ang mungkin tidak ada di wilayah
mereka. Contoh platform untuk pembelajaran online yaitu
duolingo, edX, udemy dan coursera.
2. Teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR)
Teknologi ini memiliki potensi besar dalam merevolusi
pendidikan dengan cara yang kreatif, inovatif dan interaktif.
Augmented reality (AR) yaitu teknologi yang
menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata secara
real-timemelalui perangkattertentu misalnya smartphone,
tablet, atau kacamata khusus AR. Sebagai contoh, aplikasi
anatomi 4D memfasilitasi siswa dalam mempelajari anatomi
manusia melalui model 3D yang interaktif.SelainAR, virtual
reality (VR) juga dapat meningkatkan proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif dan efektif. VR yaitu sebuah
teknologi yang menciptakan lingkungan simulasi yang
digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan dunia
virtual (seolah-olah pengguna benar-benar ada di dalamnya).
Misalnya google earth VR digunakan siswa untuk
menjelajahi berbagai lokasi di seluruh dunia dalam bentuk
3D. Siswa juga menjelajahi tata surya, bintang, galaksi, dan
kejadian astronomi lainnya dalam bentuk 3D (seolah-olah
mereka berada di planetarium) melalui aplikasi planetarium
VR.
3. Mobile Learning
Mobile learning yaitu sebuah metode pembelajaran
dengan menggunakan perangkat mobile untuk mengakses
materi pelajaran dan kegiatan belajar mengajar. Kelebihan
menggunakan mobile learning yaitu siswa menjadi lebih
65
fleksibel dan mudah untuk mengakses materi-materi
pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung di luar kelas (rumah, kantor, perjalanan). Siswa
dapat belajar sesuai dengan jadwal yang mereka punyai
masing-masing. Dalam mobile learning juga menyediakan
komponen-komponen pembelajaran interaktif, seperti forum
diskusi, kuis, video interaktif dan game edukasi, dimana
dengan adanya komponen-komponen tersebut dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Contoh aplikasi mobile learning yaitu edmodo, quizlet,
google classroom dan kahoot.Penerapan mobile learning
dalam dunia pendidikan akan berjalan efektif dan efisien
apabila :
a. Mobile learning diintegrasikan dengan kurikulum yang
sedang berjalan supaya konten dan metode
pembelajarannya sesuai dengan standart akademik.
b. Ada pelatihan serta dukungan teknis para guru untuk
menggunakan teknologi mobile learning dalam
pengajaran dan pembelajaran.
c. Konten pembelajaran harus selalu dikembangkan dan
diperbarui sesuai kebutuhan dan perkembangan era
digital.
Dengan mobile learning, guru lebih mudah memantau
kemajuan belajar, mengevaluasi proses pembelajaran serta
memberikan feed back yang relevan kepada siswa. Mobile
learning dapat dijadikan sebagai alat yang efektif dalam
mendukung pembelajaran seumur hidup dan mampu
mengatasi hambatan dalam pendidikan konvensional.
4. Pembelajaran berbasis game (gamification)
Gamification yaitu penggunaan elemen desain game
yang diimplementasikan ke dalam konteks non-game untuk
meningkatkan pengalaman pengguna (Deterding et al., 2011)
dalam (Mutiara Eldhia, Iriyanty and Alamat, 2022).Dalam
dunia pendidikan gamification yaitu pemanfaatan
komponen permainan (poin, peringkat, lencana,
penghargaan) dan cerita untuk membuat proses belajar lebih
66
menarik dan interaktif. Gamification memuat materi-materi
pembelajaran yang dialihkan ke dalam konsep desain
game.Gamification merupakan sebuah pendekatan dengan
menggunakan komponen serta prinsip-prinsip permainan ke
dalam konteks non-permainan untuk meningkatkan
keterlibatan, motivasi, dan hasil siswa.
Gambar 2. 1 Gamification dalam pendidikan
Sumber: https://www-studio14online-co-uk.translate.goog/
Contoh aplikasi yang menerapkan konsep gamification
yaitu kahoot, gimkit, duolingo, quizizz dan masih banyak
aplikasi lainnya.Manfaat pembelajaran gamification yaitu:
a. Dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
belajar
b. Dapat memotivasi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran
c. Dapat membantu kebosanan dalam belajar
67
d. Mendorong kerjasama antar siswa melalui tantangan
kelompok dengan kompetisi yang sehat
e. Penguasaan siswa dapat dilihat melalui poin dan
penghargaan yang diperoleh, sehingga dapat membantu
siswa memahami apa yang perlu mereka tingkatkan.
Menurut Seixas, Gamification telah terbukti
memberikan efek positif terhadap engagement pengguna
(siswa) (Heni, 2016; Seixas, D and Filho, 2016).
D. Inovasi Dalam Pelayanan Kesehatan
Transformasi teknologi pada pelayanan kesehatan telah
menjadi pendorong utama dalammengubah cara kita
mendiagnosis, mengobati, dan sebagai upaya pencegahan
penyakit di era digital. Teknologi canggih seperti telemedicine,
kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan rekam
medis elektronik (EHRs) telah mengubah paradigma tradisional
pelayanan kesehatan. Transformasi teknologi inilah yang
membawa efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas pelayanan
kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Berikut
yaitu beberapa area utama di mana teknologi telah mendorong
inovasi dalam pelayanan kesehatan :
1. Rekam medis elektronik (EHRs)
EHRs yaitu sistem digital yang digunakan untuk
menyimpan, mengelola dan membagikan informasi riwayat
kesehatan pasien. EHRs mencakup identitas pasien, data
lengkap mengenai riwayat medis pasien, termasuk diagnosis,
pengobatan, hasil tes laboratorium, resep obat, dan catatan
setiap kunjungan ke penyedia layanan kesehatan. Sistem
EHRs ini menggantikan rekam medis berbasis kertas.
Automasi proses administratif dan diagnostik ini dapat
mengurangi beban kerja tenaga medis sehingga para medis
bisa menjadi lebih fokus pada perawatan pasien.
2. Telehealth
Berdasarkan studi literatur, telehealth merupakan
salah satu pemanfaatan teknologi dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan
68
pasien (Indah Manurung, 2021). Penulis berpendapat
telehealth yaitu penggunaan teknologi digital untuk
memberikan layanan dan informasi kesehatan secara jarak
jauh yang mencakup berbagai layanan konsultasi medis
melalui video konferensi, pemantauan kondisi kesehatan
jarak jauh, edukasi kesehatan online maupun motivasi
kesehatan mental. Sehingga pasien dapat melakukan
konsultasi kesehatan tanpa perlu bertemu langsung ke
instansi pelayanan kesehatan. Dengan menggunakan
telehealth, lokasi pasien tidak menjadi halangan untuk
mendpatkan pelayanan kesehatan (Molloy and Shaw, 2016).
3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML)
Saat ini artificial intelligence (AI) dan machine learning
(ML) telah dikembangkan pada bidang kesehatan. AI dan ML
dapat dikembangkan dan digunakan bersama-sama untuk
meningkatkan kecepatan serta akurasi diagnosis. Berikut ini
yaitu beberapa pemanfaatan AI dan ML sebagai inovasi
dalam pelayanan kesehatan :
a. Deteksi penyakit melalui analisis gambar medis (X-ray,
CT scan, dan MRI) untuk mendeteksi penyakit seperti
kanker, kardiovaskular, neurologis, pneumonia, dan
lainnya
b. Prediksi penyakit dapat dilakukan dengan
mengombinasikan AI dan ML. Kombinasi AI dan ML
dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan
seseorang menderita penyakit tertentu berdasarkan data
genetik, riwayat kesehatan, dan pola hidup.
c. Pemantauan pasiensecara real time dilakukan oleh ML
melalui pemrosesan data yang dikumpulkan dari
perangkat wearable dan sensor IoT, kemudian
dikombinasikan dengan AI untuk memberikan
rekomendasi penyakit serta perawatannya berdasarkan
analisis data tersebut.
69
d. Pengobatan dapat dilakukan dengan AI dan ML dengan
menganalisis data dari riwayat medis, gaya hidup, dan
data genetik untuk membuat rencana pengobatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
e. Layanan pelanggan pada rumah sakit/klinik dapat
dilakukan melalui chatbots untuk membantu menjawab
pertanyaan pasien, menjadwalkan janji bertemu dokter,
dan memberikan informasi kesehatan secara responsif
dan personal. Hal ini dapat menaikkan tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan.
4. Wearable technology dan internet of things
Wearable technologyyaitu perangkat elektronik yang
dipasang pada tubuh, baik sebagai aksesori maupun pakaian
yang mampu mengumpulkan, menganalisis, dan
menyampaikan data tentang penggunanya.Contoh dari
wearable technologyyaitu smart glassess (menampilkan
informasi langsung di depan mata penggunasering
digunakan dalam augmented reality),smart watches (jam
tangan pintar yang dapat melacak aktivitas fisik, detak
jantung, tidur, dan memberikan notifikasi dari smartphone),
fitness trackers (perangkat yang digunakan untuk memantau
langkah, kalori yang terbakar, jarak yang ditempuh, dan pola
tidur), ECG monitors (perangkat untuk memantau aktivitas
listrik jantung secara terus-menerus dan mengirimkan data
ke aplikasi atau dokter).
Internet of Things (IoT)merupakan jaringan perangkat
fisik yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak,
konektivitas dan teknologi lain untuk menghubungkan dan
bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui
internet. Dengan menggunakan IoT, objek-objek
tersebutdapat dipantau dan dikendalikan secara jarak jauh.
Beberapa penerapan IoT di bidang kesehatan yaitu sebagai
berikut :
a. Pemantauan pasien dari jarak jauh untuk pasien yang
tinggal di daerah terpencil maupun pasien yang memiliki
mobilitas terbatas.
70
b. Pengingat waktu pasien untuk minum obat maupun janji
bertemu dokter dapat membantu pasien untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan efisiensi
operasional.
c. Pelacakan pasien melalui gelang RFID untuk memantau
pergerakan pasien dan memastikan pasien dalam lokasi
perawatan yang aman. Hal ini dapat digunakan untuk
pasien dalam kondisi demensia.
d. Pemantauan kebersihan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan teknologi IoT, dimana sensor dan
perangkat terhubung dengan fasilitas kesehatan dan area
publik untuk memastikan kebersihan yang optimal,
mengurangi risiko infeksi, dan meningkatkan efisiensi
operasional secara keseluruhan.
E. Komunikasi Dan Interaksi Sosial
Secara fundamental teknologi komputer telah mengubah
cara kita berinteraksi satu sama lain. Dengan pesatnya kemajuan
teknologi digital, perangkat komputasi dan jaringan internet
memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang di
seluruh dunia secara instan. Email, media sosial, video
conference, aplikasi pesan instan, komunitas/forum online dan
alat kolaborasi online telah menciptakan peluang baru untuk
berbagi, berkolaborasi, dan membangun hubungan, baik secara
pribadi maupun profesional. Teknologi ini tidak hanya
memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien tetapi
juga mengubah dinamika sosial, menciptakan komunitas global
yang lebih terhubung. Peranan teknologi komputer dalam
komunikasi dan interaksi sosial sebagai berikut :
1. Komunikasi digital
Kemajuan teknologi telah merubah cara warga
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Penggunaan internet dapat memungkinkan warga
untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan berinteraksi
secara global dari seluruh dunia secara instan. Platform
whatsApp, telegram, facebook, tiktok, instagram, twitter dan
71
masih banyak aplikasi lain yang memungkinkan untuk
komunikasi secara cepat dan efisien melalui pesan teks, audio,
maupun video.
