimkan data‛ /> 

 

Gambar 33 Button 

39 

 


 

Sebagai latihan, kita coba menggabungkan kontrol-kontrol yang telah anda pelajari 

sebelumnya menjadi satu form utuh. 

Buatlah file baru, dengan nama file latihan6.html, lalu ketikkan kode HTML berikut pada 

file latihan6.html 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3. <head> 

4.  <title>Form</title> 

5. </head> 

6. <body> 

7.  <form> 

8.   <label for=‚nama‛>Nama</label> 

9.   <input type=‚text‛ name=‚nama‛><br> 

10.   <label for=‚alamat‛>Alamat</label> 

11.   <textarea name=‚alamat‛></textarea><br> 

12.    

13.   <label for=‚kota‛>Kota</label> 

14.   <select name=‚kota‛> 

15.    <option>Jakarta</option> 

16.    <option>Bandung</option> 

17.    <option>Tasikmalaya</option> 

18.   </select><br> 

19.    

20.   <input type=‚submit‛ value=‚kirimkan data‛> 

21.  </form> 

22. </body> 

23. </HTML> 

Berikut ini adalah tampilan yang anda dapatkan jika file latihan6.html dibuka di dalam 

browser. 

 

Gambar 34 Form utuh 

 

 

40 

 


 

Dalam buku ini, saya tidak akan membahas bagaimana cara memroses data yang 

dikumpulkan dari form tersebut, karena dalam HTML kita tidak bisa melakukan proses 

pengolahan data. Ingat bahwa HTML hanya digunakan untuk memformat dokumen, 

bukan untuk memroses data. 

Untuk memroses data, kita bisa menggunakan bahasa pemrograman web, seperti 

Javascript atau PHP atau bahasa pemrograman web lainnya. 

Dengan bahasa pemrograman seperti Javascript atau PHP anda dapat mengolah data-

data yang dikumpulkan dari Form HTML untuk diproses dan dikeluarkan kembali 

menjadi suatu informasi baru.  

41 

 


 

Bab 9 

Tabel 

 

Untuk menampilkan data dengan tipe tabel dalam HTML, kita bisa menggunakan tag 

<table>. 

<table></table> 

Untuk membuat baris tabel, kita gunakan tag <tr> – singkatan dari table row (ditulis di 

dalam tag table) 

<table> 

 <tr></tr> 

</table> 

Sedangkan untuk menentukan banyaknya kolom, tergantung dari banyaknya tag <td> 

(table data)  yang digunakan di dalam tag <tr>. 

1. <table> 

2.  <tr> 

3.   <td>No</td> 

4.   <td>Nama</td> 

5.   <td>Alamat</td> 

6.  </tr> 

7. </table> 

Untuk menyatukan kolom atau baris (merge-cell) kita tambahkan atribut colspan (untuk 

merge horizontally-secara horizontal) atau rowspan (untuk merge vertically). 

 

1. <table> 

2.  <tr> 

3.   <td rowspan=2>No</td> 

4.   <td colspan=2>Jenis Kelamin</td> 

5.   <td rowspan=2>Nama</td> 

6.  </tr> 

7.  <tr> 

8.   <td>L</td> 

9.   <td>P</td> 

10.  </tr> 

11.  <tr> 

12.   <td>1</td> 

13.   <td>L</td> 

14.   <td></td> 

42 

 


 

15.   <td>Rian</td> 

16.  </tr> 

17. </table> 

Jika anda tampilkan dalam browser, maka tabel tersebut tidak akan memiliki garis, 

untuk memberi garis pada tabel anda dapat menambahkan atribut border=1 pada tag 

<table> atau anda dapat menambahkan border lewat CSS nantinya. 

 

Gambar 35 Tabel setelah pemberian atribut border 

Sebagai latihan, anda tulis kode tabel di atas dan tambahkan beberapa data lagi, lalu 

simpan dalam file latihan7.html. 

9.1. Struktur tabel yang dianjurkan 

Agar format tabel sesuai dengan ketentuan, Anda dapat menggunakan tag <thead> untuk 

baris yang menjadi Judul tabel, <tbody> untuk data/isi dari tabel dan <tfooter> untuk kaki 

tabel (bisa diisi sama dengan thead atau lainnya). 

1. <table border=1> 

2.  <thead> 

3.   <tr> 

4.    <td rowspan=2>No</td> 

5.    <td colspan=2>Jenis Kelamin</td> 

6.    <td rowspan=2>Nama</td> 

7.   </tr> 

8.   <tr> 

9.    <td>L</td> 

10.    <td>P</td> 

11.   </tr> 

12.  </thead> 

13.  

14.  <tbody> 

15.   <tr> 

16.    <td>1</td> 

17.    <td>L</td> 

18.    <td></td> 

19.    <td>Rian</td> 

20.   </tr> 

21.  </tbody> 

22. </table> 

43 

 


 

9.2. Kesalahan dalam penggunaan <table> 

Tag table digunakan untuk memformat data tabular/data yang membutuhkan format 

tabel dalam menampilkannya, seperti contoh penggunaan tabel untuk menampilkan 

data nilai berikut : 

 

No Nama Nilai Akhir Index 

1 Jono 90 A 

2 Joni 75 B 

3 Dedi 82 A 

 

Masih banyak yang menggunakan tabel untuk keperluan layouting sebuah website, 

misalnya menggunakan tag table untuk membuat layout 2 kolom, 3 kolom, atau 4 kolom 

seperti contoh berikut : 

 

Gambar 36 Penggunaan table untuk layout adalah menyalahi aturan 

Penggunaan tag <table> untuk keperluan layout adalah menyalahi aturan/fungsi dari tag 

table tersebut. 

Layout table biasanya dibuat secara otomatis oleh aplikasi seperti Dreamweaver atau 

Photoshop (di-generate oleh slicing tool).  

44 

 


 

Bab 10  

Studi kasus 1- Konversi desain ke HTML 

 

Sebagai seorang web designer, Anda harus mampu menerjemahkan suatu desain web 

ke dalam bahasa HTML dan CSS. Proses penerjemahan dari desain ke dalam kode HTML 

ini disebut dengan Pembuatan Markup, yang dilanjutkan dengan proses Styling 

(Penambahan CSS yang akan kita pelajari pada bab selanjutnya). 

 

Gambar 37 Desain web yang akan kita konversi 

Pada bab ini anda akan belajar membuat markup dari sebuah desain web yang telah 

disiapkan. Saya tidak akan memberikan desain web yang rumit, sebagai latihan kita 

gunakan desain yang sederhana dulu.  

10.1. Pesiapan 

Sebelum kita mulai proses pembuatan markup untuk desain web tersebut, kita buat 

folder baru terlebih dahulu, agar pekerjaan kita rapih dan terstruktur. 

45 

 


 

Buatlah folder baru dengan nama “Latihan Markup” dan buatlah file HTML baru 

dengan nama “latihan-markup.html”. 

Dalam folder tersebut buat lagi satu buah folder dengan nama “images” untuk 

menyimpan seluruh gambar yang diperlukan dalam file HTML yang kita buat. Lalu copy 

gambar yang terdapat di dalam folder resources/images yang disertakan bersama 

ebook ini.  

