Berada disana. 

 

  

89 

 


 

Bab 19 

Pseudo-Class 

 

Pseudo Class digunakan untuk memberikan efek-efek tertentu pada selector. Misalnya 

efek ketika cursor berada di atas suatu elemen (hover), ketika cursor meng-klik suatu 

elemen dan lain sebagainya. 

Berikut adalah cara penulisan pseudo class : 

selector:pseudo-class { property:value; } 

Misalnya kita akan menambahkan pseudo-class :hover pada sebuah link 

a:hover { 

 color : red; 

Style tersebut akan memberikan efek perubahan warna link menjadi merah ketika 

cursor berada di atasnya. 

 

Gambar 79 Pseudo-Class :hover memberikan efek ketika cursor berada di atas elemen 

19.1. Pseudo-Class untuk Link/Anchor 

Ada beberapa pseudo-class untuk anchor/link yakni : 

/* untuk link yang belum di klik */ 

a:link { color: blue; }  

 

/* untuk link yang sudah di klik */ 

a:visited { color:green; }   

 

/* ketika cursor berada di atas link */ 

a:hover { color:red; }  

 

/* ketika link dalam keadaan aktif atau terpilih */ 

90 

 


 

a:active { color: orange;  }  

Perhatikan juga urutan ketika penulisan semua pseudo class tersebut (Jika anda 

bermaksud menuliskan seluruh pseudo class untuk link):  

 :hover harus ditulis sesudah :link dan :visited  

 :active harus ditulis sesudah :hover.  

Jika tidak demikian maka efek tersebut tidak akan berjalan dengan baik. 

Pseudo Class :hover dan :active tidak hanya bisa digunakan untuk link saja melainkan bisa 

diterapkan pada elemen/tag-tag HTML lainnya. Masih ingat dengan demonstrasi Image 

Sprite pada bab sebelumnya? 

19.2. Pseudo-Class :first-child dan :last-child 

Selain pseudo-class untuk link/anchor ada juga pseudo class :first-child dan :last-child. 

Keduanya digunakan untuk memilih elemen pertama dan terakhir dari suatu selector. 

Misalnya kita mempunyai sebuah unordered list (ul), dengan beberapa list-item di 

dalamnya. Kita bisa memberikan style khusus untuk list-item yang pertama dan yang 

terakhir dengan menggunakan :first-child dan :last-child. 

<ul> 

 <li>Item ke 1</li> 

 <li>Item ke 2</li> 

 <li>Item ke 3</li> 

 <li>Item ke 4</li> 

 <li>Item ke 5</li> 

</ul> 

Dan Jika kita tambahkan style berikut : 

ul li:first-child{ 

 color:green;   

 

ul li:last-child{ 

 color:orange;   

 

91 

 


 

Maka yang akan kita dapatkan adalah tampilan seperti berikut : 

 

Gambar 80 Pemberian pseudo class :first-child dan :last-child 

List-item yang pertama akan memiliki warna huruf hijau dan yang terakhir memiliki 

warna orange. Tidak hanya pada unordered list, andapun dapat menerapkannya pada 

deretan elemen lainnya. Misalnya elemen p yang terdapat dalam suatu div. 

<div> 

 <p> Paragraf pertama </p> 

 <p> Paragraf kedua </p> 

 <p> Paragraf ketiga </p> 

 <p> Paragraf keempat </p> 

</div> 

  

92 

 


 

Bab 20 

StudiKasus 2 – Pemberian Style/CSS 

 

Pada studi kasus sebelumnya, anda telah membuat markup HTML dari sebuah desain 

web sederhana. Hasil yang didapatpun terasa polos, tidak menarik dan yang terpenting 

tidak sama dengan desain web yang diinginkan. 

Pada bagian ini kita akan belajar menambahkan style/CSS pada file studi kasus yang kita 

buat sebelumnya. 

 

Gambar 81 Markup HTML tanpa CSS 

Pertama-tama, buatlah file CSS baru dengan nama style.css, simpan di folder yang sama 

dengan lokasi file HTML. 

 

Gambar 82 Penempatan file latihan 

93 

 


 

Lalu tambahkan tag link untuk memanggil file style.CSS pada bagian header. 

<head> 

 <title>Latihan Markup</title> 

 <link rel=‚stylesheet‛ href=‚style.CSS‛ /> 

</head> 

20.1. CSS Reset 

Pertama-tama kita atur ulang margin dan padding agar tidak menggunakan style 

bawaan dari browser, dan kita tentukan jenis font standar yang akan kita gunakan. 

*{ 

 margin:0; 

 padding:0; 

 font-family:calibri, ‚segoe ui‛, arial, tahoma, sans-serif; 

20.2. Body 

Dasar background dari desain web berwarna abu-abu, jadi kita tentukan warna tersebut 

pada tag body: 

body{ 

 background-color:#DDDDDD; 

20.3. Wrapper 

Kita mulai dari wrapper. Seperti saya jelaskan sebelumnya, kita membutuhkan sebuah 

div untuk menampung seluruh isi situs karena kita akan membuatnya menjadi rata 

tengah. Jadi meskipun browser di zoom-in atau di zoom-out, konten tetap berada di 

tengah 

#wrapper{ 

 width : 780px; 

 margin: 0 auto; 

 overflow: hidden; 

Margin: 0 auto, akan memberikan jarak dari atas sebesar 0, dan untuk sisi kiri-kanannya 

kita beri nilai auto sehingga membuat div ini berada di tengah. 

94 

 


 

 

Gambar 83 Kontent tetap berada ditengah meski di-zoom-in atau zoom-out 

 

Pemberian nilai 780px untuk width bukan tanpa alasan, ini dikarenakan rata-rata 

pengguna internet didunia menggunakan layar dengan resolusi minimal 1024x768px 

jadi lebar dari situs kita berada pada ukuran aman meskipun resolusi layar yang 

digunakan minimal. 

Sebenarnya ukuran lebar minimal standar dari sebuah desain web adalah 960px namun 

karena pada desain lebar dari web sebesar 780px maka kita gunakan nilai ini. 

Penambahan overflow:hidden karena kita akan menambahkan floating pada daftar-artikel 

dan sidebar. (Baca kembali : Floating) 

20.4. Header 

Pada bagian header, kita akan menggunakan gambar yang telah saya siapkan, 

ukuran lebar gambar hanya 10px namun dengan metode pengulangan/repeat-x 

kita akan mendapatkan tampilan yang sama dengan yang ada di dalam desain. 

 

Gambar 84 Hasil akhir dari Head 

95 

 


 

#header{ 

 background: url(images/header.jpg) repeat-x #555; 

 height : 70px; 

 width : 100%; 

 padding:5px; 

 margin : 20px 0; 

 overflow : hidden; 

#header img{ width:130px ; height:35px ; } 

Kita menggunakan nilai 100% agar lebar dari header sama dengan lebar #wrapper. Dan 

untuk background anda bisa tebak apa yang saya lakukan. Ya, saya menggunakan CSS-

shorthand untuk memanggil gambar. 