2. Hiburan dan media
Dalam industri hiburan dan media, peran teknologi
komputer terus berkembang dan membuka peluang baru
untuk kreativitas pengguna. Perangkat keras dan perangkat
lunak dengan berbagai bentuk hiburan seperti film, musik,
game, dan virtual reality telah menjadi lebih mudah diakses
dan dinikmati secara global. Perangkat lunak adobe after
effect, blender digunakan dalam proses pembuatan film
dengan visual effect sampai film animasi 3D. Perangkat lunak
desain grafis seperti adobe photoshop (digunakan untuk
mendesain poster, brosur, iklan, melukis digital),
corel(membuat ilustrasi, layout, dan desain produk, spanduk,
billboard, dll), ilustrator digunakan untuk mendesain grafis
berbasis vektor (logo, ikon, mockup, dan desain antar muka
aplikasi maupun website). Selain itu layanan streaming
(Netflix, Spotify, YouTube)dapat digunakan untuk
mengakses ribuan pilihan konten kapan saja dan di mana saja
sesuai kebutuhan pengguna.
3. Kolaborasi online
Internet dan teknologi digital lain dipergunakan untuk
komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi (Kenneth
C. laudon, 2001). Platform kolaborasi online juga
memfasilitasi kerja sama dalam lingkungan yang inklusif,
memastikan semua anggota tim dapat berkontribusi secara
efektif. Layanan google docs, dropbox, dan microsoft office
365 dapat digunakan untuk mengedit dan berkolaborasi
pada dokumen yang sama secara real time. Platform zoom,
google meet dan microsoft team digunakan untuk bertatap
muka secara virtual, berkomunikasi visual dan verbal secara
real time.Masih banyak platform-platform lainnya yang
dapat memfasilitasi dan meningkatkan kolaborasi online
antar tim supaya dapat bekerja bersama secara efektif dan
efisien tanpa batasan geografis.
72
4. Integrasi sosial
Perkembangan perangkat lunak dan platform digital
turut berperan penting dalam mendukung inklusi, dimana
setiap orang dari berbagai latar belakang manapun dapat
berpartisipasi dalam warga . Dengan teknologi
komputer telah menghapus keterbatasan fisik dan sosial
yang sebelumnya membatasi akses dalam memperoleh
informasi dan komunikasi. Contoh teknologi sebagai alat
bantu pengguna disabilitas sebagai berikut :
a. Aplikasi pembaca layar (screen reader) membantu tuna
daksa dan tuna netra dalam membacateks melalui suara
sintetis
b. Hearing aids yaitu alat bantu bagi pengguna tuna rungu
untuk menyalurkan suara yang terhubung dengan
smartphone
c. Aplikasi teks-ke-suara digunakan untuk menubah teks
tertulis menjadi suara, sehingga memudahkan tuna netra
dan penderita disleksia(ganguan membaca) dalam
mengakses informasi
d. Perangkat lunak pengenalan suaramemungkinkan
pengguna dalam mengoperasikan komputer dengan
menggunakan perintah suara.
e. Braille display yaitu sebuah perangkat untuk mengubah
teks digital menjadi braille yang dapat diraba, sehingga
pengguna tunanetra dapat menggunakannya untuk
membaca teks secara digital.
Perangkat-perangkat tersebut mampu menciptakan
peluang bagi individu dengan disabilitas untuk mengakses
pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik dengan lebih
mudah. Dengan adanya teknologi komputer dapat
mendorong inklusi dan menciptakan warga yang lebih
seimbang.
73
F. Peningkatan Keamanan Dan Penegakan Hukum
Transformasi yang signifikan dalam bidang keamanan
dan penegakan hukum juga tidak dapat dihindari akibat adanya
teknologi komputer di era digital ini. Dengan adanya perangkat
teknologi dan sistem yang memperkuat kemampuan untuk
mencegah, mendeteksi, dan menanggapi kejahatan. Beberapa
contoh peranan teknologi komputer dalam bidang keamanan
dan hukum sebagai berikut:
1. Sistem pengawasan pada kamera CCTV yang terhubung
dengan komputer dapat digunakan untuk memantau
kejadian secara real time baik di tempat umum maupun
khusus (privat).
2. Penggunaan AI dalam analisis video dapat membantu dalam
mendeteksi perilaku yang mencurigakan lalu mengirimkan
pesan peringatan secara otomatis kepada petugas keamanan.
3. Teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat memproses dan
menganalisis data untuk membantu penegak hukum dalam
mengambil keputusan. Selain itu algoritma ML dapat
digunakan untuk memprediksi lokasi dan waktu yang
berpotensi terjadi kejahatan berdasarkan data historis,
sehingga dapat merencanakan tindakan pencegahan yang
lebih efektif.
4. Dalam hal penyelidikan kasus kriminal, petugas forensik
menggunakan komputer, smartphone, laptop maupun tablet
untuk dapat mengekstrak, menganalisis bukti-bukti
kejahatan, maupun memulihkan data yang sudah dihapus
atau dirusak oleh pelaku melalui perangkat digital yang
dimiliki oleh korban dan pelaku kejahatan
5. Teknologi biometrik seperti sistem pengenalan wajah,
pemindai sidik jari, geometri tangan, pola iris mata berbasis
AI membantu dalam mengidentifikasi dan memverifikasi
identitas pelaku kriminal.
Dengan mengadopsi teknologi, lembaga keamanan dapat
meningkatkan kapabilitas mereka dalam mendeteksi, mencegah,
dan merespon kejahatan serta memastikan keamanan publik
74
yang lebih baik dan menegakkan hukum dengan lebih efektif
dan efisien.
G. Rangkuman
Berdasarkan uraian di atas transformasi komputer dalam
dunia kerja, pendidikan, kesehatan, keamanan, komunikasi dan
interaksi sosialyaitu fenomena yang terus berkembang serta
mampu meningkatkan produktivitas, komunikasi serta
kolaborasi penggunanya. Dengan melalui integrasi teknologi
dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas
pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk
menghadapi tantangan dunia digital di masa depan.Selain itu
teknologi komputer menjadi inovasi penting dalam pelayanan
kesehatan yang menawarkan berbagai manfaat, termasuk
peningkatan aksesibilitas, efisiensi, dan kenyamanan bagi
pasien.Dengan adanya transformasi teknologi akan mendorong
inovasi melalui riset dan pengembangan yang lebih canggih,
kolaborasi global, adopsi teknologi baru, dan pengembangan
produk yang lebih cepat.
75
DAFTAR PUSTAKA
Bayhaqi, A.M., Mardiyati, S. and Pauziah, U. (2021) ‘Perancangan
Sistem Aplikasi Penggajian Karyawan pada Yayasan Al-
Akmal’, Jurnal Riset dan Aplikasi Mahasiswa Informatika
(JRAMI), 2(01). Available at:
https://doi.org/10.30998/jrami.v2i01.697.
Deterding, S. et al. (2011) ‘From game design elements to
gamefulness’, in Proceedings of the 15th International Academic
MindTrek Conference: Envisioning Future Media Environments.
New York, NY, USA: ACM, pp. 9–15. Available at:
https://doi.org/10.1145/2181037.2181040.
Heni, J. (2016) ‘Penggunaan Gamifikasi dalam Proses Pembelajaran’,
Jurnal TICOM, 5(1), pp. 1–6. Available at:
https://media.neliti.com/media/publications/92772-ID-
penggunaan-gamifikasi-dalam-proses-pembe.pdf.
Indah Manurung, E. (2021) ‘Kajian Literature : Pengunaan
Telehealth Program Dalam Pelayanan Kesehatan
Rehabilitatif’, Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, 9(2), pp. 148–
155. Available at: https://doi.org/10.54004/jikis.v9i2.31.
Kenneth C. laudon, J.P.L. (2001) Essensials of Management Information
Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise.
Prentice Hall. Available at:
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/6333/e
ssential-of-management-information-system-managing-the-
digital-firm-6-e.html.
Manurung, R. (2016) ‘Sistem Informasi Inventory dan Penggajian
Sales Distributor Sparepart Motor Untuk UD. Berkah Abadi
Purwokerto.’, Jurnal Media Aplikom, 7(2), pp. 12–27. Available
at: https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/media-
aplikom/ article/view/65.
76
Molloy, M. and Shaw, R.J. (2016) ‘An Innovative Use of Telepresence
Robots for Educating Healthcare’. Available at:
https://doi.org/https://doi.org/10.3233/978-1-61499-658-
3-989.
Mutiara Eldhia, A., Iriyanty, I. and Alamat, * (2022) ‘The Effect of
Gamification Factors and Enjoyment in Shopee Games
towards Online Purchase Intention on Shopee Application’,
Jurnal Manajemen dan Usahawan Indonesia, 45(2), pp. 111–127.
Seixas, L., D, G. and Filho (2016) ‘Effectiviness of gamification in the
engagement of students’, Elseiver: Computers in Human
Behavior [Preprint].
Sutabri, T. (2013) Komputer dan warga . 1st edn. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
77
TENTANG PENULIS
Aprilia Sulistyohati, S.Kom. M.Eng.,
Lahir di Boyolali, pada 1 April 1986.
Penulis yaitu dosen tetap di Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Indraprasta (UNINDRA) Jakarta.
Penulis menyelesaikan pendidikan S1
jurusan Teknik Informatika Universitas
Islam Indonesia (UII). Kemudian
melanjutkan S2 di Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta (UGM). Saat ini penulis aktif dalam kegiatan
penelitian, pengabdian kepada warga serta aktif sebagai
penulis buku IT. Pengalaman kerja penulis di bidang IT dapat
beliau gunakan sebagai referensi dalam menulis buku-buku di
bidang Teknologi Informasi. Penulis juga membagikan video
pembelajaran matakuliah yang diampu melalui youtube channel
April Classroom. Saat ini bidang peminatan penulis yaitu expert
system, educational technology, information system, datamining, decisison
support system. Semoga buku ini bisa membawa manfaat dan
keberkahan untuk kita semua.
78
BAB
3
TANTANGAN ETIKA DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER
Bayu Kusumo., ST., MT., Phd (Cand)
A. Mendefinisikan Etika Komputer
Dalam bab pengenalan buku "Navigasi Etika dalam Dunia
Digital: Tantangan dan Solusi dalam Penggunaan Komputer,"
kita mengeksplorasi pentingnya etika dalam teknologi informasi
(TI), yang merangkum prinsip-prinsip yang mengatur tindakan
benar dan salah dalam pengembangan dan penggunaan
teknologi. Kita hidup di era digital di mana privasi data,
keamanan, dan kesetaraan akses menjadi perhatian utama, dan
dilema etis muncul tidak hanya dari cara teknologi
dikembangkan, tapi juga dari penggunaannya dan dampaknya
terhadap warga . Etika TI didasarkan pada teori-teori
filosofis seperti utilitarianisme, deontologi, dan etika kebajikan
yang menilai kebenaran tindakan.
Organisasi seperti ACM dan IEEE telah mengembangkan
kode etik yang membantu profesional TI bertindak bertanggung
jawab. Studi kasus seperti skandal Cambridge Analytica
menyoroti kompleksitas dan pentingnya mengelola data dengan
etis, memicu diskusi lebih lanjut tentang bagaimana data harus
digunakan dan diatur. Referensi yang digunakan untuk
mengembangkan pemahaman ini meliputi karya Herman T.
Tavani dalam "Ethics and Technology," penjelasan dari
"Stanford Encyclopedia of Philosophy" tentang etika komputer,
serta analisis kasus dari The Guardian tentang Cambridge
Analytica, yang bersama-sama memberikan landasan kuat
TANTANGAN ETIKA
DALAM PENGGUNAAN
KOMPUTER
79
untuk memahami dan mengatasi tantangan etika yang dihadapi
dalam teknologi informasi.