10.2. Wrapper 

Kita mulai dari pembuatan sebuah div untuk menampung seluruh konten situs yang 

akan dibuat. Saya akan menggunakan div dengan id wrapper. Nantinya div ini akan kita 

buat rata-tengah, jadi setiap browser di zoom-in atau di zoom-out,  konten situs tetap 

berada di tengah. 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Latihan Markup</title> 

5.  </head> 

6.   

7.  <body> 

8.   <div id=‚wrapper‛> 

9.  

10.   </div> 

11.  </body> 

12. </HTML> 

10.3. Header 

Kita mulai dari pembuatan header, perhatikan gambar berikut : 

 

Gambar 38 Bagian header web 

Sudah ada bayangan?, pertama kita buat sebuah div dengan nama id header (atau 

terserah anda). Dalam gambar di atas bisa anda perhatikan terdapat gambar logo, lalu 

Menu (kita buat dengan unordered list) dan terakhir sebuah text input untuk pencarian. 

46 

 


 

Semuanya telah anda pelajari pada bab-bab sebelumnya. Jadi, Markup untuk bagian 

header adalah seperti berikut : 

8. <div id=‚wrapper‛> 

9.  <div id=‚header‛>   

10.   <img src=‚logo.png‛ alt=‚logo‛ /> 

11.    

12.   <ul id=‚menu-utama‛> 

13.    <li><a href=‚‚>Home</a></li> 

14.    <li><a href=‚‚>Tutorial</a></li> 

15.    <li><a href=‚‚>Video</a></li> 

16.   </ul> 

17.   <form> 

18.    <input type=‚text‛ name=‚search‛ /> 

19.   </form> 

20.  </div> 

21.  

22.  

23. </div> 

Mudah bukan?, semua tag-tag tersebut telah saya jelaskan sebelumnya. Jika anda masih 

tidak mengerti atau lupa anda dapat membuka kembali bab sebelumnya. 

10.4. Content 

Kita lanjutkan dengan proses markup Content/isi Situs. 

 

Gambar 39 Bagian  Konten Web 

47 

 


 

Jika anda perhatikan, disana terdapat tiga Artikel yang memiliki penampilan dan struktur 

yang sama, untuk itu kita akan menggunakan penamaan dengan Class pada div ini. 

Namun sebelumnya, kita tulis sebuah div untuk menampung artikel yang akan kita buat 

dengan nama “daftar-artikel”. 

22. <div id=‚daftar-artikel‛> 

23.  <div class=‚artikel‛> 

24.  

25.  </div> 

26. </div> 

 

Gambar 40 Detail setiap post 

Kita masuk ke detail setiap artikel. Di dalam artikel ini terdapat sebuah gambar, judul 

artikel, tanggal, ringkasan dan sebuah link “watch this”. 

Sudah terbayang bagaimana kode HTML nya?  

22. <div id=‚daftar-artikel‛> 

23.  <div class=‚artikel‛> 

24.   <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛ alt= ‚Gambar Artikel‛ /> 

25.   <h1> Gates vs Jobs</h1> 

26.   <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

27.   <p>Bill Gates and Steve Jobs square off in the clean white virtual world of 

  the iconic Mac ads</p> 

28.   <a href=‛‛>Watch This</a> 

29.  </div> 

30. </div> 

Selanjutnya anda tinggal Copy div class artikel ini sebanyak tiga kali. Sehingga menjadi 

seperti berikut : 

22. <div id=‚daftar-artikel‛> 

23.  <div class=‚artikel‛> 

24.   <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛ alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

25.   <h1> Gates vs Jobs</h1> 

26.   <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

27.   <p>Bill Gates and Steve Jobs square off in the clean white virtual world of 

  the iconic Mac ads</p> 

28.   <a href=‚‚>Watch This</a> 

29.  </div> 

30.  <div class=‚artikel‛> 

48 

 


 

31.   <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛ alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

32.   <h1> Gates vs Jobs</h1> 

33.   <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

34.   <p>Bill Gates and Steve Jobs square off in the clean white virtual world of 

  the iconic Mac ads</p> 

35.   <a href=‚‚>Watch This</a> 

36.  </div> 

37.  <div class=‚artikel‛> 

38.   <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛ alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

39.   <h1> Gates vs Jobs</h1> 

40.   <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

41.   <p>Bill Gates and Steve Jobs square off in the clean white virtual world of 

  the iconic Mac ads</p> 

42.   <a href=‚‚>Watch This</a> 

43.  </div> 

44. </div> 

45.  

46.  

10.5. Sidebar 

Kita lanjutkan dengan pembuatan sidebar, perhatikan apa yang terdapat di dalam 

sidebar. 

 

Gambar 41 Sidebar 

Setiap item dalam sidebar memiliki judul. Pertama terdapat deskripsi singkat tentang 

situs, dan sebuah menu navigasi berdasarkan kategori. Sama seperti menu sebelumnya, 

kita buat dengan menggunakan unordered list. 

46. <div id=‚sidebar‛> 

47.  <h2>Who we are?</h2> 

48.  <p>Ariona.net adlah tempat anda berbagi pengetahuan seputar web design dan web 

 development serta segala informasi yang berhubungan dengan internet</p> 

49.  

50.  <h2>Artikel berdasarkan kategori</h2> 

51.  <ul> 

52.   <li><a href=‚‚>HTML dan CSS</a></li> 

53.   <li><a href=‚‚>Javascript</a></li> 

49 

 


 

54.   <li><a href=‚‚>Photoshop</a></li> 

55.   <li><a href=‚‚>Inspirasi</a></li> 

56.   <li><a href=‚‚>Berita</a></li> 

57.   <li><a href=‚‚>Off Topic</a></li> 

58.  </ul> 

59. </div> 

60.  

61.  

10.6. Footer 

Terakhir, kita buat markup untuk bagian footer. 

 

Gambar 42 Bagian Footer Web 

Bagian ini hanya mempunya text copyright, dan saya yakin anda dapat membuat 

markup dari bagian footer ini : 

61. <div id=‚footer‛> 

62.  <p>Ariona.net copyright 2012 by Ariona, Rian</p> 

63. </div> 

Mudah bukan? Jika anda merasa bingung bagaimana penulisan kode selengkapnya, 

berikut ini kode lengkap dari proses markup kita sebelumnya. 

1. <!DOCTYPE HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Latihan Markup</title> 

5.  </head> 

6.  <body> 

7.   <div id=‚wrapper‛> 

8.    <div id=‚header‛> 

9.     <img src=‚logo.png‛ alt=‚logo‛ /> 

10.     <ul id=‚menu-utama‛> 

11.      <li><a href=‚‚>Home</a></li> 

12.      <li><a href=‚‚>Tutorial</a></li> 

13.      <li><a href=‚‚>Video</a></li> 

14.     </ul> 

15.     <form> 

16.      <input type=‚text‛ name=‚search‛ /> 

17.     </form> 

18.    </div><!-- Penutup div ‚header‛ --> 

19.  