Pertama kita tentukan lokasi gambar (background-image) lalu jenis pengulangan 

(background-repeat) dan terakhir kita tentukan background-color sebagai fallback ketika 

gambar tidak berhasil dimuat. 

Kita juga tambahkan overflow : hidden karena di dalam header nantinya akan ada 

elemen yang memiliki floating (menu dan form). 

 

Gambar 85 tampilan Header setelah diberi style 

20.5. Menu 

Tidak ada style yang perlu anda tambahkan pada logo, jadi kita lanjut ke bagian menu. 

Menu yang kita buat adalah sebuah daftar/list yang secara-default ditampilkan 

menurun. 

Kita dapat membuat daftar tersebut menjadi rata-kanan dengan teknik floating. 

#menu-utama{ 

 margin-top:3px; 

 list-style:none; 

96 

 


 

Kita beri jarak antara menu dengan logo sebesar 3px, dan property list-style:none berfungsi 

untuk menghilangkan lingkaran didepan setiap list. 

Selanjutnya kita akan membuat list/daftar menjadi rata-kiri/sejajar dengan 

menggunakan properti display:inline : 

#menu-utama li{ 

 float:left; 

 padding:8px 20px; 

 border-right:1px solid #555555; 

Warna teks pada menu (biru) dan garis bawah berasal dari tag <a> jadi kita ubah warna 

dan menghilangkan garis bawahnya. 

#menu-utama li a{ 

 color : #ffffff; 

 text-decoration:none; 

 

Gambar 86 Penampilan Menu utama setelah diberi style 

20.6. Form 

Bagian form pencarian ini sangat sederhana, kita hanya akan menentukan tinggi dan 

meratakanankan form ini. 

#header form{ 

 float:right; 

 margin-top:7px; 

 margin-right: 10px; 

Selanjutnya kita hilangkan border bawaan dari tag input, dan kita tentukan tinggi dari 

input ini. 

#header form input{ 

 border:none; 

 height:20px; 

97 

 


 

 

Gambar 87 Penampilan akhir header 

20.7. Daftar Artikel 

Selanjutnya kita beri style pada #daftar-artikel. Yang akan kita tentukan adalah lebar/width 

dari div ini. 

#daftar-artikel{ 

 width:470px; 

 float:left; 

 

Gambar 88 Pengaturan Width dan rata kiri pada Daftar Artikel 

20.8. Artikel 

Jika anda perhatikan, setiap div artikel memiliki background putih dan antar artikel 

memiliki jarak. 

.artikel{ 

 background:#ffffff; 

 padding:10px; 

 margin-bottom:20px; 

 overflow:hidden; 

98 

 


 

Perhatikan juga, gambar dari setiap artikel bisa kita setting denga floating agar sama 

dengan desain yang diberikan (karena gambar memiliki nilai float, maka kita tambahkan 

overflow:hidden pada .artikel) 

.artikel img{ 

 float:left; 

 margin-right:10px; 

 width:200px; 

height:165px 

Tak ada yang perlu dirubah untuk judul artikel. Yang perlu kita beri style adalah tanggal 

dan view. Kita akan menambahkan warna background pada kedua bagian tersebut. 

.artikel b{ 

 color:#616060; 

 background:#DDDDDD; 

 padding:3px; 

 font-size:12px; 

 font-weight:bold; 

 margin-right:10px; 

Karena kedua elemen tersebut menggunakan tag b, maka kita tinggal menambahkan 

selector tersebut. Kita juga mengatur ulang ukuran font dan ketebalan dari font 

tersebut. 

Beri jarak antar sinopsis dengan tanggal dan link di bawahnya. 

.artikel p{ 

 margin:10px 0; 

Terakhir dari bagian artikel ini, adalah penembatan link “watch this” ke sebelah kiri. 

.artikel a{ 

 display:block; 

 text-align:right; 

 color:#636363; 

Kita menggunakan metode lain, selain menggunakan floating. Yaitu dengan text-align. 

Namun pertama-tama kita harus mengatur elemen tersebut menjadi block. 

 

99 

 


 

 

  

 Ukuran lebar dari elemen adalah lebar dari konten/text yang terdapat di 

dalamnya. Dengan menambahkan display:block maka elemen tersebut akan 

ditampilkan secara block/full width. 

 

Gambar 89 Pengaturan link Watch This 

20.9. Sidebar 

Kita lanjut ke bagian Sidebar, pertama-tama kita tentukan lebar dari sidebar ini dan 

mengatur posisinya menjadi rata-kanan. 

#sidebar{ 

 width:270px; 

 float:right; 

Isi dari sidebar sangat mudah untuk disesuaikan dengan desain, kita mulai dari judul 

setiap item dalam sidebar. 

#sidebar h2{ 

 font-size:18px; 

 margin:10px 0; 

100 

 


 

Lalu kita tentukan jarak perbaris dari text. 

#sidebar p{ 

 line-height:20px; 

 color : #636363; 

Yang perlu kita beri style selanjutnya adalah daftar 

kategori yang terlalu menjorok ke kiri. Kita dapat 

merubahnya dengan menambahkan margin-left pada 

tag ul. 

#sidebar ul{ 

 margin-left:10px; 

Sama halnya dengan menu utama, warna biru dan garis 

bawah berasal dari tag link. Jadi style yang diberikan 

tidak jauh berbeda. 

#sidebar ul li a{ 

 color:#636363; 

 text-decoration:none;  

20.10. Footer 

Terakhir kita akan menggarap bagian footer. Perhatikan bahwa lokasi footer berada 

pada sidebar. Ini disebabkan oleh floating yang kita tambahkan pada daftar-artikel dan 

sidebar. 

Untuk memperbaikinya kita bisa menggunakan clear:both; pada footer. 

#footer{ 

 clear:both; 

 margin:20px 0; 

 text-align:center; 

 background-color: #f0f0f0; 

 padding:5px; 

 color:#555555; 

Saya yakin anda sudah mengerti mengapa saya menambahkan property-property 

tersebut, jika masih bingung silahkan baca kembali bab-bab sebelumnya. 

Gambar 90 Pemberian style pada 

sidebar 

101 

 


 

 

 

 

 

 

  

Gambar 91Hasil Akhir Latihan 1 

102 

 


 

Bab 21 

Studi Kasus 3 – Slicing  

 

Pada bab ini kita kembali melakukan latihan Konversi desain web ke dalam HTML & CSS, 

namun dengan desain web yang berbeda, kita juga akan mempelajari bagaimana teknik 

slicing gambar-gambar yang diperlukan dalam desain web tersebut untuk bagian-bagian 

tertentu seperti background, logo, dan slide. 

Yang akan kita konversi kali ini adalah desain web bertema minimalis. Jika diperhatikan, 

desain kali ini lebih sederhana dibandingkan desain sebelumnya. 

 

Gambar 92 Desain Web untuk Latihan Slicing 

103 

 


 

Agar lebih mudah dalam proses markup, saya buatkan versi wireframe untuk desain 

web tersebut : 

 

Gambar 93 Wireframe dari Desain Web 

Dengan begitu kita bisa menentukan bagian-bagian yang akan kita buat div. Selanjutnya 

saya juga sudah menambahkan beberapa keterangan tentang nama-nama div yang 

akan digunakan: 

 

Gambar 94 Rencana pemberian nama elemen 

104 

 


 

Dengan begitu pasti anda sudah memiliki bayangan akan apa yang anda tulis bukan? Ya, 

mari kita mulai ke dalam proses markup HTML. 