Etika komputer mempelajari prinsip-prinsip etis yang
berkaitan dengan penggunaan komputer dan teknologi
informasi, mencakup isu dari privasi data hingga pengaruh
kecerdasan buatan dan robotika. Area studi ini sangat penting
mengingat peran teknologi yang terus meningkat dalam
kehidupan kita. Isu-isu kunci dalam etika komputer termasuk
privasi, di mana individu memiliki hak untuk mengontrol
informasi pribadi mereka; keamanan siber, yang menuntut
pembuatan dan pemeliharaan sistem yang aman; penggunaan
AI dan otomatisasi, yang memunculkan pertanyaan tentang bias
algoritmik dan keadilan dalam pengambilan keputusan;
dampak sosial dari teknologi, yang mempertanyakan
bagaimana teknologi mendukung atau mengganggu nilai sosial;
dan kepatuhan serta regulasi, yang melibatkan penerapan
hukum dan pembuatan kebijakan untuk mendukung praktik
etis. Referensi penting dalam bidang ini termasuk Floridi dan
Sanders dalam "The Cambridge Handbook of Information and
Computer Ethics," yang menguraikan nilai-nilai dasar etika
komputer; James H. Moor dalam "Metaphilosophy," yang
menggali bagaimana komputer mempengaruhi analisis etis;
serta Philip Brey dalam "Modern Technology and Sciences,"
yang mendiskusikan pengaruh teknologi pada warga
modern dan tantangan etis yang dihasilkannya. Memahami
etika komputer memungkinkan kita untuk menghadapi dilema
etis yang disebabkan oleh teknologi yang berkembang dan
berpengaruh dalam kehidupan kita.
B. Sejarah Dan Perkembangan Etika Komputer
Sejarah etika dalam komputasi menelusuri evolusi
pandangan moral yang berkaitan dengan penggunaan teknologi
komputer. Dimulai dari era awal komputasi modern pada tahun
1940-an, etika dalam konteks ini telah berkembang seiring
dengan kemajuan teknologi. Pada tahap awal, perhatian utama
yaitu pada penggunaan komputer dalam konteks militer,
80
khususnya selama Perang Dunia II, yang menghasilkan
pertanyaan etika tentang penggunaan kekuatan komputasi
dalam konflik dan keamanan nasional. Sejak saat itu,
pertimbangan etika dalam pengembangan dan penggunaan
teknologi komputer terus berkembang. Pada tahun 1960-an,
pendekatan formal terhadap etika komputer muncul dengan
pendirian organisasi seperti Association for Computing
Machinery (ACM), yang merumuskan kode etik profesional
untuk para praktisi komputer.
Selain itu, kekhawatiran tentang hak privasi individu dan
keamanan data mulai menjadi perhatian penting, terutama
seiring dengan penyebaran internet dan penyimpanan data
digital yang semakin meluas di akhir abad ke-20 dan awal abad
ke-21. Diskusi tentang etika kecerdasan buatan (AI) juga
semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dalam
bidang ini. Dengan demikian, sejarah etika dalam komputasi
mencerminkan evolusi pandangan moral yang berubah seiring
dengan kemajuan teknologi. Referensi untuk pemahaman lebih
lanjut tentang topik ini termasuk "Computer and Information
Ethics" oleh Terrell Ward Bynum dan "Computer Ethics" oleh
Deborah G. Johnson.
Perkembangan isu-etis seiring evolusi teknologi
merupakan fenomena yang kompleks dan relevan dalam
konteks modern. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi,
berbagai isu-etis telah muncul yang menuntut perhatian serius
dan refleksi mendalam dari warga . Salah satu isu utama
yang muncul yaitu privasi dan keamanan data. Dengan
semakin meluasnya penggunaan internet dan penyimpanan
data digital, kekhawatiran tentang kebocoran data pribadi dan
penyalahgunaan informasi semakin meningkat. Contoh kasus
yang terkenal yaitu skandal Cambridge Analytica, yang
mengungkapkan betapa besar potensi penyalahgunaan data
pribadi dalam konteks politik dan pemasaran (Floridi, 2019).
Selain itu, dengan pesatnya kemajuan dalam bidang kecerdasan
buatan (AI), muncul pertanyaan-pertanyaan etis tentang
tanggung jawab manusia terhadap keputusan yang diambil oleh
81
algoritma, potensi diskriminasi algoritma, dan konsekuensi etis
dari penggunaan teknologi ini dalam berbagai konteks (Bostrom
& Yudkowsky, 2014). Isu kesenjangan digital juga semakin
menjadi perhatian, sebab perkembangan teknologi dapat
memperbesar divisi antara mereka yang memiliki akses ke
teknologi dan mereka yang tidak (DiMaggio & Hargittai, 2001).
Dalam era di mana teknologi semakin memengaruhi hampir
setiap aspek kehidupan, penting bagi kita untuk
mempertimbangkan implikasi etis dari kemajuan teknologi ini
dan mengembangkan kerangka kerja yang memastikan
penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan beretika.
C. Isu Etika Utama Dalam Penggunaan Komputer
Privasi data dan keamanan informasi yaitu dua isu yang
tidak bisa dipisahkan dalam era digital ini. Seiring dengan
pertumbuhan teknologi dan konektivitas global, kita menjadi
semakin tergantung pada layanan digital untuk berbagai
kebutuhan kita, mulai dari komunikasi hingga pembelian online.
Namun, dengan meningkatnya penggunaan layanan digital,
juga muncul tantangan besar dalam memastikan bahwa
informasi pribadi kita tetap aman dan dilindungi.Penting untuk
diakui bahwa privasi yaitu hak asasi manusia yang mendasar,
dan melindungi data pribadi seseorang merupakan tanggung
jawab moral dan hukum. Namun, dalam realitas digital saat ini,
kerentanan terhadap ancaman keamanan seperti peretasan data,
pencurian identitas, dan pelanggaran privasi semakin
meningkat. Contoh paling mencolok yaitu kasus Cambridge
Analytica, di mana data pribadi jutaan pengguna Facebook
disalahgunakan untuk kepentingan politik dan komersial tanpa
persetujuan mereka. Kasus semacam ini menyoroti pentingnya
keamanan informasi dalam melindungi privasi dan integritas
individu (Floridi, 2019).
Upaya untuk memastikan keamanan informasi harus
melibatkan berbagai tindakan, mulai dari kebijakan
perlindungan data yang ketat hingga penggunaan teknologi
enkripsi yang canggih. Perusahaan dan organisasi juga memiliki
82
tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan bahwa
data pribadi pengguna mereka dijaga dengan baik dan
digunakan secara etis. Selain itu, kesadaran dan pendidikan
publik tentang pentingnya privasi data juga sangat penting.
Pengguna layanan digital perlu dilengkapi dengan pengetahuan
dan keterampilan yang cukup untuk melindungi informasi
pribadi mereka sendiri, seperti pengaturan privasi yang tepat
dan penggunaan sandi yang kuat. Dalam dunia yang semakin
terhubung dan tergantung pada teknologi, privasi data dan
keamanan informasi bukanlah sekadar isu teknis, tetapi juga
merupakan masalah etis yang mendasar yang mempengaruhi
hak-hak dan kesejahteraan individu dalam warga digital.
Selain privasi data dan keamanan informasi, hak cipta dan
kekayaan intelektual merupakan isu krusial yang tak kalah
penting dalam era digital ini. Dalam dunia yang semakin
terhubung dan terintegrasi secara digital, kemampuan untuk
dengan mudah menyalin, membagikan, dan mengubah konten
telah meningkat secara signifikan. Namun, tantangan utama
yang dihadapi yaitu bagaimana memastikan bahwa hak cipta
dan hak-hak kekayaan intelektual dilindungi dengan adil dan
efektif di era digital. Penting untuk diakui bahwa hak cipta dan
kekayaan intelektual yaitu bagian penting dari sistem hukum
yang mendukung inovasi dan kreativitas dalam warga .
Perlindungan hukum terhadap hak cipta memastikan bahwa
karya-karya kreatif seperti buku, musik, film, dan karya seni
lainnya dapat dihasilkan dan diakui secara adil oleh penciptanya.
Ini mendorong pencipta untuk terus berinovasi dan
menciptakan karya-karya baru, sebab mereka tahu bahwa hak-
hak mereka akan diakui dan dilindungi (Stim, 2019).
Namun, dalam era digital ini, tantangan muncul sebab
kemudahan dalam menyalin dan mendistribusikan konten
digital secara cepat dan luas. Hal ini menyebabkan masalah
seperti pembajakan digital, pelanggaran hak cipta, dan
pencurian konten, yang semuanya dapat merugikan pencipta
dan pemilik hak cipta. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya yang
berkelanjutan dari pemerintah, industri, dan warga untuk
83
memperkuat perlindungan hukum terhadap hak cipta dan
kekayaan intelektual dalam era digital ini.Selain itu, pendidikan
dan kesadaran publik tentang pentingnya menghargai dan
menghormati hak cipta juga sangat penting. Pengguna internet
perlu diberitahu tentang konsekuensi dari pembajakan dan
pelanggaran hak cipta, serta diberikan pemahaman yang lebih
baik tentang pentingnya mendukung pencipta dan seniman
dengan cara yang adil dan legal. Dengan menghadapi tantangan
ini secara bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa hak
cipta dan kekayaan intelektual terus dihormati dan dilindungi
dalam era digital ini, sambil mempromosikan inovasi dan
kreativitas yang berkelanjutan dalam warga .
Aksesibilitas dan inklusivitas dalam teknologi yaitu
aspek yang tidak boleh diabaikan dalam perkembangan
teknologi saat ini. Dengan semakin mendasarnya peran
teknologi dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk
memastikan bahwa semua individu, tanpa memandang latar
belakang atau kondisi mereka, memiliki kesempatan yang sama
untuk mengakses dan memanfaatkan teknologi. Namun,
realitasnya yaitu bahwa kesenjangan digital masih menjadi
masalah serius di banyak bagian dunia. Kesenjangan digital
mengacu pada divisi antara mereka yang memiliki akses dan
kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dengan mereka yang tidak. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan
infrastruktur, biaya yang tinggi, kurangnya literasi digital, serta
perbedaan sosial dan ekonomi. Akibatnya, banyak orang yang
kurang beruntung secara ekonomi atau geografis mungkin tidak
memiliki akses yang memadai ke perangkat dan konektivitas
internet, yang secara signifikan membatasi kesempatan mereka
untuk mengambil manfaat dari kemajuan teknologi.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang
koordinatif dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, lembaga swadaya warga , dan sektor swasta.
Pertama-tama, perlu ditingkatkan infrastruktur fisik seperti
jaringan internet yang luas dan terjangkau, terutama di daerah-
84
daerah pedesaan atau terpencil. Selain itu, program pelatihan
dan pendidikan tentang penggunaan teknologi juga sangat
penting, terutama bagi mereka yang kurang terampil secara
teknis atau memiliki akses terbatas.Di samping itu, penting
untuk memperhatikan kebutuhan individu dengan kebutuhan
khusus atau disabilitas. Teknologi harus dirancang dan
dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
aksesibilitas, sehingga dapat diakses dan digunakan dengan
mudah oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki
keterbatasan fisik atau sensorik. Dengan mengatasi kesenjangan
digital dan memastikan aksesibilitas dan inklusivitas dalam
teknologi, kita dapat memastikan bahwa manfaat dari kemajuan
teknologi dapat dirasakan oleh semua orang, sehingga
mewujudkan warga yang lebih adil dan inklusif.