20.    <div id=‚daftar-artikel‛> 

21.     <div class=‚artikel‛> 

22.      <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛   

     alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

23.      <h1> Gates vs Jobs</h1> 

24.      <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

50 

 


 

25.      <p>Bill Gates and Steve Jobs square  off in the clean 

     white virtual world of the iconic Mac ads</p> 

26.      <a href=‚‚>Watch This</a> 

27.     </div><!-- Penutup div ‚artikel‛ --> 

28.     <div class=‚artikel‛> 

29.      <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛   

     alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

30.      <h1> Gates vs Jobs</h1> 

31.      <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

32.      <p>Bill Gates and Steve Jobs square  off in the clean 

     white virtual world of the iconic Mac ads</p> 

33.      <a href=‚‚>Watch This</a> 

34.     </div><!-- Penutup div ‚artikel‛ --> 

35.     <div class=‚artikel‛> 

36.      <img src=‚images/gambar-artikel.jpg‛   

     alt=‚Gambar Artikel‛ /> 

37.      <h1> Gates vs Jobs</h1> 

38.      <b>Feb 12, 2007</b><b>Views : 3,487,497</b> 

39.      <p>Bill Gates and Steve Jobs square  off in the clean 

     white virtual world of the iconic Mac ads</p> 

40.      <a href=‚‚>Watch This</a> 

41.     </div><!-- Penutup div ‚artikel‛ -->    

42.    </div><!-- Penutup div ‚daftar-artikel‛ --> 

43.  

44.    <div id=‚sidebar‛> 

45.     <h2>Who we are?</h2> 

46.     <p>Ariona.net adlah tempat anda berbagi pengetahuan seputar 

    webdesign dan web development serta segala informasi yang  

    berhubungandengan internet</p> 

47.     <h2>Artikel berdasarkan kategori</h2> 

48.     <ul> 

49.      <li><a href=‚‚>HTML dan CSS</a></li> 

50.      <li><a href=‚‚>Javascript</a></li> 

51.      <li><a href=‚‚>Photoshop</a></li> 

52.      <li><a href=‚‚>Inspirasi</a></li> 

53.      <li><a href=‚‚>Berita</a></li> 

54.      <li><a href=‚‚>Off Topic</a></li> 

55.     </ul> 

56.    </div><!-- Penutup div ‚sidebar‛ --> 

57.    <div id=‚footer‛> 

58.     <p>ariona.net copyright 2012 by Ariona,Rian</p> 

59.    </div> 

60.   </div><!-- Penutup div ‚wrapper‛ --> 

61.  </body> 

62. </HTML> 

Agar tidak bingung membedakan penutup div yang satu dengan yang lainya, saya 

menambahkan komentar di setiap penutup div. Komentar ini tidak akan ditampilkan 

pada browser. 

Pembuatan komentar dapat dilakukan dengan menambahkan <!-- dan ditutup dengan 

-->contohnya : 

<!-- Komentar dituliskan di sini  --> 

Jika anda buka file HTML tersebut, maka yang akan anda lihat adalah seperti berikut : 

51 

 


 

 

Gambar 43 Tampilan dari Studi Kasus 

File HTML yang ditampilkan akan terlihat plain/polos, tidak sama seperti pada desain 

web yang diberikan. Tapi inilah tugas dari HTML yakni Markup/Formatting. Adapun cara 

kita menampilkan bagian-bagian kode HTML agar terlihat seperti pada desain web yang 

diberikan, kita akan menggunakan CSS dan akan kita pelajari pada Bab CSS.   

52 

 


 

Bab 11 

Validasi Markup HTML 

 

Validasi markup adalah proses dimana kode HTML kita divalidasi apakah sudah benar 

atau belum oleh aplikasi validator dari W3C6. Validasi ini sangatlah diperlukan untuk 

memeriksa apakah ada yang salah dengan markup HTML yang telah kita buat atau ada 

beberapa bagian yang terlewat seperti penutup tag, atribut dan lain sebagainya. 

Sebagian orang berpendapat bahwa markup HTML yang valid akan mempercepat 

proses loading website dan lebih bersahabat dengan Search Engine7. 

Untuk melakukan validasi, silahkan buka alamat berikut: http://validator.w3.org/. Anda 

akan dibawa ke halaman validator HTML dari W3C seperti berikut : 

 

Gambar 44 Validator HTML dari W3C 

Ada tiga cara pengujian Markup HTML, yakni dengan mengetikkan alamat file HTML 

yang akan diuji (Validate by URL) opsi ini adalah untuk memvalidasi halaman HTML yang 

                                                   

6

 W3C (World Wide Web Consortium) adalah komunitas internasional yang bekerja untuk 

membangun standar web seperti HTML dan CSS.http://www.w3.org/ 

7 Search Engineatau mesin pencari adalah aplikasi untuk mencari berbagai informasi di internet, 

seperti Google.com, bing.com dan lain sebagainya. 

53 

 


 

sudah “online” atau website yang sudah online. Cara kedua adalah dengan mengupload 

file HTML anda (Validate by file upload), dan validator akan memvalidasi kode HTML 

yang terdapat dalam file tersebut, dan cara terakhir adalah dengan mengetikkan 

langsung kode HTML dan memvalidasinya (Validate by direct input). 

Sebagai contoh, kita coba memvalidasi latihan markup yang kita buat sebelumnya 

dengan cara “Validate by file upload”. Klik tab “Validate by file upload”, lalu klik Choose 

file untuk memilih file HTML dan pilihlah latihan Markup yang telah kita buat pada study 

kasus dan Klik tombol Check untuk mulai memvalidasi file HTML kita. 

 

Gambar 45 Validate by FIle Upload 

Jika pengujian sukses, maka akan muncul pesan lulus uji markup HTML seperti berikut: 

 

Gambar 46 Hasil validasi markup HTML 

Perhatikan, bahwa kita mendapatkan 4 peringatan, coba scroll ke bawah dan anda akan 

menemukan peringatan tersebut (begitu juga dengan error – Jika ada). 

54 

 


 

 

Gambar 47 Peringatan validasi 

Kesimpulan dari peringatan di atas adalah kita belum menyertakan informasi character 

encoding. Untuk memperbaikinya tambahkan kode berikut di dalam tag head dari file 

latihan markup kita. 

<head> 

 <title>Latihan Markup</title> 

 <meta charset=‚UTF-8‛> 

</head> 

Maksud dari tag tersebut adalah menentukan tipe karakter encoding yang digunakan 

dalam file HTML, dan kita gunakan tipe “UTF-8”. Sekarang kita coba Revalidate 

(Memvalidasi ulang) file HTML kita. 

 

Gambar 48 Lulus uji validasi HTML 

Sekarang kita telah lolos uji validasi, 1 peringatan yang tersisa adalah karena validator 

file HTML versi 5 dari W3C ini masih berupa eksperimen,so.. it’s not problem and you are 

ready for the next level!. 

  

55 

 


 

Bab 12 

Semantik  

 

Sebuah dokumen HTML tidak lain adalah kumpulan dari tag-tag HTML dan seperti yang 

telah anda ketahui bahwa HTML adalah bahasa untuk me-markup atau mem-format 

suatu dokumen. HTML BUKAN untuk membuat bagaimana dokumen tersebut 

ditampilkan. 