21.1. Penulisan Markup HTML 

Sebelum memulai proses konversi, buat folder baru untuk latihan konversi kita kali ini 

dengan nama “Latihan Slicing” atau terserah anda. Buat lagi satu folder dengan nama 

“images” untuk menyimpan gambar-gambar pendukung hasil slicing nanti. 

wrapper 

Seperti kasus sebelumnya, seluruh konten website yang ada ditampung dalam sebuah 

div dengan id wrapper, jadi sebagai permulaan kita buat markup standar HTML beserta 

sebuah div dengan id wrapper: 

1. <!doctype HTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Miniml</title> 

5.  </head> 

6.  <body> 

7.   <div id=‚wrapper‛> 

8.    

9.   </div> 

10.  </body> 

11. </HTML> 

Kode-kode selanjutnya ditulis di dalam div wrapper ini. 

Header 

Jika anda perhatikan, bagian header memiliki dua elemen, logo dan menu. Untuk logo 

kita bisa gunakan heading level 1 (h1) atau dengan gambar, namun kali ini kita coba 

dengan menggunakan Heading level 1 saja. Dan untuk menu kita gunakan unordered 

list (ul). 

 

Gambar 95 Header 

105 

 


 

1. <div id=‚header‛> 

2.  <h1 id=‚logo‛>Miniml</h1> 

3.  <ul id=‚menu‛> 

4.   <li><a href=‚#‛>Home</a></li> 

5.   <li><a href=‚#‛>Portfolio</a></li> 

6.   <li><a href=‚#‛>Blog</a></li> 

7.   <li><a href=‚#‛>Contact</a></li> 

8.  </ul> 

9. </div> 

Slideshow 

Bagian selanjutnya adalah slideshow, bagian ini akan menampilkan gambar-gambar 

secara bergantian (slideshow). Elemen di dalamnya antara lain gambar-gambar slide 

dan sebuah heading untuk judul setiap slide disertai dengan link.  

 

Gambar 96 Slideshow 

1. <div id=‚slideshow‛> 

2.  <img src=‚images/slide.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

3.  <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS : Tutorial fundamental mempelajari HTML dan 

 CSS</a></h1> 

4. </div> 

Untuk sementara kita gunakan gambar statis terlebih dahulu, untuk membuat 

slideshow ini berfungsi sebagai mestinya kita akan bahas di bagian jQuery selanjutnya. 

Langkah 

 

Gambar 97 Layout Kolom untuk bagian #Langkah 

106 

 


 

Bagian ini berisi langkah-langkah (sesuai dengan desain) secara konsep, bagian ini 

memiliki layout tiga kolom. Untuk itu kita gunakan div dengan class kolom. Jadi kira-kira 

kodenya menjadi seperti berikut : 

1. <div id=‚langkah‛> 

2.  <h2>Bagaimana menjadi seorang Web Designer?</h2> 

 

3.  <div class=‚kolom‛> 

4.   <h3>Belajar HTML</h3> 

5.   <p>Pelajari terlebih dahulu apa itu HTML, bagaimana cara pembuatan file HTML, 

  Tag-tag HTML yang ada beserta fungsinya</p> 

6.  </div> 

 

7.  <div class=‚kolom‛> 

8.   <h3>Belajar CSS</h3> 

9.   <p>Pelajari apa itu CSS, hubungan antara CSS dengan HTML, bagaimana cara 

  penggunaan CSS untuk mengatur layout HTML</p> 

10.  </div> 

 

11.  <div class=‚kolom‛> 

12.   <h3>Buat Website</h3> 

13.   <p>Setelah mempelajari HTML & CSS saatnya untuk menerapkan keduanya dalam 

  kasus konversi design web menjadi file HTML & CSS</p> 

14.  </div> 

15. </div> 

Footer 

Bagian terakhir adalah footer, pada bagian ini terdapat dua element, yang pertama 

adalah text copyright (seperti biasa) dan menu footer yang akan kita buat dengan 

unordered list – ul (lagi). 

  

Gambar 98 Footer 

<div id =‚footer‛> 

 <p>&copy; copyright 2012 by ariona.net</p> 

 <ul id=‚footer-menu‛> 

  <li><a href=‚#‛>Tentang</a></li> 

  <li><a href=‚#‛>Blog</a></li> 

  <li><a href=‚#‛>twitter</a></li> 

  <li><a href=‚#‛>kontak</a></li> 

 </ul> 

</div> 

107 

 


 

Tidak sulit bukan untuk membuat markup HTML dari desain yang diberikan? Yang perlu 

anda lakukan adalah membayangkan layout dan pembagian masing-masing elemen 

yang akan digunakan lalu mengkodekannya menjadi HTML. 

Kode lengkap dari proses Markup yang telah kita lakukan adalah seperti berikut : 

1. <!doctypeHTML> 

2. <HTML> 

3.  <head> 

4.   <title>Miniml</title> 

5.  </head> 

6.  <body> 

7.   <div id=‚wrapper‛> 

8.    <div id=‚header‛> 

9.     <h1 id=‚logo‛>Miniml</h1> 

10.     <ul id=‚menu‛> 

11.      <li><a href=‚#‛>Home</a></li> 

12.      <li><a href=‚#‛>Portfolio</a></li> 

13.      <li><a href=‚#‛>Blog</a></li> 

14.      <li><a href=‚#‛>Contact</a></li> 

15.     </ul> 

16.    </div> 

17.    <div id=‚slideshow‛> 

18.     <img src=‚images/slide.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

19.     <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS : Tutorial fundamental 

    mempelajari HTML  dan CSS</a></h1> 

20.    </div> 

21.    <div id=‚langkah‛> 

22.     <h2>Bagaimana menjadi seorang Web Designer?</h2> 

23.     <div class=‚kolom‛> 

24.      <h3>Belajar HTML</h3> 

25.      <p>Pelajari terlebih dahulu apa itu  HTML,bagaimana 

     cara pembuatan file HTML, Tag-tag HTML yang ada beserta 

     fungsinya</p> 

26.     </div> 

27.     <div class=‚kolom‛> 

28.      <h3>Belajar CSS</h3> 

29.      <p>Pelajari apa itu CSS, hubungan antara CSS dengan 

     HTML,bagaimana cara penggunaan CSS untuk mengatur  

     layout HTML</p> 

30.     </div> 

31.     <div class=‚kolom‛> 

32.      <h3>Buat Website</h3> 

33.      <p>Setelah mempelajari HTML & CSS saatnya untuk  

     menerapkan keduanya dalam kasus konversi design web 

     menjadi file HTML & CSS</p> 

34.     </div> 

35.    </div> 

36.    <div id =‚footer‛> 

37.     <p>&copy; copyright 2012 by ariona.net</p> 

38.     <ul id=‚footer-menu‛> 

39.      <li><a href=‚#‛>Tentang</a></li> 

40.      <li><a href=‚#‛>Blog</a></li> 

41.      <li><a href=‚#‛>twitter</a></li> 

42.      <li><a href=‚#‛>kontak</a></li> 

43.     </ul> 

44.    </div> 

45.   </div> 

46.  </body> 

47. </HTML> 

108 

 


 

Simpan dengan nama “index.html” di dalam folder yang kita buat sebelumnya “Latihan 

Slicing”. 