Efek sosial dari automasi dan penggunaan kecerdasan
buatan (AI) merupakan aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam perdebatan tentang perkembangan
teknologi saat ini. Meskipun automasi dan AI dapat memberikan
efisiensi dan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan,
seperti produksi, layanan pelanggan, dan pelayanan kesehatan,
mereka juga membawa konsekuensi sosial yang serius yang
perlu dipertimbangkan. Salah satu dampak utama dari automasi
yaitu potensi pengangguran struktural, di mana pekerjaan
manusia digantikan oleh mesin atau algoritma. Meskipun
automasi dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi
biaya produksi bagi perusahaan, hal ini juga dapat mengubah
dinamika pasar kerja secara signifikan. Pekerja yang
terpengaruh oleh automasi mungkin menghadapi kesulitan
dalam menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan
keterampilan mereka, sehingga meningkatkan ketidakpastian
ekonomi dan sosial (Ford, 2015).
Selain itu, keputusan yang diambil oleh algoritma AI juga
dapat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap individu
dan warga secara keseluruhan. Algoritma AI cenderung
menggunakan data historis untuk membuat prediksi atau
keputusan, yang dapat menyebabkan bias atau diskriminasi
85
terhadap kelompok tertentu. Misalnya, algoritma yang
digunakan dalam pengambilan keputusan kredit atau
penegakan hukum dapat secara tidak sengaja memperkuat
ketidaksetaraan yang ada atau memperkuat stereotip sosial yang
tidak adil (Angwin et al., 2016). Untuk mengatasi dampak
negatif dari automasi dan penggunaan AI, diperlukan
pendekatan yang hati-hati dan terencana. Perlu adanya
kebijakan yang mendukung pelatihan ulang dan pengembangan
keterampilan untuk pekerja yang terpengaruh oleh automasi,
serta perlindungan sosial yang memadai untuk mengurangi
dampak ekonomi yang merugikan. Selain itu, perlu juga
dipertimbangkan regulasi yang ketat terhadap penggunaan
algoritma AI, termasuk transparansi dalam proses pengambilan
keputusan dan upaya untuk mengurangi bias yang tidak
disengaja.Dengan memperhatikan dampak sosial dari automasi
dan penggunaan AI, kita dapat memastikan bahwa teknologi ini
digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan membawa
manfaat bagi warga secara keseluruhan.
D. Etika Dalam Pengembangan Software Dan Hardware
Tanggung jawab pengembang dan perusahaan teknologi
yaitu poin sentral dalam menjawab tantangan etis yang terkait
dengan kemajuan teknologi, termasuk automasi dan kecerdasan
buatan (AI). Sebagai agen utama di balik pembuatan dan
pemasaran teknologi, pengembang dan perusahaan teknologi
memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa
produk dan layanan mereka tidak hanya memberikan nilai
tambah secara ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak
sosial dan moralnya. Pertama-tama, tanggung jawab mereka
termasuk memikirkan dampak sosial dari teknologi yang
mereka kembangkan. Ini mencakup mengantisipasi potensi
dampak negatif seperti pengangguran struktural, perubahan
dinamika pasar kerja, dan ketidaksetaraan ekonomi yang dapat
timbul dari adopsi teknologi baru. Pengembang dan perusahaan
teknologi perlu secara proaktif mempertimbangkan cara untuk
meminimalkan risiko-risiko ini dan memastikan bahwa
86
teknologi mereka memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi warga secara keseluruhan (Floridi, 2019).
Selanjutnya, penting bagi pengembang dan perusahaan
teknologi untuk memprioritaskan keamanan dan privasi dalam
desain dan implementasi produk mereka. Ini termasuk
memastikan bahwa data pribadi pengguna dilindungi dengan
baik dan tidak disalahgunakan, serta bahwa produk mereka
tidak menyebabkan kerentanan keamanan yang tidak
diinginkan atau celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab. Perusahaan juga harus
berkomitmen untuk beroperasi dengan transparansi dan
akuntabilitas, sehingga pengguna dapat memahami bagaimana
data mereka digunakan dan keputusan apa yang diambil oleh
teknologi (Floridi, 2019).
Selain itu, tanggung jawab pengembang dan perusahaan
teknologi juga melibatkan memastikan bahwa produk dan
layanan mereka dapat diakses dan digunakan dengan mudah
oleh semua orang. Ini mencakup memperhatikan kebutuhan
individu dengan keterbatasan fisik atau sensorik, serta
memastikan bahwa desain produk dan layanan memperhatikan
prinsip-prinsip aksesibilitas dan inklusivitas (DiMaggio &
Hargittai, 2001).Dengan mengadopsi pendekatan yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan terhadap pengembangan
dan pemasaran teknologi, pengembang dan perusahaan
teknologi dapat memainkan peran penting dalam memastikan
bahwa kemajuan teknologi memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi warga , sambil meminimalkan risiko-risiko
dan dampak negatif yang mungkin timbul.
87
Gambar 3. 1 Roadmap Etika dalam Pengembangan Software dan
Hardware
Standar etika dalam pengembangan produk teknologi
esensial untuk memastikan bahwa inovasi bertanggung jawab
dan adil, memprioritaskan transparansi dalam algoritma dan
penggunaan data, serta keamanan data dengan protokol yang
menghindari akses tidak sah. Pentingnya menghindari bias dan
diskriminasi mengharuskan produk dirancang secara adil,
sementara mekanisme audit dan review memastikan
pertanggungjawaban. Aspek keberlanjutan mengarah pada
penggunaan sumber daya yang bertanggung jawab dan minim
dampak lingkungan, sedangkan privasi harus terintegrasi sejak
awal desain produk. Pemberdayaan pengguna melalui teknologi
yang meningkatkan kualitas hidup dan kolaborasi terbuka
dengan pakar dan warga luas menegaskan komitmen
terhadap etika. Terakhir, pendidikan dan peningkatan
88
kesadaran tentang etika teknologi vital untuk memastikan
pengembangan yang sesuai dengan nilai-nilai warga ,
menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga
bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
E. Masa Depan Etika Komputer
Masa depan etika komputer merupakan topik yang
semakin penting seiring berkembangnya teknologi dan
dampaknya yang luas pada warga . Di masa mendatang,
kita dapat mengharapkan bahwa isu-isu etika komputer akan
menjadi lebih kompleks dan terintegrasi dalam setiap aspek
pengembangan, implementasi, dan penggunaan teknologi.
1. Pertama, privasi dan keamanan data akan terus menjadi
fokus utama. Seiring dengan peningkatan jumlah data yang
dihasilkan dan dikumpulkan, pentingnya menjaga
keamanan informasi dan melindungi privasi pengguna akan
semakin ditekankan. Pengembang perlu memastikan bahwa
teknologi mereka dirancang dengan mempertimbangkan
privasi dari awal, dan bahwa pengguna memiliki kontrol
yang kuat atas data mereka.
2. Kedua, kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin akan
memainkan peran yang semakin dominan dalam kehidupan
sehari-hari. Isu seperti bias algoritme dan keadilan algoritma
akan memerlukan perhatian serius, memastikan bahwa AI
digunakan dengan cara yang adil dan tidak mendiskriminasi.
Peneliti dan praktisi harus bekerja untuk mengembangkan
metode yang lebih baik untuk mengaudit dan mengkoreksi
algoritme agar tidak memperburuk ketidaksetaraan sosial.
3. Ketiga, dampak teknologi terhadap pekerjaan dan pasar
kerja akan memerlukan pendekatan etis yang baru. Automasi
dan robotik diharapkan menggantikan beberapa pekerjaan,
menimbulkan pertanyaan tentang redistribusi pekerjaan dan
penghasilan. Ini menuntut solusi inovatif seperti pendidikan
ulang dan kebijakan sosial yang mendukung transisi
pekerjaan yang adil bagi semua individu.
89
4. Keempat, isu keberlanjutan akan lebih terintegrasi dalam
etika komputer. Dengan dampak teknologi terhadap
lingkungan, seperti konsumsi energi oleh pusat data dan
limbah elektronik, akan ada dorongan lebih besar untuk
mengembangkan solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
5. Kelima, kolaborasi global dalam standar etika komputer
akan semakin penting. Seiring dengan globalisasi teknologi,
diperlukan kerjasama lintas negara untuk menetapkan dan
mematuhi standar etika internasional yang dapat mengatasi
tantangan etis secara lebih efektif.
6. Keenam, partisipasi publik dalam debat etika teknologi akan
meningkat. warga akan lebih terlibat dalam diskusi
tentang bagaimana dan mengapa teknologi dikembangkan
dan digunakan, menuntut transparansi dan akuntabilitas
yang lebih besar dari perusahaan dan pengembang teknologi.
Gambar 3. 2 Gambar Roadmap Masa Depan Etika Komputer
90
Kesimpulannya, masa depan etika komputer akan
menuntut perhatian yang lebih besar terhadap isu-isu kompleks
yang dihadirkan oleh teknologi canggih. Hal ini akan
memerlukan pendidikan yang luas mengenai etika teknologi,
kerjasama yang lebih erat antara berbagai pemangku
kepentingan, dan kebijakan yang proaktif untuk memastikan
bahwa teknologi membawa manfaat sebesar-besarnya bagi
warga dengan cara yang adil dan bertanggungjawab.
Dalam dunia yang semakin didigitalisasi, pentingnya
etika komputer menjadi semakin mendesak. Transformasi
digital yang mempercepat pertukaran informasi juga membawa
tantangan etis baru, terutama terkait privasi, keamanan data,
dan kesetaraan akses. Refleksi terhadap etika dalam teknologi
digital menuntut kita untuk mengutamakan keadilan,
transparansi, dan akuntabilitas. Kita harus mempertimbangkan
bagaimana teknologi dapat mempengaruhi kebebasan individu
dan integritas sosial. Oleh sebab itu, penting bagi para
pengembang dan pemangku kepentingan untuk menerapkan
standar etis yang ketat dalam desain dan implementasi teknologi,
untuk memastikan bahwa inovasi tidak hanya menguntungkan
secara ekonomi tetapi juga bertanggung jawab secara sosial. Ini
yaitu langkah krusial dalam menciptakan masa depan digital
yang inklusif dan adil bagi semua.
F. Rangkuman
Etika dalam teknologi informasi yaitu aspek kritis yang
memastikan teknologi dikembangkan dan digunakan dengan
cara yang bertanggung jawab dan adil. Etika komputer meliputi
banyak area, termasuk perlindungan privasi, keamanan data,
hak cipta, aksesibilitas, dan inklusivitas, serta menangani
dampak sosial dari automasi dan kecerdasan buatan. Sejarah
etika komputer menunjukkan bahwa kepedulian ini telah
berkembang dari tanggapan terhadap masalah-masalah awal di
era komputasi menjadi pertimbangan yang kompleks seiring
evolusi teknologi. Dalam pengembangan perangkat lunak dan
perangkat keras, etika membentuk standar untuk desain dan
91
penerapan, dengan fokus pada tanggung jawab dan integritas
pengembang serta perusahaan teknologi. Menatap masa depan,
etika komputer akan semakin penting sebab teknologi baru
terus muncul, menantang kita untuk terus mempertimbangkan
dan mengintegrasikan praktik etis dalam inovasi digital, agar
tidak hanya inovatif tetapi juga inklusif dan adil bagi semua.
92
DAFTAR PUSTAKA
ACM Code of Ethics and Professional Conduct - Kode etik ini
memberikan pedoman yang jelas tentang ekspektasi etika
untuk profesional dalam bidang komputasi.
Angwin, J., Larson, J., Mattu, S., & Kirchner, L. (2016). Machine Bias.
ProPublica.
Bostrom, N., & Yudkowsky, E. (2014). The Ethics of Artificial
Intelligence. Cambridge University Press.
Brey, Philip, "Theorizing Modernity and Technology," dalam
"Modern Technology and Sciences," yang memberikan
wawasan tentang bagaimana teknologi, termasuk komputer,
mempengaruhi warga modern dan tantangan etis yang
muncul dari pengaruh ini.
Bynum, T. W. (2008). Computer and Information Ethics. Stanford
Encyclopedia of Philosophy.