Sama halnya dengan aplikasi pengolah kata, formating yang dilakukan pada suatu 

dokumen ditujukan untuk memberikan makna-makna tersendiri pada setiap kata-kata 

yang di olahnya. 

Misalnya, ketika suatu teks ditampilkan miring, biasanya ada makna tertentu pada teks 

tersebut, seperti pada pertanyaan berikut : 

‚Berikut ini adalah tag-tag HTML, kecuali :‛ 

Kata “kecuali” di sana diberi format miring karena penulis ingin menegaskan bahwa 

jawaban yang benar adalah yang bukan tag HTML. Jika kalimat pertanyaan tersebut 

dibaca, biasanya akan ada perbedaan intonasi pada kata “kecuali”. 

Dalam HTML, terdapat dua tag yang dapat membuat suatu teks miring yakni tag <em> 

dan <i>. Lalu apa perbedaan kedua tag tersebut? 

Jika kita sangkutpautkan pertanyaan ini dengan contoh kasus di atas, penggunaan tag 

<em> untuk memiringkan kata “kecuali” adalah cara yang benar. Mengingat tag <em> ini 

memang berfungsi untuk memberikan tekanan pada suatu teks (emphasis). Berbeda 

dengan tag <i> yang hanya berfungsi untuk menampilkan teks menjadi miring tanpa ada 

makna sama sekali. 

56 

 


 

12.1. Maksud Semantik dalam HTML 

Semantik berarti makna yang terkandung dari suatu kata. Dalam HTML, semantik 

berarti makna yang terkandung dari suatu tag HTML. Seperti pada contoh kasus 

sebelumnya, penggunaan tag <em> lebih memiliki nilai semantik dari pada tag <i>. 

Pada dasarnya, Gunakanlah tag-tag HTML sesuai dengan maksud/fungsi dari tag HTML 

tersebut, Jangan menggunakan suatu tag HTML karena tag tersebut memiliki 

penampilan berbeda. 

Misalnya, penggunaan tag <table>. Tag ini berfungsi untuk membuat suatu tabel atau 

data tabular, penggunaan diluar itu adalah salah, seperti penggunaan tag table untuk 

pembuatan layout web. 

Untuk mengetahui fungsi dari setiap tag HTML anda dapat membacanya di 

http://www.w3schools.com/tags/default.asp. 

12.2. Pentingkah Semantik? 

Penulisan dokumen HTML yang semantik ditujukan agar dokumen HTML dapat 

dipahami oleh komputer, karena pada dasarnya cara berfikir komputer berbeda dengan 

cara berfikir manusia. 

Manusia bisa memahami suatu dokumen dengan adanya tanda baca, atau formatting 

(seperti teks miring tebal). Berbeda dengan komputer, dan pada kasus ini tag-tag HTML 

lah yang menjadi tanda baca yang akan membantu komputer untuk memahami 

dokumen HTML. 

Kembali kepada penting tidaknya semantik, boleh jadi dokumen yang semantik dapat 

mempermudah sistem komputer untuk mengolah informasi dalam dokumen untuk 

keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan Mesin Pencarian (Search Engine) agar 

hasil pencarian lebih akurat dan sesuai dengan yang diinginkan.  

57 

 


 

 

 

 

 

 

Bagian II 

CSS 

  

58 

 


 

Bab 13 

Cascading Style Sheet (CSS) 

13.1. Pengenalan CSS 

CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet, berfungsi untuk mempercantik 

penampilan HTML atau menentukan bagaimana elemen HTML ditampilkan, seperti 

menentukan posisi, merubah warna teks atau background dan lain sebagainya. 

Perhatikan contoh kode CSS berikut : 

 

Gambar 49 Contoh Kode CSS 

Selector 

Selector adalah elemen/tag HTML yang ingin diberi style. Anda dapat menuliskan 

langsung nama tag yang ingin diberi style tanpa perlu menambahkan tanda <>. Pada 

contoh kode CSS di atas, kita akan memberi style pada seluruh tag h1 yang terdapat 

dalam file HTML. 

Jika tag HTML yang ingin diberi style memiliki ID, anda dapat menuliskan nama ID 

tersebut dengan diawali tanda kress (#). 

#header 

Dan jika tag yang diberi style memiliki Class, maka penulisan selector bisa dilakukan 

dengan tanda titik (.) diikuti dengan nama class. 

59 

 


 

.artikel 

Jika anda hanya menuliskan satu selector, seperti contoh kode CSS di atas, maka seluruh 

tag h1 yang terdapat dalam file HTML akan memiliki style yang sama. Bagaimana jika 

kita hanya ingin memberi style pada tag h1 yang hanya terdapat di dalam Class artikel. 

Maka penulisan selectornya seperti berikut : 

.artikel h1 

Kode tersebut akan memerintahkan pada browser untuk memberi style pada tag h1 

yang hanya terdapat di dalam class artikel (atau - h1 yang merupakan child dari class 

artikel). 

Anda-pun dapat memilih lebih dari satu tag untuk penghematan kode CSS. Misalnya 

ketika anda memiliki dua atau lebih tag dengan warna background yang sama, dari pada 

menuliskan kode seperti ini : 

h1{ background-color: #666666; } 

P { background-color: #666666; } 

a { background-color: #666666; } 

anda dapat menggabungkan selector dengan menambahkan tanda koma pada nama 

tag yang ingin diberi style. 

h1, p, a { background-color: #66666; } 

Property dan Value 

Property adalah sifat-sifat yang ingin diterapkan pada selector, seperti warna text, 

warna background, jarak antar elemen, garis pinggir dan lain sebagainya. 

Untuk memberikan nilai/value pada property kita gunakan tanda titik dua ( : ). Setiap 

property diakhiri dengan titik koma (;), jika anda tidak mengakhirinya maka browser 

tidak akan mengetahui maksud dari property tersebut. 

Property-property pada CSS sangat mudah dimengerti karena lebih mirip bahasa kita 

sehari-hari. Misalnya untuk merubah warna text kita gunakan property color, untuk 

60 

 


 

merubah warna background kita gunakan property background-color, untuk merubah 

ukuran huruf kita gunakan property font-size. Mudah dimengerti bukan? 

.artikel h1 { 

 color : red; 

 background-color : blue; 

 font-size : 20px; 

Menurut saya, Kode CSS sangat mudah dimengerti, karena kata-kata yang digunakan 

sudah tidak asing lagi, perhatikan contoh kode CSS sebelumnya, jika kita ubah ke 

bahasa kita sehari-hari, kira-kira menjadi seperti berikut : 

“Hey Brow (Browser) Cari tag h1 yang terdapat di dalam class artikel, jika 

ditemukan/ada, ubah warnanya menjadi merah, warna background menjadi biru dan 

ukuran huruf menjadi 20 pixel.” 

Cukup perkenalan dengan CSS-nya, lalu yang menjadi pertanyaan besar anda saat ini 

adalah : 

“Dimana saya mengetikkan kode tersebut?” 