21.2. Slicing 

Slicing adalah proses pemotongan gambar-gambar yang akan digunakan dalam website 

agar sesuai dengan desain yang diinginkan. Gambar-gambar tersebut meliputi 

background, logo, slide, icon dan gambar pendukung lainnya. 

Desain Website tersebut saya sertakan dalam File penyerta buku ini, untuk 

membukanya anda membutuhkan software Adobe Photoshop. Buka file miniml-

website-design.psd dan kita mulai proses slicing. 

Ada tiga cara untuk melakukan slicing dengan photoshop: 

1. Slice Tool : Cara ini lebih efektif untuk melakukan proses slicing secara 

batch/sekaligus. Kita tinggal menyeleksi bagian-bagian yang akan di slice dengan 

tool ini kemudian pilih menu save for web & device. 

 

Gambar 99 Contoh Penggunaan Slice Tool 

2. Cropping Tool : Buat seleksi ada bagian yang ingin diambil, crop, save menjadi 

gambar, lalu kembalikan ke kondisi awal dengan CTRL+ALT+Z. Cukup ribet 

namun terkadang menguntungkan. 

109 

 


 

 

Gambar 100 Slicing dengan teknik Cropping 

3. Manual Slicing : Cara ini adalah cara manual namun lebih efektif. Mengingat 

hanya bagian-bagian tertentu yang akan kita ambil, jadi kita cukup memilih layer 

yang dibutuhkan, copy, buat file baru, paste dan save. Dan Cara ini yang akan kita 

gunakan untuk melakukan slicing pada desain website yang sedang kita kerjakan. 

 

Pertama-tama kita akan mengambil background, tepatnya di bagian atas gambar. Pada 

window layer pilih layer dengan nama background-grunge, lalu tekan CTRL dan Klik 

pada Layer Thumbnail. Langkah ini akan menyeleksi bagian yang terdapat dalam layer 

tersebut. 

 

Gambar 101 Ctrl+Click untuk menyeleksi konten dari layer 

 

110 

 


 

Selanjutnya tekan Kombinasi tombol CTRL+C untuk meng-copy isi dari layer tersebut. 

Buat dokumen/canvas baru dengan menekan CTRL+N (File > New). Ukuran dari canvas 

baru akan sesuai dengan isi dari seleksi yang kita copy. 

 

Gambar 102 Membuat file baru untuk hasil slice 

Tekan OK, lalu tekan tombol CTRL+V untuk mem-paste apa yang kita copy sebelumnya. 

Hilangkan tanda “mata” pada layer background untuk menyembunyikan layer ini karena 

kita akan membuatnya transparan. 

 

 

Gambar 103 Hilangkan icon mata untuk menyembunyikan layer 

 

Selanjutnya kita tinggal menekan tombol CTRL+ALT+SHIFT+S untuk menyimpan sebagai 

gambar web/device atau pilih menu “File > Save for Web & Devices”. Pilih format PNG 

agar gambar yang dihasilkan dapat memiliki area transparan. Tekan Save untuk 

menyimpan gambar, simpan di folder Images yang ada di dalam folder latihan yang kita 

buat dengan nama “background.png” (tanpa tanda kutip). 

111 

 


 

 

Gambar 104 PNG-24 mendukung transparansi pada gambar 

  

 Jika gambar yang dibutuhkan memiliki area transparan, selalu pilih preset     

PNG-24 

Selanjutnya kita membutuhkan gambar untuk Slideshow. Pada Window Layer, Buka 

folder Slideshow lalu klik layer Slide. Lakukan proses slicing seperti langkah sebelumnya, 

CTRL+Klik, Copy, Buat Dokumen Baru, Paste. Kali ini pilih preset JPEG High, dan simpan 

di folder yang sama seperti sebelumnya dengan nama “slide.jpg”. 

 

Gambar 105 Preset JPG High untuk kualitas gambar tinggi 

Gambar terakhir yang kita butuhkan adalah tanda panah pada bagian “Langkah”. Cari 

Layer “Separator” di dalam folder langkah lalu lakukan langkah slicing seperti 

sebelumnya. Simpan dengan nama “langkah.jpg”. Untuk bagian ini cukup satu saja 

yang di slice, OK. 

Kini dalam folder images, kita mempunyai 3 gambar pendukung, background.png, 

slide.jpg dan langkah.jpg. 

112 

 


 

 

Gambar 106 File-file hasil slicing 

21.3. Pemberian Style 

Lanjut ke bagian paling menyenangkan (menurut saya), pemberian Style atau CSS. Buat 

file baru dengan nama style.CSS, simpan di folder yang sama dengan file HTML yang kita 

buat sebelumnya. 

CSS Reset 

Seperti biasa, kita buat dulu CSS Reset untuk mereset margin dan padding bawaan dari 

tiap browser. 

*{ 

 margin:0; 

 padding:0; 

 font-family:‛segoe ui‛,arial,sans-serif; 

Body 

Untuk body kita akan tambahkan warna background dan gambar backround yang telah 

kita slice. 

body{ 

 background-color:#f8fbf4; 

 background-image: url(‚images/background.png‛); 

 background-repeat: no-repeat; 

 background-position: center top; 

 font-size: 14px; 

Ingat, kode diatas bisa anda singkat dengan menggunakan CSS-shorthand untuk 

background seperti berikut : 

background:url(‚images/background.png‛) center top no-repeat #f8fbf4; 

113 

 


 

Saya uraikan agar anda mengerti masing-masing bagiannya. 

Heading 

Untuk heading, kita akan menggunakan jenis font yang berbeda dengan font 

keseluruhan. Font yang digunakan adalah museo slab. Anda dapat menginstallnya dari 

folder resources yang disertakan dalam buku ini. 

h1,h2,h3,h4,h5,h6{ 

 font-family:"Museo Slab 500", impact,arial,sans-serif; 

 font-weight: normal; 

Wrapper 

Dari desain, ukuran wrapper adalah 720px. Anda bisa menggunakan Ruler Tool untuk 

mengukur lebar wrapper dengan patokan gambar slide. 

#wrapper{ 

 width:720px; 

 margin:0 auto; 

Masih ingat fungsi margin:0 auto; ? Ya, property ini berfungsi untuk membuat #wrapper 

menjadi rata tengah meski di zoom-in atau di zoom-out. 

Header 

Di dalam header kita akan ada 2 elemen yang memiliki floating. Jadi gunakan solusi 

floating pada div header. 