Cadwalladr, Carole and Graham-Harrison, Emma. "Revealed: 50
million Facebook profiles harvested for Cambridge Analytica
in major data breach." The Guardian, March 17, 2018. - Artikel
ini mendokumentasikan skandal Cambridge Analytica dan
dampaknya terhadap pemahaman publik tentang privasi dan
etika data.
DiMaggio, P., & Hargittai, E. (2001). From the 'digital divide' to
'digital inequality': Studying Internet use as penetration
increases. Princeton University Center for Arts and Cultural
Policy Studies Working Paper Series.
DiMaggio, P., & Hargittai, E. (2001). From the 'digital divide' to
'digital inequality': Studying Internet use as penetration
increases. Princeton University Center for Arts and Cultural
Policy Studies Working Paper Series.
93
DiMaggio, P., & Hargittai, E. (2001). From the 'digital divide' to
'digital inequality': Studying Internet use as penetration
increases. Princeton University Center for Arts and Cultural
Policy Studies Working Paper Series.
Floridi, L. (2013). The Ethics of Information. Oxford University Press.
Floridi, L. (2019). The Ethics of Information. Oxford University Press.
Floridi, Luciano, and Sanders, J.W., "Internet Ethics: The
Constructionist Values of Homo Poieticus," dalam "The
Cambridge Handbook of Information and Computer Ethics,"
yang menguraikan filosofi dasar etika komputer dan
pentingnya dalam pengaturan kontemporer.
Ford, M. (2015). Rise of the Robots: Technology and the Threat of a
Jobless Future. Basic Books.
Johnson, D. G. (2001). Computer Ethics. Prentice Hall.
Moor, J. H. (2006). The Nature, Importance, and Difficulty of
Machine Ethics. IEEE Intelligent Systems, 21(4), 18-21.
Moor, James H., "What is Computer Ethics?" dalam
"Metaphilosophy," dimana Moor mengeksplorasi bagaimana
komputer mempengaruhi analisis etis dan menjelaskan
pentingnya mendefinisikan ulang masalah etis dalam
konteks teknologi yang berkembang.
Stanford Encyclopedia of Philosophy, Entry on Computer and
Information Ethics" - Artikel ini menawarkan analisis filosofis
yang mendalam tentang etika dalam TI dan membahas teori-
teori etika yang diterapkan dalam konteks teknologi.
Stim, R. (2019). Patent, Copyright & Trademark: An Intellectual
Property Desk Reference. Nolo.
Tavani, Herman T. "Ethics and Technology: Controversies,
Questions, and Strategies for Ethical Computing." - Buku ini
menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk
memahami dan menangani masalah etis yang muncul dalam
penggunaan teknologi.
94
TENTANG PENULIS
Bayu Kusumo lahir di Jakarta pada
tanggal 30 November 1978. Penulis
memiliki latar belakang pendidikan
yang kuat di bidang teknik elektro, di
mana ia meraih gelar sarjana (S1) dan
magister (S2) dari Universitas Trisakti.
Saat ini, Penulis sedang menyelesaikan
studi doktoralnya dalam Manajemen
Pendidikan di Philippine Women's University (PWU), Filipina.
Sebagai dosen tetap di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta,
Indonesia, Penulis memiliki spesialisasi dalam beberapa bidang,
termasuk E-learning, Kecerdasan Buatan (AI), Telekomunikasi,
Mikrokontroler, Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Manajemen
Pendidikan. Keahliannya ini sangat berperan dalam pengembangan
artikel ilmiah bereputasi internasional serta proses pembelajaran
yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Untuk berkomunikasi dengan Penulis, pembaca dapat
menghubunginya melalui email di bayu_kusumo@unkris.ac.id.
95
BAB
4
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PEKERJAAN DAN EKONOMI
Ari Wibowo, S.E., M.Sc.
A. Pendahuluan
Dengan pertumbuhan pesat dalam bidang teknologi,
khususnya dalam hal pengembangan komputer dan sistem
komputasi, terjadi transformasi besar-besaran dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan ekonomi. Perubahan
ini tidak hanya mempengaruhi cara kita bekerja, tetapi juga
memengaruhi struktur ekonomi secara keseluruhan. Oleh
sebab itu, bab ini bertujuan untuk menyelidiki dampak yang
ditimbulkan oleh kemajuan teknologi, khususnya dalam
penggunaan komputer, terhadap pekerjaan dan ekonomi, serta
bagaimana hal ini memengaruhi dinamika sosial warga
secara luas.
Dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, peran
teknologi, khususnya komputer, telah menjadi pendorong
utama perubahan ekonomi dan sosial. Kemajuan dalam bidang
kecerdasan buatan (AI), pemrosesan data besar (big data), dan
Internet of Things (IoT) telah memungkinkan otomatisasi proses,
peningkatan efisiensi produksi, dan terciptanya model bisnis
baru. Meskipun beberapa sektor dan individu mungkin
mengalami peningkatan kesejahteraan dan peluang baru, ada
juga tantangan yang muncul, termasuk kekhawatiran tentang
penggantian pekerjaan manusia oleh mesin, ketidaksetaraan
ekonomi, dan perubahan dalam struktur pekerjaan.
PENGARUH TEKNOLOGI
TERHADAP PEKERJAAN
DAN EKONOMI
96
B. Peran Teknologi dalam Pekerjaan dan Ekonomi
Peran teknologi dalam pekerjaan dan ekonomi
merupakan subjek penting yang memerlukan pemahaman yang
mendalam dalam konteks perkembangan teknologi modern.
Teknologi, khususnya dalam bentuk komputer dan sistem
komputasi, memiliki peran sentral dalam transformasi
struktural dan operasional di berbagai sektor ekonomi. Secara
khusus, teknologi memainkan peran kunci dalam meningkatkan
efisiensi produksi, memperluas akses pasar, dan menciptakan
peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi. Melalui otomatisasi
proses, analisis data yang canggih, dan pengembangan model
bisnis baru, teknologi telah memfasilitasi perubahan yang
signifikan dalam cara kita bekerja dan berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi. Namun, peran teknologi tidak hanya terbatas
pada peningkatan efisiensi operasional. Teknologi juga telah
menjadi katalisator bagi inovasi, memungkinkan
pengembangan produk dan layanan baru yang dapat
menangkap permintaan pasar yang berkembang.
Selain itu, teknologi juga telah menciptakan platform
digital yang memfasilitasi pertumbuhan sektor ekonomi baru,
seperti e-commerce, fintech, dan sharing economy. Meskipun
teknologi membawa berbagai manfaat ini, tidak dapat diabaikan
bahwa perubahan ini juga menciptakan tantangan baru dalam
hal pekerjaan dan keamanan ekonomi. Automatisasi proses
telah memicu kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan
manusia dan pergeseran keahlian yang dibutuhkan di pasar
kerja.
Teknologi, khususnya dalam bentuk komputer dan sistem
komputasi, telah menjadi pendorong utama dalam mengubah
cara kita bekerja, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam aktivitas
ekonomi. Salah satu kontribusi utama teknologi dalam
pekerjaan yaitu melalui otomatisasi proses, di mana tugas-
tugas yang repetitif dan rutin dapat dijalankan secara efisien
oleh sistem komputer, memungkinkan manusia untuk fokus
pada tugas yang memerlukan kecerdasan dan kreativitas
manusiawi. Hal ini telah meningkatkan produktivitas dan
97
efisiensi di berbagai sektor ekonomi, mulai dari manufaktur
hingga layanan keuangan. Selain itu, teknologi juga
memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi yang lebih mudah,
baik di antara individu maupun organisasi, yang dapat
mempercepat proses pengambilan keputusan dan inovasi.
Teknologi juga memungkinkan penciptaan nilai tambah
melalui pengembangan produk dan layanan baru yang
memanfaatkan kemampuan komputasi dan analisis data yang
canggih. Contohnya yaitu kemunculan industri baru seperti
teknologi finansial (fintech) dan transportasi berbagi (ride-
sharing), yang memanfaatkan platform digital untuk mengubah
cara tradisional berdagang dan bertransaksi. Meskipun
teknologi membawa banyak manfaat ini, perlu dicatat bahwa
perubahan ini juga menciptakan tantangan baru, termasuk
ketidakpastian pekerjaan, ketidaksetaraan ekonomi, dan
penyalahgunaan teknologi.
C. Automatisasi dan Penggantian Pekerjaan Manusia
Automatisasi dan penggantian pekerjaan manusia
merupakan topik yang signifikan dalam diskusi mengenai
pengaruh teknologi terhadap pekerjaan dan ekonomi.
Automatisasi merujuk pada proses di mana tugas-tugas yang
sebelumnya dilakukan oleh manusia diubah menjadi otomatis
melalui penggunaan teknologi, seperti komputer, robotika, dan
kecerdasan buatan. Dalam konteks ini, proses otomatisasi dapat
mencakup berbagai tingkat kompleksitas, mulai dari pekerjaan
rutin hingga pekerjaan yang membutuhkan analisis dan
pengambilan keputusan yang lebih tinggi. Penggunaan
teknologi dalam otomatisasi memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan
meningkatkan kualitas produk atau layanan.
Selain itu, penggantian pekerjaan manusia oleh proses
otomatisasi juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak
sosial dan ekonomi yang lebih luas. Dalam banyak kasus,
pekerja yang terpengaruh oleh otomatisasi mungkin
menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerjaan baru yang
98
sesuai dengan keterampilan mereka. Ini dapat mengakibatkan
ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian finansial bagi
individu dan keluarga mereka. Selain itu, penggantian pekerjaan
manusia oleh teknologi juga dapat menyebabkan meningkatnya
kesenjangan pendapatan antara mereka yang memiliki
keterampilan teknologi yang diperlukan dan mereka yang tidak.
Ini dapat mengakibatkan polarisasi ekonomi dan sosial yang
lebih besar dalam warga .
Selain itu, perubahan struktural dalam pasar kerja yang
disebabkan oleh otomatisasi dan penggantian pekerjaan
manusia juga dapat memengaruhi kesempatan kerja bagi
kelompok-kelompok tertentu, seperti pekerja dengan tingkat
pendidikan yang rendah atau keterampilan yang terkait dengan
pekerjaan yang mudah diotomatisasi. Hal ini dapat
meningkatkan kesenjangan dalam akses terhadap lapangan
kerja yang berkembang dan mengakibatkan peningkatan
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
D. Proses Automatisasi
Proses automatisasi merujuk pada penggunaan teknologi
untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya
dilakukan oleh manusia. Ini melibatkan serangkaian langkah
yang kompleks, mulai dari analisis tugas hingga implementasi
solusi otomatis. Langkah pertama dalam proses automatisasi
yaitu mengidentifikasi tugas-tugas yang dapat diotomatisasi,
baik yang bersifat rutin maupun kompleks. Selanjutnya, tugas-
tugas ini dianalisis secara mendalam untuk memahami alur
kerja dan persyaratan yang terlibat. Setelah itu, solusi otomatis
yang sesuai dikembangkan dan diimplementasikan
menggunakan teknologi seperti komputer, robotika, atau
kecerdasan buatan. Proses ini dapat melibatkan pemrograman
perangkat lunak, penggunaan sensor dan perangkat keras
khusus, serta pengujian dan validasi solusi otomatis. Setelah
sistem otomatis diimplementasikan, monitoring dan perbaikan
kontinu juga diperlukan untuk memastikan kinerja yang
optimal dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
99
Proses automatisasi ini dapat diterapkan dalam berbagai
bidang, termasuk manufaktur, layanan keuangan, kesehatan,
dan transportasi, dan telah membawa berbagai manfaat, mulai
dari peningkatan efisiensi dan kualitas hingga penghematan
biaya dan waktu. Namun, sambil mengakui manfaatnya,
penting juga untuk mempertimbangkan dampak sosial,
ekonomi, dan etis dari proses automatisasi, serta untuk
mengembangkan strategi yang tepat untuk mengelola
transformasi ini dengan bijaksana dan inklusif.
E. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Peningkatan efisiensi dan produktivitas yaitu salah satu
dampak utama dari adopsi teknologi dalam berbagai sektor
pekerjaan. Teknologi memungkinkan proses-proses kerja yang
lebih cepat, lebih akurat, dan lebih terorganisir, yang pada
gilirannya meningkatkan output dan kualitas produk atau
layanan. Salah satu cara teknologi meningkatkan efisiensi yaitu
melalui otomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya memakan
waktu dan tenaga manusia. Dengan menggantikan tugas-tugas
yang repetitif dan rutin dengan sistem otomatis, pekerja dapat
fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan kreatif. Selain
itu, teknologi juga memungkinkan penggunaan analisis data
yang canggih untuk mengidentifikasi pola-pola dan tren yang
tidak terlihat oleh manusia, memungkinkan perusahaan untuk
membuat keputusan yang lebih informasional dan tepat waktu.
Selain itu, peningkatan efisiensi dan produktivitas juga
memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup dan
kesejahteraan warga secara keseluruhan. Dengan proses
kerja yang lebih efisien, perusahaan dapat menghasilkan lebih
banyak produk atau layanan dengan biaya yang lebih rendah,
yang pada akhirnya dapat mengarah pada penurunan harga dan
peningkatan aksesibilitas bagi konsumen. Ini berpotensi
meningkatkan standar hidup dan meningkatkan akses terhadap
barang dan layanan yang penting bagi kehidupan sehari-hari.
100
Selain itu, peningkatan produktivitas juga dapat
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara luas,
menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan,
dan memacu inovasi dan pembangunan teknologi lebih lanjut.
Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan efisiensi dan
produktivitas tidak selalu merata dalam warga . Adopsi
teknologi dapat menghasilkan ketimpangan ekonomi jika tidak
disertai dengan upaya untuk memastikan bahwa manfaatnya
didistribusikan secara adil dan inklusif.
F. Implementasi Teknologi dalam Proses Bisnis
Implementasi teknologi dalam proses bisnis yaitu suatu
langkah strategis yang diambil oleh perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing mereka.
Hal ini melibatkan penggunaan berbagai jenis teknologi, mulai
dari perangkat lunak bisnis hingga sistem otomatisasi yang
canggih, untuk mengoptimalkan berbagai aspek operasional
perusahaan. Salah satu contoh implementasi teknologi dalam
proses bisnis yaitu adopsi sistem manajemen perusahaan (ERP)
yang terintegrasi, yang menggabungkan berbagai fungsi bisnis
seperti akuntansi, manufaktur, dan rantai pasokan menjadi satu
platform yang terpusat. Ini memungkinkan perusahaan untuk
mengelola informasi dan proses bisnis dengan lebih efisien dan
akurat, mengurangi redundansi data dan meningkatkan
visibilitas atas seluruh operasi.
Selain itu, implementasi teknologi dalam proses bisnis
juga dapat mencakup penggunaan analisis data yang canggih
untuk memahami pola-pola bisnis, tren pasar, dan perilaku
konsumen. Dengan menganalisis data besar (big data) secara
menyeluruh, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih
informasional dan strategis, mengidentifikasi peluang baru, dan
mengoptimalkan strategi pemasaran dan operasional mereka.
Selain itu, teknologi juga digunakan dalam proses bisnis untuk
meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan memperbaiki
pengalaman mereka.
101
G. Efek Terhadap Kinerja Pekerja
Efek terhadap kinerja pekerja merupakan aspek penting
yang harus dipertimbangkan dalam konteks implementasi
teknologi dalam lingkungan kerja. Penelitian menunjukkan
bahwa teknologi yang diterapkan dengan tepat dapat
meningkatkan kinerja individu dan tim secara signifikan. Salah
satu manfaat utama dari teknologi yaitu pengurangan beban
kerja repetitif dan rutin melalui otomatisasi proses. Dengan
mengotomatiskan tugas-tugas yang sederhana dan berulang,
pekerja memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk fokus
pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas, analisis, dan
pemecahan masalah yang lebih tinggi. Selain itu, teknologi juga
memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap
informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas, mempercepat proses pengambilan
keputusan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara
keseluruhan.
Studi juga menunjukkan bahwa penggunaan alat
kolaborasi digital dapat meningkatkan komunikasi antar tim,
memfasilitasi pertukaran ide, dan memperkuat kerja tim, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja
keseluruhan. Namun, efek teknologi terhadap kinerja pekerja
juga dapat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk desain
sistem, kompleksitas teknologi yang diterapkan, dan tingkat
keterampilan dan kesiapan pekerja dalam menggunakan
teknologi tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi organisasi
untuk memperhatikan kebutuhan dan preferensi pekerja dalam
merancang dan menerapkan solusi teknologi, serta memberikan
pelatihan yang memadai untuk memastikan adopsi yang sukses
dan maksimal dari teknologi tersebut.
H. Pengaruh Teknologi terhadap Ekonomi
Pengaruh teknologi terhadap ekonomi merupakan bidang
studi yang sangat luas dan penting dalam perkembangan
warga modern. Pertama-tama, teknologi memiliki
kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Teknologi memfasilitasi efisiensi dalam proses
102
produksi, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan
mendorong inovasi di berbagai sektor ekonomi. Sebagai contoh,
implementasi kecerdasan buatan, otomatisasi, dan teknologi
digital telah mengubah cara produksi dan layanan dilakukan di
berbagai industri, yang pada akhirnya mempercepat
pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara.
Selain itu, inovasi teknologi juga merupakan pendorong
utama pembangunan ekonomi jangka panjang. Investasi dalam
riset dan pengembangan teknologi membuka pintu untuk
menciptakan produk baru, layanan yang lebih efisien, dan
model bisnis yang inovatif, yang dapat meningkatkan daya
saing perusahaan dan memperluas pasar. Namun, pengaruh
teknologi terhadap ekonomi juga menciptakan tantangan yang
perlu diatasi. Salah satu tantangan utama yaitu ketimpangan
ekonomi. Fenomena digital divide, di mana akses dan
pemanfaatan teknologi tidak merata di seluruh populasi, dapat
memperkuat ketidaksetaraan dalam akses terhadap peluang
ekonomi, pendidikan, dan informasi. Hal ini dapat
menghasilkan kesenjangan yang lebih besar antara mereka yang
memiliki akses teknologi dengan mereka yang tidak, yang pada
gilirannya dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi.
Oleh sebab itu, penting bagi kebijakan ekonomi dan
pembangunan untuk memperhatikan kedua aspek manfaat dan
tantangan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi, dengan
memastikan bahwa teknologi diterapkan secara inklusif dan
berkelanjutan untuk warga secara keseluruhan.
Selain itu, pengaruh teknologi terhadap ekonomi juga
dapat tercermin dalam evolusi struktur pasar dan pola kerja.
Teknologi telah memungkinkan munculnya model bisnis baru,
seperti platform digital dan ekonomi berbagi, yang telah
mengubah cara barang dan jasa diproduksi, didistribusikan, dan
dikonsumsi. Hal ini menciptakan peluang baru bagi para pelaku
bisnis, namun juga dapat menyebabkan disrupsi dalam sektor-
sektor tradisional dan mengakibatkan perubahan dalam pola
kerja.
103
Seiring dengan itu, teknologi juga berperan dalam
memengaruhi tenaga kerja dan pasar kerja. Automatisasi dan
robotisasi telah mengubah struktur pekerjaan dengan
menggantikan pekerjaan rutin dan berulang dengan teknologi,
sehingga menimbulkan perubahan dalam permintaan akan
keterampilan dan kebutuhan tenaga kerja. Selain itu, teknologi
juga telah membuka peluang untuk fleksibilitas kerja dan kerja
jarak jauh, yang mengubah cara orang bekerja dan berkolaborasi.
I. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yaitu indikator utama dalam
mengukur kemajuan suatu negara atau wilayah. Kontribusi
teknologi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)
sangat signifikan dalam konteks ini. Teknologi telah membawa
perubahan besar dalam cara kita memproduksi,
mendistribusikan, dan mengonsumsi barang dan jasa. Kemajuan
dalam teknologi informasi, kecerdasan buatan, robotika, dan
teknologi lainnya telah menghasilkan peningkatan efisiensi
dalam berbagai sektor ekonomi. Misalnya, otomatisasi proses
produksi dengan penggunaan robot telah meningkatkan
produktivitas dan mengurangi biaya produksi di industri
manufaktur. Begitu juga dengan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan rantai pasokan mereka, meningkatkan
efisiensi operasional, dan memperluas pasar mereka secara
global.
Selain itu, inovasi teknologi juga merupakan pendorong
utama pembangunan ekonomi jangka panjang. Investasi dalam
riset dan pengembangan teknologi membuka peluang untuk
menciptakan produk dan layanan baru yang lebih efisien,
inovatif, dan berdaya saing. Inovasi ini dapat memperkuat
sektor ekonomi tertentu, meningkatkan daya saing perusahaan,
dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, dalam
menghadapi era teknologi ini, negara-negara dan wilayah-
wilayah yang berhasil mengadopsi dan memanfaatkan
teknologi dengan bijaksana akan memiliki keunggulan
104
kompetitif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan jangka panjang.
J. Kontribusi Teknologi terhadap Pertumbuhan PDB
Kontribusi teknologi terhadap pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) merupakan fenomena yang kompleks dan
beragam, tetapi secara umum memiliki dampak positif yang
signifikan. Pertama-tama, teknologi meningkatkan efisiensi
dalam proses produksi, distribusi, dan pemasaran barang dan
jasa. Melalui otomatisasi, robotika, dan sistem informasi yang
terintegrasi, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas
tenaga kerja, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan
output secara keseluruhan. Contohnya yaitu penggunaan
mesin otomatis dalam lini perakitan di industri manufaktur,
yang dapat menghasilkan lebih banyak unit produk dalam
waktu yang lebih singkat dan dengan biaya yang lebih rendah.
Selain itu, teknologi juga memfasilitasi terciptanya produk dan
layanan baru, yang mendorong pertumbuhan sektor ekonomi
yang ada atau menciptakan sektor baru sama sekali. Misalnya,
munculnya aplikasi mobile telah menciptakan pasar baru dalam
ekonomi digital, yang telah menghasilkan pendapatan
tambahan dan lapangan kerja baru.
Selanjutnya, teknologi juga memungkinkan perluasan
akses pasar melalui perdagangan internasional dan penetrasi
pasar global. Dengan infrastruktur digital yang semakin canggih,
perusahaan dapat menjual produk dan layanan mereka ke pasar
global dengan lebih efisien, yang dapat meningkatkan
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, kontribusi teknologi terhadap pertumbuhan
PDB yaitu fenomena yang penting dan positif, dan
pengembangan teknologi yang bijaksana dapat menjadi
pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di
masa depan.
105
K. Inovasi dan Pembangunan Ekonomi
Inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi sebuah negara. Ketika teknologi terus
berkembang, inovasi menjadi salah satu faktor kunci dalam
memperkuat daya saing ekonomi dan menciptakan nilai tambah
bagi warga . Pertama-tama, inovasi memungkinkan
perusahaan untuk menciptakan produk dan layanan baru yang
lebih efisien, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ini tidak hanya membuka peluang bisnis baru, tetapi juga
memicu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi
dan konsumsi.