 

13.2. Penulisan CSS 

Ada tiga cara penulisan kode CSS, yaitu inline, internal dan external. Ketiganya bisa anda 

lakukan sesuai dengan kebutuhan. Berikut contoh penggunaan dari metode-metode 

tersebut: 

Inline 

Penulisan kode CSS dengan metode inline ini bisa dilakukan langsung pada tag yang 

ingin diberi style dengan menggunakan atribut style. 

<h1 style=‚color : red; ‚> Judul Situs </h1> 

Pada metode ini, anda tidak perlu menuliskan selector. Karena anda menuliskan CSS 

langsung pada tag yang ingin diberi style. 

61 

 


 

Cara ini sangat tidak dianjurkan, karena Anda akan mencampurkan antara “Format” dan 

“Presentasi”. Cara ini juga tidak efektif ketika anda akan melakukan perubahan pada 

CSS. 

Internal 

Metode CSS internal ditulis di dalam tag style yang ditempatkan pada tag head. 

<HTML> 

 <head> 

  <title>Judul HTML</title> 

  <style> 

   h1 { 

    color : red; 

  } 

  </style> 

 </head> 

... 

Metode kedua ini sangat dianjurkan untuk pengujian style, atau ketika anda hanya 

memiliki satu halaman web. 

External 

Metode yang terakhir adalah dengan membuat file CSS dan dipanggil di dalam tag head. 

File CSS memiliki ekstensi (akhiran) .CSS misanya namafile.CSS. 

Pemanggilan file CSS dilakukan dengan menggunakan tag link: 

<HTML> 

 <head> 

  <title>Judul HTML</title> 

  <link rel=‚stylesheet‛ href=‚fileCSS.CSS‛ /> 

 </head> 

... 

Atribut rel adalah informasi hubungan (relationship) dari tag link tersebut, yaitu sebagai 

stylesheet. Href diisi dengan lokasi file CSS yang ingin dimuat. Pemanggilannya sama 

dengan pemanggilan gambar atau link. 

  

62 

 


 

Bab 14 

Box-Model 

14.1. Margin 

Property margin digunakan untuk memberikan jarak antar elemen/tag HTML. Misalnya 

jarak antar <div> dan tag-tag HTML lainnya. 

Sebagai contoh, buatlah file HTML baru dengan nama latihan8.html, lalu tambahkan 

kode berikut: 

<div class=‚box‛> 

 Box ke satu 

</div> 

 

<div class=‚box‛> 

 Box ke dua 

</div> 

  

 Ingat, tambahkan kode tersebut pada struktur HTML standar yang memiliki 

<!DOCTYPE HTML>, <HTML>,<head> dan seterusnya. 

 

Lalu tambahkan tag style dalam tag head, dan ketikkan kode CSS berikut : 

.box{ 

 background-color:green; 

 color: yellow; 

 width:100px; 

 height:100px; 

 margin-bottom:50px; 

Berikut adalah tampilan yang akan anda dapatkan : 

63 

 


 

 

Gambar 50Penambahan margin-bottom pada .box 

 

Jarak antar box ke satu dan box ke dua sedikit berjauhan, karena kita menambahkan 

margin bawah (margin-bottom) sebesar 50px. 

Untuk melihat perbedaan ketika kita memberikan margin atau tidak, anda dapat 

menghapus property margin-bottom dan perhatikan perbedaannya. 

Anda juga dapat memberikan jarak dari kanan (right), kiri (left) dan atas (top). Misalnya : 

margin-top:20px; 

margin-right:30px; 

margin-bottom:50px; 

margin-left:40px; 

14.2. Padding 

Pada latihan sebelumnya, kita telah memberikan jarak antar elemen HTML dalam 

contoh sebelumnya jarak antar <div>, namun coba perhatikan antara text (Box ke x) 

dengan garis pinggir kotak, tidak ada jarak sama sekali, merapat ke sisi box tersebut. 

Untuk itu property paddinglah yang akan memberikan jarak antara konten elemen 

dengan elemen tersebut. 

64 

 


 

Sebagai contoh tambahkan kode CSS berikut, pada class box yang kita buat 

sebelumnya: 

.box{ 

 background-color:green; 

 color: yellow; 

 width:100px; 

 height:100px; 

 margin-bottom:50px; 

 padding-left:20px; 

Dan sekarang, anda dapat melihat jarak antara 

text yang berada di dalam box. 

Perlu diperhatikan juga, bahwa ketika kita 

menambahkan padding, ukuran .box juga akan 

berubah. 

Misalnya kita menentukan ukuran lebar dari .box 

sebesar 100px. Ketika kita menambahkan 

padding-left sebesar 20px, maka total lebar dari 

.box tersebut menjadi 120px. 

Jadi jika anda ingin ukuran .box tetap 100px, kita 

harus menghitung ulang width dari box tersebut. 

Misalnya kita ubah menjadi 80px. Dengan begitu, 

80px + 20px menjadi 100px. 

14.3. CSS-Shorthand 

Pada pembahasan sebelumnya, bisa kita simpulkan bahwa setiap property dapat 

memiliki lebih dari satu jenis, misalnya margin dapat memiliki 4 jenis. margin-top, 

margin-right, margin-bottom, dan margin-left. 

margin-top:20px; 

margin-right:30px; 

margin-bottom:50px; 

margin-left:40px; 

Gambar 51 Pemberian padding pada .box 

65 

 


 

Daripada menuliskan seluruh property tersebut, kita bisa menggunakan CSS-Shorthand 

yaitu menggabungkan seluruh value (top, right, bottom, dan left) ke dalam satu 

property. 

Sebagai contoh, kita akan menggunakan CSS-shorthand untuk Property margin menjadi 

seperti berikut  : 

margin : 20px 30px 50px 40px; 

Masing-masing dari nilai tersebut adalah : 

margin : top  right  bottom left; 

bisa kita simpulkan bahwa nilai dari CSS-shorthand margin ini memiliki urutan  searah 

jarum jam dan dimulai dari margin-top. 

Kita juga bisa bermain-main dengan property margin ini, perhatikan dengan seksama 

contoh berikut: 

 Ketika kita memberikan satu nilai pada property margin, ini artinya kita 

memberikan nilai tersebut pada seluruh sisi. 

margin: 20px; 

Dengan penulisan seperti ini, maka nilai dari margin-top, right, bottom dan left adalah 

20px; 

 Ketika kita memberikan dua nilai pada property margin, berarti nilai selanjutnya 

mengikuti nilai sebelumnya. Contohnya seperti ini : 

margin: 20px 30px; 

Pada contoh di atas berarti kita memberikan nilai margin-top dan right bukan?, 

nah nilai dari margin-bottom akan disamakan dengan nilai margin-top dan 

margin-left sama dengan margin-right. 

 

66 

 


 

 Dan ketika kita menuliskan tiga nilai, maka nilai yang tidak diisi akan mengikuti 

nilai yang diisi, sama halnya ketika kita memberi 2 nilai. 

margin: 20px 30px 40px; 

Pada contoh di atas, kita memberikan nilai untuk top, right dan bottom. 