#header{  

 overflow: hidden; 

 margin-bottom: 20px; 

 padding:30px 0  

Untuk Logo, karena kita menggunakan h1 maka yang kita perlukan adalah merubah font 

sesuai dengan yang ada dalam desain. Font yang digunakan adalah Museo Slab 

500(font disertakan di dalam File penyerta buku ini). 

 

114 

 


 

#logo{  

 font-family:‛Museo Slab 500‛, impact, sans-serif; 

 float:left; 

 font-size:40px; 

Kemudian untuk menu, kita buat rata kanan, lalu membuat list-item menjadi satu baris 

serta memberikan sentuhan border sebagai separator : 

#menu{  

 float:right;  

 list-style:none; 

 margin-top:10px; 

#menu li{ display: inline } 

#menu li a{  

 padding:5px 10px; 

 border-right: 1px dashed #aeb59c; 

 text-decoration:none; 

 color:black; 

#menu li:last-child a{ border-right:none } 

Slideshow 

Untuk slideshow kita akan menerapkan positioning pada elemen #slideshow dan h1. 

#slideshow{ 

 position:relative; 

Kita set position menjadi relative karena h1 akan kita buat menjadi absolute. Sehingga 

pergerakan posisi h1 tergantung/relative pada #slideshow. 

#slideshow h1{ 

 position:absolute; 

 bottom:20px; 

 left:20px; 

 font-weight:normal; 

Karena di dalam heading kita menambahkan link/anchor kita juga harus memberikan 

style pada link tersebut agar tidak ditampilkan dengan style bawaan. 

#slideshow h1 a{ 

 color:black; 

 text-decoration:none; 

font-family:"Museo Slab 500",impact,sans-serif; 

 font-weight: normal; 

115 

 


 

Layout Kolom untuk #langkah 

Seperti yang telah saya singgung, pada bagian #langkah kita akan menerapkan layout 

kolom. Caranya sangatlah mudah. Kita hanya akan menambahkan floating pada .kolom. 

#langkah{ 

 overflow:hidden; 

 background:white; 

 margin:20px 0; 

#langkah h2{ padding:10px } 

#langkah .kolom{ 

 width:220px; 

 margin:10px; 

 padding:0 30px 0 0; 

 float:left; 

 background:url(‚images/langkah.jpg‛) right top no- repeat; 

#langkah .kolom:last-child{background:none;} 

Pertama-tama kita tambahkan overflow:hidden pada #langkah, karena di dalamnya 

akan ada elemen yang memiliki property float (baca lagi Masalah Floating). 

Selanjutnya kita tentukan width/lebar dari .kolom, tentukan padding-right untuk 

background (tanda siku). 

Terakhir kita hilangkan background pada kolom paling akhir dengan menggunakan 

pseudo-class (.kolom:last-child) 

Footer 

Untuk bagian #footer kita hanya memerlukan border-top dan membuat menu 

ditampilkan satu baris serta merata kirikan elemen tersebut. 

#footer{ 

 border-top:1px dashed #aeb59c; 

 padding:10px; 

#footer p{ float:left } 

#footer-menu{ 

 float:left; 

 margin-left:30px; 

 list-style:none; 

 

#footer-menu li{ 

 display:inline; 

 margin-right:20px; 

#footer-menu li a{ 

 color:#777; 

116 

 


 

 text-decoration:none; 

Akhirnya proses Konversi telah selesai, Jika anda membukanya di browser anda akan 

mendapatkan tampilan yang sama dengan desain. Namun masih ada yang kurang, Kita 

belum membuat Slideshow berfungsi sebagaimana mestinya. 

Mengingat HTML & CSS tidak memiliki fungsionalitas untuk membuat sebuah 

slideshow8, maka bersama dengan ini saya akan memperkenalkan Javascript pada Anda. 

  

                                                   

8 Pada kenyataannya kita bisa membuat slideshow dengan menggunakan teknologi CSS3, namun 

mengingat teknik tersebut adalah teknik lanjut. 

117 

 


 

Bab 22 

Javascript 

22.1. Pengenalan Javascript 

Javascript adalah bahasa pemrograman web yang berjalan disisi Client/Browser. 

Javascript biasa digunakan untuk memanipulasi element-element HTML dan 

menambahkan Style secara otomatis atau lebih sederhananya membuat dokumen 

HTML menjadi lebih Interaktif. 

Untuk menambahkan Script javascript pada dokumen HTML, anda dapat menggunakan 

tag script dan diletakkan di dalam head atau di area manapun di dalam tag body. 

… 

<head> 

 <title>Javascript</title> 

 <script type=‚text/javascript‛> 

  … Script javascript diketik disini… 

</script> 

</head> 

… 

Saya akan memberikan contoh sederhana dari javascript ini, tambahkan script berikut 

pada latihan sebelumnya atau anda dapat membuat file HTML baru dengan nama file 

latihan14.html. 

 

… 

<head> 

 <title>Javascript</title> 

 <script type=‚text/javascript‛> 

  alert(‚Hello I am Javascript‛); 

 </script> 

</head> 

… 

Script tersebut akan menampilkan MessageBox dengan teks “Hello I am Javascript” 

ketika file HTML dibuka. 

118 

 


 

 

Gambar 107 Kotak pesan dengan javascript 

Berikut contoh lain dari penggunaan Javascript yang bias anda lihat dalam file 

latihan15.html: 

1. <script type=‚text/javascript‛> 

2.  var nama; 

3.  nama=prompt('Boleh tahu siapa nama anda?'); 

4.  if(nama){ 

5.   alert('Apa kabar '+nama+'! Saya Javascript, senang berkenalan dengan Anda'); 

6.  }else{ 

7.   alert('Hhmm sepertinya anda tidak mau berkenalan dengan saya.'); 

8.  } 

9. </script> 

Penjelasan Script : 

Pertama, kita buat sebuah variabel nama. Kemudian kita meminta Javascript untuk 

menanyakan nama pengunjung lalu menyimpannya di dalam variabel nama. 

Selanjutnya, Kita memilih, apakah variabel nama terisi (pengunjung mengetikkan nama), 

maka akan ditampilkan Message Box dengan teks “Apa kabar (Nama yang dimasukkan)!, 

Senang berkenalan dengan Anda”. 

Jika pengunjung tidak memasukkan nama (langsung mengklik ok atau cancel) maka 

akan ditampilkan message box “Hhmm sepertinya anda tidak mau berkenalan dengan 

saya.”. 

119 

 


 

 

Gambar 108 Contoh penggunaan kondisi 

Script tersebut adalah contoh sederhana dari penggunaan Javascript, Anda dapat 

mempelajarinya secara lanjut di http://www.w3schools.com/js/.  

22.2. jQuery 

jQuery, adalah library atau sekumpulan kode javascript siap pakai untuk memanipulasi 

elemen HTML dengan mudah dan cepat. Anda dapat mendownload jQuery di situs 

resminya http://www.jquery.com. 

Untuk menggunakan jQuery, Anda diharuskan menyertakan jQuery dengan 

menggunakan tag Script. 

<script type=‚text/javascript‛ src=‚jquery.js‛></script> 

Berikut ini adalah contoh sederhana penggunaan jQuery untuk memanipulasi HTML, 

tambahkan script berikut pada file latihan anda. 