Selanjutnya, inovasi memainkan peran dalam
meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor
ekonomi. Melalui penerapan teknologi baru dan pengembangan
metode kerja yang inovatif, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi, distribusi, dan pemasaran. Hal
ini menghasilkan peningkatan output dan kesejahteraan
ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, inovasi juga memfasilitasi terciptanya lapangan
kerja baru dan pengembangan industri baru. Misalnya, dengan
munculnya industri teknologi informasi dan komunikasi, telah
tercipta banyak lapangan kerja baru dalam bidang
pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan keamanan
cyber. Ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja bagi
individu, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi sektor
ekonomi.
Dengan demikian, inovasi merupakan salah satu faktor
utama dalam mempercepat pembangunan ekonomi sebuah
negara. Penting bagi pemerintah, sektor swasta, dan lembaga
riset untuk bekerja sama dalam mendorong inovasi melalui
investasi dalam riset dan pengembangan, pendidikan
keterampilan yang relevan, dan pembangunan infrastruktur
yang mendukung inovasi. Hanya dengan terus mendorong
inovasi, sebuah negara dapat memperkuat fondasi ekonominya
106
dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
warga nya.
L. Digital Divide
Digital divide merupakan sebuah permasalahan yang
kompleks dan penting dalam konteks perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Fenomena ini merujuk pada
kesenjangan akses dan pemanfaatan teknologi digital antara
individu, kelompok, atau wilayah yang berbeda dalam suatu
warga . Kesenjangan ini bisa terjadi dalam beberapa
dimensi, termasuk akses fisik terhadap internet dan perangkat
teknologi, keterampilan dan literasi digital, serta akses terhadap
konten dan layanan online.
Salah satu penyebab utama digital divide yaitu
ketidakmerataan dalam akses terhadap infrastruktur TIK.
Daerah terpencil atau miskin seringkali mengalami kesulitan
dalam mendapatkan akses internet yang stabil dan perangkat
teknologi yang memadai, seperti komputer atau smartphone.
Kondisi ini menyebabkan kelompok-kelompok tersebut
terisolasi dari manfaat-manfaat ekonomi, pendidikan, dan sosial
yang ditawarkan oleh teknologi digital.
Selain itu, kesenjangan dalam keterampilan dan literasi
digital juga merupakan faktor penting dalam digital divide.
Meskipun seseorang memiliki akses fisik terhadap teknologi,
namun jika mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup
untuk menggunakannya secara efektif, maka manfaatnya akan
terbatas. Kurangnya pemahaman tentang cara menggunakan
internet, memverifikasi informasi online, atau memanfaatkan
aplikasi produktif dapat membuat seseorang terpinggirkan
dalam dunia digital.
M. Strategi Menghadapi Tantangan dan Peluang
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan
peluang yang ditimbulkan oleh pengaruh teknologi terhadap
pekerjaan dan ekonomi, diperlukan strategi yang komprehensif
dan terarah. Salah satu strategi utama yaitu peningkatan
keterampilan dan pendidikan bagi angkatan kerja. Hal ini dapat
107
dilakukan melalui pelatihan keterampilan digital yang
mencakup pengembangan keterampilan teknis seperti
pemrograman komputer, analisis data, dan kecerdasan buatan.
Pelatihan ini dapat membantu individu untuk tetap relevan dan
kompetitif di pasar kerja yang terus berubah dan terkoneksi
secara digital.
Selain itu, penyesuaian kurikulum pendidikan juga
diperlukan untuk mempersiapkan generasi mendatang
menghadapi tuntutan teknologi yang semakin kompleks.
Kurikulum pendidikan perlu diperbarui untuk memasukkan
mata pelajaran yang relevan dengan teknologi seperti ilmu
komputer, kecerdasan buatan, dan analisis data. Dengan
demikian, siswa akan dapat mengembangkan keterampilan
yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang dalam era digital.
Di sisi kebijakan publik, regulasi yang tepat diperlukan
untuk mengatur penggunaan teknologi agar sesuai dengan
prinsip-prinsip etika dan keadilan. Regulasi tersebut dapat
mencakup perlindungan data pribadi, keamanan siber, dan
transparansi algoritma untuk mencegah penyalahgunaan
teknologi dan melindungi kepentingan konsumen.
Perlindungan pekerja juga menjadi fokus penting dalam
kebijakan publik, dengan mengatur kondisi kerja yang adil dan
memastikan bahwa teknologi tidak menyebabkan
pengangguran struktural atau menimbulkan ketimpangan sosial
yang lebih besar.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara efektif,
warga dapat memaksimalkan manfaat dari kemajuan
teknologi sambil mengatasi tantangan yang mungkin timbul. Ini
membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta,
pendidikan, dan warga sipil untuk mengembangkan dan
menerapkan langkah-langkah yang tepat guna memastikan
bahwa teknologi digunakan sebagai alat untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama.
108
N. Regulasi terhadap Penggunaan Teknologi
Regulasi terhadap penggunaan teknologi merupakan
salah satu aspek penting dalam mengelola dampak teknologi
terhadap pekerjaan dan ekonomi. Regulasi ini bertujuan untuk
mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi agar sesuai
dengan prinsip-prinsip etika, keamanan, dan keadilan. Salah
satu aspek yang diatur dalam regulasi tersebut yaitu
perlindungan data dan privasi. Regulasi ini menetapkan standar
perlindungan data yang harus dipatuhi oleh perusahaan
teknologi dan organisasi lainnya dalam pengelolaan dan
penyimpanan data pribadi pengguna. Hal ini bertujuan untuk
mencegah penyalahgunaan data dan pelanggaran privasi yang
dapat merugikan individu atau kelompok.
Selain itu, regulasi juga mencakup aspek keamanan cyber.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat,
ancaman keamanan cyber semakin meningkat. Oleh sebab itu,
regulasi ini mengharuskan perusahaan dan organisasi untuk
mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang
memadai guna melindungi sistem dan data mereka dari
serangan cyber. Ini termasuk penggunaan enkripsi data,
pemantauan keamanan secara terus-menerus, dan pelaporan
insiden keamanan kepada pihak berwenang.
Selanjutnya, regulasi juga dapat mencakup aspek
keadilan dan kesetaraan akses. Hal ini termasuk dalam konteks
digital divide, di mana beberapa kelompok warga
mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi.
Regulasi ini dapat mencakup program-program subsidi atau
insentif bagi daerah-daerah terpencil atau kelompok warga
tertentu agar dapat mengakses teknologi secara merata.
Regulasi juga dapat mempengaruhi inovasi teknologi
dengan menetapkan batasan atau persyaratan tertentu bagi
perusahaan teknologi. Misalnya, regulasi tentang hak kekayaan
intelektual dapat mempengaruhi kebijakan paten dan hak cipta,
yang dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
menerapkan inovasi dan melindungi hasil karyanya.
109
O. Perlindungan Pekerja dan Konsumen
Perlindungan pekerja dan konsumen merupakan aspek
penting dari regulasi yang mengatur penggunaan teknologi
dalam konteks sosial dan ekonomi. Perlindungan pekerja
bertujuan untuk memastikan bahwa para pekerja dilindungi
dari eksploitasi dan memperoleh hak-hak yang adil dalam
lingkungan kerja yang semakin terdigitalisasi. Salah satu cara
perlindungan pekerja dilakukan yaitu melalui regulasi yang
mengatur telekerja, yang menetapkan standar untuk jam kerja,
upah minimum, hak cuti, dan perlindungan kesehatan dan
keselamatan bagi pekerja yang bekerja dari jarak jauh.
Selain itu, perlindungan pekerja juga mencakup aspek
lain seperti hak untuk berorganisasi dan bernegosiasi secara
kolektif, serta hak untuk mendapat pelatihan dan
pengembangan keterampilan dalam menghadapi perubahan
teknologi di tempat kerja. Ini penting untuk memastikan bahwa
pekerja memiliki akses yang sama terhadap peluang dan
manfaat yang ditawarkan oleh teknologi, tanpa mengorbankan
hak-hak mereka.
Di sisi lain, perlindungan konsumen bertujuan untuk
melindungi konsumen dari praktik bisnis yang merugikan atau
menyesatkan dalam konteks ekonomi digital. Regulasi
perlindungan konsumen dapat mencakup berbagai hal, mulai
dari ketentuan tentang hak konsumen dalam transaksi online
hingga perlindungan terhadap data pribadi dan informasi
sensitif konsumen yang dikumpulkan oleh perusahaan.
P. Analisis Perusahaan Teknologi Terkemuka
Dalam analisis perusahaan teknologi terkemuka,
perusahaan seperti Google, Amazon, dan Alibaba muncul
sebagai pionir dalam mendorong inovasi teknologi dan
mengubah lanskap ekonomi global. Google, sebagai salah satu
pemimpin dalam bidang pencarian internet dan layanan digital,
memiliki dampak yang signifikan dalam memfasilitasi akses
informasi dan menghubungkan pengguna dengan layanan
online. Amazon, dengan model bisnis e-commerce-nya yang
revolusioner, telah mengubah cara orang berbelanja secara
110
online dan membentuk tren dalam perdagangan elektronik
global.
Alibaba, perusahaan e-commerce terkemuka di Tiongkok,
juga memiliki dampak yang besar dalam memperluas akses
pasar bagi produsen lokal dan internasional serta memfasilitasi
perdagangan lintas batas. Keberhasilan Alibaba dalam
membangun ekosistem bisnis yang terintegrasi, termasuk
layanan pembayaran digital dan logistik, telah menjadikannya
sebagai salah satu kekuatan utama dalam ekonomi digital global.
Namun, di samping keberhasilan mereka, perusahaan-
perusahaan teknologi terkemuka juga menghadapi tantangan,
termasuk masalah privasi data, regulasi yang ketat, dan isu
monopoli. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan-perusahaan
ini untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan
regulasi dan tuntutan pasar, sambil tetap memperhatikan
dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnis mereka.
Analisis lebih lanjut mengenai strategi, model bisnis,
dampak ekonomi, dan tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia dalam mengembangkan ekonomi
digital mereka.
Q. Kesimpulan
Revolusi digital telah mengubah cara kita bekerja,
berinteraksi, dan berpartisipasi dalam perekonomian global.
Meskipun teknologi memberikan peluang besar untuk efisiensi,
produktivitas, dan inovasi, namun juga menimbulkan tantangan
baru, seperti ketimpangan ekonomi, privasi, dan masalah etika.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengadopsi strategi
yang tepat dalam menghadapi tantangan ini dan memanfaatkan
peluang yang ditawarkan oleh teknologi. Ini mencakup
penyesuaian dalam pola kerja, gaya hidup, serta
penyempurnaan dalam sistem pendidikan untuk
mempersiapkan tenaga kerja masa depan. Selain itu, regulasi
yang bijaksana dan perlindungan yang memadai bagi pekerja
111
dan konsumen juga diperlukan untuk menjaga keberlanjutan
dan keseimbangan dalam pemanfaatan teknologi. Dengan
belajar dari pengalaman negara-negara maju dan berkembang,
serta menganalisis praktik perusahaan teknologi terkemuka, kita
dapat memperoleh wawasan yang berharga untuk membentuk
kebijakan dan strategi yang tepat di tingkat lokal dan global.
Dengan demikian, dengan pendekatan yang holistik dan
progresif terhadap penerapan teknologi, kita dapat menuju
masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan bermanfaat
bagi semua lapisan warga .
R. Rekomendasi
Berdasarkan temuan dalam bab ini, terdapat beberapa
rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk
mengoptimalkan pengaruh teknologi terhadap pekerjaan,
ekonomi, dan warga :
1. Peningkatan Keterampilan Digital: Mendorong program
pelatihan keterampilan digital yang luas dan terjangkau bagi
tenaga kerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan
teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada.
2. Penyesuaian Kurikulum Pendidikan: Menyesuaikan
kurikulum pendidikan untuk memasukkan lebih banyak
materi tentang teknologi, pemrograman komputer, dan
keterampilan digital agar siswa dapat siap menghadapi
tuntutan dunia kerja masa depan.