Sedangkan untuk left akan disamakan dengan right. 

Penggunaan nilai seperti ini juga berlaku pada padding, dan property-property sejenis 

lainnya. 

14.4. Border 

Property border digunakan untuk memberikan garis pinggir pada elemen, setidaknya 

ada tiga property yang harus anda set, yaitu color, style dan width. 

border-color : black; 

border-style : solid; 

border-width : 5px; 

namun anda juga dapat menggunakan CSS shorthand sehingga menjadi seperti berikut : 

border : width  style  color; 

jadi jika kita ubah contoh kode di atas menjadi CSS-shorthand, kodenya menjadi seperti 

berikut : 

 border : 5px  solid  black; 

Cobalah tambahkan kode tersebut pada latihan 

sebelumnya dan yang akan anda dapatkan adalah seperti 

berikut : 

Sama halnya dengan Padding, penambahan property 

border juga akan merubah ukuran dari .box. 

Jadi, seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Ketika anda 

Gambar 52 Penambahan border 

67 

 


 

ingin membuat ukuran lebar .box tetap 100px, maka anda harus menghitung ulang 

width dari .box tersebut. 

Kali ini perhatikan bahwa kita memberikan border pada seluruh sisi .box, artinya jika 

kita tentukan ukuran border sebesar 5px, maka 10px (untuk width, karena 5px untuk 

left, dan 5px untuk right) akan ditambahkan pada ukuran .box tersebut. Sehingga 

ukuran .box berubah kembali menjadi 110px. 

Untuk itu kita kurangi width dari .box tersebut menjadi 70px sehingga : 70px (width) + 

20px (padding) + 10px (border) = 100px. 

Dalam dunia CSS, kasus seperti ini disebut dengan box-model. Terdapat dua property 

yang mempengaruhi ukuran dari sebuah box yaitu padding dan border. Perhatikan 

skema box model berikut untuk contoh kasus di atas : 

 

Gambar 53 skema box-model 

  

 Tahukah anda, bahwa setiap elemen/tag HTML ditampilkan dalam bentuk 

box/kotak, jadi aturan box-model berlaku untuk seluruh elemen HTML 

  

68 

 


 

Bab 15 

Typography 

 

Secara default (bawaan), halaman web yang kita buat akan menggunakan font standar 

yaitu Times New Roman. Namun anda dapat merubahnya dengan property font-family. 

Berikut contoh penggunaan property font-family : 

font-family: calibri; 

Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua PC memiliki font yang kita tentukan, 

misalnya ketika kita menentukan font-family dengan calibri, maka pada PC dengan 

sistem operasi Linux, tidak akan ditemukan font-tersebut. 

Untuk itu anda dapat memberikan lebih dari satu jenis font, font-font yang disebutkan 

selanjutnya akan menjadi pengganti ketika font sebelumnya tidak ditemukan. 

Contohnya : 

font-family: calibri, arial, tahoma, verdana, sans-serif; 

Ketika font jenis calibri tidak ditemukan, maka yang akan digunakan adalah arial, ketika 

tidak ditemukan font arial maka tahoma yang akan digunakan, begitu seterusnya 

sampai kita tentukan jenis font yang dipakai, sans-serif atau serif dan browser akan 

menggunakan font yang sesuai dengan jenis yang disebutkan (serif atau sans-serif). 

 

  

 Ketika nama font memiliki spasi, maka anda harus memberikan tanda 

petik/kutip pada nama font tersebut. Misalnya “segoe  ui”. 

 

69 

 


 

Apa itu Sans-serif dan Serif 

Dalam typography jenis font dibagi menjadi dua yakni serif dan sans-serif. Bagian ini 

akan menjelaskan secara singkat perbedaan dari kedua jenis font ini. 

Serif 

Kata Serif bisa diartikan sebagai kait, jadi jenis huruf serif memiliki kait disetiap ujung 

hurufnya. Font jenis serif yang paling terkenal adalah Times New Roman. Perhatikan 

detail hurufnya. 

 

Font jenis ini bisa kita gunakan untuk teks dengan 

konteks formal atau gaya klasik. Namun anda dapat 

memadupadankan jenis font ini sehingga memberikan 

kesan tertentu pada web anda. 

 

Sans-serif 

Arti dari sans, adalah “tanpa”. Jadi sans-serif bisa 

diartikan sebagai jenis font tanpa kait. Yang paling 

umum digunakan untuk jenis sans-serif adalah arial. 

Jenis ini memberikan kesan dynamis dan luwes. Seperti 

saya sebutkan sebelumnya anda dapat membuat kesan 

tersendiri ketika memadupadankannya. 

Dalam pengaturan browser, kita bisa memilih font untuk serif dan sans-serif. Jadi ketika 

font-family menggunakan serif, maka font yang telah kita pilihlah yang akan digunakan. 

Gambar 54 Font jenis Serif memiliki 

kait disetiap ujungnya 

Gambar 55 Font jenis Sans Serif 

70 

 


 

 

Gambar 56 pengaturan font pada browser Google Chrome 

 

Gambar 57 Pengaturan font pada firefox 

 

Untuk menentukan ukuran font, kita gunakan property font-size : 

font-size : 12px; 

anda juga dapat menggunakan satuan pt (point) untuk ukuran font : 

font-size : 12pt; 

71 

 


 

font yang kita gunakan pun dapat ditentukan ketebalannya dengan menggunakan 

property font-weight. Nilai yang bisa dipakai pada property ini adalah normal, bold, 

bolder. 

font-weight : bold; 

Bukan tidak mungkin untuk mengatur kerning atau jarak antar huruf. Dalam CSS kita 

bisa merubah jarak antar huruf dengan property letter-spacing. 

letter-spacing : 15px; 

Semakin besar nilai pixel yang diberikan semakin jauh jarak antar huruf. Andapun dapat 

menggunakan nilai negatif untuk memperdekat jarak antar huruf. 

letter-spacing :-2px; 

Sedangkan untuk memberikan jarak antar baris, kita gunakan property line-height. 

line-height : 30px; 

Dan untuk membuat text menjadi rata kiri, tengah atau kanan, kita gunakan property 

text align. Nilai yang dapat digunakan adalah left, center, right, dan justify untuk rata 

kiri-kanan. 

text-align : center; 

Cobalah untuk bemain-main dengan property tersebut dan perhatikan perubahan yang 

didapatkan. Buatlah file latihan9.html, isi dengan beberapa paragraf beserta headingnya 

dan terapkan property-property yang telah anda pelajari di atas. 

 

  

72 

 


 

Bab 16 

CSS-Image 

 

Sebenarnya, berbicara tentang image dalam CSS, maka kita sedang membicarakan 

background-image. Bagaimana menggunakan sebuah gambar menjadi background 

untuk suatu elemen. Pada bagian ini anda akan mempelajari penggunaan background-

image, teknik sprite, dan background-repeat. 