<script type=‚text/javascript‛ src=‚jquery.js‛></script> 

<script> 

 $(document).ready(function(){ 

  $(‚body‛).CSS(‘background-color’,’red’); 

 }); 

</script> 

Penjelasan Script : 

$(document).ready(function(){ 

 … 

}); 

Block kode ini memastikan script dijalankan setelah file HTML selesai dimuat. 

$(body).CSS(‘background-color’,’red’); 

120 

 


 

Script tersebut akan merubah warna body dengan menambahkan atribut style yang 

memiliki nilai “background-color:red”. 

22.3. jQuery Plugin 

jQuery Plugin adalah plugin/suplemen untuk menambah fungsionalitas dari jQuery. 

Plugin ini biasanya dibuat untuk memudahkan pengguna dalam membuat suatu 

aplikasi. Salah satunya adalah membuat Slider, Slideshow dan lain sebagainya. 

Anda tinggal memanggil library plugin jquery tersebut seperti anda memanggil file 

javascript, selanjutnya tinggal memanggil fungsi yang disediakan oleh library tersebut. 

Sebagai contoh, ada sebuah plugin jQuery Slider dan kita akan menerapkannya pada 

elemen HTML yang memiliki id slider, Plugin tersebut menyediakan fungsi “slider()” 

untuk membuat markup HTML kita menjadi sebuah slider. jadi anda tinggal 

mengetikkan script berikut : 

$(‚#slider‛).slider(); 

Anda dapat mencari plugin-plugin jQuery yang anda butuhkan di internet atau anda 

dapat mencari sebagian plugin jquery di http://www.jquery4u.com/plugins/.  

121 

 


 

 

Gambar 109 jQuery4u telah merangkum sebagian plugin jQuery dari A-Z  

122 

 


 

Bab 23 

Studi Kasus 4 – Penambahan jQuery 

Slider 

 

Terkait dengan Latihan Slicing sebelumnya kita akan menambahkan fungsionalitas pada 

Slider agar berjalan sebagaimana mestinya. Dalam kasus ini kita akan menggunakan 

Plugin Basic jQuery Slider yang bisa anda download di http://basic-slider.com/. 

  

 Sebelum menggunakan plugin jQuery, sebagiknya anda Baca 

Documentation/Panduannya terlebih dahulu 

 

Cara penggunaan basic-slider 

Dari Dokumentasi basic-slider yang bisa anda baca di http://basic-

slider.com/documentation/. Berikut ini adalah cara penggunaan dari plugin tersebut : 

1. Download pluginnya lalu sertakan dalam file HTML anda. 

<!-- Sertakan file jQuery --> 

<scriptsrc=‚js/libs/jquery-1.6.2.min.js‛></script> 

  

<!-- Sertakan plugin basic-slider SETELAH menyertakan jquery --> 

<scriptsrc=‚js/basic-jquery-slider.js‛></script> 

  

<!-- Include the basic styles --> 

<linktype=‚text/CSS‛rel=‚Stylesheet‛href=‚CSS/basic-jquery-slider.CSS‛/> 

2. Markup HTML untuk slider mengikuti struktur yang ditentukan oleh basic-slider 

seperti berikut : 

<divid=‚id-slideshow-anda‛> 

 <ulclass=‚bjqs‛> 

  <li><!-- Isi Slide Anda --></li> 

  <li><!-- Dapat diisi oleh apapun --></li> 

 </ul> 

</div> 

123 

 


 

3. Jika sudah melakukan poin 1 dan 2 di atas, baru kita panggil fungsinya seperti 

berikut : 

$(document).ready(function(){ 

 $(‚#id-slideshow-anda‛).bjqs({ 

  'width': 940, 

  'height': 340, 

  'showMarkers': true, 

  'showControls': true, 

  'centerMarkers': false 

 }); 

}); 

Di dalam fungsi .bjqs terdapat beberapa parameter untuk pengaturan slider, Anda 

dapat membaca penjelasan tiap parameternya di link yang saya sebutkan di atas. 

 

Penerapan pada Studi Kasus ke-3 

Pada Studi kasus ke-4 ini, kita akan membuat slider yang terdapat pada studi kasus ke-3 

berfungsi sebagaimana mestinya yakni sebagai slider. 

Perubahan Markup HTML 

Sebelum kita mulai membuat slider berfungsi dengan baik, rubah markup HTML 

berikut: 

1. <div id=‚slideshow‛> 

2.  <img src=‚images/slide.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

3.  <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS : Tutorial  fundamental mempelajari HTML dan 

CSS</a></h1> 

4. </div> 

Menjadi seperti di bawah ini : 

1. <div id=‚slideshow‛> 

2.  <ul class=‚bjqs‛> 

3.   <li> 

4.    <img src=‚images/slide.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

5.    <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS, :    

 Tutorial fundamental mempelajariHTML dan    

 CSS</a></h1> 

6.   </li> 

7.   <li> 

8.    <img src=‚images/slide2.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

9.    <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS : Tutorial fundamental 

   mempelajariHTML dan CSS</a></h1> 

124 

 


 

10.   </li> 

11.   <li> 

12.    <img src=‚images/slide3.jpg‛ alt=‚slide‛ /> 

13.    <h1><a href=‚‚>Belajar HTML &amp; CSS : Tutorial fundamental 

   mempelajariHTML dan CSS</a></h1> 

14.   </li> 

15.  </ul> 

16. </div> 

Pada dasarkan kita akan menampilkan 3 buah slide/gambar. Kita juga akan merubah 

dan menambah style untuk bagian slideshow ini. Gambar-gambar tambahan bisa anda 

buat sendiri atau copy gambar yang terdapat di dalam folder “miniml – with 

slider/images”. 

Class bjqs yang terdapat pada unordered list adalah ketentuan yang diberikan oleh 

library jquery slider yang akan kita gunakan (sudah dijelaskan sebelumnya). 

Pemanggilan Library 

Selanjutnya kita panggil beberapa file javascript yakni file jQuery, plugin jQuery basic-

slider, dan file CSS bawaan dari jquery-basic slider. 

Ubah bagian header dan tambahkan kode yang ditebalkan berikut : 

<!DOCTYPE HTML> 

<HTML> 

 <head> 

  <title>Miniml</title> 

  <link rel=‚stylesheet‛ href=‚style.css‛> 

  <link rel=‚stylesheet‛ href=‚basic-jquery-slider.css‛> 

  <script type=‚text/javascript‛ src=‚jquery.js‛></script> 

  <script type=‚text/javascript‛ src=‚basic-jquery-slider.js‛></script> 

Tambahkan juga style  berikut ke dalam file style.css yang kita buat sebelumnya : 

.bjqs-next a, .bjqs-prev a { 

 color: orange; 

 text-decoration: none; 

 background: white; 

 padding: 5px 10px; 

125 

 


 

Aktivasi Plugin 

Langkah terakhir adalah pemanggilan fungsi basic slider yang akan merubah markup 

HTML kita menjadi Slider “beneran”. Tambahkan kode berikut setelah kode pemanggilan 

library basic-jquery-slider.js di atas. 