3. Regulasi yang Bijaksana: Membuat regulasi yang seimbang
antara mendorong inovasi teknologi dan melindungi
kepentingan pekerja dan konsumen, termasuk dalam hal
privasi data, keamanan, dan etika penggunaan teknologi.
4. Kolaborasi antara Pemerintah dan Sektor Swasta:
Mendorong kolaborasi aktif antara pemerintah, perusahaan
teknologi, dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan
kebijakan dan program yang sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja dan memfasilitasi transfer keterampilan.
112
DAFTAR PUSTAKA
Andini, P. (2022). Analisis Pengaruh Teknologi Informasi dan
Komunikasi terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (Studi
Kasus pada 6 Negara ASEAN Tahun 2012-2019). Universitas
Siliwangi.
Ardiansyah, W. M. (2023). Peran Teknologi dalam Transformasi
Ekonomi dan Bisnis di Era Digital. JMEB Jurnal Manajemen
Ekonomi & Bisnis, 1(1).
Fathurrahman, I. (2021). Melestarikan Pekerja Rentan di Balik
Ekonomi Inovasi: Praktik Kerja Perusahaan Teknologi
kepada Mitra Pengemudi Ojek Online di Indonesia. Menyoal
Kerja Layak dan Adil dalam Ekonomi Gig di Indonesia, 79.
Khasanah, U., & Yuliawan, D. (2023). Pengaruh FDI, Labour
Productivity dan Teknologi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
European Union. BULLET: Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(1),
247-256.
Maria, N. S. B., & Widayati, T. (2020). Dampak Perkembangan
Ekonomi Digital terhadap Perilaku Pengguna Media Sosial
dalam Melakukan Transaksi Ekonomi. JKBM (Jurnal Konsep
Bisnis dan Manajemen), 6(2), 234-239.
Menajang, H. (2019). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado. Jurnal Pembangunan
Ekonomi dan Keuangan Daerah, 16(4).
Oktavia, T. (2020). Analisis Pengaruh Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) serta Pendidikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi. In Prosiding National Simposium & Conference
Ahlimedia (Vol. 1, No. 1, pp. 139-146).
Premana, A., Fitralisma, G., Yulianto, A., Zaman, M. B., & Wiryo, M.
A. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi pada
Pertumbuhan Ekonomi dalam Era Disrupsi 4.0. Journal of
Economic and Management (JECMA), 2(2), 1-6.
113
Primawanti, E. P., & Ali, H. (2022). Pengaruh Teknologi Informasi,
Sistem Informasi Berbasis Web dan Knowledge Management
terhadap Kinerja Karyawan (Literature Review Executive
Support Sistem (ESS) for Business). Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 267-285.
Putri, R., & Idris, I. (2020). Pengaruh Teknologi Informasi dan
Komunikasi terhadap Pasar Tenaga Kerja dan Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi dan
Pembangunan, 2(4), 15-20.
Rochmahwati, M. R. (2023). Analisis Pengaruh Teknologi Digital
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa. Jurnal Ilmu
Ekonomi, 7(03), 369-380.
Setiawati, E., & Alqoodir, W. (2021). Pengaruh Teknologi terhadap
Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomika Vol, 10(2), 214-243.
Srihidayati, G. (2022). Analisis Pengaruh Sektor Pertanian terhadap
Pertumbuhan Ekonomi. Wanatani, 2(1), 21-26.
Zulkifli, S. E. et al. (2023). Ekonomi Digital. Cendikia Mulia Mandiri.
114
TENTANG PENULIS
Ari Wibowo, S.E., M.Sc., Ari Wibowo
merupakan pegawai Biro Perencanaan dan
Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan, lulusan dari program Master of
Science in Economics, the University of
Illinois Urbana-Champaign (UIUC),
Amerika Serikat, melalui beasiswa FETA
Kementerian Keuangan. Ia lulus pada
Desember 2022 dengan gelar Master of
Science in Economics dari Department of Economics UIUC. Ia
merupakan lulusan program beasiswa STAR-BPKP Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas tahun 2017 dengan gelar Sarjana
Ekonomi. Sebelumnya, ia yaitu lulusan DIII Akuntansi STAN
tahun 2012. Minat studinya terutama dalam bidang ilmu ekonomi,
kebijakan publik, administrasi publik, dan akuntansi. Ia dapat
dihubungi melalui email ari_wibowo@kemenkeu.go.id.
115
BAB
5
PENGEMBANGAN APLIKASI DAN INOVASI TEKNOLOGI
Mukarramah Yusuf, BSc., MSc.
A. Aplikasi Komputer
Di era digital modern, komputer telah menjadi bagian
integral dari hampir setiap aspek kehidupan. Dari penggunaan
pribadi hingga lingkungan profesional, komputer
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan konektivitas. Yang
menjadi inti dari fungsi komputer di berbagai aspek kehidupan
di atas yaitu aplikasi komputer, yaitu alat perangkat lunak
(yang berjalan di dalam komputer) yang memungkinkan
pengguna untuk melakukan tugas-tugas tertentu pada
komputer mereka.
Aplikasi komputer, sering juga hanya disebut sebagai
aplikasi, yaitu program perangkat lunak yang dirancang untuk
membantu pengguna melakukan tugas atau fungsi tertentu.
Tugas-tugas ini dapat berkisar dari kegiatan sederhana seperti
menulis dokumen atau browsing internet, sampai untuk
keperluan yang lebih kompleks seperti desain grafis, analisis
data, atau mengelola proses bisnis.
Aplikasi komputer yaitu alat yang sangat diperlukan
yang memfasilitasi berbagai tugas di berbagai domain. Aplikasi
komputer meningkatkan produktivitas, merampingkan proses,
dan menyediakan cara-cara baru untuk berinteraksi dengan
informasi dan satu sama lain. Seiring perkembangan teknologi,
peran aplikasi komputer juga akan berkembang, semakin
berperan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja kita.
PENGEMBANGAN
APLIKASI DAN
INOVASI TEKNOLOGI
116
Memahami kemampuan dan potensi aplikasi sangat penting
untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Secara luas, aplikasi dapat dikategorikan menjadi
beberapa jenis berdasarkan penggunaan dan fungsinya :
1. Aplikasi desktop: Aplikasi desktop yaitu program
perangkat lunak yang di-install dan dijalankan di komputer
pribadi atau laptop. Contohnya termasuk pengolah kata
seperti Microsoft Word, program spreadsheet seperti
Microsoft Excel, dan alat desain grafis seperti Adobe
Photoshop.
2. Aplikasi web: Aplikasi web yaitu aplikasi yang berjalan di
server website dan diakses melalui browser web. Contoh
aplikasi web termasuk layanan email seperti Gmail, layanan
penyimpanan cloud seperti Google Drive, dan platform
media sosial seperti Facebook.
3. Aplikasi mobile: Aplikasi mobile yaitu aplikasi yang
dirancang untuk smartphone dan tablet. Umumnya aplikasi
ini diunduh dari toko aplikasi dan diinstal pada perangkat
seluler. Contohnya termasuk aplikasi mobile banking,
aplikasi belanja online, dan aplikasi media sosial.
4. Aplikasi perusahaan: Aplikasi perusahaan yaitu sistem
perangkat lunak skala besar yang digunakan oleh organisasi
untuk mengelola operasi bisnis. Contohnya termasuk sistem
Enterprise Resource Planning (ERP), sistem Customer
Relationship Management (CRM), dan perangkat lunak
manajemen rantai pasok.
5. Aplikasi untuk keperluan khusus: Aplikasi ini disesuaikan
untuk industri atau tugas tertentu, seperti AutoCAD untuk
desain teknik, MATLAB untuk komputasi ilmiah, dan
perangkat lunak untuk pencitraan medis dalam perawatan
kesehatan.
117
Untuk efisiensi dan efektivitas pekerjaan, aplikasi-aplikasi
komputer telah dikembangkan di berbagai bidang.
1. Pendidikan
Platform E-learning: Aplikasi seperti Moodle dan
Blackboard memfasilitasi pembelajaran online, membuat
pendidikan dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas, dan
memudahkan pengelolaan proses belajar mengajar. Aplikasi-
aplikasi ini menawarkan fitur seperti manajemen kelas,
ruang kelas virtual, dan materi pembelajaran interaktif.
Perangkat Lunak Pendidikan: Program seperti
DuoLinggo untuk pembelajaran bahasa dan Khan Academy
untuk berbagai mata pelajaran memberikan pengalaman
belajar yang interaktif dan menarik.
2. Kesehatan
Electronic Health Records (EHR): Aplikasi seperti Epic
dan Cerner memungkinkan penyedia layanan kesehatan
untuk menyimpan dan mengelola data pasien secara
elektronik, meningkatkan akurasi dan aksesibilitas rekam
medis.
Telemedicine: Aplikasi seperti Halo Doc
memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan penyedia
layanan kesehatan dari jarak jauh, meningkatkan akses ke
layanan medis dan mengurangi kebutuhan untuk kunjungan
langsung.
3. Bisnis dan Keuangan
Perangkat Lunak Akuntansi: Aplikasi seperti
QuickBooks dan Xero merampingkan manajemen keuangan
untuk bisnis, menawarkan fitur seperti faktur, penggajian,
dan pelacakan pengeluaran. Alat Pemodelan Keuangan:
Perangkat lunak seperti Excel dan alat pemodelan keuangan
khusus membantu analis dan investor membuat keputusan
berdasarkan informasi dengan menyediakan kemampuan
analisis data yang kuat.
118
4. Hiburan
Layanan Streaming Video: Platform seperti Netflix dan
YouTube menghadirkan berbagai konten hiburan,
memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming film,
acara TV, dan video sesuai permintaan.
Video Game: Aplikasi game memberikan pengalaman
hiburan yang imersif, mulai dari game seluler sederhana
hingga game PC dan konsol yang kompleks.
5. Komunikasi
Email Clients: Program seperti Microsoft Outlook dan
Apple Mail memfasilitasi komunikasi email yang efisien,
mengintegrasikan fitur seperti kalender, manajemen tugas,
dan kontak.
Aplikasi Pesan dan sosial media: Aplikasi seperti
WhatsApp, Telegram, dan instagram meningkatkan
komunikasi pribadi dan profesional, menawarkan
pengiriman pesan real-time, panggilan video, dan alat
kolaborasi.
B. Pengembangan Aplikasi Komputer
Proses membuat aplikasi komputer disebut dengan istilah
pengembangan. Pengembang aplikasi dapat berupa perorangan
atau pun organisasi (perusahaan). Pengembangan aplikasi
komputer dapat bertujuan komersial (yaitu untuk dijual) dapat
pula tidak (dikembangkan untuk digunakan secara
bebas/gratis). Aplikasi komputer dikembangkan dengan
melalui beberapa tahapan pengembangan(Donaldson & Siegel,
2001).
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahapan ini, pengembang mengidentifikasi
kebutuhan pengguna dan menentukan tujuan aplikasi.
Teknik untuk mengumpulkan kebutuhan pengguna (yang
disebut dengan isitlah persyaratan) yaitu melalui survei,
wawancara, dll.
119
2. Desain
Pada tahapan desain, pengembang membuat
arsitektur aplikasi dan merancang antarmuka pengguna dan
pengalaman pengguna (UI / UX).
3. Implementasi
Pada tahap implementasi inilah pengembang menulis
kode program (membangun wujud dari aplikasi)
menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Pada tahap
implementasi ini, versi kode pembangun aplikasi penting
untuk dikelola, dan untuk diperlukan aplikasi sistem kontrol
versi (misalnya, Git).
4. Pengujian
Pada tahap pengujian, dilakukan berbagai jenis
pengujian yaitu pengujian unit, pengujian integrasi,
pengujian sistem, pengujian penerimaan pengguna.
.jpeg)