 

16.1. background-image 

Untuk memanggil gambar sebagai background dari elemen, kita gunakan property 

background-image. Perhatikan contoh penggunaan property ini : 

background-image : url (‚images/background.jpg‛); 

Ketika anda menggunakan gambar dengan ukuran kecil maka anda akan melihat 

background ditampilkan secara berulang untuk memenuhi seluruh element tersebut. 

Untuk percobaan buatlah file latihan10.html dan selanjutnya buatlah sebuah div, dan 

menentukan ukuran width dan heightnya. 

<div id = ‚box‛></div> 

Dan tambahkan style/CSS seperti berikut : 

#box{ 

 width : 300px; 

 height :300px; 

 background : url(logo2.png); 

73 

 


 

 

Gambar 58 Background akan terus diulang untuk memenuhi ukuran elemen 

16.2. background-repeat 

Pengulangan gambar background tersebut bisa kita atur dengan menggunakan 

property background-repeat. Anda bisa mengulang gambar secara horizontal (sesuai 

sumbu x) atau secara vertikal (y) atau anda pun dapat tidak mengulangi background 

tersebut. 

background-repeat : repeat-x; 

 

Gambar 59 Repeat X akan mengulang background secara horizontal 

 

 

74 

 


 

background-repeat : repeat-y; 

 

Gambar 60 Pengulangan background secara vertical dengan repeat-y 

 

background-repeat : no-repeat; 

 

Gambar 61 Background tidak diulang 

16.3. background-position 

Posisi gambar background dapat kita tentukan letaknya dengan menentukan jarak x 

(horizontal) dan y (vertical). 

Sebagai contoh, kode berikut akan menggeser background-image sebesar 50px dari kiri. 

75 

 


 

background-position-x : 50px; 

 

Gambar 62 background bergeser selebar 50px dari kiri 

Dan contoh berikut akan menggeser background-image sebesar 50px ke bawah. 

background-position-y : 50px; 

 

Gambar 63 Background turun 50px dari posisi sebelumnya 

Andapun dapat menggunakan CSS-shorthand untuk background-position : 

background-position : nilaiX  nilaiY; 

misalnya  

background-position: 50px 50px; 

76 

 


 

 

Gambar 64 posisi background ada pada 50px dari kiri dan atas 

16.4. Image Sprite 

Dengan adanya property background-position untuk menentukan lokasi penempatan 

gambar, kita dapat bermain-main dengan image-sprite. Image Sprite adalah 

sekumpulan gambar berbeda yang disatukan dalam satu file gambar. 

 

Gambar 65 contoh Image sprite 

Teknik ini dilakukan untuk mempercepat loading website tanpa harus memanggil 

beberapa file gambar yang banyak. Cukup satu gambar dan kita tentukan lokasi gambar 

yang ingin ditampilkan. 

Buatlah file baru dengan nama file latihan11.html dan ketikkan markup HTML seperti 

berikut : 

<div id=‚button‛></div> 

Lalu tambahkan style CSS berikut : 

77 

 


 

#button { 

 width:240px; 

 height:83px; 

 background-image : url(sprite.jpg); 

 background-position-y : 0; 

#button:hover{ 

 background-position-y : -83px; 

 

Style tersebut akan mengabil gambar yang terdapat di posisi x, 0 dan posisi y turun 

83px. Sehingga gambar yang ditampilkan adalah bagian berikut : 

 

Gambar 66 Hanya sebagian gambar yang ditampilkan 

 

Lalu apa maksud dari selector #button:hover? :hover adalah salah satu Pseudo Class, 

saya akan membahasnya di bab selanjutnya.  

Contoh penggunaan Image sprite ini banyak diimplementasikan pada beberapa situs 

besar seperti Google atau facebook, berikut ini adalah image sprite untuk icon-icon yang 

ada dalam google plus. 

 

Gambar 67 Image Sprite Google Plus 

 

 

 

 

 

78 

 


 

 

 

Bab 17 

Floating 

 

Jika sebelumnya untuk mengatur text/paragraf rata kanan atau kiri kita menggunakan 

property text-align, namun bagaimana jika yang ingin kita atur rata  kiri atau rata kanan 

adalah elemen HTML? 

Untuk itu kita dapat menggunakan property float. Nilai yang digunakan yaitu left dan 

right. Pehatikan contoh pada latihan12.html berikut dan perhatikan apa yang terjadi : 

Buatlah markup HTML seperti berikut : 

<img src=‚logo.png‛ alt=‚gambar‛ /> 

 

<p>Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue 

massa. Fusce posuere, magna sed pulvinar ultricies, purus lectus malesuada libero, sit amet 

commodomagna eros quis urna.</p> 

Lalu tambahkan CSS berikut : 

img { 

 float: left; 

Style diatas akan meratakirikan elemen gambar dan membuat paragraf naik keatas. 

 

Gambar 68 Penambahan Float akan mempengaruhi element disekitarnya. 

79 

 


 

17.1. Permasalahan pada floating 

Ada satu permasalahan ketika anda menambahkan floating pada suatu elemen, 

permasalahan ini bisa anda temui pada contoh kasus dalam file latihan13.html berikut. 

Buatlah markup HTML seperti berikut : 

1. <div id=‚wrapper‛> 

2.  <div id=‚header‛></div> 

3.  

4.  <div id=‚content‛> 

5.   <div id=‚artikel‛></div> 

6.   <div id=‚sidebar‛></div> 

7.  </div> 

8.  

9.  <div id=‚footer‛></div> 

10. </div> 

Lalu berilah style berikut : 

1. #wrapper{ 

2.  width : 960px; 

3.  margin : 0 auto; /*agar wrapper tetap berada ditengah */ 

4. } 

5. #header { 

6.  width:100%; 

7.  height:50px; 

8.  background: orange; 

9.  margin-bottom: 10px; 

10. } 

11. #content{ 

12.  padding:20px; 

13.  background : green; 

14.  margin-bottom : 10px; 

15. } 

16. #artikel{ 

17.  width : 600px; 

18.  height : 700px; 

19.  float : left; 

20.  background: orange; 

21. } 

22. #sidebar { 

23.  width : 300px; 

24.  height: 200px; 

25.  float : right; 

26.  background: orange; 

27. } 

28. footer{ 

29.  width : 100%; 

30.  height: 50px; 

31.  background: green; 

32. } 

Jika anda buka dalam browser, maka tampilan yang akan dapat adalah seperti ini. 

80 

 


 

 

Gambar 69 Permasalahan ketika anda menerapkan Floating 

Ada yang janggal? Ya.. #content tidak memenuhi isi dari #artikel dan #sidebar. Seharusnya 

tinggi #content otomatis sama dengan tinggi dari elemen tertinggi di dalamnya, dalam 

kasus ini adalah artikel dengan tinggi 700px. Dengan begitu seharusnya tinggi dari 

#content adalah 740px (ditambah dengan padding-top dan padding-bottom). Jika anda 

tidak mengerti cobalah untuk membuang property float yang ada, dan perhatikan 

bahwa #artikel dan #sidebar berada di dalam #content. 