1. ... 

2. <script type=‚text/javascript‛ src=‚basic-jquery-slider.js‛></script> 

3. <script type=‚text/javascript‛> 

4.  $(document).ready(function(){ 

5.   $('#slideshow').bjqs({ 

6.    'width' : 720, 

7.    'height' : 238, 

8.    'showMarkers' : false, 

9.    'showControls' : true 

10.   }); 

11. }); 

12. </script> 

Parameter width dan height mengacu pada lebar dan tinggi gambar slide. Berbeda 

dengan contoh pemanggilan basic-slider yang telah saya jelaskan sebelumnya, saya 

hanya menampilkan parameter “showControls” untuk navigasi tiap slider dan 

menyembunyikan Markers dengan memberi nilai false. 

Kini, jika anda tampilkan dalam web browser, Bagian slider memiliki link “prev” dan 

“next”, klik link tersebut untuk memajumundurkan slide. 

 

Gambar 110 Link Prev dan Next untuk navigasi slider 

 

 

  

126 

 


 

Bab 24 

EXTRAS 

24.1. Developer Tools dan Firebug 

Kedua add-on ini telah saya ceritakan secara singkat di awal buku ini. Fungsi keduanya 

hampir sama yakni menyediakan berbagai informasi untuk Developer web termasuk 

informasi tentang dokumen HTML dan CSS yang menjadi konsentrasi dalam buku ini. 

Tool ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur HTML dan CSS dari web lain, 

misalnya ketika kita ingin mengetahui bagai mana struktur dari suatu bagian dalam web, 

anda tinggal klik kanan bagian tersebut, dan pilih menu Inspect Element. 

Secara otomatis block HTML bagian tersebut akan ditampilkan lengkap dengan 

style/CSS yang diterapkan. 

 

Gambar 111 Kode HTML beserta Style yang diterapkan 

 

Dengan begitu anda dapat mempelajari style yang digunakan. Anda-pun dapat 

menambah, menghapus, dan mengeditnya dengan mengklik dua kali pada kode yang 

bersangkutan dan anda dapat melihat langsung perubahan yang terjadi dalam browser. 

Perubahan yang anda lakukan tidak bersifat permanen, ketika browser anda refresh 

semuanya akan kembali seperti semula. 

127 

 


 

24.2. Zen Coding 

Zen Coding adalah plugin tambahan yang tersedia untuk beberapa text editor, seperti 

Notepad++, Sublime text dan masih banyak lagi. Untuk daftar text editor yang didukung 

oleh zen coding bisa dilihat disitus officialnya 

http://code.google.com/p/zen-coding/. 

Untuk instalasi zen coding di Notepad++, anda cukup masuk ke menu Tools, Plugin 

Manager. Selanjutnya scroll sampai anda melihat Zen Coding. Beri tanda dan klik tombol 

install untuk mulai menginstall zen coding. 

Penggunaan zen coding sangatlah mudah. Plugin ini dibuat untuk mempercepat 

penulisan kode HTML dan CSS, sebagai contoh perhatikan kode HTML berikut : 

<div id=‚wrapper‛> 

 <div id=‚content‛></div> 

 <div id=‚sidebar‛></div> 

 <div id=‚footer‛></div> 

</div> 

Untuk ukuran anda yang sudah terbiasa mengetik dengan sepuluh jari mungkin hanya 

membutuhkan 5 menit untuk menulis kode di atas. Lalu bagaimana jika anda tidak 

menguasai teknik tersebut? Mungkin akan memakan waktu 10 menit atau bahkan lebih. 

Dengan zen coding, kode tersebut bisa disingkat menjadi satu baris seperti berikut : 

#wrapper>#content+#sidebar+#footer 

Selanjutnya anda tinggal menekan kombinasi tombol yang telah ditentukan untuk 

melebarkan (expand) kode tersebut, dan 5 baris kode diataspun akan anda dapatkan. 

Sangat cepat bukan? 

Lalu apa arti dari satu baris kode zen coding sebelunya? 

#wrapper, #content , #sidebar dan #footer 

#wrapper, #content , #sidebar dan #footer berarti kita membuat sebuah div dengan 

nama id wrapper, content, sidebar dan footer. Penambahan tanda pagar mengacu pada 

128 

 


 

penulisan selector CSS untuk id (baca kembali bab pengenalan CSS). Dengan begitu 

untuk penulisan sebuah div dengan nama class artikel anda tinggal menuliskan titik 

sebelum nama class (.artikel). 

Ketika anda tidak menambahkan nama tag yang akan dibuat, maka tag yang akan 

dibuat adalah tag div. Jika Anda ingin membuat tag tertentu anda tinggal mengetikkan 

nama tag tersebut. Misal : 

ul#menu 

Akan menghasilkan 

<ul id=‚menu‛></ul> 

Child 

Selanjutnya tanda “lebih besar dari” (>) digunakan untuk membuat child dari tag 

sebelumnya. Pada contoh kasus di atas adalah : #wrapper> 

Ini menandakan kode-kode setelah tanda “>“(yakni#content,#sidebar dan #footer) akan 

berada di dalam #wrapper (Child dari #wrapper). 

Perulangan kode 

Untuk menuliskan beberapa baris kode yang sama, anda dapat menggunakan operator 

*n dimana n adalah jumlah yang diinginkan. Contoh kasusnya adalah pembuatan list 

item menu. 

<ul id=‚menu‛> 

 <li><a href=‚‚></a><li> 

 <li><a href=‚‚></a><li> 

 <li><a href=‚‚></a><li> 

 <li><a href=‚‚></a><li> 

 <li><a href=‚‚></a><li> 

</ul> 

Penulisan kode zen coding dari beberapa baris kode diatas adalah seperti berikut : 

ul#menu>li*5>a 

129 

 


 

 Zen Coding sangat dianjurkan untuk anda yang sudah memahami HTML dan 

CSS,  jika anda masih belum mengerti sepenuhnya akan HTML dan CSS saya 

sarankan untuk mengetik kode secara manual agar anda mengingat apa yang 

sedang anda pelajari. 

Sebenarnya masih banyak lagi tata cara penulisan kode HTML dengan bantuan Zen 

Coding ini, begitu pula penulisan property-property CSS, anda dapat membaca daftar 

singkatan zen-coding yang bisa di download dari situs resminya. 

24.3. Menambahkan Dummy Text 

Ketika anda membutuhkan sejumlah teks/kalimat/paragraf untuk kepentingan visual, 

Anda akan membutuhkan dummy text. Dummy text adalah sekumpulan 

kalimat/paragraf tanpa makna seperti : 

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt 

ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation 

ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. 

Paragraf tersebut tidak memiliki makna namun berguna ketika kita membutuhkan 

konten cepat. 

Untuk mendapatkan teks tersebut, jika anda menggunakan text editor sublime text, 

anda tinggal mengetikkan lorem lalu tekan tombol Tab. 

Anda juga dapat membuatnya dengan menggunakan Aplikasi pengolah kata Microsoft 

Word, caranya dengan mengetikkan : 

=lorem(jumlahParagraf, jumlahKalimat) 

Lalu tekan Enter untuk mendapatkan text dummy sesuai dengan jumlah kalimat dan 

paragraf yang ditentukan. 

Jika anda menggunakan text editor Sublime text, anda tinggal mengetikkan kata lorem 

dan tekan tab untuk mendapatkan dummy text ini. 

130 

 


 

24.4. Buat situs anda “online” 

Untuk membuat halaman web yang anda buat “online” sehingga dapat diakses oleh 

semua orang melalui internet, anda harus menyimpan seluruh file yang anda buat di 

tempat penyimpanan online yang biasa disebut dengan hosting dan mengarahkannya 

dengan domain. 

Mengenal Hosting dan Domain 

Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat bahwa Hosting adalah tempat penyimpanan 

online untuk file-file website anda sehingga semua orang dapat mengaksesnya di 

internet. sedangkan untuk mengarahkan orang-orang agar membuka halaman web 

anda, diperlukan sebuah alamat yang biasa disebut dengan domain misalnya 

www.facebook.com. 

Untuk menyederhanakan istilah-istilah tesebut, bayangkanlah Hosting itu sebuah 

Rumah, dan domain sebagai Alamat dari rumah tersebut. 

Lalu dimana saya bisa mendapatkan domain dan hosting ini? Jawabannya, Anda dapat 

menyewa keduanya. Sudah banyak jasa-jasa Hosting indonesia yang menawarkan jasa 

sewa Hosting dan domain dengan harga yang murah, anda dapat menyewanya 

perbulan atau bahkan pertahun dengan berbagai paket sesuai kebutuhan. 

Tips memilih Hosting 

Murah saja tidaklah cukup, jangan terpengaruh oleh harganya yang miring, tapi lakukan 

survey terlebih dahulu akan kinerja dari hosting yang akan kita sewa. Karena biasanya 

kendala dari sewa hosting sangat banyak, mulai dari server yang selalu down sehingga 

halaman web anda tidak bisa dibuka oleh orang lain. 

Sesuaikan pemilihan paket data sesuai dengan ukuran situs anda, semakin kecil ukuran 

hosting yang akan disewa semakin murah pula harga yang harus anda bayar. 

131 

 


 

Tips memilih Domain 

Gunakanlah nama domain yang pendek atau yang lebih mudah diingat oleh semua 

orang, misalnya toko-bagus.com, ilmu-komputer.com atau nama lain yang akan mudah 

diingat. 

Harga domain tergantung dari ekstensi yang anda pilih misalnya .com , .net , .org , .co.id 

dan lain sebagainya.  

Pada Contoh yang akan saya berikan, kita akan menyewa hosting dari salah satu jasa 

hosting lokal. Sebagai contoh saya akan memilih paket domain dan hosting dengan size 

150mb, cukup untuk menampung seluruh situs saya. Setelah proses pembayaran 

selesai, kita tinggal menggunakan hosting tersebut tanpa harus bingung mengatur 

hosting dan domain karena semuanya sudah dilakukan oleh penyedia jasa. 

 

Gambar 112 Tabel harga hosting+domain di salah satu jasa hosting lokal 

Pertama-tama, kita masuk ke pusat pengaturan Hosting yang biasa disebut dengan 

cpanel. Biasanya dapat diakses melalui alamat :www.domain-anda.com/cpanel. Andapun 

akan dibawa ke halaman berikut. 

132 

 


 

 

Gambar 113 Halaman login cPanel 

Masukkan username dan password yang telah diberikan oleh jasa hosting yang anda 

gunakan untuk memasuki cpanel. Setelah anda login, berikut ini adalah tampilan 

halaman web yang akan anda dapatkan. 

 

Gambar 114 Halaman cPanel 

Kita mulai dengan mengupload seluruh file-file HTML dan file-file yang bersangkutan 

(CSS, gambar dan lain sebagainya), carilah Icon File Manager, ketika anda klik, berikut 

tampilan yang akan anda dapatkan, hampir sama dengan explorer atau aplikasi pencari 

berkas yang terdapat dalam komputer anda. 

133 

 


 

 

Gambar 115 File Manager untuk mengatur file di hosting 

Lalu dimana kita harus meletakkan file yang kita punya agar dapat diakses oleh orang 

lain di internet? Anda harus mengupload file-file web anda ke folder www atau 

public_HTML. Klik tombol upload, dan uploadlah file anda satu persatu. 

 

Gambar 116 Halaman untuk mengupload file 

Jika semua file-sudah anda upload, andapun dapat mengaksesnya melalui alamat 

domain anda www.domain-anda.com. 

Jika anda membuat folder lagi dalam folder www, anda dapat mengaksesnya lewat 

alamat : www.domain-anda.com/nama-folder. 

134 

 


 

24.5. Menggunakan FTP Client 

Jika sebelumnya kita mengupload file satu persatu, sekarang kita akan belajar 

menggunakan FTP9 client untuk mengupload  file-file web ke hosting kita. FTP Client 

adalah aplikasi kecil, untuk mengupload file-file dengan mudah ke hosting tanpa harus 

membuka Cpanel. Salah satu aplikasi yang paling sering digunakan adalah filezilla yang 

bisa anda download dari filezilla.com. 

 

Gambar 117 FileZilla, Aplikasi FTP client free dan ringan 

Masukkan, Host (domain-anda.com), username dan password cpanel anda, pada kolom 

login. Setelah login, maka dibagian kanan akan  ditampilkan seluruh file dan folder 

dalam hosting anda. Dan di bagian kiri adalah file-dan folder di komputer anda. 

                                                   

9 FTP merupakan kependekan dari File Transfer Protocol, FTP digunakan untuk berinteraksi 

dengan file-file yang terdapat dalam server hosting dengan mudah 

135 

 


 

Cara mengupload file yang diinginkan sangatlah mudah, anda tinggal menyeleksi file-file 

yang dinginkan dan klik upload atau drag ke bagian kanan dan secara otomatis file-file 

tersebut akan diupload oleh FileZilla. 

Selain mengupload, andapun dapat mendownload file yang terdapat dalam hosting 

anda dengan cara yang sama, yaitu memindahkannya dari kolom sebelah kanan ke kiri. 

 

  

 


 

EPILOG 

That’s it, Sekarang anda telah mempelajari dasar-dasar dari HTML, CSS dan sedikit 

pengetahuan tentang Javascript. Buku ini hanyalah sebagian kecil dari pembahasan 

seputar Web Design, HTML, CSS dan Javascript. 

Setelah selesai memahami buku ini bukan berarti perjalanan anda dalam mempelajari 

HTML dan CSS telah usai, masih banyak yang harus anda pelajari seperti Tag-tag baru 

HTML5, Efek-efek yang bisa diterapkan dengan CSS3, Penggunaan Javascript untuk 

interaktifitas website, Teknik Mendesain Website dengan Photoshop dan lain 

sebagainya. 

Materi-materi yang saya sebutkan di atas bisa didapatkan dengan mudah di internet 

ataupun dalam buku-buku tentang Web Design/Web Development yang terdapat di 

toko-toko buku.