Hal ini dikarenakan kita menambahkan floating pada #artikel dan #sidebar, sehingga 

#contentmenganggap tidak ada element didalamnya. Ada dua cara untuk menyelesaikan 

kasus ini : 

1. Menambahkan style overflow:hidden pada #content 

#content{ 

 … 

 overflow:hidden; 

2. Menambahkan div kosong dengan style clear:both; sebelum penutup content 

 … 

 <div id=‚sidebar‛></div> 

 

 <div style=‚clear:both;‛></div> 

</div> 

 Float berarti melayang. Ketika kita memberikan float pada elemen maka 

elemen tersebut seolah-olah melayang dan elemen di atasnya (parent) 

menganggap tidak ada elemen didalamnya (child). 

81 

 


 

 

Gambar 70 Penyelesaian masalah Float 

17.2. CSS Reset 

Pernahkah anda bertanya darimana warna link dari tag <a> berasal, atau mengapa tag 

<b> bisa menebalkan teks, atau kenapa tag <h1> sampai tag <h6> memiliki ukuran font 

yang berbeda-beda dan ketebalan yang berbeda?  Padahal kita sama sekali belum 

menambahkan CSS pada markup yang kita buat? 

Setiap browser memiliki Style atau File CSS yang akan diterapkan pada setiap halaman 

web yang dibuka. Keberadaan style yang dimiliki browser ini sangat membantu namun 

terkadang juga membingungkan bagi sebagian orang. 

CSS Reset berfungsi untuk mereset atau mengatur ulang seluruh property-property 

yang telah disetting oleh browser, seperti margin, padding, warna huruf (link) ukuran 

huruf heading dan lain sebagainya. Perhatikan CSS contoh berikut : 

* { 

 margin:0; 

 padding:0; 

Selector bintang (*) digunakan untuk memberikan style pada Seluruh elemen/Tag HTML. 

Dalam kasus ini, kita akan mengatur ulang margin dan padding menjadi 0 pada seluruh 

elemen HTML yang ada.  

82 

 


 

Bab 18 

Positioning 

 

Dalam  CSS kitapun dapat memposisikan (Positioning) elemen sesuai kehendak kita. Hal 

ini membuat desain web dengan CSS lebih fleksibel karena kita bisa menempatkan 

elemen-elemen HTML sesuai dengan keinginan kita atau tuntutan desain web. 

18.1. Static 

Secara default, seluruh elemen/tag HTML memiliki positioning static. Artinya anda 

belum bisa/tidak dapat menentukan posisi elemen tersebut. Ketika anda ingin merubah 

posisi dari elemen tersebut maka anda harus memberikan position:relative dan 

selanjutnya anda dapat menggunakan property top, right, bottom,  dan left untuk 

menentukan posisi elemen yang bersangkutan. 

Sebagai contoh perhatikan kode HTML dan CSS berikut : 

<div id=‚box‛></div> 

Berikut kode CSSnya. 

#box{ 

 width : 300px; 

 height : 300px; 

Ketika anda tidak memberikan nilai pada property position, maka secara default, #box 

memiliki position:static, jadi anda tidak dapat menggunakan property top, right, bottom 

dan left untuk menentukan posisi #box tersebut : 

#box{ 

 background : green; 

 width : 300px; 

 height : 300px; 

 top : 100px; 

 left : 200px; 

83 

 


 

 

Gambar 71 Box static tidak dapat ditentukan posisinya 

18.2. Relative 

Sekarang cobalah untuk menambahkan position:relative pada #box dan perhatikan 

bahwa box tersebut bergeser 100px dari atas dan 200px dari kiri. 

#box{ 

 background : green; 

 width : 300px; 

 height : 300px; 

 top : 100px; 

 left : 200px; 

 position:relative; 

 

Gambar 72 Penambahan position relative memungkinkan penempatan box 

84 

 


 

18.3. Absolute 

Penambahan position:absolute akan membuat elemen tersebut terlepas dari aturan 

penempatan elemen dan dibatasi oleh parent yang memiliki positioning relative. Sulit 

memahami apa yang saya tulis diatas, kita langsung ke contoh kasus.  

Buatlah markup HTML seperti berikut : 

 

<div id=‚box‛> 

 <div id=‚box2‛></div> 

</div> 

Lalu berilah style seperti berikut : 

#box{ 

 width:300px; 

 height:300px; 

 background:green; 

 

#box2{ 

 width:50px; 

 height:50px; 

 background:yellow; 

 

Gambar 73 Child elemen akan berada di dalam parentnya 

 

85 

 


 

#box2 secara aturan ditampilkan berada di dalam div #box, anda dapat terlepas dari 

aturan tersebut dengan menambahkan positioning absolute. Sekarang tambahakan 

position:absolute dan tentukan property bottom dan right. 

#box2{ 

 width:50px; 

 height:50px; 

 background:yellow; 

 position:absolute; 

 bottom:0; 

 right:0; 

 

Gambar 74 #box2 akan terlepas dari parent ketika ditambahkan position absolute 

#box2 akan terlepas dari aturan penempatan elemen (keluar dari #box) dan berada di 

kanan bawah browser. Untuk membatasi pergerakan dari #box2 yang memiliki 

positioning absolute, maka kita harus menambahkan positioning relative pada 

parentnya yakni #box. 

#box{ 

 width:300px; 

 height:300px; 

 background:green; 

 position:relative; 

86 

 


 

 

Gambar 75 Posisi absolute position dapat dibatasi oleh oleh elemen denga  posisi relative 

Sekarang #box2 berada di kanan bawah parentnya #box. Andapun dapat bermain 

dengan nilai negative untuk mendapat efek tertentu. 

#box2{ 

 width:50px; 

 height:50px; 

 background:yellow; 

 position:absolute; 

 bottom:-25px; 

 right:20px; 

 

Gambar 76 Pengaturan posisi dengan absolute 

Perhatikan contoh penggunaan absolute position yang sering ditemukan di internet 

berikut : 

87 

 


 

 

Gambar 77 Contoh Kasus penggunaan Absolute Position 

Perhatikan contoh berikut tombol untuk sharing via facebook atau twitter dan nomor 

posting ditampilkan berjajar seacara vertical dan setengah keluar dari kotak artikel. 

  

 Sulit memahami Relative-Absolute? Bayangkan “Relative” sebagai sangkar bagi 

“Absolute”, oleh karena itu pergerakan “Absolute” dibatasi oleh “Relative”. 

 

18.4. Fixed 

Sifat dari position fixed hampir sama dengan absolute, namun posisi dari elemen fixed 

akan tetap berada posisi yang ditentukan walaupun browser dizoom-in/out atau 

discrollke atas atau ke bawah. 

Perhatikan contoh kode HTML dan CSS berikut : 

<div id=‚social‛></div> 

CSS : 

#social{ 

 width:30px; 

 height:100px; 

 position:fixed; 

 left:0; 

 top:100px; 

88 

 


 

Berikut ini adalah contoh penggunaan position:fixed yang sering ditemui di internet. 

 

Gambar 78 Contoh Kasus “Jadul”  penggunaan fixed position 

Bagian Sign Up di situs kaskus.co.id menggunakan position fixed sehingga ketika anda 

men-scroll halaman web, bagian tersebut tetap b